BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi &

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk Indonesia diproyeksikan dalam kurun waktu dua puluh lima tahun

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proporsi populasi usia lanjut di Indonesia semakin bertambah seiring

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memperbaiki keruskan yang diderita (Martono & Parka, 2009).

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. adalah intellectual impairment (gangguan intelektual/demensia).

BAB 1 PEANDAHULUAN UKDW. di daerah perdesaan sebanyak jiwa (50,21 %). (BPS, 2010). Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERGANTUNGAN DALAM ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DARMA BHAKTI PAJANG SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi dan anak, memperlambat kematian, berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025, lanjut usia akan

BAB 1 PENDAHULUAN. normalnya secara perlahan (Darmojo, 2009). Dalam proses tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

PENDAHULUAN. keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Semakin bertambahnya usia, maka kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Lansia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. lansia yaitu kelompok usia tahun yang disebut masa virilitas, 55-64

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1

BAB I PENDAHULUAN. killer) diantara pembunuh lainnya seperti diabetes, hiperkolesterolemia dan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. makin meningkat. Peningkatan jumlah lansia yang meningkat ini akan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. usia (lansia) di dunia. Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN jiwa (7,18 persen), selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AGAMA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun) dan pada tahun 2025 jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak,

IRMA MUSTIKA SARI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

BAB I PENDAHULUAN. berkembang yang memiliki angka harapan hidup penduduk semakin

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa. (United Nation, 2002). Populasi lansia di dunia mengalami

STUDI KORELASI DEMENSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMENSIA DENGAN DISABILITAS FUNGSIONAL PADA LANSIA DI DESA GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU No.13 tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemunduran (Padila, 2013). Penuaan biasanya diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Bagi lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia (BPS, 2013).

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berpikir positif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia hidup sehat, mandiri, dan produktif. Kemandirian dan produktivitas lansia tercermin dari Activities

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk merujuk kepada cara kita berpikir tentang dan mengevaluasi diri kita

GAMBARAN STATUS MENTAL KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO

BAB I PENDAHULUAN. meningkat di setiap tahunnya (Nugroho, 2008). 11,9% dengan rata-rata usia harapan hidup sekitar 70 sampai 75 tahun.

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

STATUS KOGNITIF DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lanjut usia diseluruh dunia saat ini diperkirakan lebih dari 629 juta dan pada tahun 2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Setengah dari jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi & Kesehatan RI, 2013). Pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia diperkirakan akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (±9%) dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Bahkan pada tahun 2020-2025 Indonesia diperkirakan akan menduduki peringkat ke- 4 dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC,India, dan Amerika Serikat dengan usia harapan hidup diatas 70 tahun (Badan Pusat Statistik,2013). Prosentase penyebaran penduduk lansia paling tinggi berada pada provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (13,04%),Jawa Timur (10,40%), dan Jawa Tengah (10,34 %) (Susenas BPS RI, 2012). Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo tercatat jumlah penduduk sukoharjo sebanyak 843.127 orang. Dari jumlah tersebut jumlah penduduk yang berusia 45-65 tahun sebanyak 155.081 orang dan penduduk yang berusia 65 tahun ke atas sebanyak 77.794 orang. 1

2 Seiring dengan usia yang semakin bertambah, lansia mengalami beberapa masalah dalam kehidupan dimana penurunan aspek kesehatan terjadi secara alamiah pada lansia, serta aspek psikologis dimana menurunnya fungsi dan peranan sosialnya menyebabkan terbatasnya kesempatan dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendapatan, dan mobilitas dimasyarakat (Kasternberg et, 2004).Menurut Singh Manoux (2005) saat memasuki usia Pra Lansia rendahnya tingkat aktifitas fisik dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Pernyataan ini juga diperkuat dalam penelitian Cumming (2012) yang menyatakan bahwa aktifitas fisik juga dapat melindungi kesehatan otak di usia tua. Laporan Program Kesehatan Lansia Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura pada bulan Juli 2015 menunjukkanjumlah lanjut usia di wilayah Puskesmas Kartasura sebanyak 8.674 orang. Jumlah tersebutdiklasifikasikan dengan rentang usia 60-69 tahun sebanyak 5.985 dan usia 70 tahun sebanyak 2.689. Desa Pucangan adalah desa dengan populasi lansia terbanyak dengan jumlah lansia 60-69 tahun sebanyak 1.131 orang, dan usia >70 tahun sebanyak 480 orang. Studi pendahuluan yang telah dilakukan kepada 7 lansia, didapatkan data bahwa lansia tersebut mengalami demensia ringan hingga sedang.berdasarkan wawancara peneliti dengan lansia tersebut, lansia hanya suka mengahabiskan waktu dirumah, daripada untuk pergi ke sawah atau hanya sekedar untuk berjalan-jalan. Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan memberikan kuesioner MMSE (Mini Mental State Exam) pada 7

3 lansia tersebut, dan didapatkan hasil bahwa 3 orang lansia mengalami demensia sedang, 4 orang lansia mengalami demensia ringan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu Apakah terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lanjut usiadidesa Pucangan Kecamatan Kartasura? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lanjut usia di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura? 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat aktivitas fisik pada lanjut usia b. Mengetahui fungsi kognitif pada lanjut usia c. Mengetahui hubungan antara tingkat aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lanjutusia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Kesehatan Bagi instansi kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan kepada kader atau petugas kesehatan untuk memberikan informasi kepada

4 lansia tentang pentingnya aktifitas fisik, serta memfasilitasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti senam lansia secara teratur sehingga lansia dapat berpartisipasi. 2. Bagi Lansia Diharapkan bagi lansia untuk dapat berpartisipasi dalam segala jenis kegiatan, yang diadakan oleh kader atau petugas kesehatan setempat. Selain itu diharapkan bagi keluarga untuk dapat memberikan dukungan kepada lansia sehingga lansia dapat turut berperan aktif. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini sebagai data dasar yang memfokuskan pada kasus penelitian yang sama atau kasus yang berhubungan dengan tema penelitian yang sama. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian oleh Lestari (2013) dengan judul Hubungan Antara Status Kognitif Dengan Status Fungsional Lanjut Usia Di Panti Wredha Semarang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan menggunakan uji Parsial Correlation. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status kognitif, dan variabel terikatnya adalah status fungsional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kognitif tidak berhubungan signifikan dengan status fungsional ADL (Activity Daily Living) dan IADL (Instrumental Activity Daily Living) pada lansia yang tinggal di Panti Wredha Semarang. Terdapat

5 perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan, yaitu pada variabel penelitian, uji analisa data, tempat dan waktu penelitian. 2. Penelitian oleh Fadhia (2012) dengan judul Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Kemandirian Dalam Melakukan ADL Pada Lansia Di UPT PSLU Pasuruan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan tehnik Purposive Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian dalam melakukan ADL (Activity Daily Living). Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan, yaitu pada variabel penelitian, cara pengambilan sampel, uji analisa data, tempat dan waktu penelitian. 3. Penelitian oleh Nafidah (2014) dengan judul Hubungan Antara Aktifitas Fisik dengan Tingkat Kognitif di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktifitas fisik dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kognitif. Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yng telah dilakukan yaitu pada cara pengambilan sampel, instrumen aktifitas yang digunakan, tempat dan waktu penelitian.