BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Republik Indonesia. Bahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan, kualitas produk, birokrasi, fasilitas, dan biaya.

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 18/PUU-XV/2017 Daluwarsa Hak Tagih Utang Atas Beban Negara

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERMASALAHAN BELANJA PEGAWAI DALAM APBN. Grafik 1. Perkembangan Belanja Pegawai dalam APBN

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang berperan penting dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah. hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI NEGERI, PEJABAT NEGARA, DAN PE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Transformasi BPJS 2. September 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBEKALAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PURNA TUGAS

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

MENTER"! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN HUKUM ATAS HAK-HAK KEUANGAN BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH YANG PURNA BAKTI.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2 menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Unda

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting untuk menyediakan layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang. Dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik disebutkan pengertian pelayanan publik sebagai berikut : Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan /pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik adalah instansi pemerintah yang terbagi ke dalam unit-unit pelayanan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang dilakukan oleh organisasi publik. Dalam pemerintahan, pihak yang memberikan pelayanan adalah aparatur pemerintahan beserta segenap kelengkapan kelembagaannya. Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan itu mengalami stagnasi maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu perlu ada perencanaan yang 1

2 baik sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Ukuran keberhasilan pelayanan akan tergambar pada indeks kepuasan masyarakat yang diterima oleh para penerima pelayanan berdasarkan harapan dan kebutuhan mereka yang sebenarnya. Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Pahlawan yang aktif andil langsung dalam angkat senjata maupun yang andil dalam bidang lain. Dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi salah satu yang berperan aktif dalam kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai Negeri adalah seperangkat aparat negara yang memiliki peran penting dalam pembangunan Negara yang telah memenuhi syarat yang sudah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang serta diserahi tugas dalam suatu jabatan Negeri. Hal tersebut tidak terlepas dari tugas dan kewajiban yang mereka lasanakan dengan penuh tanggung jawab sebagaimana mestinya. Sesuai Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ditentukan, bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai Batas Usia Pensiun, yaitu: 1) 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; 2) 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi. Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas

3 untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, adil, jujur, dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara (Pasal 3 : Ayat (1), UU No. 43 Tahun 1999). Pensiun adalah batas usia seseorang bekerja secara produktif. Para pensiunan Pegawai Negeri Sipil kemudian akan menerima dana pensiun yaitu penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang mantan pegawai yang tidak dapat bekerja lagi untuk membiayai kehidupan selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi mencari penghasilan lain. Pensiun diberikan sebagai jaminan hari tua atau penghargaan atas jasa-jasa Pegawai Negeri Sipil selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan, sehingga para pegawai dapat bekerja dengan tenang dengan adanya jaminan kesejahteraan yaitu dana pensiun. Pembayaran program dana pensiun dikelola oleh Kantor Pembendaharaan dan Kas Negara (KPKN). Namun sejak tanggal 1 April 1989 pemerintah melimpahkan tanggung jawab pembayaran dan pengelolaan dana pensiun tersebut kepada PT. Taspen (Persero). Pelayanan yang diberikan oleh PT. Taspen untuk pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil yang diberikan oleh pemerintah dan bersumber dana dari APBN yaitu melalui pembayaran secara tunai di Kantor Cabang (KC) Taspen, atau dapat juga dibayarkan melalui Kantor Pos dan Bank yang telah bekerjasama dengan PT. Taspen (Persero). Taspen dibentuk untuk memberikan jaminan pada masa pensiun, asuransi kematian, dan nilai tunai asuransi sebelum pensiun dengan

4 memberikan suatu jumlah sekaligus kepada peserta atau ahli warisnya, di samping pembayaran bulanan dari pensiun yang bersangkutan. Jumlah sekaligus itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bekal untuk memulai hidup baru sesudah pensiun. Program ini diperluas dengan pensiun hari tua, ahli waris, dan cacat untuk PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 1981. Sesuai dengan maksud dan tujuannya, maka peserta Taspen adalah seluruh Pegawai Negeri, yaitu mereka yang diangkat dan dipekerjakan dalam suatu jabatan negeri oleh pejabat negara atau badan negara yang berwenang mengangkatnya, dan digaji menurut peraturan gaji yang berlaku baginya dan dibayar atas beban Belanja Pegawai dari Anggaran Belanja Negara/Daerah. Sebagai wujud rasa tanggung jawab atas tugas yang dibebankan, PT. Taspen memberikan pelayanan pembayaran secara prima kepada peserta aktif dan pensiunan Pegawai Negeri Sipil dengan motto layanan 5T atau 5 (lima) Tepat yaitu Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu program layanan yang diberikan oleh PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta kepada peserta pensiun yaitu berupa dana pensiun setiap bulan dengan jumlah penerima pensiun kurang lebih 95.661 dengan jumlah uang Rp. 224 milyar.

5 Tabel I.1 Daftar Pembayaran Pensiun Bulanan (DAPEM) Agustus 2015 NO. Kelompok Pensiun Jumlah Peserta (Orang) Jumlah (Rupiah) 1. Sipil Pusat Rapel 38. 817 79. 429.611.900 5.845.300 2. Pejabat Negara 68 93.908.700 3. Hakim 104 262.539.900 4. PNS Daerah Otonom Rapel 46.229 124.794.925.500 7.876.700 5. TNI/POLRI Rapel 5.298 8.188.416.300 1.296.700 6. Uang Tunggu - - 7. Veteran 5.488 8.818.451.500 8. Dana Kehormatan 749 561.750.000 9. PKRI 14 22.881.400 10. Ex Pegadaian 44 77.494.700 11. Ex Perhubungan/PT. KAI Rapel 850 2.047.188.800 100.700 JUMLAH 95.661 224.312.288.100 ( Sumber : http://www.taspen.com/?page_id=1462 )

6 PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta yang bergerak dalam bidang Tabungan Asuransi Pegawai Negeri, mempunyai potensi yang sangat menentukan kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional sehingga selalu melakukan peningkatan kinerja atau profesionalismenya sebagai upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan yang akan dapat mempengaruhi kemajuan dan keberhasilannya. Kepuasan disini erat kaitannya dengan kualitas atau tingkat profesionalisme pelayanan yang diberikan oleh suatu organisasi terutama organisasi dibidang jasa. Begitu juga halnya organisasi atau perusahaan swasta lainnya, organisasi milik pemerintah diharapkan lebih memiliki profesionalisme dalam pemberian layanan kepada masyarakat. Karena pada umumnya masyarakat sering mengkonotasikan pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat cenderung kurang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya pengaduan yang diajukan kepada oknum aparatur pemerintah yang memberikan layanan kepada masyarakat. Salah satu keluhan yang sering terdengar dari masyarakat yang berhubungan langsung dengan aparatur pemerintah karena suatu urusan adalah berbelit-belit akibat birokrasi yang kaku juga perilaku yang memberikan layanan kepada masyarakat kadang kala kurang bersahabat. Realita yang demikian ini memerlukan kepedulian dari kalangan aparatur sehingga masyarakat mendapatkan layanan prima. Selain itu, seringkali ditemukan keluhan dari para pensiun tentang pelayanan yang diberikan oleh mitra bayar dalam proses pengambilan uang pensiun, terutama dalam hal antrian yang cukup panjang saat pengambilan uang pensiun (http://www.taspen.com/?p=2205 ).

7 Hal tersebut diatas disadari betul oleh PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta sebagai BUMN yang diberi tugas untuk melayani Pegawai Negeri Sipil dalam rangka mendapatkan haknya yaitu pembayaran dana pensiun. Mengingat pensiun adalah merupakan penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasa mereka selama bekerja pada pemerintah, maka PT. Taspen (Persero) harus berbuat yang terbaik dalam melayani pensiunan tersebut. Saat ini PT. Taspen memiliki beberapa program yang diberlakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Taspen kepada peserta pensiun, yaitu lewat data yang dimiliki oleh Taspen maka PT. Taspen mendatangkan langsung para peserta pensiun untuk memberikan layanan. Program yang terlihat proaktif tersebut dikenal dengan program jemput bola. Selain itu Taspen berjanji layanan klaim pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya memerlukan waktu satu jam, apabila lebih dari waktu yang ditentukan tersebut maka Taspen siap mendapatkan hukuman dan akan memberikan hadiah kepada peserta Taspen. Terobosan tersebut telah menjadi komitmen peningkat kualitas pelayanan bagi PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta. Peningkatan kualitas pelayanan disini perlu untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta, sehingga peserta merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta. (http://bekasikab.go.id/berita-taspen-jaminpengambilan-uang-pensiun-tidak-lebih-satu-jam-.html).

8 Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT. TASPEN (PERSERO) KOTA SURAKARTA. B. Rumusan Masalah Bagaimana kualitas pelayanan pembayaran dana pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil yang diberikan PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan pembayaran dana pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil yang diberikan oleh PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Merupakan pengalaman berharga serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang kualitas pelayanan pembayaran dana pensiun pegawai negeri sipil yang di berikan PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan sebagai masukan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu serta

9 dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan ataupun sebagai bahan pembandingan bagi penelitian dimasa mendatang. 3. Sebagai bahan informasi bagi stakeholders yang berkaitan langsung maupun tidak langsung, khususnya yang menyangkut kualitas pelayanan di PT. Taspen (Persero) Kota Surakarta.