Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN

MARINI FITRI RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah merupakan jabatan karir yang diperoleh seseorang setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan generasi muda menjadi Sumber Daya Manusia yang tangguh

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Agar proses

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. dunia menjadi tanpa batas, kemajuan iptek serta aplikasinya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional.karena dengan pendidikan yang baik dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Berkembangnya suatu kualitas pendidikan tidak lepas dari peran kinerja para guru. Tanpa kinerja guru yang baik maka pencapaian kualitas pendidikan akan sulit untuk dicapai. Kinerja guru sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan menjadi tolak ukur tinggi rendahnya mutu pendidikan.dalam hal ini berarti guru merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.(uu RI, No.14:2005) Memperhatikan peranan guru yang sangat strategis dalam proses pembelajaran, dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas kemampuan guru dan kinerjanya. Salah satu permasalahan esensial pendidikan yang sampai saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenis, jenjang, jalur, dan satuan pendidikan. Pendidikan di Indonesia seperti yang tidak di desain dengan tepat dan berjalan apa adanya. Bahkan kalau kita amati lebih cermat kondisi pendidikan di negeri ini dari hari ke hari semakin menurun kualitasnya. Berdasar hasil penelitian tentang Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP 2005. Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati, 1

2 berdasarkan hasil penelitian dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah 2010 diketahui bahwa kinerja guru yang bersertifikasi di Jateng belum menunjukkan kenaikan. Padahal, mereka telah menerima kenaikan gaji. Kenyataan tersebut, menunjukkan bahwa sertifikasi guru tidaklah cukup sebagai upaya mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru. Meski telah dinyatakan lulus sertifikasi dan telah menerima tunjangan profesi, bukan berarti guru telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan undang-undang. Untuk mewujudkan guru yang benar-benar profesional, pasca sertifikasi perlu adanya upaya sistematis dan sinergis dan berkesinambungan yang menjamin guru tetap profesional. Kinerja guru menuntut kondisi yang mendukung kelancaran tugasnya di sekolah yang erat kaitannya dengan peran serta kepala sekolah.roche mengatakan bahwa Kepala sekolah sebagai pemimpin sekaligus administrator pendidikan (Wahyudi, 2009:63).Dalam hal ini guru dituntut menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, dan intelektual.selain itu, harus menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, serta mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampunya. Supardi mengatakan bahwa kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, dan prakarsa. Produk dari kompetensi dalam kinerja guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial (Supardi, 2011:13). Supardi menegaskan bahwa terdapat lima faktor yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu: (1) komponen raw input meliputi kemampuan dan ketrampilan memahami kurikulum; (2) komponen instrumental input meliputi kepemimpinan kepala sekolah; (3) komponen environment input meliputi iklim kerja; (4) komponen proses yang meliputi faktor atau variabel; (5) komponen outputyang meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran sampai dengan kemampuan melaksanakan pengayaan.(supardi,2013:21)

3 Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja guru diatas, komponen instrumental input yang meliputi kepemimpinan kepala sekolah adalah salah satunya. Dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992 pasal 3 ayat 3 dijelaskan bahwa pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Kepala sekolah sebagai salah satu pengelola satuan pendidikan juga disebut sebagai administrator, dan disebut juga sebagai manajer pendidikan. Maju mundurnya kinerja sebuah organisasi ditentukan oleh sang manajer. Kepala sekolah sebagai manajer merupakan pemegang kunci maju mundurnya sekolah. Dalam pelaksanaan manajemen sekolah, kepala sekolah harus mampu menjadi manajer yang efisien dan efektif. Kepala sekolah tidak hanya mengelola sekolah dalam makna statis, melainkan menggerakkan semua potensi yang berhubungan langsung atau tidak langsung bagi proses pembelajaran siswa. Persepsi guru tentang pola manajerial kepala sekolah merupakan carapandang guru terhadap pola manajerial kepala sekolah.katz menegaskan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga pola dasar. Ketiga pola tersebut adalah: (1) polakonseptual (conceptual skill); (2) pola kemanusiaan (humanity skill); (3) pola teknis (technical skill) (Wahyudi, 2009:68). Mengelola sekolah merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur pembelajaran secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan.salah satu faktor utama yang menentukan kinerja para guru adalah kepala sekolah.apabila para guru dan tenaga kependidikan lainnya menjadi tenaga professional yang merupakan upaya untuk memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensi para guru agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kepentingan sekolah. Demi menunjang kualitas pendidikan melalui kinerja guru, sebaiknya pola manajerial kepala sekolah disesuaikan dengan kondisi obyektif sekolah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja guru diperlukan koordinasi,

4 komunikasi, dan jalinan kerja sama antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah; baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi dan pengawasannya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru tidak terlepas dari persepsi guru tentang pola manajerial kepala sekolah. Oleh karena itu penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAHDAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti membatasi masalah penelitian agar terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Persepsi guru tentang pola manajerial kepala sekolah dibatasi oleh pola konseptual, pola kemanusiaan, pola teknis. 2. Kinerja guru dibatasi oleh aspek kompetensi pedagogik guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016 3. Penelitian ini dibatasi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kebakkramat dan SMP Negeri 2 Kebakkramat C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja guru guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri di 2. Bagaimana motivasi guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri di

5 3. Bagaimana Persepsi guru tentang pola managerial kepala sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut: 1. Untuk mengetahui kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri di 2. Untuk mengetahui motivasi guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri di 3. Untuk mengetahui persepsi guru tentang pola manajerial kepala sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016? E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, adapun manfaatnya sebagai berikut: a. Sebagai suatu hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan wawasan pada khususnya, serta masyarakat luaspada umumnya. b. Sebagai referensi bagi penelitian yang sejenis bagi penulis. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dari segi praktis, diantaranya: a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk selalu meningkatkan kinerja guru yang baik.

6 b. Bagi Kepala sekolah Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan kepala sekolah dalam memotivasi guru c. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru.