BAB VI P E N U T U P. A. Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia jasa konstruksinya. Di Indonesia, jasa konstruksi yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang meramaikan industri perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan Indonesia saat ini telah menganut dual banking. system. Dual banking system atau sistem perbankan ganda yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. begitu terkenal di masyarakat Indonesia. hal ini terjadi karena masyarakat

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

EVALUASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

Prinsip prinsip Islam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks negara berembang, sistim perekonomian negara sering kali

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. menyerasikan dan menyeimbangkan pembangunan adalah perbankan. Peran strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Transkripsi:

228 BAB VI P E N U T U P A. Kesimpulan 1. Bunga Bank Konvensional pada zaman sekarang adalah halal, tidak termasuk kategori Riba/haram seperti yang dimaksud dalam Alquran, dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Pada saat turunnya ayat Alquran mengenai Riba, sistim perbankan modern seperti sekarang ini belum ada. Sistim perbankan modern baru ada pada abad ke-19. Yang menyatakan bunga Bank itu haram tidak ada tercantum dalam Alquran. Dalam Alquran mengatakan riba yang diharamkan oleh Allah Swt adalah sistim riba pada zaman Jahiliyah yang dikenal dengan sistim Ceti dan sampai saat ini sistim tersebut masih ada, kalau di Indonesia disebut Rentenir atau Lintah Darat. b. Sistim bunga perbankan konvensional mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Sistim bunga perbankan pada masa ini/perbankan modern lebih banyak manfaatnya dari pada mudharatnya. Dengan adanya kredit perbankan akan meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Setiap perbuatan yang bermanfaat untuk masyarakat adalah halal, dibenarkan, dan dianjurkan oleh Allah SWT. Asbabul Nuzul turunnya ayat Alquran tentang riba adalah karena kaum kaya mengeksploitasi kaum miskin. c. Dalam khotbah Al Wida (Khotbah Perpisahan) Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa : Riba yang dilarang adalah riba Jahiliyah, yaitu Riba Nasiah/ganda berganda, yang mengakibatkan adanya unsur penganiayaan dari pihak yang meminjamkan uang kepada pihak yang meminjam uang. Dalam sistem perbankan konvensional modern % tase bunga perbankan adalah dalam batas kewajaran, tidak ganda berganda, dan tidak ada unsur

229 penganiayaan. Debitur adalah mitra kerja dari perbankan, dan Bank itu adalah consultant dari debitur. d. Dalam Q.S. Ar-Rum/ 30 : 39 yaitu surah Alquran yang pertama sekali diturunkan oleh Allah SWT mengenai riba, terdapat kata zakat. Kemudian dalam Q.S. Al-Baqarah/ 2 : 280) yaitu surat Alquran yang terakhir diturunkan Allah SWT mengenai riba, terdapat kata : menyedekahkan. Ayat penutup tentang riba ini identik/ berhubungan dengan ayat pertama tentang riba. Dengan adanya kata zakat dan menyedekahkan, berarti yang meminjam adalah masyarakat miskin untuk konsumtif, jadi bukan untuk tambah modal pedagang, sebab pedagang bukanlah tempat untuk diberikan zakat dan sedekah. Sedangkan pada perbankan sekarang/ perbankan konvensional modern yang diberikan kredit adalah kepada pengusaha-pengusaha yang membutuhkan tambahan modal untuk Investasi ataupun untuk Modal Kerja dalam rangka mengembangkan usahanya agar keuntungan bertambah besar. 2. Pada masa Joesoef Sou yb perekonomian umat Islam tidak berkembang disebabkan pengusaha-pengusaha muslim belum memanfaatkan perbankan untuk menambah modal kerja ataupun untuk investasi. Dalam rangka untuk mengembangkan perekonomian umat Islam tersebut perlu memberdayakan perbankan, tanpa bantuan modal dari bank perusahaan tidak akan berkembang. Menurut Joesoef Sou yb pemeo ekonomi menyebutkan, siapa yang menguasai perbankan akan menguasai perekonomian. Berdasarkan hal tersebut Joesoef Sou yb ingin mendorong pengusaha muslim memanfaatkan bank konvensional dengan sistim bunga untuk pengembangan usahanya dan menyatakan bunga bank tidak termasuk riba sepanjang lebih banyak manfaatnya dari pada mudharatnya serta tidak ada unsur eksploitasi kepada salah satu pihak (peminjam).

230 Berhubung pada saat ini telah berkembang perbankan Syariah yang tidak memakai sistim bunga akan tetapi memakai sistim bagi hasil yang sesuai dengan syariat Islam maka akan dapat dimanfaatkan oleh pengusaha muslim untuk bertransaksi dengan perbankan Syariah untuk pengembangan usahanya yang mana diharapkan dapat berkembang dengan pesat. 3. Kredit Perbankan Konvensional modern saat ini memberikan konstribusi bagi pemberdayaan Ekonomi Umat Islam, antara lain sebagai berikut : a. Pengusaha dapat mengembangkan usahanya dengan bantuan kredit perbankan, dan keuntungan akan bertambah. b. Bank memperoleh keuntungan berupa bunga atas penyaluran kredit kepada pengusaha yang membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usahanya. c. Penabung memperoleh keuntungan berupa bunga atas uang yang disimpan/ ditabung di Bank. Kemudian uangnya aman misalnya dari pencurian atau kebakaran d. Pajak yang diterima oleh Negara akan bertambah dan digunakan oleh Pemerintah untuk membangun proyek-proyek dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta membuka kesempatan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur, dan juga membuka daerah-daerah yang masih terisolir. e. Tingkat kriminalitas akan cenderung berkurang dengan diserapnya tenaga kerja yang masih menganggur, sehingga aktivitas masyarakat sehari-hari dalam menjalankan usahanya akan berjalan dengan normal/ tenang. f. Menghemat devisa Negara apabila kredit dari Bank dipergunakan oleh debitur untuk memproduksi barang-barang yang biasanya diimpor. g. Meningkatkan devisa negara apabila kredit dari Bank dipergunakan oleh debitur untuk memproduksi barang-barang ekspor.

231 h. Dengan adanya perkembangan pembangunan diberbagai sektor, maka pendapatan nasional akan meningkat dan ini akan memberikan kontribusi bagi pemberdayaan ekonomi umat. 4. Pemikiran Joesoef Sou yb tentang perbankan dengan perkembangan perbankan pada saat ini: A. Terhadap perkembangan perbankan Konvensional adalah relevan. Hal ini dapat dibuktikan seperti dibawah ini : a. Pengusaha-pengusaha Muslim masih tetap bertransaksi dengan perbankan konvensional dalam rangka pengembangan usahanya dengan pertimbangan bunga bank konvensional itu tidak termasuk kategori riba yang diharamkan oleh Allah SWT dalam Alquran sebab prosentase bunganya adalah dalam batas kewajaran (rendah), tidak ganda berganda, tidak menzalimi, dan sama-sama mendapat untung (debitur dan bank). b. Kredit perbankan konvensional mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Dengan adanya bantuan kredit dari perbankan konvensional maka usaha dari debitur semakin berkembang dan keuntungan perusahaan bertambah. Dengan berkembangnya perusahaan debitur maka dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur, sehingga dapat membiayai keluarga pekerja baru tersebut. Kemudian dengan bertambahnya keuntungan debitur, maka akan meningkatkan penerimaan pajak dari debitur, penyimpan dana, maupun dari perbankan itu sendiri, dan oleh pemerintah akan dipergunakan untuk membangun proyek-proyek dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Tanpa ada perbankan disuatu Negara, maka perekonomian Negara tersebut tidak akan berkembang. c. Pemeo ekonomi menurut Joesoef Sou yb: Siapa yang menguasai perbankan akan menguasai perekonomian suatu Negara. Pada saat ini jelas kelihatan didepan mata dan tidak bisa dipungkiri bahwa yang

232 menguasai perbankan adalah etnis Cina, dan terbukti yang menguasai perekonomian di Indonesia adalah etnis Cina tersebut. Hal ini sangat jelas terlihat dikota-kota di Indonesia misalnya saja di kota Medan, pedagangpedagang besar adalah etnis Cina sedangkan pedagang pribumi adalah sebagai pedagang kaki lima. Pemeo politik menurut Joesoef Sou yb: Siapa yang menguasai perekonomian akan menguasai politik suatu Negara. Siapa yang menguasai perekonomian dunia akan menguasai politik dunia Internasional. Pada saat ini jelas kelihatan di depan mata dan tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu Negara yang menguasai perekonomian dunia adalah Israel. Negara Israel itu menguasai politik Negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Inggris. Setiap resolusi Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), misalnya dalam masalah Palestina, selama itu merugikan Negara Israel, maka akan di veto oleh Amerika Serikat dan Inggris. Jadi Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak diperhitungkan di dunia Internasional. B. Terhadap perkembangan perbankan Syariah adalah relevan. Dasar pemikirannya adalah sistim bagi hasil yang diterapkan di perbankan Syariah tidak menzalimi peminjam, dan kedua belah pihak (bank dan peminjam) adalah sama-sama mendapat untung. Kemudian apabila usaha peminjam mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Salah satu alasan pendirian bank yang bernuansa Islam adalah untuk membantu masyarakat Muslim dalam bertansaksi dengan perbankan untuk pengembangan usahanya. Secara garis besar pandangan kaum Neo-Revivalis yaitu golongan yang yang mengharamkan bunga bank konvensional masuk kategori riba adalah sebagai berikut:

233 1. Melawan Westernisasi umat Islam, membela keserbacukupan Islam dan Islam sebagai pandangan hidup, serta menolak segala bentuk reinterpretasi Alquran dan Sunnah. 2. Pengakuan eksplisit bahwa Alquran dan Sunnah memaparkan suatu pandangan hidup yang lengkap, yang kesucian dan kemurniannya tidak boleh dinodai oleh interpretasi-interpretasi baru yang dipengaruhi oleh waktu dan keadaan. 3. Tidak satu pun hukum yang dinyatakan dalam Alquran dan Sunnah perlu di interpretasi ulang atau dimodifikasi. Orang-orang Islam perlu menerima hukum-hukum Alquran dan Sunnah dan menerapkannya tanpa modifikasi, tanpa mempertimbangkan waktu, tempat, atau tingkat perkembangan social dan ekonomi. 4. Karena Alquran telah melarang riba (menurut mereka/kaum Neo- Revivalis riba juga mencakup bunga), maka seluruh aktivitas berbasis bunga baik di sektor-sektor publik maupun swasta harus segera dihentikan. 5. Golongan yang mengharamkan bunga bank Konvensional ini (kaum Neo- Revivalis) bersikukuh bahwa bunga adalah riba, dan mereka sudah menuntut penghapusannya sejak tahun 1930-an. B. Saran 1. Untuk mengembangkan ekonomi umat Islam, maka pengusaha Muslim supaya berhubungan/meminta tambahan modal untuk Investasi maupun untuk tambahan modal kerja dari perbankan, baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional. Apabila usaha dari pengusaha Muslim tidak dibantu oleh bank, akan sangat lambat perkembangannya. Bunga bank pada zaman sekarang adalah rendah dan wajar. Pemerintah tidak mungkin memberi izin pendirian Bank apabila bunganya ganda berganda/mencekik leher serta menganiaya/menzalimi rakyatnya. Pengusaha-pengusaha Muslim jangan

234 ketinggalan dengan pengusaha-pengusaha non-muslim dalam hal pemanfaatan bantuan perbankan. Sebab kalau pedagang tidak memanfaatkan bantuan bank, maka usaha-usaha dari pengusaha Muslim tidak akan berkembang, dan akan tetap mereka sebagai Pedagang Kaki Lima. Prinsip pemeo ekonomi supaya diperhatikan yaitu: Siapa yang menguasai perbankan, maka akan menguasai perekonomian. Kemudian pemeo politik supaya diperhatikan pula yaitu: Siapa yang menguasai perekonomian suatu negara akan menguasai politik negara tersebut. Selanjutnya : Siapa yang menguasai perekonomian dunia, akan menguasai politik di dunia Internasional. Untuk itu Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam jangan sampai ketinggalan dari Negara yang sudah maju perekonomiannya seperti Israel dan Amerika Serikat. Apabila didaerah tersebut sudah beroperasi perbankan yang bernuansa Islam maka disarankan agar ummat Islam bertransaksi (menyimpan dana serta meminta tambahan modal) untuk pengembangan usahanya melalui Bank-bank Syariah. Bank Syariah dalam menjalankan usahanya mempunyai beberapa keunggulan yaitu dengan menerapkan systim bagi hasil dan apabila usaha peminjam mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. 2. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan telah mengeluarkan Fatwa Nomor : 1 Tahun 2004 Tanggal 24 Januari 2004 yang mengharamkan bunga bank konvensional, yang mana Fatwa ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi pengusaha Muslim di Indonesia, supaya aktif memberikan pengarahanpengarahan ataupun sosialisasi kepada masyarakat muslim di Indonesia melalui seminar, ceramah di Mesjid ataupun pengajian agar menyampaikan kelebihan-kelebihan ataupun keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari perbankan Syariah kepada debitur/pengusaha Muslim khususnya dan kepada umat Islam pada umumnya, sekaligus mengajak ummat Islam untuk

235 melakukan transaksi perbankan dalam rangka mengembangkan usaha-usaha umat Muslim melalui bank-bank yang bernuansa Islam. 3. Dalam rangka mengembangkan usahanya sehingga dapat melayani pengusaha-pengusaha pada umumnya dan pengusaha-pengusaha muslim pada khususnya, maka bank-bank Islami disarankan supaya : Pertama, aktif mempromosikan Perbankan Syariah berikut keunggulan-keunggulannya kepada masyarakat. Kedua, perbankan Syariah menciptakan produk-produk simpanan maupun pembiayaan yang diminati oleh masyarakat. Ketiga, memprioritaskan pangsa pasar untuk membiayai sektor ekonomi dalam skala besar maupun kecil/umkm dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Keempat, meningkatkan pelayanan prima kepada nasabah. Kelima, meningkatkan keterampilan Pimpinan, Staf, dan karyawan Perbankan Syariah melalui seminar, kursus-kursus ataupun upgrading. Keenam, untuk kelancaran usaha Perbankan Syariah supaya melengkapi sarana dan prasarana perbankan modern, serta Ketujuh, melakukan tukar menukar informasi sesama bankbank Islam baik didalam negeri maupun diluar negeri.