STATUS SOSIAL EKONOMI DAN INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA PADA IBU RUMAH TANGGA DI PANGGUNG KIDUL SEMARANG UTARA. Endang Sri Indrawati.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN IKK, UNJ

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SRI WINARNI Q

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

Economic Education Analysis Journal

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

*Hp: /

SRI HARYATI NIM: S

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PERAN KELUARGA INTI DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA

WARA KUSRINI NIM: S

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN DENGAN KONSEP DIRI PADA SISWA MADRASAH MUALIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

Dedy Kintaka Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Roro Putri Dwiandini, Yeniar Indriana

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015. E-Journal

PENGARUH FRIENDLY SMART MONOPOLY TERHADAP KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BAHAYA ROKOK DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOKPADA ANGGOTA KOMUNITAS INTER CLUB INDONESIA REGIONAL MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY SERIES SKRIPSI RAHARJA FAKULTAS PSIKOLOGI

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB V HASIL PENELITIAN

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJO

Transkripsi:

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA PADA IBU RUMAH TANGGA DI PANGGUNG KIDUL SEMARANG UTARA Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50275 esi_iin@yahoo.com Abstract The aim of the study was to determine the correlation between socio-economic status and intensity of family communication of housewives in RW 02 Kelurahan Panggung Kidul, Sub-district of North Semarang. Subjects involved in the research were 73 subjects which were chosen based on proportionate stratified random sampling method. The data collection was conducted by using questionnaire to discover economic status and 37-item Intensity of Family Communication Scale (α =.886). Simple regression analysis result shows that socioeconomic status is positively correlated to family communication intensity by housewives (r =.327; p =.005) with positive contribution 10.7%. It means that there is a positive correlation between socio-economic status with the intensity of family communication, socioeconomic status contribute 10.7% of the intensity of family communication. Keywords: socio-economic status, communication intensity, family, housewives Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi dan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga di RW 02 Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 73 yang diperoleh dengan teknik propotionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengungkap status sosial ekonomi, dan Skala Intensitas Komunikasi Keluarga yang terdiri dari 37 aitem (α = 0,886). Hasil nalisis regresi sederhana menunjukkan bahwa status sosial ekonomi berkorelasi positif dengan intensitas komunikasi dalam pada ibu rumah tangga (r = 0,327; p= 0,005). Artinya ada korelasi positif antara status sosial ekonomi dengan intensitas komunikasi keluarga, status social ekonomi memberikan sumbangan efektif sebesar 10,7% terhadap intensitas komunikasi keluarga. Kata Kunci: status sosial ekonomi, intensitas komunikasi, keluarga, ibu rumah tangga PENDAHULUAN Komunikasi (communication) didefinisikan dengan berbagai sudut pandang dan redaksi. Komunikasi dalam bahasa Latin berasal dari kata communicatio yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan, communicatus berarti berbagi atau milik bersama, dan communis yang berarti berlaku dimana-mana. Menurut Shannon dan Weaver (dalam Wiryanto, 2006) komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Komunikasi tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni dan teknologi. Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan (Gordon, dalam Mulyana, 2002). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal. Komunikasi secara intens sangatlah penting bagi hubungan interpersonal terlebih pada sebuah kerluarga. Menurut Chaplin (2002) 52

Status sosial ekonomi dan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga 53 intensitas yaitu kedalaman atau reaksi emosional dan kekuatan yang mendukung suatu pendapat atau sikap keluarga lainnya. Intensitas komunikasi keluarga dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan, pikiran, perasaan, objek tertentu, orang lain atau diri sendiri yang mendalam dan ditandai oleh kejujuran, keterbukaan dan saling percaya, sehingga menimbulkan respon dalam bentuk perilaku atau tindakan (Gunarsa, 2000). Komunikasi merupakan kegiatan utama di dalam keluarga yang dapat dilakukan dengan cara yang sederhana maupun dengan cara yang kompleks. Karena tidak akan ada hubungan yang dapat berkembang secara optimal, jika tidak ada kontak komunikasi dengan lingkungan sekitar terutama keluarga yang paling dekat. Komunikasi dapat menjadi semakin efektif apabila ada keterbukaan yang tercipta dalam hubungan interpersonal, sehingga individu dapat mengungkapkan diri (Rakhmat, 2005). Begitu pentingnya komunikasi, maka jika individu tidak berhubungan dengan anggota keluarga dalam waktu yang relatif lama akan menimbulkan dampak yang negatif. Keluarga merupakan unsur terkecil dari masyarakat. Kehidupan keluarga sangat menentukan dan mempengaruhi perkembangan hidup masyarakat secara umum. Dimana setiap individu dalam kehidupannya pasti akan mengalami perubahan walaupun ruang lingkup perubahan tersebut tidak terlalu luas. Salah satunya perubahan intensitas komunikasi yang dapat terjadi di dalam keluarga. Dalam konteks komunikasi, kehidupan suatu keluarga tidak terlepas dari berbagai macam persoalan, entah itu bersumber dari suami, dari isteri ataupun dari anak. Karena mereka dapat dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain yang berimplikasi pada keharmonisan dan keutuhan keluarga itu sendiri. Oleh karena itu frekuensi dalam berkomunikasi dan keterbukaan dari anggota keluarga merupakan kunci komunikasi dalam keluarga. Terdapat beberapa indikator intensitas komunikasi keluarga diantaranya adalah keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif, dan kesamaan. Keterbukaan adalah kemampuan untuk membuka atau mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi kepada orang lain. Keterbukaan adalah bersikap terbuka dan jujur mengenai perasaan atau pemikiran masing-masing, tanpa adanya rasa takut dan khawatir untuk mengungkapkan. Kedekatan antar pribadi mengakibatkan seseorang bisa dan mampu menyatakan pendapat-pendapatnya dengan bebas dan terbuka. Faktor kedekatan antar pribadi mengakibatkan seseorang bisa dan mampu menyatakan pendapatnya dengan bebas dan terbuka. Empati merupakan kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik. Hal ini dapat dijalankan dengan membuat komunikasi dalam keluarga sportif dan penuh kejujuran, setiap pernyataan yang diutarakan realistis, masuk akal dan tidak dibuat-buat, selain itu komunikasi dalam keluarga harus diusahakan jelas dan spesifik. Untuk membangun hubungan dengan sesama anggota keluarga, kita harus menerima diri dan menerima orang lain. Semakin besar penerimaan kita terhadap orang lain, maka semakin mudah pula kita melestarikan dan memperdalam hubungan kita dengan orang lain. Pemikiran positif tentang diri sendiri dan tentang orang lain akan memudahkan untuk lebih memahami dan menerima perasaanperasaan sama yang ditunjukkan orang lain. Komunikasi akan dikatakan sukses bila komunikasi tersebut menghasilkan sesuatu yang diharapkan yakni kesamaan

54 Indrawati pemahaman. Perselisihan dan perbedaan paham akan menjadi sumber persoalan bila tidak ditangani dengan bijaksana, sehingga memerlukan usaha komunikatif. Sebuah komunikasi harus dilakukan secara konstruktif dan dengan dasar kasih sayang sehingga keakraban dan kedekatan antara orang tua dengan anaknya membuat komunikasi dapat berjalan secara efektif dalam hubungan yang akrab dan dekat. Kemampuan orang tua dalam melakukan komunikasi akan efektif karena orang tua dapat membaca dunia anaknya seperti selera keinginan, hasrat, pikiran dan kebutuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi intensitas komunikasi suatu keluarga adalah tingkat status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimiliki (Baswori & Juariyah, 2010). Lebih dari itu, Santrock (2007) menyebutkan bahwa status sosial ekonomi dapat dipandang sebagai pengelompokan orang-orang berdasarkan kesamaan karakteristik pekerjaan, pendidikan ekonomi. Status sosial ekonomi menunjukan ketidaksetaraan tertentu, dimana anggota masyarakat memiliki pekerjaan yang bervariasi prestasinya, dan beberapa individu memiliki akses yang lebih besar terhadap pekerjaan berstatus lebih tinggi dibanding orang lain, tingkat pendidikan yang berbeda, akses yang lebih besar terhadap pendidikan yang lebih baik dibanding orang lain, sumber daya ekonomi yang berbeda, dan tingkat kekuasaan untuk mempengaruhi institusi masyarakat (Santrock, 2007). Perbedaan dalam kemampuan mengontrol sumber daya dan berpartisipasi dalam ganjaran masyarakat menghasilkan kesempatan yang tidak setara. Status sosial ekonomi menggambarkan tentang kondisi seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan. Setiap individu atau masyarakat pasti menginginkan status sosial ekonomi yang lebih baik. Namun pada kenyataannya masih banyak individu atau masyarakat yang berstatus sosial ekonomi rendah. Faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya status ekonomi di masyarakat diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan. a. Pendidikan Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikiran, cipta, rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan keterampilan. Pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal). Jalur pendidikan sekolah atau pendidikan formal terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kehidupan pribadinya, pekerjaan yang ditekuni oleh setiap orang berbeda-beda, perbedaan itu akan menyebabkan perbedaan tingkat penghasilan yang rendah sampai pada tingkat penhghasilan yang tinggi, tergantung pada pekerjaan yang ditekuninya (Santrock, 2007). c. Pendapatan Sumardi (dalam Yerikho, 2007) mengemukakan bahwa pendapatan

Status sosial ekonomi dan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga 55 yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya. Pendapatan merupakan jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS) membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golongan, yaitu : 1.) Golongan pendapatan sangat tinggi, jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan, 2.) Golongan pendapatan tinggi, jika pendapatan rata-rata antara Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 perbulan, 3.) Golongan pendapatan sedang, jika pendapatan rata-rata di bawah antara Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan, 4.) Golongan pendapatan rendah, jika pendapatan rata-rata di bawah Rp. 1.500.000,00 per bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi dengan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga di RW 02 Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan intensitas komunikasi keluarga. METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga di lingkungan RW 2 Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik propotionate stratified random sampling Pengumpulan data dalam penelitian ini mengggunakan kuesioner untuk mengetahui status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan keluarga dan Skala Intensitas Komunikasi Keluarga. Skala Intensitas Komunikasi keluarga mengungkap aspek empati, dukungan, kesamaan dan perasaan positif. Skala Intensitas Komunikasi Keluarga terdiri dari 37 aitem dengan koefisien korelasi 0,886. Skala tersebut berbentuk Skala Likert dengan lima pilihan jawaban berkisar antara Sangat Tidak Setuju hingga Sangat Setuju. Contoh aitem diantaranya, Saya bisa terbuka berbicara bersama keluarga, Ketika ada masalah keluarga saya pecahkan dengan cara musyawarah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana HASIL DAN PEMBAHASAN Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 73. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Intensitas Komunikasi Keluarga dengan 37 aitem (α = 0,886). Aspek-aspek yang diungkap dalam skala tersebut diantaranya adalah empati, dukungan, kesamaan dan perasaan positif.sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji normalitas terhadap data dan didapatkan bahwa data normal (p= 0,126, p > 0,05). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi dengan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga di RW 02 Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara. Hasil perhitungan dengan analisis regresi menunjukkan bahwa status sosial ekonomi pada sebuah keluarga berkorelasi positif dengan intensitas komunikasi dalam keluarga tersebut. Hal tersebut dijelaskan dengan nilai r=0,327 dengan sumbangan efektif 10,7%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang disampaikan diterima. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Hamilton, Losee, Otero,

56 Indrawati Rotunda, Morote, & Inserra, 2011) yang mengungkapkan bahwa kondisi status sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki kesenjangan dalam komunikasi yang lebih tinggi. Indrawati, Hyoscyamina, Qonitatin, & Abidin (2014) juga menemukan bahwa keluarga disfungsional penyandang masalah sosial mayoritas berasal dari tingkat sosial ekonomi yang rendah. Santrock (2007) lebih lanjut menjelaskan bahwa status sosial ekonomi sebagai pengelompokan orang-orang berdasarkan kesamaan karakteristik pekerjaan, pendidikan dan tingkat ekonomi. Pada masyarakat tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi intensitas komunikasi pada sebuah keluarga. Komunikasi secara intens sangatlah penting bagi hubungan interpersonal terlebih pada sebuah keluarga. Intensitas komunikasi keluarga dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan, pikiran, perasaan, objek tertentu, orang lain maupun diri sendiri. Pada sebuah keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang berbeda maka akan berbeda pula cara mereka dalam berkomunikasi maupun berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu status sosial ekomoni juga akan memperngaruhi intensitas komunikasi dari sebuah keluarga. KESIMPULAN DAN SARAN Status sosial ekonomi dalam sebuah keluarga menggambarkan tentang kondisi seseorang yang ditinjau dari segi ekomoni dengan gambaran seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan. Setiap individu masyarakat pasti menginginkan status sosial ekonomi yang lebih baik. Pada sebuah keluarga status sosial ekonomi juga berpengaruh terhadap komunikasi antar masing individu dalam keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di RW 02 Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi pada sebuah keluarga berkorelasi positif dengan intensitas komunikasi diantara anggota keluarga terutama seorang istri dengan suami dan anak. Hal tersebut dapat dilihat dengan seberapa sering dia berkumpul dan berkomunikasi dengan keluarga dibandingkan dia berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Penelitian ini memiliki keterbatasan dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melibatkan jumlah subjek yang lebih banyak dari berbagai wilayah. DAFTAR PUSTAKA Basrowi, & Juariyah, S. (2010). Analisis kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 7 (1), 58-81. (diunduh melalui journal.uny.ac.id pada 5 Januari 2015) Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Gunarsa, S. (2000). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. BPK Jakarta: Gunung Mulia. Hamilton, C., Losee, C., Otero, L., Rotunda, R., Morote, E-S., & Inserra, A. (2011). Socioeconomic status and its effect on communication as a parental practice in a suburban middle school. One Voice International Conference and Forum, NY, 2011. Diunduh melalui http://www. americanprofessor.org/

Status sosial ekonomi dan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga 57 documentation/conferencepresentatio ns/122.hamilton11.doc Indrawati, E. S., Hyoscyamina, D. E., Qonitatin, N., & Abidin, Z. (2014). Profil keluarga disfungsional pada penyandang masalah sosial di Kota Semarang. Jurnal Psikologi Undip Vol.13 No.2 Oktober 2014, 120-132 Rakhmat, J. (2005). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak edisi 11. Jakarta: Erlangga Wiryanto. (2006). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo. Mulyana, D. (2002). Ilmu komunikasi : Suatu pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya