KARAKTERISTIK PEMAKAIAN APOSISI DAN PERLUASAN UNSUR DALAM BERITA KRIMINAL SERGAP DI RCTI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

Oleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gaya Bahasa

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat. Bahasa juga sebagai saluran perumusan ide atau

sudah diketahui supaya tidak berulang-ulang menyebut benda tersebut, bahasa Jawa anak usia lima tahun yang berupa tingkat tutur krama, berjenis

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN VERBA TRANSITIF SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK JARINGAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KOTA PEKANBARU

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

ANALISIS PREPOSISI PADA KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOK 4 T KECAMATAN KEDAWUNG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

Transkripsi:

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN APOSISI DAN PERLUASAN UNSUR DALAM BERITA KRIMINAL SERGAP DI RCTI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : ESTI NURUL IDAYANTI A 310 060 123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 1

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk (1) untuk mendeskripsikan karakteristik pemakaian aposisi dalam pengisian Berita Kriminal Sergap di RCTI, (2) mendeskripsikan perluasan unsur kalimat dengan penambahan, pemindahan dan peniadaan unsur dalam Berita Kriminal Sergap di RCTI. Penelitian ini menggunakan metode agih, teknik lanjutan dan teknik lesap Sumber data dalam penelitian ini ialah tayangan Berita Kriminal Sergap di RCTI yang ditayangkan setiap hari pukul 12.30 13.00 WIB. Pengambilan data dilakukan dengan teknik rekam, simak dan catat. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah ada empat aposisi dari kelas kata nomina yaitu (1) Aposisi dari nomina yang menyatakan nama diri (2) Aposisi dari nomina yang menyatakan pangkat, (3) Aposisi dari nomina yang menyatakan profesi, (4) Aposisi dari nomina yang menyatakan kekerabatan. Penambahan dengan perluasan unsur yang ditemukan yaitu: (1) Adanya perluasan nomina yang dengan kata, frase dan anak kalimat, (2) Adanya perluasan verba yaitu: keterangan aspek dengan kata dan frase, serta keterangan modalitas dengan kata dan frase. Pemindahan unsur yang ada dalam penelitian ini ialah (1) Urutan PS-SP, (2) Unsur keterangan di awal dan di akhir kalimat serta unsur keterangan di antara S dan P. Peniadaan unsur yang ada dalam penelitian ini yaitu peniadaan unsur S. Pada dasarnya pemakaian aposisi, penambahan, pemindahan dan peniadaan unsur yang ada dalam kalimat di berita kriminal tersebut berfungsi sebagai penunjang informasi atau untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan. Kata kunci : kalimat, aposisi, perluasan unsur, Sergap RCTI. ii 2

A. Pendahuluan Berita sebagai fakta atau informasi yang ditulis oleh reporter atau wartawan mengenai kejahatan yang diperoleh dari pihak kepolisian dan dimuat di media massa baik itu cetak (koran, tabloid, majalah) maupun elektronik (radio, televisi). Dalam penyajian berita setiap rangkaian kata menjadi luas serta memudahkan penyimak untuk memahami maksud dari yang disajikan atau yang disampaikan. Media televisi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban kehidupan manusia, hampir dalam keseharian manusia selalu berhubungan dengan media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Siaran televisi telah memungkinkan masyarakat luas dapat dengan cepat dan mudah mengetahui berbagai perkembangan mutakhir yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Siaran televisi juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu menembus batasan wilayah geografis, sistem politik, sosial dan budaya masyarakat pemirsa. Televisi berpotensi sebagai salah satu unsur yang bisa mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi dan motivasi masyarakat. Berita kriminal merupakan salah satu acara televisi yang memanfaatkan bahasa. Dalam hal ini salah satu stasiun televisi swasta yang menyiarkan berita kriminal yaitu RCTI dengan program acara yang diberi nama Sergap acara ini ditayangkan setiap hari pukul 12.30-13.00 WIB dengan menginformasikan berbagai kejadian dan peristiwa tindak kejahatan yang ada di berbagai daerah di Nusantara. B. Metode Penelitian Menurut Sudaryanto (1992: 25) yang berpendapat bahwa metode dalam penelitian sangat dibutuhkan karena metode berfungsi untuk menuntun seorang peneliti menuju pembenaran atau penolakan-penolakan hipotesisnya atau menuntun tujuan peneliti. Subroto (1992: 32) mengatakan bahwa, metode dalam sebuah penelitian linguistik dapat ditafsirkan sebagai strategi kerja berdasarkan rancangan tertentu. Objek penelitian ini adalah pemakaian 1

frase aposisi dan perluasan unsur yang terdapat dalam Berita Kriminal Sergap di RCTI. Arikunto (1997: 99-100) data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang untuk suatu keperluan. Data dalam penelitian ini adalah pemakaian kalimat dengan aposisi dan perluasan unsur yang terdapat dalam Berita Kriminal Sergap di RCTI. Sumber data menurut Arikunto (1997: 114) sumber data adalah objek darimana data itu diperoleh. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah menggunakan bahasa lisan dalam berita kriminal yang terdapat dalam Sergap di RCTI yang ditayangkan setiap hari pukul 12.30-13.00 WIB. C. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dipaparkan pada bab ini meliputi dua hal, yaitu (1) karakteristik pemakaian aposisi dalam pengisi Berita Kriminal Sergap di RCTI, (2) perluasan unsur kalimat dengan penambahan, pemindahan dan peniadaan unsur dalam Berita Kriminal Sergap di RCTI. 1. Karakteristik Pemakaian Aposisi dalam Pengisian Berita Kriminal Karakteristik pemakaian aposisi dalam pengisian Berita Kriminal Sergap di RCTI, yaitu (1) aposisi dari nomina yang menyatakan nama diri, (2) aposisi dari nomina yang menyatakan pangkat, (3) aposisi dari nomina yang menyatakan profesi, (4) aposisi dari nomina yang menyatakan kekerabatan. a. Aposisi dari nomina yang menyatakan nama diri Data (1) Dari dua tersangka masing-masing Agus,32, dan Salim, 27, polisi menyita 14 sepeda motor hasil curian. (09 Jul 10/18a) Unsur masing-masing Agus, 32, dan Salim, 27, merupakan aposisi yang menyatakan nama diri dan menjadi penerang bagi unsur dua tersangka. Jika unsur masing-masing Agus, 32, dan Salim, 27, tidak digunakan maka informasi yang diterima terlihat tidak lengkap. 2

b. Aposisi dari nomina yang menyatakan pangkat Data (2) Kapolsek Medan Satria AKP Triyono mengungkapkan masih mencari pelakunya. (11 Jul 10/22h) Unsur AKP Triyono merupakan aposisi yang menyatakan pangkat dari unsur Kapolsek Medan Satria sebagai nomina. Penambahan aposisi tersebut berfungsi menambah keterangan atau kejelasan unsur sebelumnya. Hal ini berarti bahwa Kapolsek Medan Satria yang dimaksud ialah AKP Triyono. Apabila unsur tersebut dihilangkan, maka dapat mempengaruhi kejelasan informasi yang ada. c. Aposisi dari nomina yang menyatakan profesi Data (3) Menurut informasi Awik pemilik cafe, diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan itu. (15 Jul 10/30i) Unsur pemilik cafe merupakan penjelas atau pemberi keterangan terhadap unsur sebelumnya yaitu Awik. Dengan demikian dapat diperjelas yaitu Awik berprofesi sebagai seorang pemilik cafe. Apabila unsur tersebut dihilangkan, maka dapat mempengaruhi kejelasan informasi yang ada. d. Aposisi yang menyatakan kekerabatan Data (4) Sepupunya Narto, menyiramkan air panas di bagian leher saat ia menjaga warung. (19 Jul 10/37b) Unsur Sepupunya yang terdapat dalam kalimat tersebut merupakan aposisi yang menyatakan kekerabatan dengan unsur selanjutnya yaitu Narto. Penambahan unsur tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan atau memberi keterangan bahwa terdapat hubungan keluarga antara korban dan Narto serta memberikan kejelasan pada informasi yang disampaikan. 3

2. Perluasan Unsur Kalimat a. Penambahan Unsur 1) Perluasan nomina a) Perluasan nomina yang dengan kata Belum sampai tujuan, Soleh yang duduk dibelakang subhan tiba-tiba menodongkan pisau ke leher sopir itu. (8 Jul 10/16b) Pada kalimat tersebut terdapat penambahan pada objek. Menodongkan pisau merupakan objek dari kalimat tersebut. Objek tersebut mendapat perluasan yang dan kata yang ditunjukkan dengan yang duduk. Yang merupakan pewatas, sedangkan duduk merupakan kata yang menyatakan tempat atau lokasi dimana Soleh menodongkan pisau ke leher sopir itu. Perluasan yang dengan kata digunakan untuk memperjelas penyampaian informasi, dan apabila dihilangkan, maka informasi yang diterima terlihat kurang jelas. b) Perluasan nomina yang dengan frase Data (6) Dari razia ini polisi menciduk sejumlah pemuda yang diduga menjadi preman serta calo di terminal Cimone. (31 Jul 10/61e) Kalimat di atas terdapat perluasan unsur dengan penambahan yang dengan frase pada objek. Penambahan yang diduga menjadi preman serta calo pada kalimat tersebut digunakan untuk memperjelas objek (sejumlah pemuda) untuk menyatakan tindakan yang dilakukan oleh objek. Jika perluasan dengan penambahan tersebut tidak ada maka informasi terlihat kurang lengkap karena penambahan tersebut memberikan kejelasan pada objek tentang tindakan atau perbuatan yang dilakukan. c) Perluasan nomina yang dengan anak kalimat Data (7) 4

Dua orang residivis kampung yang sering mencuri dan memalak pedagang di kawasan pasar Panjang Bandar Lampung ditangkap polsek Bandar Lampung. (16 Jul 10/32c ) Pada kalimat di atas terdapat penambahan yang dan anak kalimat pada subjek. Penambahan pada subjek kalimat ditunjukkan pada yang sering mencuri dan memalak pedagang di kawasan pasar Panjang Bandar Lampung. Penambahan yang dan anak kalimat tersebut memberikan keterangan atau penjelas pada subjek (dua orang residivis kampung) bahwa dua orang residivis tersebut yang sering mencuri dan memalak pedagang. Jika penambahan tersebut dihilangkan maka informasi pada subjek kurang jelas karena tidak adanya alasan atau keterangan mengapa dua orang residivis kampung itu ditangkap. 2) Perluasan Verba a) Keterangan Aspek (1) Perluasan keterangan aspek dengan kata Data (8) Rosid kemudian menghubungi pihak Indomart yang kemudian karyawan Indomart tersebut akan mengecek ke dalam. (11 Jul 10/22b) Kalimat di atas mengalami perluasan verba dengan menambahkan keterangan aspek dengan kata. Keterangan aspek ditunjukkan dengan kata akan dan kata di depannya yaitu mengecek. Penambahan keterangan aspek akan menyatakan aspek futuratif. Ini menunjukkan perbuatan atau kejadian yang belum dilakukan tetapi segera dilakukan. (2) Perluasan keterangan aspek dengan frase Data (9) Operasi serupa akan terus ditingkatkan. (27 Jul 10/53g) 5

Kalimat di atas mengalami perluasan verba keterangan aspek dengan frase. Keterangan aspek ditunjukkan dengan kata akan, sedangkan frasenya yaitu terus ditingkatkan. Keterangan aspek akan menunjukkan perbuatan atau kejadian yang belum dilakukan tetapi segera dilakukan secara bertahap atau terus-menerus. b) Keterangan Modalitas (1) Perluasan keterangan modalitas dengan kata Data (10) Dokter harus memasang alat agar darah yang masuk ke paru-paru korban dapat keluar. (18 Jul 10/35f) Kalimat di atas mengalami perluasan dengan penambahan modalitas dan kata. Kata harus merupakan modalitas dan memasang merupakan verbanya. Penambahan modalitas harus digunakan untuk menyatakan sikap pembicara yang mengharuskan dokter memasang alat agar darah yang masuk ke paru-paru korban dapat keluar. Jika penambahan harus sebagai modalitas ini tidak ada, maka informasi dalam kalimat tersebut berubah menjadi informasi yang sifatnya faktual. (2) Perluasan keterangan modalitas dengan frase Data (11) Meski tidak dapat menemukan barang haram narkoba, dalam razia ini, puluhan wanita diamankan petugas karena tidak bisa menunjukkan identitas lengkap. (2 Jul 10/3c) Pada kalimat tersebut terdapat perluasan keterangan modalitas dengan frase. Keterangan modalitas ditunjukkan dengan dapat, sedangkan frase yang mendukung keterangan modalitas tersebut yaitu tidak menemukan. Perluasan keterangan modalitas dalam kalimat ini digunakan untuk menyatakan bahwa akibat tidak dapat barang haram, 6

puluhan wanita diamankan petugas karena tidak bisa menunjukkan identitas lengkap. b. Pemindahan Unsur 1) Urutan PS - SP Data (12) Dalam operasi semalam, diamankan lagi tiga tersangka penjual pengoplosan madu lainnya yaitu Syahrial, Yunadi, dan Ujang. (30 Jul 10/60d) Kalimat di atas terdiri atas tiga unsur yaitu dalam operasi semalam sebagai K, diamankan lagi sebagai P, tiga tersangka penjual pengoplosan madu lainnya sebagai S. Terdapat perubahan urutan dasar P S atau pemindahan yaitu letak P yang mendahului S. Hal ini dilakukan penulis atau berita ingin menonjolkan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. 2) Unsur Keterangan a) Unsur keterangan di awal dan akhir kalimat Data (13) Sementara, polisi yang tidak puas dengan keterangan keenam pelaku menggeledah pedagang minuman di lokasi tersebut. (29 Jul 10/57i) Kalimat tersebut terdiri atas empat unsur yaitu sementara sebagai K, polisi yang tidak puas sebagai S, menggeledah sebagai P, pedang minuman sebagai O, di lokasi tersebut sebagai K. Terdapat dua keterangan yang letaknya di awal dan akhir kalimat. Unsur keterangan di awal kalimat memberikan informasi tentang waktu, sedangkan di akhir kalimat menyatakan tempat. b) Unsur keterangan diantara S dan P Data (14) Ratusan botol miras itu kini disita di kantor Polwiltabes Makasar. (29 Jul 10/57k) 7

Pada kalimat tersebut terdapat keterangan waktu yang terletak diantara subjek (ratusan botol miras) dan predikat (disita) yaitu kini. Keterangan tersebut apabila diletakkan di awal, tengah dan akhir dalam suatu kalimat maka tidak akan mengubah makna dari kalimat tersebut. c. Peniadaan Unsur 1) Peniadaan Unsur S Data (15) Padahal di dalam rumah korban melihat gerak-gerik pelaku kemudian menghubungi polisi. (6 Jul 10/12b) Kalimat tersebut mengalami peniadaan unsur subjek yaitu korban. Peniadaan unsur subjek pada kalimat tersebut tidak mengubah topik atau pokok pikiran yang ada. Dengan demikian informasi yang disampaikan pun tetap jelas. D. Pembahasan Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa karakteristik pemakaian aposisi dan perluasan unsur dalam Berita Kriminal Sergap di RCTI memiliki empat aposisi dari kelas kota nomina yaitu Aposisi dari nomina yang menyatakan nama diri, aposisi dari nomina yang menyatakan pangkat, aposisi dari nomina yang menyatakan profesi, dan aposisi dari nomina yang menyatakan kekerabatan. Penambangan dengan perluasan unsur yang ditemukan yaitu: (1) perluasan nomina dengan kata, frase, dan anak kalimat, (2) adanya perluasan verba yaitu keterangan aspek dengan kata dan frase, serta keterangan modalitas dengan kata dan frase. Pemindahan unsur yang ada dalam ini adalah: (1) urutan PS-SP, (2) unsur keterangan di awal dan akhir kalimat serta unsur keterangan di antara S dan P. Peniadaan unsur yang ada dalam penelitian ini yaitu peniadaan S. 8

E. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain: 1. Aposisi yang ditemukan dari kelas kata nomina yaitu (1) aposisi yang menyatakan nama diri, (2) aposisi yang menyatakan pangkat, (3) aposisi yang menyatakan profesi, (4) aposisi yang menyatakan kekerabatan. 2. Penambahan dengan perluasan unsur yang ditemukan yaitu: (1) perluasan nomina dengan kata, frase, dan anak kalimat, (2) adanya perluasan verba yaitu keterangan aspek dengan kata dan frase, serta keterangan modalitas dengan kata dan frase. Pemindahan unsur yang ada dalam penelitian ini ialah : (1) urutan PS SP, (2) unsur keterangan di awal dan akhir kalimat serta unsur keterangan diantara S dan P. Peniadaan unsur yang ada dalam penelitian ini yaitu peniadaan unsur S. 9

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Karya. Banjarnahor. 1994. Wartawan Freelance. Panduan Menulis Artikel untuk Media Cetak dan Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. http://fpmipa.upi.edu/bi/pdf/ciri_bhs.pdf http://yuniarwijaya.wordpress.com Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. Moleong, Lexy, J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mustakin. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. Novtanti, Heri. 2004. Relasi Temporal Antarklausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia pada Harian Solo Pos. Skripsi S1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ramlan. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono. Setyawati, Christina Any. 2001. Relasi Temporal Antarklausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia. Skripsi S1. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Sodiq, Muanas. 2005. Kajian Relasi Makna Klausa pada Kalimat Majemuk dalam Surat Dinas Camat Kartasura. Skripsi S1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik: ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 61 10

Sugono, Dendy. 2002. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Sularsih. 1996. Tipe dan Struktur Kalimat dalam Buku Bacaan Anak-Anak Berbahasa Indonesia. Skripsi S1. Surakarta: UNS. Sutanto, Sunaryati. 1998. Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia (Suatu Kajian Awal). Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sutrianto, Heru. 2005. Kecenderungan Pemakaian Kalimat Transformasi Sematan pada Karangan Bebas Siswa Kelas III Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo. Skripsi S1. Surakarta: UMS. Suwito. 1996. Sosiolinguistik (BPK). Surakarta: Sebelas Maret University Press. Verhaar, J.W.M. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 11