Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

dokumen-dokumen yang mirip
Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SD Integral Rahmatullah Tolitoli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair- Share Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN Malangga Selatan Tolitoli

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Permainan Siswa Kelas IV SDK Uwemea

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai

Transkripsi:

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli pada mata pelajaran IPA pokok bahasan energi. Telah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan energi melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IIIB SD integral Rahmatullah Tolitoli. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dengan jumlah siswa 29 yaitu terdiri dari 15 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Dari hasil evaluasi akhir siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 41,4% dengan nilai rata-rata 62,7. Hasil evaluasi akhir siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%, dengan nilai rata-rata 84,1. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan energi di kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, IPA. Hasil Belaja I. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli, menunjukkan bahwa suasana pembelajaran masih terdapat kelemahan dan kekurangan sehingga mengakibatkan kegagalan dalam belajar yang rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki motivasi belajar. Nilai rata-rata perolehan mata pelajaran IPA pokok bahasan energi hanya mencapai 52,3 dan ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 14%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di SD Integral Rahmatullah Tolitoli untuk kelas III mata pelajaran IPA adalah 65, sehingga perlu ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penulis dapat menyimpulkan bahwa lemahnya nilai perolehan siswa pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu adanya metode pembelajaran konvensional yang masih 119

diterapkan oleh guru, dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan media atau alat peraga sehingga proses pembelajaran terkesan satu arah, siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar dan terkesan bahwa pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan energi dianggap sebagai pelajaran hafalan. Mengajar dibutuhkan upaya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam menemukan konsep IPA khususnya pada bahasan energi. Setelah dilaksanakan beberapa metode pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode pemberian tugas dan metode tanya jawab tapi belum juga mencapai target ketuntasan. Sedangkan menurut Djaramah (2008) mengatakan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut koognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu perbaikan metode pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi. Menurut Muhibbi Syah (2000), metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yanga sedang disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang membuat perhatian siswa dapat berpusat pada apa yang didemonstrasikan. Jadi, proses siswa akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian siswa pada masalah lain, dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar, dapat menambah pengalaman siswa, dapat membantu siswa mengingat lebih lama tentang materi yang disampaikan, dapat mengurangi kesalah fahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit, dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena ikut serta berperan secara langsung, memupuk perkembangan dan keberanian, mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri, sehingga hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan 120

Berdasarkan pemikiran tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang menciptakan kondisi yang menarik dan menyenangkan bagi guru dan siswa yaitu dengan penerapan metode demonstrasi. II. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan tindakan partisipasi dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan akhir penelitian yang berupa hasil penelitian. Penelitian ini mengikuti tahap tindakan yang bersiklus. Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Integral Rahmatullah Tolitoli, dengan alamat jalan Daud Lapau No. 20 A Kelurahan Tuweley Kabupaten Tolitoli. Subyek penelitian ini adalah siswa di kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli. Pemilihan subyek penelitian berdasarkan masalah yang terdapat pada kelas tersebut. Siswa dikelas IIIB berjumlah 29 0rang 15 0rang laki-laki dan 14 orang perempuan. Jenis data dan Pengambilan data Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatatif: 1. Data kuantitatif yaitu berupa kemampuan siswa menyelesaikan soal pokok bahasan energi yang terdiri dari hasil tugas siswa, hasil tes awal dan tes akhir 2. Data kualitatif yaitu data aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan energi serta data kesulitan siswa dalam memahami materi. Dalam penelitian ini, Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Pemberian tes awal dan tes pada setiap akhir tindakan. Tes awal diberikan sebelum tindakan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang 121

pemahaman awal siswa pada pokok bahasan energi, sedangkan tes pada akhir tindakan dalakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa. 2. Observasi Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Dengan tujuan ntuk mengamati aktivitas guru (peneliti) dan siswa, yang melakukan observasi atau observer adalah teman sejawat. 3. Catatan Lapangan Catatan ini tentang hasil penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil observasi, catatan lapangan dan pemberian tes. Adapun tahap-tahap pengelolahan data adalah sebagai berikut: 1. Mereduksi Data Yaitu menyeleksi data dan menyederhanakan data sejak awal pengumpulan data sampai penyusunan. 2. Penyajian Data Dilakukan dengan cara menyusun informasi yang telah diperoleh sehingga dapat memberikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang disajikan tersebut selanjutnya akan dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. 3. Verifikasi Data Merupakan pengambilan inisari atau kesimpulan dan sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan singkat, padat dan bermakna. Pengelolaan data kualitatif diambil dari data aktivitas guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi siswa, dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase Nilai rata-rata = Jumlah skor perolehan Jumlah skor maksimal x 100 % 122

prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa dapat dikriteriakan menurut tingkat penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Nagalim Purwanto (1986:104) 1. Prestasi belajar sangat baik apabila siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 90 100% 2. Prestasi belajar baik apabila siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 80 89% 3. Prestasi belajar cukup apabila siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 65 79% 4. Prestasi belajar dikatakan kurang apabila siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 55 64% 5. Prestasi belajar dikatakan sangat kurang apabila siswa dapat menguasai materi pelajaran kurang dari 55% Data kualitatif diperoleh siswa dari tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II. Data kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara inividu jika persentase daya serap individu sekurang-kurang 65%. Daya serap secara individu: DSI= Skor yang diperoleh siswa Skor maksimal tes Dimana DSI= Daya serap individu Persentase Nilai Rata-rata siswa = Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal: KBK = Banyak siswa yang tuntas Banyak Siswa Sluruhnya x 100% Dimana KBK = Ketentuan Belajar Klasikal x 100% Jumlah Nilai Jumlah Siswa seluruhnya x 100 % Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 70% siswa telah tuntus (Depniknas, 2004). Indikator Keberhasilan 123

Indikator keberhasilan penelitian indakan kelas (PTK) adalah apabila hasil belajar siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah selama proses pembelajaran setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai dengan daya serap individu minimal 65% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada. Ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di kelas III pada mata pelajaran IPA SD Integral Rahmatullah. III. Siklus I HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan dengan mengacu pada RPP Energi. Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilakukan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x 35 menit pada hari Senin dan Jum at tanggal 7 dan 11 April 2014 dengan semua siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli hadir saat peneliti melaksanakan tindakan siklus 1. Hasil evaluasi tindakan siklus I Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I melalui metode demonstrasi, kegiatan selanjutnya adalah pemberian evaluasi akhir siklus yang dapat dilihat hasil analisis tes evaluasi akhir siswa pada siklus 1 dengan materi bentuk energi dan sifat-sifat energi pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis tes akhir siklus 1 No. Aspek Perolehan Hasil 1. 2. 3. 4. 5. Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai rata-rata Banyaknya siswa yang tuntas Presentase ketuntasan klasikal 100 53 62,7 12 orang 41,4% Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan pula secara umum siswa belum memahami dengan baik materi yang diajarkan. Hasil ini memberikan pengertian bahwa ketuntasan belajar siswa masih belum terpenuhi karena hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila mencapai 65. Observasi siklus I 124

Observasi dilakukan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh teman sejawat yang juga merupakan guru untuk melihat keaktifan siswa pada waktu menerima pelajaran. Agar mempermudah observasi terhadap kegiatan siswa dan guru, digunakan format observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi terdiri dari dua, yaitu lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang materi energi menerapkan metode demonstrasi. persentase observasi aktivitas siswa 64% dan aktivitas guru 75%. Refleksi siklus I Berdasakan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru telah berusaha tampil dengan baik dan telah memenuhi langkah-langkah pembelajaran metode demonstrasi. Akan tetapi, dari hasil observasi guru dan siswa pada siklus I menyimpulkan bahwa masih perlu diperbaiki dalam pengelolaan pembelajaran dan untuk dilanjutkan kembali pada materi sumber energi dan kegunaannya di siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu metode demonstrasi. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan dengan mengacu pada RPP dengan materi sumber energi dan kegunaannaya. Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilakukan dua kali petemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit pada hari Jum at dan senin tanggal 21 dan 25 April 2014. Hasil evaluasi akhir tindakan siklus II Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II selanjutnya dilakukan evaluasi yang menunjukkan kemampuan siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli pada bahasan sumber energi dan kegunaannya. Berdasarkan analisis hasil tes siklus II, dapat disimpulkan bahwa dari 29 siswa yang mengikuti tes. Semua siswa memperoleh nilai standar ketuntasan di atas 65, dengan nilai rata-rata 84,1 dan ketuntasan klasikal sebesar 100% artinya hasil 125

belajar sudah mencapai target yang diharapkan seperti yang ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Analisis tes akhir siklus II No. Aspek Perolehan Hasil 1. 2. 3. 4. 5. Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Banyaknya siswa yang tuntas Presentase ketuntasan Klasikal 100 73 84,1 29 siswa 100% Dari hasil analisis siklus II memberikan pengertian bahwa ketuntasan belajar siswa telah terpenuhi karena hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila mencapai 65. Hasil Observasi siklus II Hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran siklus II terlihat keaktifan siswa sangat meningkat yaitu 93% dengan kriteria sangat baik dengan persentase observasi aktivitas guru 93.5% dengan kriteria sangat baik. Hal ini membuktikan pembelajaran yang dilakukan adanya peningkatan yang sangat baik dalam proses pembelajaran. Refleksi siklus II Dari tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pokok bahasan energi dengan menggunakan metode demonstrasi yaitu persentase ketuntasan klasikal 100% dengan nilai rata-rata 84,1 telah menunjukkan hasil yang sangat baik. Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir, lembar observasi siswa siklus II dan lembar observasi guru siklus II dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah maksimal. Adapun hasil refleksi selama berlangsung kegiatan tindakan siklus II adalah: 1. Ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 100% dengan nilai rata-rata yang meningkat dari 62,7 pada siklus I menjadi 84,1 pada siklus II 2. Siswa yang kurang aktif dalam mengerjakan lembar kegiatan pada siklus I didorong untuk lebih aktif bekerja dalam melakukan bimbingan secara menyeluruh dan terus memantau setiap siswa dalam mengerjakan lembar kegiatan sehingga pada siklus II siswa menjadi lebih aktif dalam bekerja sama. 126

3. Pada saat menyimpulkan materi guru terus memotivasi siswa agar berani berbicara dan mengeluarkan pendapat sehingga pada siklus II siswa menjadi lebih aktif. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, aktivitas guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar sangat terlihat pada hasil belajar. Hasil analisis tes akhir siklus I dan siklus II, terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil analisis evaluasi akhir yang diperoleh pada siklus I dengan nilai rata-rata 62,7 dan ketuntasan klasikal mencapai 41,4%. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, dapat dikatakan bahwa penelitian ini belum berhasil karena masih ada 17 siswa yang belum tuntas secara individual yaitu ada 12 siswa mendapakan nilai 53 dan 5 siswa mendapatkan nilai 60, sedangkan daya serap individu minimal 65% atau mendapatkan nilai 65. Hal ini terlihat bahwa siswa belum optimal dalam mendiskusikan lembar kegiatan dan bekerja sama. Sehingga kebanyakan siswa masih bingung dalam menyimpulkan materi. Pada saat siswa mengerjakan lembar kegiatan secara berkelompok guru kurang melakukan pengawasan dan bimbingan, yang mengakibatkan beberapa kelompok ada siswa yang bermain dan tidak membantu temannya menyelesaikan LKS, Untuk mengatasi hal tersebut peneliti dan observer saling memberikan masukan agar pada siklus berikutnya guru harus berusaha memberikan bimbingan yang merata pada semua kelompok sehingga tidak ada kelompok yang merasa tidak diperhatikan dan semua siswa terlibat secara aktif baik dalam mengajukan pertanyaan maupun mengerjakan lembar kegiatannya secara berkelompok, guru harus lebih memotivasi siswa agar lebih berani untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat serta lebih baik dalam memberikan penghargaan pada siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, maka peneliti melanjutkan tindakan ke siklus II. Pada siklus II terlihat adanya peningkatan-peningkatan dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan pada siklus I. Hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan, yaitu pada lembar observasi guru siklus I skor yang 127

diperoleh 30 (75%) dan skor yang dicapai pada siklus II sebesar 37.5 (93.8%). Dilihat dari pencapaian skor tersebut, dapat diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah maksimal. Hal ini terjadi karena siklus I guru masih dalam tahap penyesuaian, Sedangkan pada siklus II guru sudah mulai terbiasa menggunakan metode pembelajaran sehingga pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan baik. Siklus I perolehan skor lembar observasi siswa 25.5 (64%) pada siklus II skor yang diperoleh meningkat sebesar 37 (93%). Peningkatan tersebut dapat dilihat pada kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, memperhatikan penjelasan materi dan demonstrasi tentang energi. Mengerjakan kegiatan secara kooperatif dan membuat kesimpulan dari materi yang diajarkan. Hal ini terjadi karena pada siklus I siswa masih dalam tahap penyesuaian, belum terbiasa dengan metode pembelajaran demonstrasi. Namun pada siklus II aktivitas siswa meningkat, karena pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, memperhatikan penjelasan materi, mengerjakan lembar kegiatan, dan menyimpulkan materi yang telah diberikan. Hasil analisis evaluasi hasil belajar siklus I dan siklus II terlihat adanya peningkatan. Pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 41,4% dengan nilai ratarata 62,7 dan terjadi peningkatan pada siklus II dengan presentase ketuntasan klasikal 100% dengan nilai rata-rata 84,1. Meningkatnya jumlah ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata siswa yang dicapai pada siklus II dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli mengalami peningkatan, Yaitu telah memenuhi ketuntasan klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada dan daya serap individual inimal 65% atau mendapatkan nilai 65. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dikemukakan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi bisa membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena berani untuk berbicara, berani untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan. 128

IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian ini maka kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: Hasil belajar siswa kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli pada siklus I dengan materi energi dan sifat-sifat energi memperoleh nilai rata-rata sebesar 62,7 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 41,4% dan hasil belajar siswa pada siklus II dengan materi sumber energi dan kegunaannya mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai rata-rata 84,1 dan ketuntasan belajar secara klasikal 100%. Saran 1. Agar siswa lebih aktif, bersemangat, terbiasa dalam mengemukakan ide atau gagasannya serta bekerjasama untuk dapat meningkatkan hasil belajar atau kualitas diri siswa, maka metode pembelajaran yang tepat adalah metode demonstrasi. 2. Metode demonstrasi ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dan efektif khususnya untuk mengajarkan mata pelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas (2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Djaramah (2008) Hasil belajar. [online] tersedia: http://misterchand89.blogspot.com/2013/03/beberapa-pengertianhasil-belajar.html. [02-07 - 2014] Muhibbi Syah (2000). Metode Demonstrasi. [online] Tersedia: http://www.academia.edu/5374249/ untuk demonstrasi dalam belajar metode demonstrasi. [02 07-2014] Ngalim Purwanto (1986). Penilaian acuan patokan..[online] Tersedia: http://www.geogle.com/m?=penilaian acuan. [17 08-2014] 129