BAB II LANDASAN TEORI. lainnya. Dengan mendapatkan laba maksimal seperti yang telah. bukan hanya sekedar mendapat keuntungan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Maharani Ritonga, Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu (2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Profitabilitas Tujuan utama yang penting untuk dicapai suatu perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal, disamping hal-hal lainnya. Dengan mendapatkan laba maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik, pemegang saham dan karyawan, serta meningkatkan kualitas produk juga melakukan berbagai investasi baru. Oleh karena itu, besarnya laba yang didapatkan perusahaan harus sesuai dengan apa yang diharapkan dan bukan hanya sekedar mendapat keuntungan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga menjadi gambaran tentang tingkat efisiensi kinerja perusahaan. Profitabilitas perusahaan dikatakan baik apabila target laba yang telah ditetapkan mampu dipenuhi dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya. Untuk lebih jelasnya mengenai profitabilitas, Kasmir (2008:114) memberikan pengertian bahwa Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Sedangkan Sutrisno (2007:253) menyatakan Kegunaan dari profitabilitas adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan 9

10 yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah prestasi yang dicapai perusahaan pada periode tertentu yang diperoleh dengan menggunakan semua kemampuan baik itu modal perusahaan atau aktiva. Cara untuk menilai profitabilitas perusahaan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan dibandingkan antarasatu dengan lainnya. Dengan adanya berbagai cara penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka tidak dipermasalahkan jika ada beberapa perusahaan yang berbeda beda dalam cara menghitung profitabilitasnya. Yang terpenting adalah profitabilitas sebagai alat pengukur efisiensi kinerja perusahaan yang bersangkutan digunakan secara konsisten. 2. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas berhubungan erat dengan laba yang diperoleh dan sumber yang digunakan untuk menghasilkannya. Idealnya perusahaan menghasilkan sebanyak mungkin laba dari berbagai sumber yang diberikan. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang digunakan. Berbagai jenis rasio-rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut Sitanggang (2012:29) Secara umum, rasio profitabilitas dalam perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut: a) Margin laba kotor atas penjualan (Gross Profit Margin-GPM); b) Margin laba operasional/usaha atas penjualan (Operating Profit Margin-OPM);

11 c) Margin laba bersih atas penjualan (Net Profit Margin-NPM); d) Pengembalian Investasi/Aset (Return on Investment/Assets- ROI/ROA); e) Pengembalian atas Modal Sendiri/ Ekuitas (Return on Equity- ROE). Berdasarkan pembahasan diatas, salah satu rasio profitabilitas yang dapat menjadi sebuah indikator adalahreturn on equity (ROE). Return on Equity atau hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Berdasarkan Sitanggang (2012:31) Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memberikan imbalan bersih atas setiap rupiah dari modal pemegang saham. Sedangkan menurut Kasmir (2008:204) Return on Equityatau hasil pengembalian ekuitas atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Return on Equity merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Cara menghitung ROE adalah dengan membandingkan laba bersih dengan total ekuitas. Return On Equity = LabaBersih TotalEkuitas

12 Oleh karena itu, semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Dengan tingginya nilai ROE dapat dikatakan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan dalam keadaan yang baik. 3. Rasio Leverage Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, teruama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam praktiknya untuk menutupi kebutuhan dana tersebut, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman. Mengingat penggunaan salah satu dari sumber dana tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, perlu disiasati agar dapat saling menunjang. Caranya adalah dengan melakukan kombinasi dari masing-masing jumlah sumber dana. Dengan kata lain penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman harus dibatasi. Kombinasi dari penggunaan dana dikenal dengan nama rasio penggunaan dana pinjaman atau utang atau dikenal dengan nama rasio leverage. Berdasarkan Kasmir (2008:151) Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

13 untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dillikuidasi. Intinya adalah dengan analisis rasio leverage, perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 4. Jenis Rasio Leverage Penggunaan rasio leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui. Adapun beberapa jenis rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER). a. Debt Ratio Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Menurut Sitanggang (2012:25) Debt Ratio merupakan rasio antara total utang dengan total asets yang memberi gambaran seberapa besar persentase total asets dibiayai dari utang.

14 Sedangkan Suharli (2006:306) menyatakan bahwa Debt Ratio menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Kasmir (2008:156) menyebutkan bahwa rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut. Debt Ratio = Total Liabilitas Total Aset Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. b. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio atau biasa disebut rasio hutang terhadap ekuitas ialah rasio yang menunjukkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Sadalia (2010:62) menjelaskan bahwa Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Berdasarkan Kasmir

15 (2008:157) Debt to Equity Ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antar seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Total Liabilitas Debt to Equity Ratio= Total Ekuitas Semakin besardebt toequity Ratio akan menunjukkan bahwa komposisi hutang semakin besar dari pada komposisi ekuitas.bagi kreditor, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung perusahaan atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penysutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.

16 c. Long Term Debt to Equity Ratio Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) atau rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Kasmir (2008:159) Long Term Debt to Equity Ratio yang digunakan untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rumusan untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratioadalah dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, yaitu: LTDER = TTTTTTTTTT LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL JJJJJJJJJJJJ PPPPPPPPPPPPPP TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEEEE

17 B. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama dan Tahun Penelitian 1. Syarief Dienan Yahya (2011) 2. Lokita Rizky M. (2013) 3. Muhammad Halil (2013) Judul Penelitian Analisis Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Pengaruh Rasio Leverage dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 4. Tiara Herdiani Pengaruh Financial LeverageTerhadap Hasil Penelitian Hasil penelitian mennujukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Leverage keuangan terhadap profitabilitas perusahaan. Dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa Debt To Assets Ratio (DAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Debt to Assets Ratio (DAR) memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan secara simultan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan TATO berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

18 (2013) Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011) 5. Maharani Ritonga (2014) Pengaruh Financial Leverage Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012) Degree of Financial Leverage (DFL), The Debt Ratio (DR), The Debt Equity Ratio (DER), dan Times Interest Earned Ratio (TIER) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan secara parsial variabel The Debt Ratio (DR) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Return On Equity (ROE) serta variabel The Debt Equity Ratio (DER) dan Time Interest Earned Ratio (TIER) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity (ROE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER), Times Interest Earned Ratio (TIER), dan Degree of Financial Leverage (DFL) berpengaruh signifikan terhadap ROE. Sedangkan secara parsial variabel Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER), Times Interest Earned Ratio (TIER), dan Degree of Financial Leverage (DFL) juga berpengaruh signifikan terhadap ROE.

19 C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaiman hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan hasil penelitian terdahulu yang memberikan pendapat bahwa ada pengaruh antara rasio leverage, yaitu debt ratio, debt to equity ratio, dan long term debt to equity ratio terhadap return on equity, maka dapat dibuat kerangka konsep atas penelitian ini seperti yang digambarkan berikut ini : Debt Ratio (X1) Debt to Equity Ratio (X2) Return On Equity (Y) Long Term Debt to Equity Ratio (X3) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

20 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis permasalahan. Berdasarkan penjelasan dari kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah : H o : Tidak ada pengaruh signifikan antaradebt Ratio, Debt to Equity Ratio danlong Term Debt to Equity Ratiosecara parsial dan simultan terhadap Return On Equity pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : Ada pengaruh signifikan antara Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Equity Ratio secara parsial dan simultan terhadap Return On Equity pada perusahaan Otomotif dan Komponen yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.