BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR KEPUSTAKAAN. Belka, D. E. (1994). Teaching Children Games: Becoming a Master Teacher. Champaign, IL: Human Kinetics.

PRINSIP DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

Pengembangan Silabus dan Penilaian Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas 1

Roesdiyanto Universitas Negeri Malang

BAB 8 Peraturan dan Penilaian Senam

DESKRIPSI MATA KULIAH KURIKULUM PENJAS. Oleh. Dra. Hj. Mimin Karmini Dian Budiana, M.Pd. Ahmad Hamidi, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nuraeni Septiawati, 2013

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304

Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia

DETERMINAN TERHADAP KECENDERUNGAN NILAI RUJUKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI

ELEMEN DASAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks penelitian. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan

TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH

Penyebarluasan Teknologi Pada Masyarakat PENATARAN PERMAINAN BEACH SOCCER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANTUL

MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI

RUANG LINGKUP DAN KAJIAN PEDAGOGI OLAHRAGA. OLEH: B. ABDULJABAR, Dr.

KEBUGARAN JASMANI. Wawan S. Suherman, M.Ed. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Kolombo 1 Yogyakarta

PENTINGNYA PENDIDIKAN JASMANI BAGI SETIAP PESERTA DIDIK

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MK DASAR-DASAR PENJAS

Permainan Dalam Ranah Afektif (Kerjasama dan Tanggung Jawab) Dalam Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Pertama

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR KELAS BAWAH

KECENDERUNGAN NILAI RUJUKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah

Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Defri Mulyana, 2013

DASAR-DASAR PENDIDIKAN. Ahmad Rithaudin, M.Or JASMANI

PEI'IGAJARAN PENDIDIKAN JASMAN I (Snfu Pendekatan P raktik) llr. Nyak Amir, M,Pd. CV, Marzalia Press

Pendidikan Jasmani yang Tepat Merupakan Conditio Sine Qua Non dalam Upaya Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya

1 Didin Budiman 1. (FPOK Universitas Pendidikan Indonesia)

DESKRIPSI MATA KULIAH PO 404 DIDAKTIK METODIK PENGAJARAN SENAM 2 SKS SEMESTER IV

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

PENGARUH EXPLOSIVE POWER TERHADAP KETERAMPILAN BOLA VOLI (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)

STRATEGI MENGAJAR MELALUI MODEL BERMAIN DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR. Dr. Tite Juliantine,M.

DAFTAR PUSTAKA (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, Depdikbud

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GERAK UNTUK ANAK. Oleh: Bayu Nugraha PPS Universitas Negeri Yogyakarta. Abstrak

Manajemen Olahraga. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. Sulistyono, M.Pd. Faculty of Sport Science Yogyakarta State University

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

Anita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian Pertama, Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh; Aris Fajar Pambudi* (dosen POR FIK UNY)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN MODEL PERMAINAN SEPAKBOLA STOP PASSING, EKO S, GAWANG TIANG TUNGGAL TERHADAP ASPEK PSIKOMOTOR SISWA SD KELAS V

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN SIKAP SISWI DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH GEMPARAL-HADIST

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. Pendidikan di alam bebas memberikan pengaruh yang besar kepada para siswa

Paradoks Guru Pendidikan Jasmani *

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/

SILABUS MATAKULIAH EVALUASI OLAHRAGA

MAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Adam, C.W. (1991). Foundations of Physical Education, Exercise, and Sport Sciences. Philadelphia: Lea & Febiger.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mas Athi Sugiarthi, 2013

Kompetensi yang Diharapkan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

STRATEGI IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DIKAJI DARI PERSPEKTIF LPTK

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PADA PKn DALAM KERANGKA KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN. oleh Tubagus Herlambang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EDUCATION PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN JASMANI DAN PELUANG PENGEMBANGAN LIFE SKILLS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Menagih Janji Kompetensi Afektif dalam Pendidikan Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan peserta didik dengan memakai sarana cabang-cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. SILABUS MATA KULIAH (SMK)

Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak

terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN. Hendra Saputra 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

Mengembangkan Perilaku Asosiatif Siswa SD Melalui Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Konteks Pembelajaran Penjas

2016 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

HAKIKAT DAN SIGNIFIKANSI PERMAINAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE MENGAJAR RECIPROCAL DAN SELF CHECK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

PENGALAMAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI YANG MENYENANGKAN PADA PENDIDIKAN DASAR. Oleh: Soni Nopembri Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY.

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIK: TEORI DAN KONSEP

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EDUCATION PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH DASAR. Ayi Suherman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

Oleh: Listya Martantika, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

STUDI STATUS KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO USIA TAHUN PADA DOJANG SE-KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013

PEMAHAMAN PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB III PENILAIAN Untuk membantu pemahaman para guru dalam mempelajari bahan pelatihan, maka dalam bab ini akan diberikan contoh-contoh soal yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman guru setelah mempelajari bahan pelatihan tersebut. Contoh-contoh soal dibagi dalam dua jenis soal, yaitu Benar-Salah dan Pilihan Berganda. Selamat Mencoba. A. Benar-Salah. Petunjuk: Pilih B jika pernyataan yang diuraikan Anda anggap benar, dan pilih S jika pernyataan menurung anggapan Anda salah. 1. B S Penjas diartikan sebagai proses pendidikan yang pada prosesnya memanfaatkan aktivitas fisik, permainan dan olahraga sebagai alat untuk mencapai tujuannya. 2. B S Dengan pengertian di atas, Penjas sebenarnya dapat dijadikan alat untuk mengembangkan sikap demokratis dan kejujuran. 3. B S Penjas menurut para ahli berperan unik karena merupakan satusatunya bidang yang berkepentingan pada perkembangan total manusia. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia. 4. B S Penjas tidak berbeda peranannya dengan mata pelajaran lain; hanya diyakini bahwa penjas memiliki sumbangan unik pada upaya pengembangan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, serta pemahaman anak terhadap konsep dan prinsip gerak. 5. B S Ciri unik penjas dalam pengembangan kebugaran jasmani dan keterampilan pada hakikatnya merupakan pengembangan dalam ranah afektif. 6. B S Bermain diartikan sebagai aktivitas yang digunakan untuk mencari nafkah. 7. B S Olahraga diartikan sebagai suatu bentuk bermain yang sifatnya sudah terorganisir dan bersifat kompetitif. 8. B S Ketika aktivitas jasmani, aktivitas bermain, dan olahraga dijadikan alat untuk mendidik (anak maupun remaja serta dewasa), disitulah pendidikan jasmani berlangsung. 9. B S Dansa atau tarian merupakan suatu aktivitas fisik yang juga cocok untuk dimasukkan ke dalam substansi pendidikan jasmani karena sifatnya yang menghibur, menyenangkan, serta merupakan alat untuk menjalin komunikasi, pergaulan, dan sekaligus menyehatkan. 10. B S Di antara sekian banyak tujuan penjas, salah satunya penjas pun diyakini bertujuan untuk mengembangkan kepercayaan diri serta self esteem anak.

69 B. Pilihan Berganda Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang menurut anggapan Anda paling benar dari pilihan jawaban yang ada. 1. Pengertian pendidikan jasmani mengalami perubahan dari waktu ke waktu; salah satu pengertian yang diadopsi di Indonesia adalah yang memandang bahwa: a. olahraga harus dikuasai dengan baik oleh semua siswa, b. olahraga dan aktivitas jasmani lainnya menjadi alat untuk berekspresi, c. olahraga dan aktivitas jasmani lainnya menjadi alat untuk mendidik. d. olahraga dan aktivitas jasmani lainnya menjadi alat untuk bermain dan bergembira. 2. Pernyataan yang paling benar dari pernyataan-pernyataan di bawah adalah: a. olahraga mengandung unsur bermain dan aktivitas fisik, b. bermain mengandung aktivitas fisik dan olahraga, c. olahraga dan bermain sama-sama mengandung sifat yang menghibur. d. olahraga dan bermain sama-sama mengandung sifat kompetitif dan terorganisir. 3. Salah satu tujuan dari pendidikan jasmani adalah: a. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani. b. mengembangkan pengetahuan tentang nama-nama olahragawan terkenal. c. menguasai semua cabang olahraga populer. d. memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang maksimal. 4. Pengembangan kebugaran jasmani dalam pendidikan jasmani merupakan perwujudan dari pengembangan tujuan pendidikan dalam ranah: a. Psikomotor, b. Kognitif, c. Afektif, d. Fisik. 5. Domain kognitif yang menjadi tanggung jawab dari pendidikan jasmani meliputi hal-hal berikut, kecuali: a. pemahaman tentang gejala gerak dan prinsip mekanikanya. b. pemahaman terhadap pengetahuan faktual tentang gerak dan olahraga serta manfaatnya. c. pemahaman terhadap landasan ilmiah penjas dan olahraga, d. pemahaman tentang prinsip pengobatan dan ilmu-ilmu penyakit. 6. Dalam domain afektif terkandung nilai-nilai yang harus dikuasai dan dipraktekkan oleh anak, meliputi: a. sikap, konsep diri, kepercayaan diri, hingga kepada intelegensi emosional. b. sikap dan keterampilan berpikir kritis.

70 c. pemahaman tentang bagaimana menjadi seorang juara dan menjadi orang yang selalu menang. d. Penguasaan keterampilan fisik yang dilandasi oleh sikap kritis terhadap berbagai kondisi lingkungan. 7. Pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga dibedakan dalam pengertiannya pada berikut, kecuali: a. pada tujuannya, b. pada bagaimana guru menyatakannya, c. pada faktor penguasaan apa yang ditekankan (keterampilan dasar atau teknik dasar). d. pada alat yang digunakan. 8. Model kurikulum yang berlaku dalam pendidikan jasmani bisa bermacammacam. Pengertian model kurikulum di bawah ini benar, kecuali: a. pendidikan gerak diarahkan pada pengembangan pengayaan dan penguasaan konsep gerak dan variasinya. b. pendidikan kebugaran diarahkan pada pengembangan berbagai komponen kebugaran jasmani siswa. c. pendidikan olahraga diarahkan agar anak menjadi atlet berprestasi. d. pendidikan petualangan diarahkan pada tumbuhnya kecintaan, penguasaan prinsip dan keterampilan siswa terhadap olahraga petualangan. 9. Meskipun lokomotor dan nonlokomotor termasuk ke dalam keterampilan dasar (basic skills), keterampilan ini tetap harus banyak dilakukan dan dikuasai siswa SMP karena alasan berikut: a. Keterampilan ini penting untuk menguasai keterampilan lain, b. keterampilan ini belum dikuasai dengan baik oleh anak karena program penjas di SD kurang baik. c. Keterampilan ini berkembang terus tanpa batas akhir. d. Benar semua. 10. Di atas semua tujuan dan kepentingan penjas untuk kepentingan pendidikan dan perkembangan anak yang menyeluruh, terdapat satu manfaat penjas dalam konteks kehidupan, yaitu: a. Anak harus mampu dibangkitkan kesadarannya bahwa aktivitas jasmani dan olahraga penting untuk kesehatan fisik dan mentalnya. b. Anak harus mengadopsi gaya hidup aktif di sepanjang hidupnya. c. Anak harus disadarkan bahwa melalui olahraga dirinya merasa lebih sehat dan tahan terhadap serangan penyakit dan pengaruh stress. d. Anak harus menghargai dan mencintai kegiatan fisik dan olahraga hingga seluruh masa hidupnya.

71 C. KUNCI JAWABAN Soal A: 1. B 2. B 3. B 4. B 5. S 6. S 7. B 8. B 9. B 10. B Soal B: 1. c 2. a 3. a 4. a 5. d 6. a 7. b 8. c 9. d 10. d

72 Daftar Pustaka Annarino, A.A.,Cowell, C.C., Hazelton, H.W., (1980): Curriculum Theory and Design in Physical Education. (2 nd Ed.), Mosby Company. St Louis, MI. Bucher, C.A., (1979), Foundations of Physical Education, The C.V. Mosby Company, London. Carr, Gerry. (1997): Mechanics of Sport, A Practitioner s Guide, Champaign, IL., Human Kinetics. Dauer, V.P., and Pangrazi, R.P. (1992): Dynamic Physical Education for Elementary School Children. (10 th Ed.), Macmillan Publishing Company, Mayfield, CA. Gabbard, Charles A.( 1981) Physical education for children, New York: The CV. Mosby Company. Graham, G., Holt, S.A., Parker, M. (1993) Children Moving, A Reflective Approach to Teaching Physical Education. Califirnia: Mayfield. Graham, G., (1992), Teaching Children Physical Education: Becoming a Master Teacher, Human Kinetics Books, Champaign, Illinois. Harrison, J. M. (1992). Instructional Strategies for Secondary School Physical Education, 3 rd Ed. Dubuque, IA: William C. Brown Publishers. Hellison, Don (1995) Teaching Responsibility Through Physical Activity. Champaign, IL.: Human Kinetics. Irwin, Leslie.W, ( 1980 ), the Curriculum in Health and Physical Education, Dubuque IOWA : The C.V. Mosby Company Jewet, A.E. (1994) Curriculum Theory and Research in Sport Pedagogy, dalam Sport Science Review. Sport Pedagogy. Vol. 3 (1), h. 11-18. Jewet, A.E., Bain, L., and Ennis, C.D. (1995) The Curriculum Process in Physical Education. (2nd Ed.). Dubuque, IA.: WMC. Brown. Kogan, S. (1983). Step By Step, A Complete Movement Education Curriculum, Front Row Experience, Byron. California. Mahendra, Agus. (2003). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar, Modul. Direktorat PLB, Jakarta. Mosston, M. & Asworth, S. (1994). Teaching Physical Education, 4 th Macmillan College Publishing Company, New York. Physical Best, AAHPERD. (1999). Physical Education for Lifelong Fitness, The Physical Best Teacher s Guide, Human Kinetics, Champaign, IL. Ed.

Rink, Judith E., (1993), Teaching Physical Education For Learning, Second Edition, Mosby, St. Louis. 73