3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 41 TAHUN 2002 (41/2002) TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

Kenaikan Pangkat PNS. No,Pangkat,Golongan Ruang :

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

l. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPAIA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PROSEDUR MUTU PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT REGULER

1. Undang-Undang Nomor t2 Tahun 1950 tentang

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Salinan hal 1 dari 20

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2OO2 TENTANG PERUBAHAAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2OOO TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa untuk meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil kepada negara serta mewujudkan keadilan dalam memberikan penghargaannya, dipandang perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dangan peraturan pemerintah; Menglngat : l. 2. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara 3890); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. 5. 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor ll, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintahn Nomor 26 Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 49); Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Pengangkatan, Pemindahan, dan Sipil (Lembaran Negara Tahun Lembaran Negara Nomor 4014) Tahun 2000 tentang Wewenang Pemberhentian Pegawai Negeri 2000 Nomor 193, Tambahan 20

8. Peraturan Pbmerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor I I Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4192). 2. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut, "Pasal 6 (l) Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil termasuk Pegawai Negeri Sipil yang : a melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; dan b dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pemimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan sepanjang tidak melampui pangkat atasan langsungnya". 3. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 7 Kenaikan pangkat reguler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat diberikan setingkat lebih tinggi apabila : a sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan b setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir." 4. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga seluruhnya menjadi bernunyi sebagai berikut : "Pasal 8 Kenaikan pangkat reguler bagi Pegawai Negeri Sipil diberikan sampai dengan : 2t

a Pengatur Muda, golongad ruang IVa bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar; b Pengatur, golongan ruang IVc bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama; c Pengatur Tingkat I, golongan ruang IVd bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Pertama; d Penata Muda Tk. I, golongan ruang IIVb bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 3 (tiga) tahun, Sekolah lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 4 (empat) tahun, Ijazah Diploma I, atau ljazah Diploma II; e Penata, golongan ruang IIVc bagi yang memiliki Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, ljazah Diploma III, Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ij azah Bakaloreat ; f Penata Tingkat I, golongan ruang IIVd bagi yang memiliki ljazah Sarjana (Sl) atau Ijazah Diploma IV; g Pembina, golongan ruang IV/a bagi yang memiliki Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara; h Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b bagi yang memiliki ljazah Doktor (s3)." 5. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : '6Pasal 9 Kenaikan Pangkat pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang : a menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; b menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden; c menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya; d menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara; e diangkat menjadi pejabat negara; f memperoleh Surat Tanda Tamat Belajarlljazah; g melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; h telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan i dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu." 6. Ketentuan Pasal I I di hapus. 22

7. Ketentuan Pasal l2 diubah, sdhingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal l2 Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila; a. telah 1 (satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya; b. sekurang-kurangnya telah I (satu) tahun dalam jabatan struktural yang diddukinya; dan c. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam dua tahun terakhir." 8. Ketentuan Pasal l8 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut "Pasal 18 (l) Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh : a. Surat Tanda Tamat Belajarlljazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda Tingkat I, golongan ruang Vb ke bawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi juru, golongan ruang Ic;. b. c. d, e. Surat Tanda Tamat Belajarlljazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I, golongan ruang Vd ke bawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda, golongan ruang IVa; Surat Tanda Tamat Belajarlllazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda, golongan ruang IVa ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang IVb Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III dan masih berpangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang IVb ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur, golongan ruang IVc; Ijazah Sarjana (Sl) atau Ijazah Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang IVd ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang IIVa; Ijazzh Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara, dan masih berpangkat Penata Muda, golongan ruang (IIVa) ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIVb; 23

g. liazahdoktor (S3), dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata, golongan ruang IIVc. (2\ Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (l), dapat diberikan apabila: a diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memelukan pengtahuan/keahlian yang sesuai dengan ljazah yang diperoleh; b sekurang-kurangnya telah I (satu) tahun dalam pangkat terakhir; c usetiap unsurpenilaian pretasi kerja sekurang-kurangnyabernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir; d memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu; dan e lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat." 9. Kentuan Pasal 20 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : 6'Pasal 20 (l) Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas belajar apabila telah lulus dan memeperoleh: a ljazah sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau rjazah Diploma II, dan masih berpangkat Pengatur muda golongan ruang IVa ke bawah, dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang IVb; b Ijazah Sarjana Muda, rjazah Akademi, atau Ijazah Diploma III dan masih berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang IVb kebawah, dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur, golongan ruang IVc; c rjazah sarjana (Sl), atau ljazah Diploma IV dan masih berpangkat pengatur Tingkat I golongan IVd ke bawah, dinaikkan pangkatnya menjadi penata Muda, golongan ruang IIVa; d rjazah dokter, rjazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara, dan masih berpangkat Penata Muda, golongan ruang IIVa ke bawah, dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIVb; e ljazah Doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIVb ke bawah, dinaikkan pangkatnya menjadi penata, golongan ruang IIVc. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (l), diberikan apabila : a Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam pangkat terakhir; dan b Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir." 24

10. Ketentuan Pasal2T diubah, s hingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : $ Pasal?T (l) Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila : a. memiliki masa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama : * 1) sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir; 2) sekurang-kurangrrya 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah I (satu) tahun dalam pangkat terakhir; 3) sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir. c. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam I (satu) tahun terakhir. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (l), mulai berlaku : a tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan meninggal dunia; b tanggal I (satu) pada bulan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun." I L Ketentuan Pasal 29 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 29 Calon Pegawai Negeri Sipil yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat beke{a lagi dalam semua jabatan negeri, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan diberikan kenaikan pangkat berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28." 12. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 32 Dikeculikan dari ujian dinas, bagi Pegawai Negeri Sipil yang : a akan diberikan kenaikan pangkat karena telah menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya ; 25

b akan diberikan kenaikan'pangkat karena menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara ; c diberikan kenaikan pangkat pengabdian karena : l) mencapai batas usia pensiun; 2) dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri oleh Tim Penguji Kesehatan. d telah memperoleh : l) Ifttzah Sarjana (Sl) atau Diploma [V untuk ujian dinas Tingkat I; 2) ljazah Dokter, Ijazah Apoteker, Magister (S2), dan ljazah lain yang setara atau Doktor (S3), untuk ujian dinas Tingkat I atau ujian dinas Tingkat II 13. Ketentuan Pasal 36 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunl sebagai berikut 66Pasal36 Kenaikan pangkat yang telah ditetapkan sebelum belakunya Peraturan Pemerintah ini sepanjang tidak betentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dinyatakan tetap berlaku." 66Pasal II Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik lndonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 April 2002 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd Diundangkan di Jakarta Padatanggal l7 April 2002 MEGAWATI SOEKARNOPUTRI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, rtd. BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OO2 NOMOR 32 26

, PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2OO2 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2OOO TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPL I. UMUM Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tehadap Negara. Selain itu, kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi ke{a dan pengabdiannya Untuk dapat lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil kepada Negara serta mewujudkan keadilan dalam memberikan penghargaannya, maka Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negri Sipil, perlu diubah sesuai dengan prinsip pembinaan Pegawai Negeri Sipil atas dasar sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi ke{a. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Pasal 4 Pasal 6 Ayat (l) Huruf a Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti tugas belajar merupakan tenaga terpilih, oleh sebab itu selama melaksanakan tugas belajar Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus dibina kenaikan pangkatnya. Huruf b Pegawai Negeri Sipil yang dipeke{akan atau diperbantukan berdasarkan ketentuan Pasal ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh pada proyek pemerintah, organisasi profesi, negara sahabat, atau badan internasional dan badan swasta yang ditentukan. 27

Ayat (2) Kenaikan pangkat'reguler bagi Pegawai Negeri Sipil tersebut dibatasi sebanyak-banyaknya ti ga kali selama dalam penugasan/perbantuan. Pasal 7 Pasal 8 i Huruf a. sampai dengan huruf f. Huruf g Yang dimaksud dengan ljazah lain yang setara adalah ljazah yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi yang bobot untuk memperolehnya setara dengan l1arah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2), yang penetapan kesetaraannya dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional. Penjelasan ini berlaku selanjutnya untuk pengertian yang sama dalam Peraturan Pemerintah ini. Huruf h. Pasal 9 Pasal I I Pasal 12 Pasal l8 Ayat (l) Yang dimaksud dengan memperoleh dalam ketentuan ini, termasuk bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah. memiliki Surat Tanda Tamat Belajarlljazah yang diperoleh sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi calon Pegawai Negeri Sipil. Ayat (2) Pasal 20 Ayat (l) 28

Ayat (2) Pasal2T Ayat (l) Ayat (2) Cukqp jelas Pasal29 Pasal 32 Pasal 36 Pasal II TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4193 29