BAB I PENDAHULUAN. dan Hadis dan merancang segenap kegiatan pendidikannya. 2. madrasah, yakni pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menentukan

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dan menghadapi perubahan-perubahan yang tidak menentu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan juga untuk memperdalam ilmu agama. Islam sebagai agama ra>h{ma>h{ li> al- ala>min{ mewajibkan untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM), karena dengan pendidikan dapat melahirkan generasi-generasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dalam era globalisasi, pendidikan pun dituntut untuk

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. menyeru kepada yang ma ruf dan mencegah kepada yang mungkar. menempati alam semesta ini. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. perlu ditingkatkan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Press, Jakarta, 2007, Hlm. 4. Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013, Hlm. 189

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULAN !"#$% &'(! -.(/"#0 7!"18 9 $18 :;<;=

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan yang memainkan perannya di Indonesia jika dilihat dari struktur internal pendidikan Islam serta praktek-praktek pendidikan yang dilaksanakan, ada empat kategori, yaitu pendidikan pondok pesantren, pendidikan madrasah, pendidikan umum, dan pelajaran agama Islam. 1 Pendidikan pondok pesantren, yaitu pendidikan Islam yang diselenggarakan secara tradisional, bertolak dari pengajaran secara Qur ani dan Hadis dan merancang segenap kegiatan pendidikannya. 2 Pendidikan madrasah, yakni pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga yang mempergunakan metode pengajaran klasikal, dan berusaha menanamkan Islam sebagai landasan hidup ke dalam diri para siswa. Pendidikan umum yang bernafaskan Islam, yaitu pendidikan Islam yang dilakukan melalui pengembangan suasana pendidikan yang bernafaskan Islam dilembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan yang bersifat umum. Pelajaran agama Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan umum sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah saja. 1 Yasmadi, ModernisasiPesantren:Kritik Nurcholis Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 58. 2 Selain istilah Dayah atau Rangkang (Aceh), dan Surau (Minangkabau). Lihat Dawan Raharjo (ed), Dalam Pesantren dan Pembaruan, cet, ke-v (Jakarta : Penerbit LP3ES,1995 ), hal. 2 1

2 Pendidikan Islam Indonesia dapat diandalkan untuk memelopori kegiatan pengembangan sistem pendidikan nonformal dalam masyarakat. Sedangkan pendidikan Islam di madrasah serta lembaga pendidikan umum yang bernafaskan Islam merupakan wahana yang dapat dipergunakan oleh umat Islam untuk ikut mendorong lahirnya proses peremajaan sistem pendidikan formal. Pendidikan Islam jenis keempat, yaitu pelajaran agama Islam di sekolah umum merupakan kegiatan dengan posisi yang bersifat marginal. Artinya tidak banyak yang dapat dilakukan oleh para pendidik Islam lewat pendidikan jenis ini untuk memberikan sumbangan yang berarti bagi lahirnya proses peremajaan sistem pendidikan. 3 Sekolah atau lembaga pendidikan secara umum adalah sebuah masyarakat kecil yang menjadi pusat pengembangan peserta didik di mana aktivitas di dalamnya adalah proses pelayanan jasa. Peserta didik datang untuk mendapatkan pelayanan, sementara kepala sekolah/madrasah, guru dan tenaga lain adalah para profesional yang terus-menerus akan berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik untuk kemajuan sekolah/madrasah. 4 Sekolah atau madrasah terbagi menjadi dua yaitu sekolah/madrasah negeri dan swasta. Sekolah/madrasah negeri adalah sekolah yang dikelola pemerintah, sedangkan swasta dikelola oleh yayasan, hal tersebut sebagai pendekatan hal.144. 3 Yasmadi, Modernisasi..., hal. 59. 4 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2009,

3 penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik yang menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan mutu pendidikan. 5 Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 6 Sedang menurut Ngalim Purwanto pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Dalam banyak hal permasalahan pendidikan sering menjadi perbincangan publik. Mulai dari alokasi dana pendidikan sampai pada hal yang sangat vital, yakni kurikulum. Kurikulum merupakan istilah yang harus digarisbawahi dalam hal ini. Karena sejak munculnya isu pendidikan sampai saat ini, polemik kurikulum masih saja menjadi topik hangat tetapi memilukan. Ini tidak lain karena terlalu seringnya kurikulum menjadi objek yang harus di anulir dan kemudian diganti dengan model kurikulum yang dianggap paling relevan. Persoalan kurikulum sebenarnya utamanya adalah bagaimana guru memahami, dan menguasai kurikulum pada jenjang sekolah dan pembelajaran 5 Samsul Nizar & Muhammad Syaifudin, Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010, hal.212 6 Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur, 2003), hal. 03.

4 dikelas serta diluar kelas. Indonesia sebenarnya secara dokumen telah memiliki susunan kurikulum yang baik, namun anggaran untuk implementasi kurikulum dan pelatihannya secara manusiawi belum dilaksanakan, hanya sekedar menyelesaikan program, tanpa ukuran guru dapat mengimplementasikan dengan benar kurikulum. SD Islam Ar Rahman Slogohimo merupakan sekolah dasar yang bernafaskan Islam dengan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum madrasah. Selama proses pembelajaran pendidikan agama Islam menggunakan metode yang mengajak siswa ikut aktif sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif. Contoh metode yang di gunakan Pembelajaran Aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Sistem pembelajaran di SD Ar Rahman dipadukan antara kurikulum KTSP dan kurikulum madrasah, yang menanamkan nilai-nilai islami tetapi tidak meninggalkan kurikulum KTSP yang bersifat umum. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di sekolah ini, kurikulum madrasah yang dipadukan dengan KTSP telah menghasilkan beberapa keunggulan, misalnya siswa lebih disiplin dalam ibadah, lebih berprestasi, dan lebih istiqomah dalam menjalankan ajaran Islam.

5 Adapun Prestasi Siswa SD ISLAM AR RAHMAN Slogohimo Tahun 2015 1. Olimpiade sains Nasional Juara I Tingkat Kecamatan 2015 (Matematika) 2. Olimpiade sains Nasional Juara III Tingkat Kabupaten 2015 (IPA) Berangkat dari persoalan tersebut, menarik dikaji kurikulum pendidikan Agama Islam di sekolah dasar Islam tersebut. Memahami persoalan yang berkembang, peneliti mengangkat judul Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SD Islam Ar Rahman Kecamatan Slogohimo B. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Uraian latar belakang masalah tersebut dapat penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi kurikulum KTSP pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Ar Rahman Slogohimo? 2. Apa upaya sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kurikulum PAI di SD Ar Rahman Slogohimo? 3. Apa faktor penghambat dan pendukung implementasi kurikulum KTSP pada pelajaran PAI di SD Ar Rahman Slogohimo?

6 C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Implementasi kurikulum KTSP pada mata pelajaran PAI pada SD Islam Ar Rahman dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi 2. Upaya yang dilakukan SD Islam Ar Rahman dan guru PAI dalam mengimplementasi kurikulum KTSP pada mata pembelajaran PAI 3. Faktor penghambat dan pendukung implementasi kurikulum KTSP pada mata pembelajaran PAI D. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat hasil dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, skripsi ini diharapkan dapat memperkaya dunia ilmu pengetahuan terutama dibidang pengembangan kurikulum PAI. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan ide atau bahan masukan bagi para praktisi pendidikan khususnya bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan disini penulis akan mencoba membagi dari beberapa Bab diantaranya: Bab Pertama berisi Pendahuluan, yang didalamnya berisi tentang: Latar Belakang Penelitian, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, kegunaan Penelitian, Metode, teknik keabsahan data dan Sistematika Penulisan.

7 Bab Kedua memuat kerangka teoritis yang relevan dengan tema skripsi tentang pengertian kurikulum Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup, tujuan, standar kompetensi dan komponen pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kemudian sesuai dengan judul ini yang mengulas tentang kurikulum pendidikan Agama Islam berbasis KTSP, maka peneliti juga mengulas tentang pengertian KTSP, faktor penghambat dan pendukung implementasi kurikulum. Bab ketiga berisi metode penelitian yang dilakukan, yaitu jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, sumber data, fokus penelitian dan teknik keabsahan data. Bab keempat menjabarkan tentang laporan hasil penelitian meliputi gambaran umum tentang Sekolah Dasar Islam Ar Rahman, konsep kurikulum, implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Islam Ar Rahman serta faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan Kurikulum KTSP. Bab kelima merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi ini dan saran-saran yang di tujukanuntuk perbaikan mutu Pendidikan Agama Islam.