BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara acak penuh, hanya satu karakteristik saja. 1. Pretest-Postest Control Group Desain T 1 X T 2 T 1 - T 2

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Desain.Model Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu 19

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap mengamati dan mengendalikan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. 1 Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen namun peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel luar, tetapi peneliti menerapkan desain eksperimen murni karena ciri utama dari desain eksperimen murni yaitu sampel yang digunakan untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diambil secara random. 2 Desain yang dimanipulasi adalah Pretest-Posttest Control Group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sementara itu Posttest akan dilakukan setelah pembelajaran dilakukan. Secara rinci desain Pretest- Posttest Control Group design dapat dilihat pada tabel III.1: TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN Sampel Pretest Perlakuan Posttest R O 1 X O 2 R O 3 - O 4 Sumber: Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan 3 1 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet, h.112. 2 Ibid. 3 Ibid. 25

26 Keterangan: R X O 1 O 2 O 3 O 4 = Pengambilan sampel secara acak = Perlakuan pada kelas eksperimen = Pretes kelas eksperimen = Postes kelas eksperimen = Pretes kelas kontrol = Postes kelas kontrol B. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini adalah SMPN 4 Tambang Kabupaten Kampar. Sedangkan waktu pelaksanaannya adalah bulan September tahun 2013. Dengan rincian dapat dilihat pada tabel III.2 di bawah ini. TABEL III.2 RINCIAN RENCANA PENGUMPULAN DATA SKRIPSI Kegiatan Bulan ( tahun 2013) Bulan ( tahun 2014) III IV V IX XII I II III IV Sinopsis Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Penulisan Skripsi Bimbingan Skripsi Ujian Skripsi Perbaikan Skripsi

27 C. Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut: 1. Langkah awal, peneliti melakukan observasi awal ke sekolah untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah dan merumuskan masalah. 2. Menetapkan SMPN 4 Tambang sebagai tempat penelitian. 3. Memberikan tes kepada seluruh kelas VIII untuk mengetahui kehomogenan kemampuan matematika siswa kelas VIII SMPN 4 Tambang. 4. Mengambil data nilai tes yang terdiri dari 9 kelas yaitu kelas VIII A, kelas VIII B, kelas VIII C, kelas VIII D, kelas VIII E, kelas VIII F, kelas VIII G, kelas VIII H dan kelas VIII I. 5. Nilai tes dari kesembilan kelas tersebut dianalis dengan menggunakan uji bartlet untuk mengetahui apakah semua kelas VIII adalah homogen. 6. Dari hasil uji homogenitas, selanjutnya menentukan dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen secara acak. 7. Menentukan kelas uji coba. 8. Menyusun kisi-kisi tes uji coba. 9. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada. 10. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba. Instrumen uji coba tersebut akan digunakan sebagai tes awal(pretest) dan tes akhir(posttest) dengan sedikit perbaikan.

28 11. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. 12. Kemudian memberikan pretest di kelas kontrol dan di kelas eksperimen. 13. Untuk memperjelas apakah kedua kelas yang dipilih homogen dan berdistribusi normal, dilakukan uji F dan chi kuadrat. 14. Menentukan soal-soal tes akhir yang memenuhi syarat berdasarkan pada analisis data hasil uji coba. 15. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intelecctual (SAVI). 16. Menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI di kelas eksperimen. 17. Guru kelas mengamati pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI di kelas eksperimen. 18. Peneliti menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas VIII di kelas kontrol. 19. Guru kelas mengamati pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. 20. Melaksanakan tes akhir berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 21. Menganalisis data hasil tes. 22. Menarik Kesimpulan. 23. Menyusun hasil penelitian.

29 GAMBAR III.1 SKEMA PROSEDUR PENELITIAN Data Test I Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Uji coba Tes Awal Uji Instrumen Tes Pendekatan SAVI Metode Konvensional Analisis Uji Coba Tes Akhir Modifikasi soal ujicoba Analisis Hasil Tes Menarik Kesimpulan D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMPN 4 Tambang yang berjumlah 909 siswa yang terdiri dari dua puluh tujuh kelas, yaitu kelas VII terdiri dari sepuluh kelas dengan jumlah 370 siswa, kelas VIII terdiri dari sembilan kelas dengan jumlah 324 siswa, serta kelas IX yang terdiri dari delapan kelas dengan jumlah 215 siswa. Dengan rincian sebagai berikut:

30 TABEL III.3 JUMLAH SISWA SMPN 4 TAMBANG No KELAS Laki-laki Perempuan Jumlah 1 VII A 11 26 37 2 VII B 20 17 37 3 VII C 21 16 37 4 VII D 20 17 37 5 VII E 20 17 37 6 VII F 21 16 37 7 VII G 19 18 37 8 VII H 21 16 37 9 VII I 19 18 37 10 VII J 19 18 37 11 VIII A 11 25 36 12 VIII B 20 16 36 13 VIII C 21 15 36 14 VIII D 20 16 36 15 VIII E 19 17 36 16 VIII F 18 18 36 17 VIII G 23 13 36 18 VIII H 23 13 36 19 VIII I 15 21 36 20 IX A 5 22 27 21 IX B 14 13 27 22 IX C 10 16 26 23 IX D 14 13 27 24 IX E 14 13 27 25 IX F 14 13 27 26 IX G 14 13 27 27 IX H 14 13 27 Jumlah 460 449 909 Sumber : TU SMPN 4 Tambang 2013

31 2. Sampel a. Ukuran Sampel Adapun ukuran sampel pada penelitian ini adalah terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menerapkan pendekatan SAVI dan kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional pada pembelajaran matematika. b. Teknik Pengambilan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel secara acak. Peneliti dapat mengambil 2 kelas secara acak sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang setara atau pengajarannya sama. Teknik ini dilakukan setelah kesembilan kelas VIII (VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H, VIII I) di uji homogenitasnya menggunakan uji Bartlet. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui sejarah SMPN 4 Tambang, yang meliputi tahun berdirinya sekolah, pergantian kepala sekolah, visi dan misi dari sekolah. Kemudian untuk mengetahui keadaan guru dengan menampilkan data jumlah guru di SMPN 4 Tambang, tenaga administrasi dan tata usaha. Selanjutnya untuk mengetahui sarana dan

32 prasarana yang ada di SMPN 4 Tambang untuk menunjang kegiatan pembelajaran di SMPN 4 Tambang. Serta untuk mengetahui data tentang kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diperoleh dari guru bidang studi matematika dan melihat secara langsung pada proses belajar mengajar di SMPN 4 Tambang. 2. Observasi Observasi ini dilakukan setiap kali tatap muka, dengan tujuan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa yang diharapkan muncul dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan SAVI. 3. Tes Teknik ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terutama pada pembelajaran matematika sebelum menggunakan pendekatan SAVI yang diperoleh melalui lembaran tes yang berbentuk tes uraian yang dilakukan pada awal pertemuan. Sedangkan data tentang kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah menggunakan pendekatan SAVI diperoleh melalui lembar tes yang dilakukan pada akhir pertemuan. Soal tes uraian ini, berbentuk soal yang penyelesaiannya merujuk kepada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Untuk lebih jelasnya, soal soal test tersebut dapat dilihat pada lampiran J. F. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap, maka peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam penelitian ini meliputi

33 instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika, observasi dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya instrumen-instrumen tersebut dikelompokkan pada dua kelompok instrumen pelaksanaan penelitian dan intrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 1) Kisi-kisi Soal Uji Coba dan Rubrik Penilaian Kisi-kisi soal uji coba banyak soalnya disesuaikan dengan indikator pembelajaran dan indikator kemampuan pemecahan masalah matematika. 2) Validitas Butir Soal Menurut Riduwan suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 4 Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Berarti soal kemampuan pemecahan masalah matematika harus mampu mengukur kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah matematika. Untuk melakukan uji validitas suatu soal, harus mengkorelasikan antara skor soal yang dimaksud dengan skor totalnya. Untuk menentukan koefisien korelasi tersebut digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut 5 : 4 Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta, h. 97. 5 Ibid., h. 98.

34 r n xy x y 2 2 2 n x x n y y 2 Keterangan : r : Koefisien validitas n : Banyaknya siswa x : Skor item y : Skor total Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : = 2 1 Distrubusi tabel T untuk = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n - 2 Kaidah keputusan: Jika > berarti valid Jika berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal secara rinci dapat dilihat pada tabel III.4: TABEL III.4 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretasi 0,80 < r <1,00 Sangat Tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat Rendah

35 Hasil pengujian validitas soal disajikan pada tabel III.5 : No. Item soal Koefisien Korelasi TABEL III.5 VALIDITAS SOAL Harga Harga Keputus an Interpretasi 1 0,276 1,674 1,697 Tidak Valid Rendah 2 0,409 2,613 1,697 Valid Cukup Tinggi 3 0,177 1,049 1,697 Tidak Valid Sangat Rendah 4 0,57 4,045 1,697 Valid Cukup Tinggi 5 0,4538 2.9694 5 1,697 Valid Cukup Tinggi 6 0,433 2,8009 1,697 Valid Cukup Tinggi 7 0,718 6,015 1,697 Valid Tinggi 8 0,476 3,156 1,697 Valid Cukup Tinggi 9 0,012 0,069 1,697 Tidak Valid Sangat Rendah 10 0,715 5,963 1,697 Valid Tinggi Dapat tabel III.5 dapat dilihat bahwa soal nomor 2, 4, 5, 6,7, 8, dan 10 memiliki nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel sehingga soal soal tersebut bisa dikatakan valid. Sedangkan soal nomor 1, 3, dan 9 memiliki nilai t hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel sehingga soal soal tersebut dikatakan tidak valid. Secara rinci perhitungan validitas soal disajikan pada lampiran I.

36 3) Reliabilitas Soal Menurut Iqbal Hasan reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan. 6 Untuk menghitung reliabilitas tes uraian digunakan rumus Alpha Cronbach dengan rumus 7 : = = = k k 1 1 Keterangan: = Nilai Reliabilitas = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah kuadrat item X i = Jumlah item X i dikuadratkan = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah item 6 Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Metodologi Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, h.77. 7 Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, h.164.

37 = Jumlah siswa Hasil product moment dikonsultasikan dengan nilai product moment dengan dk = N 1 dan signifikansi 5% Kaidah keputusan: Jika > berarti reliabel Jika berarti tidak reliabel Kaidah keputusan: Jika > berarti reliabel Jika berarti tidak reliabel Berdasarkan hasil ujicoba reliabilitas butir soal secara keseluruhan diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0,5883, dibandingkan dengan nilai 0,334, berarti Harga > atau 0,5883 > 0,334, maka reliabel. Untuk lebih lengkapnya perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran I. 4) Daya Pembeda Daya pembeda adalah angka yang menunjukkan perbedaan kelompok tinggi dengan kelompok rendah, sebagian besar test berkemampuan tinggi dalam menjawab butir soal lebih banyak benar dan test kelompok rendah sebagian besar menjawab butir soal banyak salah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Jika jumlah sampel kecil maka semua

38 sampel kelompok tinggi dan kelompok rendah boleh diikutkan dalam menghitung indeks daya pembeda. 8 Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: 9 = 1 2 Keterangan: DP = Daya Pembeda SA = Jumlah skor atas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum Tabel III.6 : 10 Proporsi daya pembeda soal yang digunakan dapat dilihat pada TABEL III.6 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Interpretasi DP 0 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,20 Jelek 0,20 < DP 0,40 Cukup 0,40 < DP 0,70 Baik 0,70 < DP 1,00 Sangat Baik 8 Anas Sudijon. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Grafindo, h. 386-387. 9 Mas ud Zein dan Darto. 2012. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru : Daulat Riau, h. 87 10 Suharsimi Arikunto, 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, h. 210

39 Daya pembeda untuk tes hasil ujicoba disajikan pada Tabel III.7: TABEL III.7 HASIL RANGKUMAN DAYA PEMBEDA SOAL Nomor Daya Pembeda Interpretasi 1 0,1 Jelek 2 0,26 Cukup 3 0.03 Jelek 4 0.3 Cukup 5 0.25 Cukup 6 0.2 Cukup 7 0.36 Cukup 8 0.39 Cukup 9 0.06 Jelek 10 0.35 Cukup Dari tabel III.7 dapat dari sepuluh soal tes kemampuan komunikasi matematika tersebut terdapat 3 soal yang memiliki daya beda yang jelek dan terdapat 7 soal yang mempunyai daya beda yang cukup. Namun tetap yang digunakan dalam sepuluh soal tersebut hanya tujuh soal. Untuk lebih jelasnya, perhitungan daya pembeda ini dapat dilihat pada lampiran I. 5) Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang atau sukar. Butir- butir soal dapat dinyatakan sebagai butir soal yang baik, apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran soal adalah sedang

40 atau cukup. 11 Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus: 12 Keterangan : = + TK = Tingkat kesukaran SA = Jumlah skor atas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum Kriteria penetuan tingkat kesukaran soal secara rinci disajikan pada tabel III.8: TABEL III. 8 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Indeks Kesukaran Interpretasi 0,70 1,00 Mudah 0,30 0,69 Sedang 0,00 0,29 Sukar 11 Anas Sudijono, Op. Cit. h. 370. 12 Mas ud Zein dan Darto, Op. Cit. h. 86.

41 Tingkat kesukaran untuk tes ujicoba disajikan pada Tabel III.9: TABEL III.9 HASIL UJICOBA TINGKAT KESUKARAN SOAL Nomor Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi 1 0.34 Sedang 2 0,67 Sedang 3 0.78 Mudah 4 0.37 Sedang 5 0.53 Sedang 6 0.39 Sedang 7 0.26 Sukar 8 0.42 Sedang 9 0.73 Mudah 10 0.35 Sedang Dari tabel III.9 dapat disimpulkan bahwa dari sepuluh soal sebanyak 2 soal tes hasil merupakan soal dengan kategori mudah, 7 soal dengan kategori sedang dan 1 soal dengan kategori sukar. Untuk lebih jelasnya, perhitungan tingkat kesukaran soal ini dapat dilihat pada lampiran I. 6) Penyusunan Perangkat Tes Akhir Setelah dilakukan analisis soal uji coba, selanjutnya dilakukan penyeleksian soal. Soal dipilih berdasarkan data hasil perhitungan dari soal uji coba dan dibimbing dengan guru mata pelajaran. b. Observasi Pedoman observasi pembelajaran pada aktivitas guru dan siswa diambil dari langkah-langkah pembelajaran terdiri dari beberapa item jenis aktivitas guru dan beberapa item jenis aktivitas siswa.

42 2. Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) RPP dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan materi pelajaran, penggunakan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 13 Sebelum digunakan RPP terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing dan guru matematika, tujuan validasi ini adalah untuk mengetahui apakah RPP sesuai dengan KTSP dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dan sekaligus memperoleh gambaran apakah RPP dapat diimplementasikan oleh guru dengan baik. Secara rinci Silabus disajikan pada lampiran A dan RPP setiap pertemuan disajikan pada lampiran B. b. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS yang dibuat berisi sedikit rangkuman materi dan contohcontoh soal. LKS harus disesuaikan dengan tujuan dan pendekatan yang digunakan. Sebelum digunakan LKS terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing dan guru matematika, tujuan validasi ini adalah untuk mengetahui apakah LKS sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan dan sekaligus memperoleh gambaran apakah LKS dapat dipahami siswa dengan baik. Secara rinci lembar kerja siswa dan kunci jawaban alternatif disajikan pada lampiran C dan D. 13 Abdul Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya, h. 17.

43 G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan, maka perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pretest). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika sampel berdistribusi normal maka populasi juga berdistribusi normal, sehingga kesimpulan berdasarkan teori berlaku. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data menggunakan rumus chi kuadrat yaitu: 14 = = 1 ( h) 2 h Keterangan: fo = Frekuensi observasi fh = Frekuensi harapan Menentukan dengan dk = k 1 dan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : 14 Riduwan. Dasar-Dasar Statistik, Op.cit. h.187

44 Jika, >, berarti data Distribusi Tidak Normal Jika,, berarti data Distribusi Normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah uji F, yaitu: 15 h = Menentukan dengan dk pembilang = n 1 dan dk penyebut = n 1 dengan taraf signifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti Tidak Homogen Jika,, berarti Homogen 2. Analisis Tahap Akhir a. Uji Hipotesis Analisis tahap akhir merupakan analisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji persamaan dua rata-rata setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Analisis hipotesis menggunakan skor nilai tes berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dan konvensional. 15 Ibid., h. 186

45 Sebelum uji persamaan dua rata-rata terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dan konvensional berdistribusi normal atau tidak. Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians. 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan dengan konvensional mempunyai tingkat varians yang sama, sehingga dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik uji-t. Uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata kelas eksperimen secara signifikan dengan rerata kelas kontrol. Jenis uji persamaan dua rata-rata: 1) Jika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu: 16 16 Hartono,. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, h. 208.

1 2 1 + 22 2 46 = 1 + 1 Keterangan: M x M y = Mean Variabel X = Mean Variabel Y SD x = Standar Deviasi X SD y = Standar Deviasi Y N = Jumlah Sampel 2) Jika data berdistribusi normal tetapi tidak memiliki varians yang homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu: 17 = 1 2 Keterangan: 1 = Mean kelas eksperimen 2 = Mean kelas kontrol 1 2 = Variansi kelas eksperimen 2 2 = Variansi kelas eksperimen 1 = Sampel kelas eksperimen 2 = Sampel kelas Kontrol 17 Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito, h. 240.

47 3) Jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitny U, yaitu: 18 1 = 1 2 + 1( 1 1) 2 1 dan 2 = 1 2 + 2( 2 1) 2 2 Keterangan: 1 = Jumlah peringkat 1 2 = Jumlah peringkat 2 1 = Jumlah rangking pada 1 = Jumlah rangking pada Cara memberikan interpretasi uji statistik ini dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan apabila t 0 t t, maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan jika pembelajaran berdasarkan masalah digunakan dan jika t 0 < t t, maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan jika digunakan pembelajaran berdasarkan masalah. 18 Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, h. 153.