PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Kulusan (SKL). Selain

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depan. Demikian halnya dengan Indonesia yang menaruh

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Widhi Anugrah Sukma Gemilang, 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

BAB I PENDAHULUAN. diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Rusman (2012:4) mengemukakan proses

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. menulis guru cenderung menganggap dirinya sebagai sumber utama pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Khidmatul Mamluah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pada keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: ANA IRAWANTI A 310 060 229 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, biaya, sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi sudah tentu akan memperlancar proses belajar-mengajar, yang akan menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar-mengajar. Belajar mengajar di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang secara sadar telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung keberhasilan pengajaran. Usaha perencanaan pengajaran diupayakan agar peserta didik memiliki kemampuan maksimal dan meningkatkan motivasi, tantangan dan kepuasan sehingga mampu memenuhi harapan baik oleh guru sebagai pembawa materi maupun peserta didik sebagai penggarap ilmu pengetahuan.

Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa kompetensi menulis puisi siswa kelas VIII SMP N 2 Trucuk masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini ditunjunkan dari hasil interview pra penelitian pada guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP N 2 Trucuk yaitu Ibu Yuniasih, S.pd. Beliau menginformasikan masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah 65, yaitu rata-rata nilai 54,27 dengan 12 siswa atau 18,56 % dengan nilai 65-70 dengan kategori cukup baik dan siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dengan kategori kurang sebanyak 30 siswa atau 81,44%. Menurut beliau siswa kurang berminat dalam pembelajaran puisi. Mereka kurang bisa mengembangkan ide dan memilih kata-kata yang tepat. Beliau hanya menggunakan metode konvensional, ceramah dan diskusi. Berdasarkan informasi tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa faktor penyebab banyaknya siswa yang belum memenuhi KKM dalam pembelajaran puisi, dikarenakan terdapat beberapa hambatan. Hambatan yang pertama berasal dari siswa itu sendiri. Siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis puisi. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan atau ide ke dalam larik-larik puisi, kurang memiliki perbendaharaan kata yang memadai, kurang dapat memilih kata-kata dengan tepat serta kurang memahami bagaimana merangkaikan kata-kata ke dalam sebuah puisi. Hambatan yang kedua berasal dari guru. Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk lebih menyenangi pembelajaran menulis puisi. Selain itu metode yang digunakan guru kurang variatif, sehingga membosankan bagi

siswa. Pembelajaran menulis puisi masih bertumpu pada pembelajaran klasik konvensional dengan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang belum mampu menumbuhkan kebiasaan berpikir produktif. Sebagai guru hendaknya pandai dalam memilih metode, teknik maupun model pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 ayat 1 seperti dalam kutipan berikut: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hambatan lain adalah, bahawa guru masih melaksanakan penilaian yang bersifat teoretis (berupa pengetahuan dan pemahaman konsep) saja, jadi pada pembelajaran menulis puisi, guru lebih cenderung mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan teori puisi, misalnya bentuk-bentuk puisi, jenis-jenis puisi, unsur- unsur pembangun puisi (baik unsur intrinsik mau pun unsur ekstrinsik). Tentang bagaimana siswa menuangkan ide gagasannya ke dalam bentuk puisi masih terabaikan oleh guru. Gambaran permasalahan tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya menulis puisi di SMP N 2 Trucuk perlu diperbaiki guna meningkatkan kemampuan menulis puisi. Untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi dan untuk

memperoleh hasil yang maksimal perlu digunakan teknik pembelajaran yang tepat. Salah satu cara untuk mengatasi yaitu dengan menerapkan teknik pembelajaran Simpan Pinjam. Teknik Pembelajaran Simpan Pinjam adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Istilah Simpan Pinjam biasa digunakan dalam istilah Ekonomi atau Koperasi, yaitu menyimpan sejumlah uang kepada suatu organisasi atau perkumpulan dengan aturan-aturan tertentu untuk dipinjamkan kepada anggota perkumpulan tersebut dengan aturan tertentu pula. Istilah bidang Ekonomi atau Koperasi ini dapat pula diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. Disebut teknik Simpan Pinjam karena pembelajaran menulis puisi ini menggunakan prinsip-prinsip simpan pinjam. Adapun prinsip-prinsip yang dilakukan dalam pembelajaran dengan teknik ini adalah sebagai berikut: (1) Siswa wajib menyimpan sejumlah kata yang berhubungan dengan tema penulisan puisi sesuai dengan ketentuan dalam bentuk kartu, (2) Pada saat akan menulis puisi siswa berhak untuk meminjam sejumlah kata-kata sesuai ketentuan, dan (3) Dari hasil pinjaman itulah siswa menggunakannya sebagai modal untuk menulis puisi. Dengan teknik Simpan Pinjam siswa yang merasa kesulitan dalam memilih kata-kata akan terbantu dan selanjutnya dapat mengembangkannya ke dalam puisi (Bachman, 2005:183). Melalui teknik Simpan Pinjam ini siswa diharapkan akan memperoleh kemudahan dalam mengembangkan imaji melalui kata-kata yang tertuang dalam kartu simpanan atau pun pinjaman. Kemampuan menulis puisi

merupakan masalah yang dipilih dalam penelitian ini karena berdasarkan pengamatan peneliti masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan ke dalam karya sastra jenis puisi. Kesulitan tersebut di antaranya adalah bagaimana memilih kata-kata yang dapat mewakili ide dan mengandung nilai estetis. Berdasarkan uraian tersebut, telah tergambar bahwa penggunaan teknik Simpan Pinjam dalam pembelajaran menulis puisi diharapkan dapat memecahkan masalah tentang pembelajaran menulis puisi di SMP N 2 Trucuk serta dapat mameningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Melalui teknik ini diharapkan siswa dapat termotivasi dan akan merasa terbantu untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk puisi. Berpijak dari latar belakang di atas maka teknik pembelajaran Simpan Pinjam diasumsikan dapat mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Penelitian ini memberi gambaran bagaimana teknik pembelajaran Simpan Pinjam diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. Masalah ini menarik untuk dipaparkan karena dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penyelenggara pendidikan pada umumnya dan praktisi pendidikan pada khususnya.

B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Apakah teknik Simpan Pinjam dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi? b. Apakah teknik Simpan Pinjam dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap hal-hal sebagai berikut. 1. Meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa melalui teknik pembelajaran Simpan Pinjam. 2. Meningkatkan minat siswa pada pembelajaran kemampuan menulis puisi dengan teknik Simpan Pinjam. D. Manfaat Penelitian Apabila hipotesis dalam penelitian ini benar, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada proses belajarmengajar menulis puisi. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bagi Siswa, untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dan meningkatkan motivasi belajar. 2. Bagi Guru, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih

inovatif dan mengevaluasi proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diharapkan. 3. Bagi penyelenggara pendidikan/praktisi pendidikan, temuan ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut. 4. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang perkembangan tentang pembelajaran puisi. E. Indikator Kinerja Suatu penelitian harus memiliki target. Penelitian ini berakhir jika indikator-indikator yang ditetapkan sudah tercapai. Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi meningkat dilihat dari prestasi belajar siswa yaitu dari nilai rata-rata kelas sebesar 54,27 menjadi 70,00 atau dari kategori kurang menjadi baik; 2. Peningkatan minat siswa pada pembelajaran menulis puisi menjadi lebih besar ditandai dengan timbulnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi mencapai 50% siswa aktif bertanya, 40% memberikan tanggapan terhadap informasi yang disampaikan oleh guru.