BIOAKUMULASI LOGAM BERAT DALAM MANGROVE Rhizophora mucronata dan Avicennia marina DI MUARA ANGKE JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dilaporkan sekitar 5,30 juta hektar jumlah hutan itu telah rusak (Gunarto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

ANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Analisis Logam Berat Timbal pada Sedimen Dasar Perairan Muara Sungai Sayung, Kabupaten Demak

FUNGSI MANGROVE SEBAGAI PENGENDALI PENCEMAR LOGAM BERAT

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

Struktur dan Komposisi Mangrove di Pulau Hoga Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara Jamili

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peralihan antara daratan dan lautan yang keberadaannya dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR

FUNGSI MANGROVE SEBAGAI PENGENDALI PENCEMAR LOGAM BERAT

59 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang unik karena terjadi perpaduan

KEMAMPUAN TANAMAN MANGROVE UNTUK MENYERAP LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL(Pb)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LOGAM DALAM EKOSISTEM PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga laut dan pesisir pantai (coastal zone) merupakan lingkungan fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN :

KEMAMPUAN TANAMAN MANGROVE UNTUK MENYERAP LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb)

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

AKUMULASI LOGAM KROMIUM (Cr) DALAM SEDIMEN, AKAR DAN DAUN MANGROVE Avicennia marina DI MUARA SUNGAI BADUNG

DAYA SERAP MANGROVE Avicennia marina TERHADAP LOGAM BERAT KADMIUM (CD) DAN TIMBAL (PB) DI KAMPUNG NELAYAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN SUMATERA UTARA

Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di:

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pantai Bentar merupakan objek wisata yang berada di kabupaten

BAB 6 PENCEMARAN LOGAM BERAT

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. V, No. 1 : (1999)

2. TINJAUAN PUSTAKA. Perairan Teluk Jakarta secara geografis terletak pada 5º56 15 LS-6º55 30

I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

~ ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA(Cu) DAN KADMIUM (Cd) DALAM POHON API-API (Apie,nllia marilla) DI PERAIRAN ESTUARI PANTAI TIMUR SURABAYA

Daya Serap Akar dan Daun Mangrove Terhadap Logam Tembaga (Cu) di Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN PESISIR KOTA MAKASSAR DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA. Heru Setiawan

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANTAUAN KADAR LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan industri (Singh, 2001). Hal ini juga menyebabkan limbah

Konsentrasi Logam Berat Pb, Cu, dan Zn Pada Avicennia marina Di Pesisir Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau

I. PENDAHULUAN. Wilayah pesisir kota Bandar Lampung merupakan suatu wilayah yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung sebagai kota pesisir, terletak pada posisi 5º20-5º31 LS

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

KANDUNGAN KADMIUM DAN SENG PADA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) DI PERAIRAN TRISAKTI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Cd DAN Pb PADA API-API (Avicennia alba) DI DESA BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. penting dari kondisi geografis Indonesia sebagai wilayah kepulauan adalah

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

DISTRIBUSI LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI CISADANE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat. Selain keunikannya, terdapat beragam fungsi yang dapat dihasilkan

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Volume 3, Nomor 2, Oktober 2015

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa meluapnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

AKUMULASI LOGAM BERAT Cu DAN Pb PADA Rhizophora apiculata TINGKAT PANCANG DAN POHON

C029 PELESTARIAN HUTAN MANGROVE SOLUSI PENCEGAHAN PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN INDONESIA

Oleh : Siti Rudiyanti Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laut dan kehidupan di dalamnya merupakan bagian apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

C029 PELESTARIAN HUTAN MANGROVE SOLUSI PENCEGAHAN PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat pulih (seperti minyak bumi dan gas serta mineral atau bahan

FITOAKUMULASI Fe DAN Cu DALAM TUMBUHAN BAKAU Rhizophora mucronata di SUNGAI TALLO MAKASSAR

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LAMUN Cymodocea serrulata DI DAERAH PENAMBANGAN TIMAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan luasan yang terbatas, 2) Peranan ekologis dari ekosistem hutan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

ANALISIS STATUS PENCEMARAN LOGAM BERAT Pb, Cd DAN Cu DI PERAIRAN TELUK KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR LUTHER KADANG

KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA TUMBUHAN, TANAH, AIR, IKAN DAN UDANG DI HUTAN MANGROVE

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PADA SUNGAI DI JAWA TENGAH

Pengaruh Pemberian Logam Berat Pb terhadap Akar, Daun, dan Pertumbuhan Anakan Mangrove Rhizophora mucronata

Avicenia sp. ( Api-Api ) Rhizophora sp( Bakau ) Nypa sp. ( Nipah ) Bruguiera sp. ( Lacang ) Sonneratia sp. ( Pedada )

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

J.Tek.Ling Vol. 7 No. 3 Hal. 266-270 Jakarta, Sept. 2006 ISSN 1441 318X BIOAKUMULASI LOGAM BERAT DALAM MANGROVE Rhizophora mucronata dan Avicennia marina DI MUARA ANGKE JAKARTA Titin Handayani Peneliti di Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Abstract Mangrove area in Muara Angke was dominated by api-api (Avicennia marina) and bakau (Rhizophora mucronata). We asume that these species was able to acumulate heavy metals, since both of them have adapted in this environmental condition which content of high concentration heavy metals. The objective of this experiment was to analyze heavy metals content in the tissue of api-api (Avicennia marina) and bakau (Rhizophora mucronata) in Muara Angke Jakarta. The results showed that Cu was highest heavy metal content in root of bakau (24.431 ppm). While 23.674 ppm of Cu was content in api-api roots. Cu content in sediment was 26,640 ppm. Key Words: Mangrove, heavy metal. Muara Angke. 1. PENDAHULUAN Kerusakan hutan pasang surut tropis di seluruh dunia tidak banyak mendapat perhatian publik, meskipun telah memberi tanda peringatan. Hilangnya mangrove memberi efek dratis beberapa terjadinya banjir dan erosi pantai yang mengakibatkan hilangnya hasil tangkapan, penurunan hasil perikanan dan terjadinya perubahan sosial yang dratis pada masyarakat komunitas pantai yang terkait dengan hilangnya pendapatan karena hilangnya sumber daya perikanan. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan hutan mangrove di Muara Angke telah berada pada tingkat serius (1). Mangrove yang tersisa hanya berupa kumpulan vegetasi dengan ketebalan 5-120 meter dan hanya menutupi 8,2 km dari 28,4 km panjang garis pantai, padahal vegetasi mangrove berpontensi sebagai bioakumulator polutan khususnya logam berat. Pohon bakau (Rhizophora mucronata) dapat mengakumulasi logam berat tembaga (Cu), mangan (Mn), dan seng (Zn) dan hipokotil pohon bakau (Rhizophora mucronata) di Puerto Rico dapat mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan mangan (Mn ) (2). Perairan sekitar Muara Angke merupakan muara dari sungai-sungai yang dijadikan tempat pembuangan limbah industri di daerah Jakarta. Limbah-limbah yang dibuang di aliran Sungai tersebut diantaranya 266

mengandung logam berat karena banyak pabrik-pabrik pengolah logam berat, perusahaan verkrom, perusahaan vernikel, dan kegiatan industri lain limbahnya mengandung logam berat (3). Selain bersifat racun bagi organisme perairan, logam berat dapat terakumulasi dalam tubuh ikan, udang, kerang dan hasil perairan laut lainnya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan kematian bagi organisma dan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang mengkonsumsinya. Tumbuhan mangrove, yang secara umum tumbuh pada lingkungan muara dan tepi pantai yang merupakan tempat penumpukan sedimen yang berasal dari sungai, memiliki kemampuan untuk menyerap dan memanfaatkan logam berat yang terbawa di dalam sedimen sebagai sumber hara yang dibutuhkan untuk melakukan proses-proses metabolisme (4) Mangrove di Muara Angke Pantai Jakarta yang tersisa didominasi oleh pohon api-api (Avicennia marina) dan pohon bakau (Rhizophora mucronata) dan berpotensi untuk meredam luapan logam berat pencemar karena kemampuannya untuk mengakumulasi logam berat, sehingga toksisitas logam berat di estuari Pantai Utara Jakarta dapat berkurang. Untuk mengetahui besarnya kemampuan dalam mengakumulasi logam berat perlu dilakukan penelitian yang menganalisis kandungan logam berat dalam jaringan tubuh pohon api-api (Avicennia marina) dan pohon bakau (Rhizophora mucronata) di Muara Angke Jakarta. 2. BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian ini di daerah Muara Angke Jakarta yang ditumbuhi vegetasi mangrove. Metode yang dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat dalam mangrove adalah 1) Pengambilan sampel organ akar, batang dan daun dari empat sampel pohon api-api dan pohon bakau serta mengambil sedimen di bawahnya di setiap lokasi sampel. Pengambilan sedimen dilakukan dengan Grap. Sampel yang terkumpul dimasukkan dalam botol polietilen, didinginkan dengan es dan segera dibawa ke laboratorium (4) 2) Destruksi sampel secara kimia untuk menghasilkan lautan ekstrak bahan penelitian. 3) Analisis kandungan logam berat Cu, Cd dan Zn dalam masing-masing bahan sampel dengan menggunakan AAS di laboratorium Sucofindo. 4) Analisa data secara statistik untuk membedakan kandungan logam berat dalam bahan penelitian pada kedua lokasi pengamatan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisa kandungan logam berat dengan menggunakan AAS diketahui bahwa rata-rata kandungan logam berat terbanyak adalah kandungan logam berat Cu yang terdapat pada bagian akar pohon bakau (24,431 ppm). Kandungan logam lain pada bagian akar adalah 19,546 ppm untuk logam Zn ppm dan 21,342 ppm untuk logam Cd. Data yang lebih lengkap disajikan dalam Tabel-1. Sedangkan rata-rata kandungan logam berat terbanyak dalam pohon api-api adalah kandungan logam berat dalam akar., Di dalam akar pohon api-api kandungan logam Cu 23,674 ppm, kandungan logam Zn sebesar 21,143 ppm dan logam Cd sebesar 15,303 ppm. Data kandungan logam berat dalam pohon api-api dapat dilihat dalam Tabel 2. Kandungan suatu logam berat di dalam sedimen sangat berpengaruh terhadap kandungan logam berat tersebut didalam tubuh tumbuhan, Bioakumulasi Logam Berat... J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 7 (3): 266-270 267

sehingga kandungan logam berat di dalam tumbuhan dapat mencerminkan kandungan logam berat di dalam sedimennya. Ratarata kandungan logam berat Cu sebesar 26,640 ppm dan logam berat terbanyak dalam sedimen (Tabel-3). Tabel 1. Rata-rata kandungan logam berat Cu, Cd dan Zn dalam pohon bakau (Rhizophora mucronata) Bagian tanaman Cu Cd Zn Akar 24,431 + 0,51 21,342 + 0,75 19,546 + 0,60 Batang 19,641 + 1,30 Daun 18,056 + 1,70 16,57 + 1,21 Tabel- 2. Rata-rata kandungan logam berat Cu, Cd dan Zn dalam pohon api-api (Avicenia marina). Bagian tanaman Cu Cd Zn Akar 23,674 + 0,63 15,303 + 0,74 21,143 + 1,35 Batang 21,453 + 1,02 Daun 16,567 + 0,65 14,765 + 1,46 Tabel 3. Rata-rata kandungan logam berat Cu, Cd dan Zn dalam sedimen di Perairan Muara Angke Jakarta. Cu Cd Zn 26,640 + 1,45 17,465 + 0,67 22,785 + 1,56 Tingginya kandungan logam berat di bagian akar pada kedua jenis pohon ini menunjukkan adanya usaha untuk melokasisasi materi toksik yang masuk ke dalam tubuh bagian yang lebih kebal terhadap pengaruh materi toksik, sehingga tidak mempengaruhi bagian tubuh yang rawan terhadap racun. Kandungan logam berat dalam pohon bakau cenderung lebih banyak dari pada kandungan dalam pohon api-api walaupun tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Gambar 1. Pohon api-api (Avicenia marina) Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh bentuk akar pohon bakau (Gambar 3) yang menghujam jauh ke dalam tanah dan permukaan akarnya lebih luas 268

dibandingkan akar pohon api-api (Gambar 4), sehingga bidang penyerapan akar cenderung lebih luas. Gambar 4. Perakaran pohon api-api Gambar 2. Pohon bakau (Rhizophora mucronata) Logam berat yang masuk ke dalam tubuh tumbuhan akan mengalami berbagai proses sebagai respon tumbuhan untuk menanggulangi materi toksis di dalam tubuhnya. Mekanisme penanggulangan yang mungkin terjadi adalah lokalisasi, ekskresi, dilusi untuk melemahkan efek toksik logam berat melalui pengenceran, dan inaktivisi secara kimia Jenis yang mampu bertahan terhadap kondisi lingkungan tertentu akan mendominasi kawasannya. Pohon api-api (Gambar 1) adalah jenis pohon yang paling mendominasi kawasan mangrove Muara Angke Jakarta, diikuti pohon bakau (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis pohon ini merupakan jenis yang paling adaptif dengan kondisi perairan Muara Angke yang membawa banyak endapan dari sungai, yang mengandung logam berat Kandungan yang tinggi di dalam tubuh kedua jenis pohon ini menunjukkan kemampuannya dalam mengakumulasi logam berat dari lingkungannya, sehingga keberadaannya dapat meredam luapan logam di perairan estuari Jakarta. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan terhadap kawasan mangrove di Pantai Utara Jakarta terutama di sepanjang muara-muara sungai yang merupakan saluran pembuangan limbah terutama limbah industri berat. 4. KESIMPULAN Gambar 3. Perakaran pohon bakau Sedimen pada perairan Muara Angke mengandung logam berat Cu, Cd dan Zn. Manfaat mangrove selain sebagai penahan abrasi dapat digunakan sebagai bioakumulator logam berat. Akar tanaman mangrove yang paling banyak meyerap logam berat. Bioakumulasi Logam Berat... J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 7 (3): 266-270 269

DAFTAR PUSTAKA 1. Hermana 1996, Studi Kematian Mangrove dan Kemungkinan permudaannya di Muara Angke Jakarta. Tidak dipublikasi. 2. Lugo, A.E., G Cintron and C. Gaenaga 1991, Mangrove Ecosystems under Stress. Pp.129-153 in Stress Effects on Natural Ecosystems. G.W. Barret and R. Rosenberg (eds.) John Wiley and Sons, Ltd. New York. 3. Rochyatun, E. 1997, Pemantauan Kadar Logam Berat (Pb, Cd dan Cr) Dalam sedimen Di Muara Sungai Dadap (Teluk Jakarta), Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Laut -Pesisir II Geologi, Kimia, Biologi dan Ekologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, Jakarta. 4. Hutagalung, P. 1989, Mercury and Cadmium Content in Mangrove from Jakarta Bay, Bull. Environ, Contam, Toxicol, 42 (6):323-324. Hutagalung, P. 1994, Kandungan Logam Berat dalam Sedimen di Perairan Teluk Jakarta. Prosiding Seminar Pencemaran Laut, Jakarta:1-6. 270