BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur dewasa ini menunjukkan perkembangan yang. sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya pabrik-pabrik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidak. mudah berjamur, tidak berbau dan lain-lain.

PENELITIAN ANGKA HAMBAT PANAS KOMPOSIT SERAT SEKAM PADI POLYESTER DENGAN LUBANG SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghasil kayu, yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan,baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

TUGAS AKHIR REKAYASA KOMPOSIT BERPENGUAT LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON LAUT BERMATRIK RESIN POLYESTER BQTN 157

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN BENDING KOMPOSIT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHIDE

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PENGARUH VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM PADI PADA KOMPOSIT SEMEN-SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN SERAPAN AIR

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2012, No BAB I PENDAHULUAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berat basah per tahun [1] dan sudah terkumpul di industri pengolahan minyak sawit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

BAB I PENDAHULUAN. produksi gabah pada tahun 2013 mencapai 70,87 juta ton dengan. dengan 2013, produksi padi rata-rata meningkat sekitar 3,5% setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH. Oleh: Taufik Dwi Laksono

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya pembangunan perumahan, maka sangat jelas

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)

TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

OPTIMASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMIE BERMATRIK POLYESTER BQTN 157 TERHADAP FRAKSI VOLUME DAN TEBAL SKIN

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PEMANFAATAN LIMBAH (SEKAM PADI DAN SABUT KELAPA) SEBAGAI ISIAN BATAKO (BATA BETON) RAMAH LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako ABSTRAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

Pemanfaatan Sekam Padi Sebagai Bahan Dasar Kayu Press Berbasis Usaha Mikro Untuk Petani Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kegiatan : PKM-GT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi karet alam dunia 8,307 juta ton. Diprediksi produk karet alam

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

BAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbarui, tetapi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak. dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Volume ekspor terbesar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS & MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (30%, 40%, 50%, 60%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

STUDI SHRINKAGE DAN KEKUATAN BENDING PADA PEMBUATAN HANDLE MOBIL DARI BAHAN CAMPURAN ANTARA EBONIT DENGAN SERAT BAMBU DAN EBONIT DENGAN SERAT KENAF

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN. Harga bahan bakar minyak memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH CAMPURAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT AMPAS TEBU BERMATRIK POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hutan semakin hari semakin berkurang. Untuk mengurangi ketergantungan akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

DAMPAK NEGATIF AKIBAT DARI LIMBAH PABRIK KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan ban pada kendaraan. Dengan meningkatnya hasil karet indonesia,maka

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas kinerja beton dengan meningkatkan kualitas campuran beton.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur dewasa ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya pabrik-pabrik manufaktur di Indonesia, baik di bidang otomotif, elektronik, infrastruktur serta industri makanan dan minuman. Menurut data dari Kementerian perindustrian pada tahun 2016 industri manufaktur di Indonesia tumbuh 14,5% dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan material industri. Dalam bidang industri manufaktur, peran alam sebagai penyedia bahan baku material sangatlah penting. Namun dalam pengeksploitasiannya harus tetap memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Sehingga perlu diperhatikan langkahlangkah untuk menciptakan kembali sumber daya tersebut. Langkah lain yang juga penting untuk dilakukan adalah melakukan daur ulang terhadap limbah hasil produksi (Supriyadi, 2005). Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Dari data yang diperoleh dari Kementerian Pertanian Indonesia, tanaman pertanian yang paling banyak ditanam yaitu padi 45,2%, menyusul kemudian jagung 1

21,3%, selanjutnya tebu, tembakau, teh, umbi-umbian, tanaman sayur dan buah. Padi merupakan komoditi pertanian paling dominan. Dalam proses pengolahan padi menjadi beras melalui mesin milling, dihasilkan produk sampingan berupa sekam padi. Sekam padi merupakan limbah dari tanaman padi yang banyak dijumpai di penggilingan-penggilingan padi hampir di seluruh penjuru negeri. Dalam setiap satu ton padi kering dihasilkan 300 kg sekam padi, hal ini berarti produksi sekam padi adalah sekitar 30% dari berat total hasil panen padi (Sutanto, 2008). Dengan demikian, produksi limbah sekam padi di Indonesia sangat banyak. Tetapi pemanfaatan sekam padi masih jauh dari optimal, selama ini pemanfaatan sekam padi hanya sebagai bahan bakar membuat batu bata, sebagai alas es batu, bahan baku pupuk dan selebihnya dibuang. Industri manufaktur saat ini telah melakukan inovasi terkait pengadaan material. Salah satu contoh dalam pembuatan body mobil, body pesawat terbang, cover alat-alat elektronik kini sudah menggunakan material komposit. Komposit merupakan penggabungan dari dua unsur material atau lebih yang digabung pada skala makroskopis untuk membentuk material baru yang lebih bermanfaat, Ini berbeda dengan alloy/paduan yang digabung secara mikroskopis. Pada material komposit sifat unsur pendukungnya masih terlihat dengan jelas, sedangkan pada alloy/paduan sudah tidak kelihatan lagi unsur-unsur pendukungnya (Jones, 1975). 2

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi cukup besar untuk memanfaatkan serat yang diperoleh dari sampah pertanian sebagai bahan pengisi komposit semen. Di Indonesia dari total luas tanah sebesar 7,8 juta hektar yang ditanami padi setiap tahun akan dihasilkan padi (gabah kering giling) sebanyak 51,9 juta ton yang setara dengan 32,7 juta ton beras dan 19,2 juta ton kulit beras/sekam (Dai Food Policy Advisory Team BAPPENAS, 2002) Mengingat banyaknya limbah sekam padi di Indonesia dan kurang optimalnya pemanfaatan limbah tersebut, Hendrawan, dkk (2011) dalam penelitiannya tentang penggunaan komposit dengan penguat sekam padi dan semen sebagai matriknya menyebutkan bahwa kemampuan komposit semen dan sekam padi pada uji tekan dipengaruhi oleh komposisi sekam padi dan semen itu sendiri. Allen, dkk (2009) menyebutkan bahwa partikel sekam padi mengandung silica dan lyase yang mampu memperkuat antar ikatan semen dalam komposit. Komposit semen dan sekam padi merupakan inovasi baru yang banyak digunakan dalam pembuatan plafon rumah, campuran beton, mebel dan bahan bangunan lainnya. Diharapkan penggunaan bahan material ini dapat mengurangi penggunaan kayu. Sehingga dapat meminimalisir kegiatan penebangan pohon yang dewasa ini sudah cukup mengkhawatirkan jumlahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas mengenai kekuatan tekan komposit semen-sekam padi dengan variasi 3

ukuran partikel serat (mesh). Penelitian ini akan diuji dengan menggunakan pengujian tekan dan pengujian serapan air. Diharapkan penelitian ini didapatkan kesimpulan mengenai pengaruh ukuran partikel serat sekam padi terhadap kekuatan tekan dan kemampuan serapan air komposit semen-sekam padi. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalahannya yaitu bagaimana pengaruh variasi ukuran partikel sekam padi terhadap kekuatan tekan dan serapan air komposit semen-sekam padi. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, batasan penelitian ini berfokus pada: 1. Pemanfaatan limbah berupa sekam padi sebagai bahan penguat/pengisi (reinforcement/filler) komposit. 2. Pembuatan komposit homogen dengan bahan semen Gresik sebagai matriknya dan sekam padi sebagai penguat/pengisi (reinforcement/filler). 3. Metode pembuatan komposit isotropic layer dengan cara manual tanpa perlakuan tekan menggunakan penguat tipe serpihan (sekam padi), dengan variasi ukuran partikel mesh 10, 20, 30 dan 40. 4

4. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan dan serapan air. 5. Tidak dilakukan analisa secara mendalam terhadap pengaruh akibat beban geser dalam benda uji dan tidak dibahas reaksi kimia yang terjadi dalam pencampuran bahan-bahan komposit. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui seberapa besar variasi ukuran partikel sekam padi (mesh) mempengaruhi kekuatan tekan dan serapan air komposit semensekam padi. 2. Mengetahui pada ukuran partikel (mesh) berapakah komposit memiliki kekuatan tekan maksimal. 3. Mengetahui hubungan antara daya serap air pada komposit semensekam padi terhadap kekuatan tekannya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini baik untuk penulis, masyarakat luas dan dunia pendidikan antara lain yaitu : 1. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya terutama mengenai komposit semen-sekam padi. 2. Memperluas wawasan terhadap ilmu pengetahuan tentang komposit. 5

3. Memberikan referensi teknik komposit dengan material semen dan limbah terutama limbah sekam padi. 4. Memberikan pengetahuan tentang kekuatan tekan komposit semensekam padi dengan variasi ukuran partikel sekam. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini peneliti menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti menerangkan tentang pengertian komposit, semen, sekam padi serta teori-teori yang berhubungan dan mendukung masalah yang diambil. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu tempat penelitian, diagram alir pelaksananan pengujian, bahan penelitian, 6

peralatan yang digunakan, proses pembuatan spesimen, alat pengujian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menerangkan hasil penelitian dan pembahasan dari data-data yang diperoleh setelah pengujian. BAB V PENUTUP Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang kesimpulan yang berhubungan dengan penelitian yang disusun, serta memberikan saran-saran yang bermanfaat DAFTAR PUSTAKA Membuat referensi yang dipergunakan peneliti untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir. LAMPIRAN Berisikan perlengkapan laporan penelitian. 7