LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN DENGAN RAMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan penggalian potensi daerah di bidang kelautan dan perikanan serta untuk alokasi pembagian pendapatan sebagai hasil retribusi Pangkalan Pendaratan Ikan perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ; b. bahwa perubahan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tetang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) ; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3669) ; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010) ; 4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 6. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) ;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4145) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lebak Nomor 6 Tahun 1986 tentang Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang Melakukan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Peraturan Daerah yang Memuat Ketentuan Pidana (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lebak Tahun 1986 Nomor 3 Seri E) ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2002 Nomor 8 Seri D) ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Lebak Tahun 2004-2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2004 Nomor 6 Seri E). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEBAK dan BUPATI LEBAK MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2002 Nomor 17 Seri C), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Bab II Pasal 2 ayat (3) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 2 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 (1) Kawasan PPI merupakan Wilayah Kerja PPI yang meliputi Wilayah Perairan dan Daratan yang dipergunakan sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Perikanan yang mencakup aspek produksi, pemasaran, pengolahan dan pembinaan. (2) Tidak dibenarkan penggunaan Kawasan PPI diluar peruntukkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kawasan PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan oleh Kepala Dinas atas persetujuan Bupati. 2. Ketentuan Bab III Pasal 3 ditambah, sehingga keseluruhan Pasal 3 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 3 (1) Kawasan PPI dilengkapi dengan beberapa fasilitas. (2) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini meliputi : a. Fasilitas Pokok terdiri atas : 1. Penahanan Gelombang ; 2. Dermaga ; 3. Kolam Pelabuhan ; 4. Alur Pelayaran / Mulut Pelabuhan ; 5. Turap ; 6. Jalan dan Drainase. b. Fasilitas Fungsional terdiri atas : 1. Tempat Pelelangan Ikan; 2. Pasar Ikan / Lapak Penampungan Ikan ; 3. Tempat Pengepakan Ikan ; 4. Depot Es ; 5. Instalasi Air Bersih ; 6. Instalasi Listrik ; 7. Instalasi Telekomunikasi ; 8. Bengkel ; 9. Perkantoran termasuk fasilitas kesehatan ; 10. Balai Pertemuan Nelayan ; 11. Instalasi Bahan Bakar Minyak ; 12. Slipway / Galangan Kapal ; 13. Cold Storage ;
14. Unit Kapal Penolong ; 15. Pabrik Es ; 16. Air Biasa / Freezer. c. Fasilitas Tambahan terdiri atas : 1. Kios Bahan Alat Perikanan ; 2. Tanah Perumahan Nelayan ; 3. Tempat Peribadatan ; 4. Lahan Parkir ; 5. Poliklinik ; 6. Mess / Penginapan Nelayan ; 7. Kantin ; 8. Bank. (3) Semua fasilitas dan pelayanan jasa yang berada di Kawasan PPI dikelola oleh Kepala UPTD PPI atau Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (4) Untuk memperlancar dan menunjang pengelolaan kegiatan dalam Kawasan PPI, Kepala UPTD PPI setempat mengkoordinasikan semua kegiatan instansi / lembaga / badan / perorangan dalam kawasan tersebut. 3. Ketentuan Bab III Pasal 4 huruf d diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 Kawasan PPI dapat diklarifikasi ke dalam Type A, B, C dan D berdasarkan letak geografis, kebijaksanaan Pusat dan Regional serta potensi kelautan. a. Kawasan PPI Type A memiliki kriteria : Produksi yang didaratkan Skala Ruang Lingkup Penangkapan Kapal yang dilayani Distribusi Pemasaran : 5000 10.000 /tahun : Regional : Pantai, Lepas Pantai : < 50 GT : Lokal, Regional b. Kawasan PPI Type B memiliki kriteria : Produksi yang didaratkan Skala Ruang Lingkup Penangkapan Kapal yang dilayani Distribusi Pemasaran : 2.500-5.000 /tahun : Regional : Pantai, Lepas Pantai : < 30 GT : Lokal, Regional c. Kawasan PPI Type C memiliki kriteria : Produksi yang didaratkan Skala Ruang Lingkup Penangkapan Kapal yang dilayani Distribusi Pemasaran : 1.000 2.500 /tahun : Regional : Pantai : < 10 GT : Lokal d. Kawasan PPI Type D memiliki kriteria : Produksi yang didaratkan Skala Ruang Lingkup Penangkapan Kapal yang dilayani Distribusi Pemasaran : <1000 /tahun : Regional : Pantai : < 5 GT : Lokal.
4. Ketentuan Bab IV Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 5 (1) Dalam rangka pengembangan Kawasan PPI, Kepala UPTD PPI dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga atas persetujuan Kepala Dinas. (2) Bentuk dan tata cara kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas. 5. Ketentuan Bab V Pasal 6 ditambah, sehingga keseluruhan Pasal 6 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 6 (1) Setiap orang atau badan yang memanfaatkan pelayanan jasa dan fasilitas PPI di Kawasan PPI wajib membayar Retribusi. (2) Dengan nama Retribusi Kawasan PPI dipungut retribusi atas setiap penggunaan pemaanfaatan fasilitas dan jasa di Kawasan PPI. (3) Obyek Retribusi adalah pemberian pelayanan atas pemakaian dan pemanfaatan fasilitas dan jasa Kawasan PPI. (4) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunakan dan atau menikmati jasa fasilitas pelayanan. (5) Penggunaan dan pemanfaatan fasilitas dan jasa di Kawasan PPI meliputi : a. Penggunaan Kekayaan Daerah ; b. Penyelenggaraan dan atau pemanfaatan Jasa Pelelangan Ikan. (6) Jenis-jenis kekayaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a adalah : a. Tempat Tambat Labuh Perahu / Kapal Nelayan ; b. Pengguna Bangunan / Kios ; c. Pemanfaatan Lahan ; d. Lahan Parkir ; e. Instalasi Tempat Pengisian Bahan Bakar Minyak ; f. Docking Kapal. (7) Retribusi Kawasan PPI termasuk golongan Retribusi Jasa Usaha. 6. Ketentuan Bab VI Pasal 8 ditambah, sehingga keseluruhan Pasal 8 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 8 (1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi Kawasan PPI untuk pelayanan penggunaan jasa kekayaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf a adalah sebagai berikut : a. Jasa Tambat Labuh Perahu / Kapal :
- 0-5 GT Rp. 300,-/kapal/etmal - 6-10 GT Rp. 500,-/kapal/etmal - 11-20 GT Rp. 1.500,-/kapal/etmal - 21-30 GT Rp. 2.500,-/kapal/etmal b. Pengguna Sarana Lainnya terdiri atas : 1. Lahan Instalasi Bakar Bakar Minyak Rp. 1.500,-/M 2 /bulan 2. Lahan Kios / Lapak Penampung Ikan / Lahan Perbengkelan Rp. 1.500,-/M 2 /bulan 3. Lahan Warung / Kantin Rp. 1.500,-/M 2 /bulan 4. Lahan Kios Alat-alat Perikanan Rp. 1.500,-/M 2 /bulan 5. Depot Es Rp. 2.500,-/M 2 /bulan 6. Pengepakan Ikan Rp. 1.500,-/M 2 /bulan 7. Jasa Satu Trays Rp. 200,-/½/etmal 8. Air Bersih : Sumber Sendiri Non PDAM Rp. 25,-/liter 9. Pas Masuk : a. Pas Harian 1. Orang / Umum Rp. 100.-/sekali masuk 2. Kendaraan : - Becak Rp. 100.-/sekali masuk - Sepeda Motor Rp. 200.-/sekali masuk - Mobil Rp. 300.-/sekali masuk - Bis / Truk Rp. 1.000.-/sekali masuk b. Pas Langganan Di bayar per tahun : 1. Kendaraan Bermotor Roda Empat Rp. 75.000,-/tahun 2. Kendaraan Bermotor Roda Dua Rp. 25.000,-/tahun 10. Jasa Slipway / Docking Kapal (Naik/Turun) - 0-6 GT Rp. 50.000,-/kapal/3 hari - 6-10 GT Rp. 100.000,-/kapal/3 hari - 11-20 GT Rp. 200.000,-/kapal/3 hari - 21-30 GT Rp. 300.000,-/kapal/3 hari 7. Ketentuan Bab VI Pasal 9 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 9 selengkapnya menjadi berbunyi : Pasal 9 (1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi Kawasan PPI jasa usaha pelelangan ikan ditetapkan sebesar 3 % (tiga perseratus) dari harga / nilai transaksi yang dilelang dibebankan kepada Pemenang Lelang. (2) Ikan segar, udang, ikan hias dan rumput laut asal daerah sendiri serta luar daerah dan atau perdagangan antar Kabupaten/Provinsi yang dijual tanpa melalui lelang di wilayah Kawasan PPI dikenakan retribusi 3 % (tiga perseratus) dari total volume dan nilai jual. 8. Di antara Pasal 9 dan 10 disisipkan satu pasal baru, yaitu Pasal 9 a yang berbunyi : Pasal 9a (1) Struktur dan besarnya biaya lelang ditetapkan sebesar 5 % (lima perseratus) dari harga / nilai transaksi yang dilelang dibebankan kepada Penjual / Nelayan. (2) Penggunaan biaya lelang sebesar 5 % (lima perseratus) dialokasikan bagi : a. Biaya Penyelenggaraan Pelelangan Ikan 2 %
b. Biaya Pembinaan dan Pengawasan 0,50 % c. Biaya Administrasi Lelang 0,25 % d. Biaya Pemeliharaan TPI 0,10 % e. Biaya Keamanan 0,15 % f. Dana Sosial dan Asuransi Kecelakaan di Laut 0,50 % g. Dana Tabungan Nelayan 1 % h. Dana Paceklik 0,50 % (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan biaya lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas. 9. Diantara Bab VII Pasal 10 ayat (4) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 10 selengkapnya menjadi berbunyi : Pasal 10 (1) Pemungutan retribusi tidak boleh diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (3) Pemungutan retribusi dilaksanakan oleh oleh Petugas Dinas. 10. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 12 selengkapnya menjadi berbunyi : Pasal 12 (1) Pembayaran retribusi oleh Wajib Retribusi dilakukan secara tunai. (2) Tata cara pembayaran, tempat pembayaran, penundaan pembayaran retribusi akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. 11. Ketentuan Bab XI Pasal 14 diubah sehingga keseluruhan Pasal 14 selengkapnya menjadi berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 (1) Pemeliharaan dan pengamanan semua fasilitas yang berada di Kawasan PPI menjadi tugas dan tanggung jawab Kepala Dinas. (2) Pemeliharaan dan pengamanan seluruh fasilitas yang berada di Kawasan PPI merupakan tanggung jawab Kepala Dinas yang secara operasional dilaksanakan oleh Kepala UPTD PPI. 12. Ketentuan Bab XI Pasal 15 dihapus. 13. Di antara Pasal 19 dan Pasal 20 ditambah 1 (satu) pasal baru, yaitu Pasal 19 a yang berbunyi : Pasal 19 a
Sebelum terbentuknya UPTD, maka pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas atas persetujuan Bupati. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lebak. Ditetapkan di Rangkasbitung Pada tanggal BUPATI LEBAK, Diundangkan di Rangkasbitung Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK, H. MULYADI JAYABAYA H. RUSWAN EFFENDI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2006 NOMOR SERI C.