PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. seperti model pembelajaran, hasil-hasil penelitian, produk-produk lulusan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 ( DUA BELAS ) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

Transkripsi:

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajad S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh FREDY HENDRO WIBOWO A310020006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam Undangundang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Mewujudkan masyarakat yang cerdas di era sekarang ini sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar, dan buku referensi lainnya. Peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas pendidikan mereka, peningkatan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas lainnya. Peningkatan dari tahun ketahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Pembenahan itu dilaksanakan disegala bidang antara lain sarana/fasilitas kurikulum maupun pendidik atau guru. Perubahan kurikulum terjadi dalam perubahan ini memberikan dampak besar bagi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum pada tahun 1968, 1975, 1994, 1999 (suplemen 1

2 penyempurnaan) dan kurikulum 2004 yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) (Sagala, 2003 : 296). Secara nasional pendidikan harus mempunyai arti positif bagi bangsa. Arti positif pendidikan diharapkan oleh bangsa Indonesia bahkan merupakan kesepakatan hukum yang ditetapkan berdasarkan undang-undang yang resmi termuat dalam lembaran Republik Indonesia No.78 tahun 2003, yakni tentang sistem pendidikan nasional. Dengan kedudukan seperti itu, maka pelaksanaan pendidikan nasional harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dan tegas. Adapun visi pendidikan adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Indonesia menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Dengan visi pendidikan tersebut pendidikan nasional mempunyai misi adalah (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, (2) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar, (3) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, (4) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pemberdayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasionaldan global, dan (5) memberdayakan peran serta

3 masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan visi dan misi pendidikan tersebut, pendidikan nasional berfungsi untuk memgembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, beraklak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi bangsa yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Untuk melaksanakan visi, misi, dan tujuan pendidikan pemerintah menyusun kurikulum baru yang disebut kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya. Penyempurnaan kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi dilakukan sebagai jawaban atas permasalahan sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman (Mulyasa, 2002 : 166). Kebijaksanaan pemerintah menggunakan kurikulum berbasis kompetensi didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2002, tentang pembagian kewenangan pusat dan daerah. Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan serta jenjang pendidikan. Paling tidak ada dua hal yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kurikulum berbasis kompetensi disemua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pertama,

4 persaingan yang terjadi di era global terletak pada kemampuan sumber daya manusia yang merupakan hasil di lembaga pendidikan. Untuk bisa bersaing, kemampuan sumber daya manusia kita harus jelas, yaitu apa yang dapat dilakukannya. Oleh karena itu, lulusan jenjang pendidikan harus menguasai standar kompetensi yang telah ditentukan. Pertimbangan kedua adalah memberi tantangan. Kompetisi lulusan yang ingin dicapai pada dasarnya merupakan tantangan bagi setiap lembaga pendidikan. Tantangan ini dinyatakan dengan kriteria atau standar kompetisi yang harus dicapai. Tantangan ini akan membangkitkan motivasi sekolah untuk mencapainya. Untuk menghadapi tantangan tersebut dituntut sumberdaya yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan tinggi yang melibatkan pemikiran yang kritis, logik, kreatif, dan kemauan bekerja sama yang efektif. Dengan adanya perubahan dan perkembangan kurikulum yang baru yakni kurikulum berbasis kompetensi pemerintah berharap kurikulum berbasis kompetensi dapat membekali peserta didik (siswa) dengan kemampuankemempuan yang sesuai dengan tuntutan zaman guna mencapai tujuan pendidikan nasional dan kesejahteraan sosial. Harapan pemerintah kurikulum berbasis kompetensi dapat memecahkan berbagai persoalan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi pada akhirnya akan menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

5 Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis akan mengadakan penelitian mengenai penerapan kurikulum berbasis kompetensi pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini penulis tuangkan dalam bentuk skripsi deengan judul Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas 2 Di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah memahami serta mempermudah pelaksanaan penelitian maka perlu adanya pembatasan masalah. Ada dua hal yang perlu disajikan dalam pembatasan masalah ini. 1. Kemampuan guru dalam memilih materi, penyajian materi, pemilihan metode, pemilihan media, dan cara penilaian dalam menerapkan kurikilum berbasis kompetensi. 2. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia pada pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. C. Perumusan masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini.

6 1. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memilih materi, penyajian materi, pemilihan metode, pemilihan media, dan cara penilaian dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi? 2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. 1. Untuk mengetahui kemampuan guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam memilih materi, penyajian materi, pemilihan metode, dan cara penilaian dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi dan cara mengatasinya. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai referensi ilmiah, bahan pertimbangan, masukkan dan acuan bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Dengan mengetahui hasil penelitian ini diharapkan agar pihak sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa dan

7 Sastra Indonesia dengan lebih memperhatikan kompetensi dan kemandirian siswa. b. Menambah pemahaman dan wacana tentang pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. c. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru agar memperhatikan kompetensi guru, guna peningkatan prestasi belajar Bahasa dan Sastra Indonesia.