A. Rasional Sekolah adalah aset bersama, sehingga perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar menjadi lingkungan tempat belajar mengajar yang nyaman da

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN (SBL)

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

KRITERIA PENILAIAN ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PEMBINAAN ADIWIYATA

6 NAMA KEPALA SEKOLAH : II : II : 0.00

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah lingkungan. Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

KERANGKA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI POLEWALI MANDAR

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

PERUMUSAN PERMASALAHAN/ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Hari Air Dunia Mengingatkan Kembali Kepedulian Kita Pentingnya Air dan Pengelolaan Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

Syarat Bangunan Gedung

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

KUESIONER PENELITIAN

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Transkripsi:

ASPEK PEMBERDAYAAN WARGA SEKOLAH

A. Rasional Sekolah adalah aset bersama, sehingga perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar menjadi lingkungan tempat belajar mengajar yang nyaman dan sehat. Warga sekolah memiliki tangungjawab kolektif dan sinergi dalam mengelola sekolah untuk peningkatan derajat hidup sehat dan menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih kondusif dalam rangka pencapaian tujuan SBL, khususnya Pemberdayaan warga sekolah dan warga sekitar dikembangkan secara terintegrasi dengan programprogram dan aktivitas SBL. Partisipasi warga sekolah sangat ditentukan oleh pengetahuan, kesadaran dan pemahaman para warga sekolah dan warga sekitar terhadap kondisi lingkungan hidup di sekolah.

B. Tujuan Menggalang partisipasi dan kepedulian aktif warga sekolah dalam upaya menjaga dan memelihara lingkungan sekolah agar dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Membangun rasa memiliki (sense of belonging) yang besar bagi segenap warga sekolah terhadap sekolahnya sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Memupuk sikap kebersamaan dan gotongroyong dalam segala hal melalui program peduli lingkungan ini.

C. Operasional 1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM), meliputi : a. Riset dan penelaahan literature ttg pengelolaan LH (individual atau kelompok/kolektif). b. Pelatihan atau kursus yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan (penyertaan unsur warga sekolah ke event di tingkat yang lebih luas atau dengan mengundang instruktur kompetent ke sekolah) Bidang latih a.l : pengelolaan / daur ulang sampah, pengelolaan / daur ulang limbah, penataan eksterior\interior interior sekolah, pembuatan media sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan, misalnya pembuatan alat pemroses kompos, biogas dsb.

c. Obervasi atau fieldtrip/kunjunan studi. (pengembangkan wawasan praktis warga sekolah ttg pengelolaan lingkungan). Objek a.l : instansi/lembaga riset, dinas teknis, perguruan tinggi, atau lembaga lain yang bergerak dalam bidang pengelolaan air bersih, sumberdaya air (air permukaan/ airtanah), sanitasi lingkungan, sampah, tata ruang, dsb. d. Mengadakan ceramah/kuliah umum. (memberikan wawasan tentang isu-isu lingkungan yang bersifat global, regional, nasional dan lokal, dalam perspektif keagamaan, nilai dan norma masyarakat.

2. Implementasi pemberdayaan warga sekolah dalam pengelolaan lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sekitar. a. Kampaye lingkungan (dalam rangka penyadaran dan peningkatan kepedulian untuk memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar). Bentuk kegiatan a.l : Pembuatan dan penyebaran poster, leaflet, brosur-brosur, brosur, Forum diskusi/sarasehan yang melibatkan warga sekolah dan warga lingkungan sekolah. Lokakarya terbatas, yang melibatkan warga sekolah dan warga lingkungan sekolah. Kegiatan diskusi/sarasehan dan lokakarya dapat dilakukan dengan atau tanpa fasilitator/nara sumber dari luar sekolah.

b. Kerja Bakti lingkungan, dilakukan dalam rangka menjaga, memperbaiki dan mingkatkan lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini melibatkan peran aktif segenap warga sekolah dan warga sekitar. c. Melalukan pengaturan dan pemanfaatan ruang/zona- zona lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar secara terbatas (sebatas yang dapat dilakukan). Hasil penataan dan pemanfaatan berbentuk: Zona Hijau, dapat berfungsi untuk tanaman obat keluarga (Toga), tanaman hias tanaman/taman. Zona Terbangun, berupa lahan yang sudah ada atau direncanakan akan dibangun. Zona Terbuka, dalam bentuk lahan terbuka atau lapangan olah raga, upacara, bermain, atau peruntukan lain. Zona Prasarana/Sarana Lingkungan, dalam bentuk lahan yang sudah digunakan atau akan digunakan untuk jalan, pengaturan tata air, pengelolaana limbah, kantin, dan lain- lain. Zonasi-zonasi pemanfaatan ruang ini dapat disajikan dalam bentuk maket sekolah dan lingkungan sekitar.

d. Melakukan penataan ruang agar indah, nyaman, dan sehat, baik ruang kantor, kelas, perpustakaan, laboratorium, dan ruang pendukung sekolah lainnya. Penataan meliputi pencahayaan, ventilasi, penataan perangkat/peralatan di rungan, keserasian aksesoris ruang, dan lain-lain e. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan lingkungan secara mandiri, dalam arti seoptimal mungkin dan sehemat mungkin memanfaatkan sumberdaya sekolah dan lingkungan sekitar. Bentuk- bentuk kegiatan yang dapat dilakukan aantara lain: Penyediaan tempat pembuangan sampah dan penampungan sampah sementara Penyediaan instalasi daur ulang air limbah Penyediaan instalasi pengolahan sampah menjadi pupuk organic (kompos, ppuk Bokashi) atau biogas Penyediaan instalasi penampungan air hujan (Bak Penampung Air Hujan), Sumur Resapan, dan drainase sekolah dan lingkungan sekitar sebagai suatu system yang terpadu.

3. Apresiasi terhadap Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Sekitar. Bentuk kegiatan a.l: a. Gambar/lukisan bertema lingkungan (kelestarian dan kerusakan) b. Menulis/membaca puisi bertemakan lingkungan c. Mencipta lagu/lirik lagu bertema lingkungan d. Menata ruang kelas agar aman dan nyaman e. Mengadakan dan mengikuti lomba-lomba bertema pelestarian lingkungan dalam tingkat sekolah, lingkungan sekitar atau lingkungan yang lebih luas. (Spt.: Lomba lintas alam, menggambar/melukis, menulis/membaca puisi, mencipta lagu/lirik lagu,lomba 5K (keindahan, keserasian, kenyamanan, kesehatan dan keamanan kelas dalam tingkat sekolah atau antar sekolah di tingkat kota/kabuaten atau yg lebih luas lagi.

f. Mengadakan Kemah Kerja Lingkungan yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan di luar lingkungan sekolah dan terintegrasi dengan kegiatan ekstra dan intrakurikuler. Tema-tema kemah kerja disesuaikan dengan isu-isu lingkungan mutakhir dan berkembang di masyarakat,misalnya: banjir, kekeringan, kerusakan lahan dan hutan, kelangkaan air bersih, penanganan sampah, polusi udara, air dan lahan, dan lain-lain.