Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap dunia usaha dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Volume 1 No 1 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi. keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter dan perbankan yang melanda Indonesia pada tahun 1997 memakan biaya fiskal yang amat mahal. Krisis tersebut telah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya stabilitas pasar keuangan dan kesehatan lembagalembaga keuangan yang membentuk sistem keuangan. Kestabilan pasar keuangan dan kesehatan lembaga-lembaga keuangan yang selanjutnya mampu meredam krisis, sebenarnya merupakan interaksi dari beberapa resiko yang harus selalu dikelola dengan baik. Bidang keuangan merupakani bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun non profit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu mengakibatkan banyak perusahaan yang mengalami kehancuran. Salah satu resiko yang harus dikelola dengan baik, sehingga tidak menyebabkan kestabilan pasar keuangan dan kesehatan lembaga keuangan terganggu yang pada akhirnya menyebabkan krisis adalah gagalnya perusahaan di sektor riil mengembalikan pinjaman. Kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman dapat dikategorikan bahwa perusahaan mengalami corporate failure. Belum lagi perkembangan informasi dan teknologi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Keputusan-keputusan itu tidak boleh keluar dari tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan komersial adalah memperoleh laba. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang berasal dari lingkungan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Tujuan akan tercapai jika perusahaan dikelola secara baik, sehingga sesuai dengan yang diharapkan dan itu berarti penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat sangat penting.

Untuk mengambil keputusan dan penetapan suatu kebijakan yang tepat diperlukan suatu sumber informasi yang nantinya berhubungan langsung dengan keputusan yang akan diambil, tersedia secara tepat waktu, dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang, perusahaan harus mencermati dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat kondisi keuangan perusahaan maka diperlukan analisis terhadap media yang menyajikan laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Media tersebut adalah berupa laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan secara periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti, tidak hanya oleh orang akuntansi, tetapi juga untuk orang yang berlatar belakang pendidikan bukan akuntansi. Laporan keuangan haruslah bersifat umum dan disusun berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya. Laporan keuangan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak manajemen perusahaan, pihak stakeholder maupun pemerintah. Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, serta menggambarkan tingkat efisiensi operasi dan prestasi manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, yang biasanya dilihat dari berapa besarnya laba yang diperoleh. Sedangkan bagi pihak stakeholder, laporan keuangan pada umumnya dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan investasi atau pemberian kredit. Bagi pemerintah, laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan kebijakan ekonomi, pajak atau sebagai landasan dalam menetapkan kebijakan baru.

Kegiatan akuntansi tidak berhenti hanya sampai laporan keuangan, melainkan juga termasuk di dalamnya proses analisis laporan keuangan. Untuk menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan diperlukan pengukuran tertentu, dikarenakan laporan keuangan bersifat historis yaitu menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, hal ini menimbulkan kesenjangan kebutuhan informasi. Maka digunakan analisis laporan keuangan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut dengan cara mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat membantu pengambil keputusan dan melakukan prediksi. Analisis laporan keuangan juga perlu dilakukan karena laporan keuangan yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan bukan hanya untuk melakukan interpretasi dan analisis. Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari setiap perusahaan adalah kegunaannya untuk memprediksi kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Memprediksi kelangsungan hidup perusahaan itu merupakan aspek yang terpenting dari segala aspek kegunaan hasil analisis yang dilakukan oleh hampir semua pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Pentingnya meramalkan kelangsungan hidup perusahaan dikarenakan faktanya tidak satupun pihak baik manajemen ataupun para investor mengharapkan akan terjadinya kebangkrutan atau keharusan untuk menutup usahanya pada suatu saat. Kebangkrutan bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari bagian internal manajemen perusahaan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari faktor luar yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan atau faktor perekonomian secara makro. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila ada gejala dan tanda-tanda kebangkrutan itu diketahui lebih awal, sehingga dapat dicari jalan keluarnya untuk mengurangi atau menghindarkan terjadinya biaya-biaya tersebut. Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, pada skripsi ini penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri rokok. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis laporan keuangan yang cenderung lebih akurat untuk memprediksi tingkat

kebangkrutan pada industri rokok dengan tingkat modal yang tidak terpaut jauh. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. (Studi survei pada 4 (empat) perusahaan industri rokok yang listing di PT. Bursa Efek Indonesia) 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan analisis rasio keuangan pada kelompok industri rokok. 2. Bagaimana prediksi kebangkrutan pada perusahaan dilihat dari analisis rasio keuangan pada industri rokok. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil penerapan analisis rasio keuangan pada kelompok industri rokok. 2. Untuk mengetahui prediksi kebangkrutan perusahaan dilihat dari analisis rasio keuangan pada industri rokok. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang didapatkan dalam penyusunan skripsi ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Penulis Diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep, pengaruh analisis laporan keuangan dan hubungannya dengan penilaian kinerja perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan tindakan selanjutnya sehubungan dengan penggunaan analisis laporan keuangan. 3. Bagi Pihak pihak lain Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan penelitian bagi peneliti yang berminat dalam bidang yang serupa. 1.5 Kerangka Pemikiran Industri rokok merupakan industri besar yang banyak menyerap tenaga kerja. Industri ini berkembang pesat di Indonesia karena merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok yang terbesar serta penghasil tembakau dengan kualitas baik. Begitu maraknya jenis-jenis rokok yang beredar maka tiap perusahaan dituntut untuk melakukan banyak terobosan atau inovasi yang menawarkan rasa baru dan kenikmatan bagi penggunanya. Ditengah persaingan yang ketat, pengelolaan atas laporan keuangan yang baik sangat diperlukan agar manajemen dapat mengetahui keadaan perusahaan, sehingga dapat diambil langkah perbaikan. Dalam mengukur tingkat kesehatan, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya. Mengenai konsep analisis laporan keuangan yang terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Adapun pengertian laporan keuangan menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan) No.1 (2002:2) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut pengertiannya bahwa laporan keuangan adalah salah satu cara dalam pelaporan keuangan, laporan keuangan dibuat untuk memaparkan kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, lengkap, jelas dan akurat karena dalam laporan keuangan terdapat laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis dalam laporan keuangan dapat terwakili oleh laporan neraca dan laporan laba rugi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) paragraph 49-69 ada tiga bentuk laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh suatu perusahaan: 1. Neraca Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca, minimal mencakup pos-pos berikut: aktiva berwujud & tidak berwujud, aktiva keuangan, investasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, persediaan, piutang usaha & piutang lainnya, kas dan setara kas, hutang usaha dan utang lainnya, kewajiban yang diestimasi, kewajiban berbunga jangka panjang, hak minoritas, dan modal saham dan pos ekuitas lainnya. 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut: pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, dan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. 3. Laporan arus kas Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Aliran

kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Sedangkan pengertian analisis Menurut Harahap (2002;189) adalah: Analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi unit yang terkecil. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa analisis adalah proses mencari pengartian dengan cara memilah-memilah atau menghubung-hubungkan suatu unit secara detil sehingga didapatkan arti dan makna dari suatu unit tersebut untuk dapat digunakan. Jika kedua pengertian tersebut digabungkan, maka pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap (2002;189) adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan melalui informasi yang didapat melalui laporan keuangan. Analisis laporan keuangan juga merupakan suatu proses penguraian laporan keuangan dan penelaahan masingmasing komponen laporan keuangan tersebut serta hubungan antar komponen, dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang ada agar diperoleh pengertian yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang laporan keuangan tersebut. Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuranukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini laporan keuangan sebagai objek dari analisis laporan keuangan, dimana data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan bahan mentahnya yang kemudian diolah menjadi informasi yang lebih berguna dan lebih dimengerti, sehingga laporan keuangan akan lebih bermanfaat

untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, maka analisis laporan keuangan ini perlu dilakukan dan hasilnya harus disajikan secara jelas dan dapat dimengerti. Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan suatu teknik atau metode, salah satunya adalah dengan teknik analisis rasio (ratio analysis). Dalam analisis rasio (ratio analysis), laporan keuangan yang digunakan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi yang merupakan laporan utama dalam laporan keuangan. Adapun analisis rasio keuangan menurut Munawir (2002:36) adalah : Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Jadi analisis rasio keuangan menurut pengertian tersebut adalah metode yang lebih spesifik dari suatu analisis dengan menitikberatkan pada analisis laporan neraca dan laporan laba rugi, dilakukan penelaahan dan pencarian hubungan suatu atau antar pos-pos tertentu sehingga didapatkan suatu hasil diinginkan dan digunakan menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Sesuai dengan salah satu kegunaannya analisis terhadap laporan keuangan adalah untuk memprediksi kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Mempediksi kelangsungan hidup perusahaan merupakan aspek yang terpenting dari segala aspek kegunaan analisis, untuk itu analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik analisis untuk menghindari kebangkrutan pada perusahaan. Analisis rasio keuangan yang biasanya digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas. Rasio likuiditas berguna untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio profitabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk menutup biaya biaya operasi dari hasil penjualannya. Rasio rentabilitas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Rasio solvabilitas berguna untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio aktivitas berguna untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Menurut Agnes Sawir (2003:6) bahwa analisis dan intepretasi dari macammacam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Dalam laporan keuangan dapat diprediksi kebangkrutan dengan melihat data pada laporan keuangan yaitu total aktiva yang dipengaruhi oleh model kerja, laba ditahan serta perputaran aktiva atau penjualan. Dan total hutang yang dipengaruhi oleh nilai dari saham. Lebih lanjut, Agnes Sawir (2003:23) menyebutkan bahwa telah diciptakan suatu analisis yang dikembangkan oleh Altman yaitu dengan mengkombinasikan macam-macam rasio yang telah ada sebelumnya menjadi lima komponen rasio saja yang penting untuk dapat memprediksi akan terjadinya kebangkrutan dalam suatu perusahaan antara lain: 1. Rasio dari Modal Kerja terhadap Total Aktiva 2. Rasio dari Laba yang Ditahan terhadap Total Aktiva 3. Rasio dari Laba sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aktiva 4. Rasio dari Harga (Nilai) Saham terhadap Total Hutang 5. Rasio dari Tingkat Perputaran (Total) Aktiva Adapun pengertian kebangkrutan menurut Mamduh (2003:261) sebagai berikut: Kebangkrutan adalah keadaan seseorang yang sedang bangkrut atau tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya atau hutang-hutangnya atau ketidakmampuan. Pada hakekatnya, keadaan seorang debitur yang telah diputuskan atau dinyatakan bangkrut oleh suatu pengadilan. Kebangkrutan berarti munculnya biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan dan biaya ini cukup besar.

Dari pengertian tersebut jelas bahwa kebangkrutan menjadi ketakutan bagi setiap perusahaan, keadaan di mana perusahaan tidak dapat lagi secara nyata menyelesaikan kewajibannya dan menjalankan kegiatan operasionalnya serta telah ditetapkan secara hukum. Biasanya hal ini disebabkan munculnya biaya-biaya yang cukup besar sehingga mengakibatkan kebangkrutan. Sedangkan pengertian kebangkrutan menurut Harnanto (1991:485), adalah: Suatu keadaan atau situasi di mana perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya. Akibat yang lebih serius dari kebangkrutan adalah berupa penutupan usaha dan pada akhirnya menjadi pembubaran perusahaan atau likuidasi. Menurut Harnanto yang lebih menjelaskan lagi mengenai kebangkrutan adalah situasi di mana perusahaan kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan usahanya. Akibat yang lebih serius disebabkan oleh kebangkrutan adalah berupa penutupan usaha yang pada akhirnya menjadi pembubaran perusahaan (likuidasi). Menurut Rico Lesmana (2003:184), ada beberapa kriteria kebangkrutan suatu perusahaan, biasanya ditandai oleh berbagai situasi atau keadaan, khususnya yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasinya, seperti misalnya: a. Volume penjualan yang relatif rendah atau adanya trend penjualan yang menurun, b. Cash flow yang negatif, c. Kerugian yang selalu diderita dari operasinya, dan d. Hutang yang membengkak. Sumber penelitian yang akan diteliti penulis adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama bernama Husnul Muttaqin yang berjudul Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. (Studi survey pada kelompok industri peralatan rumah tangga). Pada skripsi tersebut penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri peralatan rumah tangga. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis laporan keuangan yang cenderung lebih akurat untuk memprediksi tingkat

kebangkrutan pada industri peralatan rumah tangga dengan tingkat modal yang tidak terpaut jauh. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek. Hasil yang diperoleh dalam judul tersebut bahwa laporan keuangan yang dianalisis dengan menggunakan rasio dapat digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan industri peralatan rumah tangga. Adapun perbedaan dari penelitian yang akan diteliti penulis, yaitu penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri rokok. Dari hasil penelitian yang terdahulu penulis ingin membandingkan hasil penelitian yang akan diteliti oleh penulis, apakah hasil analisis rasio keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Analisis ini diharapkan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasikan kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan perusahaan serta membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan demikian, analisis rasio keuangan juga dapat dijadikan sebagai detektor sebagai cara pencegahan dini agar perusahaan bisa terhindar dari keadaan bangkrut (insolvency). Setelah dilihat dari keseluruhan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang didapatkan penulis adalah bahwa laporan keuangan yang dianalisis dengan menggunakan rasio dapat digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat survey, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang bertujuan mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.

Sumber data untuk penyusunan skripsi ini adalah data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, majalah, jurnal dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan penulis dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Peneltian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan langsung terhadap masalah yang akan dibahas yang juga merupakan objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan industri rokok yang telah go-public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 4 (empat) perusahaan (emiten). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Widyatama di jalan Cikutra 204 Bandung dan Pojok Bursa Efek Jakarta Institut Teknologi Bandung di jalan Ganeca 10 Bandung. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2007 sampai dengan Bulan Maret 2008.