ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

atau pengaman pada pelanggan.

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TRANSFORMATOR

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK.

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

Transformator. Dasar Konversi Energi

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB III. Transformator

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

TRAFO. Induksi Timbal Balik

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then

BAB IV ANALISIS DATA

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB II TEORI DASAR. Universitas Sumatera Utara

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

Transformator : peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke ra

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2)

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

BAB II TRANSFORMATOR

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR TIGA BELITAN SEBAGAI GENERATOR STEP-UP TRANSFORMER

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN PEMBACAAN KWH METER ANALOG DENGAN KWH METER DIGITAL PADA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN SKRIPSI

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

TOPIK 7 RANGKAIAN AC. Perbedaan Arus AC and DC

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Mesin Arus Bolak Balik

Transkripsi:

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik dapat dilakukan dalam jarak jauhdan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Di jaringan distribusi listrik banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan menengah 20 kv menjadi 380 V untuk distribusi ke rumah-rumah dan kantorkantor pada tegangan 220 V. Transformator daya tersebut merupakan transformator yang bekerja pada frekuensi rendah (50-60 HZ). Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada daerah frekuensi yang lebih tinggi, untuk berbagai keperluan. Kita mengenal misalnya input transformers, interstage transformers, output transformers pada rangkaian radio dan televisi. Transformator juga dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi agar tercapai transfer daya maksimum. Besarnya daya yang disuplai generator meliputi daya real (P) dan daya reaktif (Q), akan mengalami pengurangan setelah melalui transmisi dikarenakan adanya rugi-rugi transmisi. Pada ramgkaian listrik terdapat 3 macam daya yaitu daya kompleks (S), daya nyata (P), dan daya reaktif (Q). adapun hubungan untuk ketiganya adalah sebagai berikut: S P jq S = daya kompleks dengan satuan VA P = daya nyata dengan satuan Watt Q= daya reaktif dengan satuan VAR

Besar P dan Q dapat dinyatakan dalam persamaan S, yaitu: P S cos S cos( ) Q S sin S sin( ) v v i i cos power factor Power factor merupakan suatu konstanta pengali dengan nilai antara 0 sampai 1, yang menunjukkan seberapa besar daya nyata dapat diserap oleh beban resistif dari daya kompleks yang ada pada suatu beban total. Pengaruh variasi beban pada suatu system tenaga listrik berkaitan langsung dengan drop tegangan pada sisi penerima hal ini dapat dijelaskan dengan diagram di bawah ini. E V i ( R jx ) t E=Tegangan Induksi Vt=tegangan R=hambatan X=hambatan baban kapasitif atau induktif Rangkaian listrik umumnya memiliki tiga jenis beban yaitu Resistor (R), Kapasitor (C), dan Induktor (L). masing-masing bebam memiliki karakteristik yang berlainan. Apabila rangkaian listrik dialiri arus bolak-balik (AC), maka besar hambatannya adalah X L j L

X C j C Pada Kapasitor arus (i) akan mendahului (leading) terhadap tegangan (V). hal ini sesuai persamaan VC ic j CVC CVC 90 X C 0 Sedangkan pada inductor, arus (i) akan tertinggal (lagging) terhadap tegangan (V). Hal ini sesuai dengan persamaan i L VL VL 90 j L L 0 Analisa Untuk mengetahui perubahan pemakaian beban yang dikonsumsi oleh pelanggan maka dilakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sample dari salah satu gardu distribusi. Pengukuran dilakukan tiap jam selama 24 jam. Pengukuran dilakukan pada sisi sekunder dari transformator. Pada pengukuran yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengukuran. Rugi-Rugi dari sisi pelanggan Pada data pengukuran terlihat nilai arus mulai naik pada pukul 17.00 hingga pukul 20.00, hal ini ditandai dengan terjadinya drop tegangan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada jam-jam tersebut beban meningkat.

Perbedaan nilai arus tiap fasanya dipengaruhi oleh penggunaan peralatan listrik dari konsumen yang berbeda-beda. Dengan kata lain beban pada tiap fasanya berbeda. Nilai arus yang cukup tinggi pada fasa netral mengakibatkan banyaknya daya yang terbuang. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan beban dari tiap fasa berbeda-beda. Terjadinya drop tegangan disebabkan oleh beban induktif yang banyak terdapat pada pelanggan (konsumen). Beban ini dapat mempengaruhi nilai factor daya (PF), sehingga tengangan yang disuplai kepada pelanggan akan berkurang. Untuk memperbaiki atau mengkompensasi drop tegangan agar pada tegangan pada sisi penerima diusahakan tetap maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti: 1. penggunaan kapasitor bank 2. transformator tap changing 3. penambahan eksitasi pada generator Kapasitor bank merupakan peralatan listrik yang berguna untuk meningkatkan pf dan akan mempengaruhi besarnya arus Keuntungan kapasitor bank 1. mengurangi besarnya nilai drop voltage 2. meningkatkan jaringan dalam menyalurkan daya 3. mengurangi naiknya arus yang bias menyebabkan panas pada penghantar sehingga akan mengurangi rugi-rugi daya Rugi-rugi Trafo 1. Rugi Histerisis Rugi histerisis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak-balik pada inti besi, yang dinyatakan sebagai: =konstanta

=fluks maksimum (weber). 2. Rugi Eddy Current Merupakan rugi arus pusar yang terjadi pada inti besi. Rugi ini terjadi karena inti besi terlalu tebal sehingga terjadi perbedaan tegangan antara sisinya maka mengalir arus yang berputar-putar di sisi tersebut Cara mengatasinya adalah dengan melumasi inti besi sehingga tidak ada perbedaan tegangan dan tidak timbul arus Karena jarak yang sangat tipis. 3. Fluks bocor Fluks bocor terjadi karena ada beberapa fluks yang tidak menembus inti besi sehingga berpengaruh terhadap nilai daya yang disuplai dari sisi primer trafo ke sisi sekunder trafo. 4. Rugi tembaga Merupakan rugi-rugi pada kumparan primer dan sekunder akibat adanya hambatan kawat penghantar di kumparan tersebut. Persamaannya:

Plosses 2 i R Kesimpulan 1. Transformator bekerja dengan prinsip induksi elektromagneti dimana kumparan primer dan sekunder dihubungkan secara elektromagnetis pada suatu inti besi 2. Penambahan beban pada pelanggan akan mengurangi nilai efisiensi daya menurun. Persamaan efisiensi daya: 3. Karakteristik dari beban resistif adalah menyerap daya real (P), sedangkan beban induktif dan kapasitif menyerap daya reaktif (Q). 4. Semakin besar nilai arus pada fasa netral maka semakin banyak pula daya yang terbuang