BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa teknik atau metode penelitian yang meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Multiple Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman" termasuk jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan setting penelitian di Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman, yang terletak di Komplek Pendidikan Yayasan Nur Al- Rahman Jl. Cihanjuang No 77A Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi 40513 Jawa Barat-Indonesia. Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman yang berada dalam naungan Yayasan Nur Al-Rahman berdiri sejak 02 Mei 1995 dengan Nomor Izin Operasional 1063/I.02/Kep/OT/95. Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi dikelola oleh sembilan orang guru dan staf seperti tampak pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 3.2. Data Guru dan Staf TK Islam Nur Al-Rahman NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN MULAI DIANGKAT 1. H. Baetul Ridwan, S-1 Kepala TK 01 Juli 2005 S.Sos.I 2. Sri Handayani, A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007 3. Mely A. Permatasari S-1 Guru 26 Maret 2007 4. Nursyamsiah, A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007 5. Rida Rubianti K. A.Ma PGTK Guru 06 Juni 2007 6. Andi Siswanto, S.IP S-1 Tata Usaha 16 Maret 2007 7. Imas Kusmiati SD Pramu Ruangan 8. Rani Pratiwi, A. Ma PGTK TU/Guru 20 Oktober 2008 9. Marlis Umar SMA Keamanan 01 Juli 2003 Secara garis besar, keadaan fisik TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi dapat dijelaskan sebagai berikut:

37 1. Keadaan Bangunan dan Kelas. Bangunan atau gedung TK Islam Nur Al-Rahman merupakan bangunan permanen yang berdiri diantara gedung masjid dan gedung SDIT Nur Al-Rahman dengan luas tanah 199 m 2. Ruang yang tersedia adalah 2 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 WC guru, 1 WC murid, dan 1 ruang dapur. 2. Keadaan sarana dan perlengkapan pembelajaran. Sarana dan perlengkapan belajar yang ada di masing-masing kelas adalah meja belajar, papan tulis, loker, karpet, dan aneka hiasan dinding. 3. Keadaan fasilitas penunjang proses pembelajaran. Fasilitas penunjang proses pembelajaran yang dimiliki oleh TK Islam Nur Al-Rahman adalah Playground, Kolam renang indoor, Perpustakaan mini, Laboratorium komputer, dan masjid. 2. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah anak yang secara resmi tercatat sebagai murid di TK Islam Nur Al-Rahman Kota Cimahi, yaitu murid yang duduk di kelas B (0 besar) sebanyak 23 orang. Kegiatan Belajar Mengajar diteliti dengan menggunakan teknik observasi, sedangkan data dari guru digali dengan menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. B. Metode Penelitian Dalam mengkaji berbagai rumusan permasalahan dalam penelitian ini bertujuan untuk merumuskan proses pembelajaran Al-Qur an anak usia dini. sebagai landasan untuk menyusun proses pembelajaran tersebut, diperlukan gambaran yang mendalam mengenai proses pembelajaran Al-Qur an anak yang menjadi subyek penelitian. Untuk mengungkapkan variabel tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus yaitu suatu metode penelitian yang difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan

38 fenomena-fenomena lainnya (Syaodih, 2008). Untuk lebih memfokuskan penelitian, tujuan penelitian tersebut diuraikan lagi ke dalam beberapa tujuan yaitu mengetahui perencanaan, pelaksanaan, penilaian, masalah dan solusi yang dihadapi guru TK Islam Nur Al-Rahman dalam pembelajaran Al-Quran. Penentuan penggunaan pendekatan kualitatif ini dilakukan berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: (1) data yang dikumpulkan merupakan data deskriptif, yaitu berupa kata-kata dan tindakan-tindakan subyek yang diwawancara atau diamati; (2) penelitian ini memberikan gambaran apa adanya mengenai pembelajaran anak usia dini; (3) penelitian ini bermaksud untuk mengungkap peristiwa-peristiwa yang dialami, yang tidak dapat direkayasa atau dimanipulasi; dan (4) aspek-aspek yang dikaji dapat dipelajari secara mendalam, menyeluruh, terinci dan bersifat pribadi. Dengan memperhatikan pertimbangan dari penelitian kualitatif di atas, jelas bahwa pemilihan pendekatan dalam penelitian ini sudah tepat, karena dengan pendekatan ini peneliti bisa menggambarkan kualifikasi proses pembelajaran Al- Qur an anak usia dini secara mendalam sebagai acuan dalam menyusun pembelajaran Al-Qur an anak usia dini. C. Teknik Penelitian Penelitian kualitatif memiliki beberapa teknik penelitian antara lain wawancara mendalam, riset partisipatif, pengamatan, dan studi pustaka (Ridwan, 2001:269). Sedangkan Moleong menyebutkan lima teknik penelitian kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara, catatan lapangan, penggunaan dokumen, dan sampling satuan kajian. Teknik penelitian yang digunakan adalah (1) studi pustaka; (2) analisis dokumen resmi; (3) catatan lapangan; dan (4) pengamatan atau observasi. 1. Studi Pustaka Teknik studi pustaka digunakan untuk memperoleh sumber kajian yang cukup sebagai upaya pengembangan pembelajaran Al-Quran di TK Islam Nur Al- Rahman Cimahi.

39 2. Analisis Dokumen Resmi Dokumen resmi menurut Moleong (2004:163), terdiri atas dokumen internal dan eksternal. Dokumen resmi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kurikulum yang digunakan di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2004:153), catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat langkahlangkah kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Setiap kegiatan pembelajaran dilakukan guru dan murid dicatat secara teliti dan terperinci sebagai laporan penelitian. 4. Observasi Teknik observasi atau pengamatan adalah teknik penelitian yang mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan pembentukkan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihak peneliti maupun dari pihak subjek (Moleong, 2004:124). Teknik pengamatan digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati aspek-aspek pengembangan pembelajaran Al-Qur an yang diharapkan mampu dimiliki anak-anak setelah melakukan pembelajaran. D. Penjelasan Istilah 1. Implementasi Pembelajaran Al-Qur an Implementasi pembelajaran Al-Quran dalam penelitian ini adalah upaya optimalisasi proses belajar dan mengajar dengan materi ajar Al-Quran untuk menanamkan moral dan nilai-nilai agama pada anak melalui kajian bahasa dan kognitif anak yang dilakukan secara terintegrasi dalam tema kegiatan

40 pembelajaran. Kajian bahasa dalam pembelajaran Al-Quran terdiri dari kegiatan membaca dini dan menulis Al-Quran, sementara kajian kognitif dalam pembelajaran Al-Quran yaitu dengan kegiatan menghafal Al-Quran. 2. Anak Usia Dini Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di TK Islam Nur Al-Rahman Kelompok B Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, anak usia dini adalah kelompok manusia berusia 0-6 tahun. Anak usia 5-6 tahun diasumsikan memiliki kemampuan untuk membaca, menulis dan menghafal Al-Quran. Anak pada usia 5-6 tahun dikenal sebagai the imitate age, anak yang memiliki kemampuan atau mengikuti proses belajar dari stimulasi yang diberikan oleh lingkungan eduktif. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Artinya, bahwa peneliti sendiri yang terjun langsung dalam lokasi penelitian untuk merekam data selama penelitian. Namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana. Setelah peneliti menentukan fokus masalah yang akan diteliti, lalu peneliti mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai macam teknik pengumpulan data. F. Teknik Pengumpulan Data Sebuah penelitian memerlukan data yang valid untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid tersebut dibutuhkan alat dan teknik pengumpul data yang valid pula. Selama proses pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan berdasar pada kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

41

42 Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pembelajaran Al-Quran pada Anak Usia Dini di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi No Tujuan Data yang dibutuhkan 1 Untuk Data mengetahui perencanaan perencanaan pembelajaran pembelajaran Al-Quran anak Al-Quran anak usia 5-6 tahun usia 5-6 tahun 2 Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun 3 Untuk mengetahui penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun 4 Untuk mengetahui masalah dan solusi pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun Data pelaksanaan pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun Data penilaian pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun Data maslah pembelajaran Al-Quran anak usia 5-6 tahun Indikator Perencanaan tahunan Perencanaan semester Perencanaa mingguan (RKM) Perencanaan harian (RKH) Kegiatan pembelajaran Metode Media Pengorganisasia n Kemampuan yang dicapai anak Hasil karya anak Catatan anekdot Catatan perkembangan anak Catatan observasi Masalah dan solusinya terkait dengan guru, anak dan orang tua anak Sumber data Guru Guru Anak Guru Anak Guru Teknik pengumpulan data Studi dokumentasi Wawancara Wawancara Observasi Rekaman foto Wawancara Studi dokumentasi Rekaman foto Wawancara Studi dokumentasi

43 a. Observasi Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu data tentang perencanaan pembelajaran Al-Qur an anak usia 5-6 tahun, data tentang pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an anak usia 5-6 tahun, data evaluasi hasil pembelajaran Al- Qur an anak usia 5-6 tahun dan data tentang masalah dan solusi pembelajaran Al- Qur an anak usia 5-6 tahun yang dilakukan guru di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung berbagai kegiatan pembelajaran Al-Qur an anak dengan bantuan pedoman observasi. Pedoman observasi tersebut disusun dalam bentuk kisi-kisi pembelajaran Al-Qur an anak yang dikembangkan berdasarkan karakteristik pembelajaran Al-Qur an anak dan standar tugas perkembangan anak usia taman kanak-kanak (Bredekamp dan Cople, 1997). Observasi juga digunakan untuk melihat berbagai jenis permainan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Untuk melengkapi data hasil observasi tersebut digali melalui wawancara. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil TK Islam Nur Al-Rahman, juga termasuk perencanaan pembelajaran, media pembelajaran dan permainan juga cara memainkan permainan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi. Metode ini digunakan peneliti untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi, yaitu sebagai antisipasi kemungkinan adanya data yang tidak terekam selama peneliti melakukan observasi tetapi data tersebut seperti permainan pernah dan biasa digunakan guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an.

44 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, yaitu kegiatan wawancara yang memungkinkan responden untuk mengungkapkan data sebanyak-banyaknya sesuai dengan apa yang diketahui, dirasakan, dialami atau dipikirkan. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk menggali data dan informasi mengenai keberadaan TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi, yaitu terkait dengan sejarah, data guru, dan staf tata usaha, data keadaan siswa setiap tahun, keadaan fisik sekolah dan kurikulum yang digunakan sebagai acuan proses belajar. G. Analisis Data Penelitian Dalam sebuah penelitian, data tidak mempunyai banyak makna jika tidak data merupakan tahap yang sangat penting dalam proses penelitian. Analisis data, sebagaimana dijelaskan oleh Moleong (2002: 102) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan dasar. Tahap ini adalah suatu tahap dimana peneliti berusaha untuk memberikan arti dan makna terhadap data berdasarkan pada variabel penelitian. Dalam sebuah penelitian kualitatif, menurut Nasution (1988: 129) proses analisis data harus sudah dilakukan sejak awal penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Hasil dari analisis data inilah yang nantinya menjadi pegangan selama penelitian berlangsung. Dari hasil analisis ini peneliti akan mengetahui data apa saja yang masih harus dicari, masalah yang mana yang telah terpecahkan, teknik apa yang perlu dipergunakan untuk mencari informasi baru dan kesalahan apa yang perlu dan harus diperbaiki. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2005: 91) dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Ada tiga aktifitas analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Jenis analisis data lain dalam

45 penelitian kuallitatif diungkapkan oleh James Spradley (Sugiyono, 2005: 101-116) bahwa ada empat tahapan analisis data, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural. Sehubungan dengan ini, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data Miles dan Huberman. 1. Reduksi Data Semakin lama peneliti mengumpulkan di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data menurut Sugiyono (2005: 92) berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengsn reduksi ini data tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam praktiknya, reduksi data dilakukan dengan dipandu oleh pertanyaan penelitian. Data diarahkan untuk dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Data awal yang berupa paparan proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak Islam Nur Al-Rahman, selanjutnya dilakukan pengkodean. Proses kodifikasi ini dilakukan dengan cara membuat kode-kode tertentu terhadap semua aktivitas atau perilaku anak dalam proses pembelajaran. Bagian mana dari aktivitas atau perilaku tersebut yang merupakan aktualisasi dari pembelajaran Al-Qur an anak. pengkodean tersebut dilakukan dengan mengacu pada kisi-kisi pembelajaran Al- Qur an untuk anak usia dini. setelah proses pengkodean selesai dilakukan, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk label identifikasi pembelajaran Al-Qur an anak. Data ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian kedua, yaitu mengungkap pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an anak usia dini. Dari data yang sama, peneliti juga bisa menjawab pertanyaan penilitian pertama dan ketiga, yaitu tentang perencanaan yang dibuat guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an untuk anak usia dini di TK Islam Nur Al-Rahman Cimahi dan proses evaluasi yang dilakukan oleh guru.

46 Sementara itu, pertanyaan penelitian keempat, dapat dijawab dengan data lain, yaitu tentang masalah dan solusi pembelajaran Al-Qur an anak yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Data ini direkam melalui kegiatan observasi proses pembelajaran dan wawancara dengan guru yang bersangkutan dengan pedoman wawancara yang sudah disiapkan. 2. Display Data Setelah reduksi data dilakukan, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data tersebut. Display data adalah upaya menyajikan data untuk melihat gambaran secara keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Menurut Miles da Hiberman (Sugiyono, 2005: 95) dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel dan uraian singkat yang dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, yaitu untuk mendapatkan gambaran pembelajaran Al-Qur an yang dilakukan guru. Data ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan data sampai dengan pengambilan kesimpulan. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Kesimpulan dalam analisis data penelitian kualitatif merupakan kesimpulan awal. Kesimpulan ini harus dilakukan verifikasi dengan cara mencari data baru atau mengonsultasikannya dengan orang yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah data bertambah dan analisis dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh, maka kesimpulan ini akan semakin grounded dan akan menjadi kesimpulan akhir.

47 Dalam proses mencari dan menemukan kesimpulan akhir memerlukan pembuktian bahwa data yang menjadi landasan dalam penarikan kesimpulan itu betul-betul merupakan data yang valid. Itulah sebabnya dalam penelitian kualitatif, sebelum peneliti sampai pada kesimpulan akhir yang harus melakukan pengujian terhadap keabsahan data yang digunakan untuk mendukung keabsahan penelitian secara keseluruhan. H. Uji Keabsahan Penelitian Dalam pengujian keabsahan penelitian, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kualitatif. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2005: 120) mencakup empat macam pengujian, yaitu uji kredibilitas data, uji transferabilitas, uji dependenabilitas, dan uji konfirmabilitas. Penelitian ini berusaha untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut. 1. Uji Kredibilitas Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan antara konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden, menunjukka seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang diharapkan, peneliti menggunakan beberapa cara yang disarankan oleh Sugiyono (2005:121-129) yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member checking. Dalam penelitian ini uji kredibilitas yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan memperpanjang masa observasi. Dari observasi yang rencananya hanya sebulan, peneliti telah memperpanjang masa observasi menjadi dua bulan. Perpanjangan ini dilakukan mengingat pada bulan pertama observasi masih banyak data yang

48 meragukan. Data-data yang meragukan tersebut kemudian di cek ulang dengan mengamati belajar anak yang sama oleh anak sama walaupun dalam kejadian pembelajaran yang berbeda. Triangulasi peneliti lakukan dengan cara berkonsultasi dengan guru terkait dengan temuan berupa kemampuan pembelajaran anak yang masuk dalam kategori pembelajaran Al-Quran tertentu. Misalnya temuan terhadap salah satu anak yang kurang mengikuti pembelajaran Al-Quran dengan baik malah ngobrol bersama temannya, apakah perilaku itu merupakan suatu kebetulan atau memang anak tersebut sudah biasa melakukannya. 2. Uji Transferabilitas Transferabilitas menggambarkan sejauhmana hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam situasi, tempat, atau waktu yang berbeda. Dalam hal ini peneliti hanya melihat transferabilitas sebagai suatu kemungkinan, karena penelitian kualitatif melihat paradigma realitas sebagai suatu yang majemuk dan dinamis sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Heraclites (Nasution, 1988) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2005:120) menyatakan bahwa kita tidak dapat masuk sungai yang sama, air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian, nilai transfer penelitian ini sepenuhnya diserahkan kepada pemakai, apakah ada kemungkinan program ini bisa dipakai dengan berbagai penyesuaian dengan konteks sosial yang ada. 3. Uji Dependenabilitas Uji Dependenabilitas adalah pengujian sejauhmana penelitian bergantung pada keandalan, yaitu apakah data yang diberikan oleh peneliti betul-betul merupakan hasil penelitian yang dilakukannya. Karena bisa jadi peneliti dapat memberikan data tapi penelitian tidak pernah dilakukan. Uji Dependenabilitas menurut Sugiyono (2005:131) dapat dilakukan oleh auditor independen atau

49 pembimbing dengan jalan mengaudit keseluruhan aktifitas penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan fokus penelitian, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, menguji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. Jika semua proses itu dapat dijelaskan secara meyakinkan oleh peneliti dengan disertai oleh bukti fisik, maka penelitian itu bisa disebut memenuhi standar dependenability. Sehubungan dengan itu pengujian dependenabilitas penelitian ini dilakukan oleh pembimbing dengan melakukan studi atas keseluruhan proses penelitian yang dilakukan saat peneliti berkonsultasi untuk mendiskusikan persoalan yang peneliti hadapi selama di lapangan. Konsultasi dilakukan secara terus menerus dari awal hingga akhir penelitian. 4. Uji Konfirmabilitas Konfirmabilitas atau obyektivitas adalah pengujian sejauhmana hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya yaitu, sejauhmana hasil penelitian betulbetul sesuai dan cocok dengan data yang telah dikumpulkan. Karena uji konfirmabilitas mirip dengan dependenabilitas, maka menurut Sugiyono (2005:131) dapat dilakukan bersamaan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses yang dilakukan dalam penelitian, maka penelitian tersebut dapat dikatakan memenuhi standar konfirmabilitas. Dengan mengacu pada pendapat di atas, uji konfirmabilitas dalam penelitan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan uji dependenabilitas yaitu dilakukan oleh pembimbing dalam kegiatan konsultasi dari awal hingga akhir penelitan.