KEPUTUSAN PANITERA MAHKAMAH AGUNG Rl. Nomor : #W- A / SK / PAN/1 / 2013 TENTANG. PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG Rl

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN PERKARA PADA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA DAN PERADILAN TINGKAT BANDING BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif SOP PROSES PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PERDATA. 1. S-1 Hukum. 2. S-1 Komputer 3.

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR : W13-A23/4/HK.05/SK/I/2015 PENUNJUKAN PENGELOLA BIAYA PROSES PADA PENGADILAN AGAMA PASURUAN

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KLAS I.B BARABAI Nomor : W15-A3/1006/KU.04.2/VIII/2014 TENTANG

2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Nomor : W2-A/ 1267 /HK.05/V/2010

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

2016, No objek materiil yang jumlahnya besar dan kecil, sehingga penyelesaian perkaranya memerlukan waktu yang lama; e. bahwa Mahkamah Agung d

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM

PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

2 c. bahwa untuk memberikan akses yang seluasluasnya kepada masyarakat yang tidak mampu maka Mahkamah Agung dan Badan-badan Peradilan yang berada di b

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA GUNUNGSITOLI NOMOR: W2-A15/212/KU.04.2/IV/2013 TANGGAL : 01 April 2013

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA

ww.hukumonline.com PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

Pengadilan Tinggi.). 7. Berkas perkara yang telah ditetapkan Majelis Panitera Muda Pidana,

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

KETUA PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO. SURAT KEPUTUSAN Nomor : W13.A5/4241/HK.05/SK/XII/2009

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA No. 10 Tahun 2010

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

MEMUTUSKAN. 1. Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; TENTANG PENUNJUKAN PENGELOLA BIAYA PROSES PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13 A22/106/HK.00.8/SK/1/2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Tentang URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI PENGADILAN AGAMA MAGELANG. : MUSTAQIMAH, S.Ag. N I P : : Panitera Muda Gugatan

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

BAB III AKU TABILITAS KI ERJA TAHU 2011

Nomor : 584/SEK/01/X/ Oktober 2010 Sifat : Rutinitas Lampiran : 3 lembar Hal : Laporan Tahunan 2010

PROGRAM KERJA PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2017

Gugatan dan Permohonan, Pemeriksaan Setempat, Penyitaan, Konstatering / Sita Eksekusi, Eksekusi

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RENCANA KINERJA TAHUNAN UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN ANGGARAN 2016

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA

HASIL KEPUTUSAN SIDANG KOMISI III BIDANG KEUANGAN PERKARA

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI

Panitera Sidang. Hakim Anggota. Kegiatan / Aktivitas. Keterangan. Kelengkapan Waktu. Ketua majelis. berkas perkara tersusun

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

MEMUTUSKAN. Menetapkan

L A K I P TAHUN 2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KETUA PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA KELAS II DAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA KELAS I A

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENASAR TAHUN 2016

Jakarta, 30 Agustus SURAT EDARAN Nomor : 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI PENETAPAN KINERJA 2016

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

Tanggal Efektif 15 Juli 2016 Website :

SOP WAKIL SEKERTARIS

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI LEMBATA NOMOR : W26-U13/ /HK.02/XI/2016 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2016 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG BIAYA PROSES DAN PENGGUNAANNYA PADA PENGADILAN NEGERI BIAK KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK

Pengadilan Agama Lamongan Jl. Panglima Sudirman No. 738B, Telp. (0322)321185, Fax. (0322)

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan)

PENGADILAN AGAMA SIJUNJUNG

Pelayanan Perkara Perdata

PENGADILAN NEGERI SUKABUMI Jalan. Bhayangkara No. 105 Telp. ( 0266 ) S U K A B U M I Website : pn-sukabumikota.go.

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG Nomor : W13-A35/0162/HK.00.8/SK/I/2016

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

TEKNIS ADMINISTRASI DAN YUDISIAL DALAM BANTUAN BIAYA PERKARA PRODEO Oleh : Isep Rizal Muharam (Hakim PA Kotabumi)

Transkripsi:

MAHKAMAH AGUNG Rl JALAN. MEDAN MERDEKA UTARA NO. 9-13 TELP. 3843348, 3810350,3457661 (Hunting) TROMOL POS NO. 1020 JAKARTA 10 010 KEPUTUSAN PANITERA MAHKAMAH AGUNG Rl Nomor : #W- A / SK / PAN/1 / 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG Rl NOMOR : 03 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA DAN PENGELOLAANNYA PADA MAHKAMAH AGUNG DAN BADAN PERADILAN YANG BERADA DIBAWAHNYA PANITERA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat Bahwa didalam melaksanakan Peraturan Mahkamah Agung Rl Nomor : 03 Tahun 2012 tanggal 10 April 2012 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Panitera Mahkamah Agung Rl tentang Petunjuk Pelaksanaan Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya. 1. Pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009; 3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang Nomor 49 Tahun 2009. 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009. 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009.

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4356); 7. HIR (Herzien Inlandsch Reglement) Staatblad 1941 Nomor 44 / RGB (Reglement Tot Regeling Van Het Rechswenzen in De Gewesten Buiten Java en Madura Staatsblad 1927-227); 8. Peraturan Mahkamah Agung Rl Nomor 2 Tahun 2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya. 9. Keputusan Panitera Mahkamah Agung Rl Nomor: 15.A / SK / PAN / IX/ 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Rl Nomor : 2 Tahun 2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN PANITERA MAHKAMAH AGUNG Rl TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG Rl NOMOR : 03 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA DAN PENGELOLAANNYA PADA MAHKAMAH AGUNG DAN BADAN PERADILAN YANG BERADA DIBAWAHNYA. Pasal 1 Pengertian Umum Dalam Keputusan Panitera Mahkamah Agung, yang dimaksud dengan: 1. Biaya proses Penyelesaian Perkara selanjutnya disebut Biaya Proses adalah biaya yang dipergunakan untuk proses penyelesaian perkara perdata, perkara tata usaha negara dan hak uji materiil pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya yang dibebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara; 2. Pengadilan Tingkat Pertama adalah Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Pajak; 3. Pengadilan Tingkat Banding adalah Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara; 4. Mahkamah Agung adalah Mahkamah Agung Republik Indonesia; 5. Pengelola Biaya Proses adalah Panitera pada Mahkamah Agung dan Panitera/Sekretaris pada Badan Peradilan yang berada dibawahnya;

6. Kuasa Pengelola Biaya Proses pada Mahkamah Agung adalah Pejabat di Lingkungan Mahkamah Agung yang Diberikan Kuasa untuk Mengelola Biaya Proses pada Kepaniteraan Mahkamah Agung; 7. Pembuat Komitmen Biaya Proses pada Mahkamah Agung adalah petugas yang ditunjuk oleh Panitera dan untuk Badan Peradilan yang berada dibawahnya ditunjuk oleh Ketua Pengadilan untuk melaksanakan pengelolaan biaya proses; 8. Bendahara Biaya Proses adalah petugas yang ditunjuk oleh Pengelola Biaya Proses untuk melaksanakan penatausahaan biaya proses. Pasal 2 Pengelolaan Biaya Proses (1) Pengelolaan biaya proses dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan dikelola secara efektif, efisien, transparan dan terencana; (2) Pengelola Biaya Proses pada Mahkamah Agung adalah Panitera, dan Panitera dapat menunjuk Pejabat di lingkungan Kepaniteraan sebagai Kuasa Pengelola Biaya Proses. Sedangkan Pengelola Biaya Proses pada Badan Peradilan yang berada dibawahnya adalah Panitera/Sekretaris; (3) Penanggung jawab pengelolaan biaya proses adalah Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan Ketua Pengadilan Tingkat Banding, sedangkan pada Mahkamah Agung adalah Panitera Mahkamah Agung. Pasal 3 Pembukuan Biaya Proses (1) Pengelolaan biaya proses pada Mahkamah Agung dibukukan dengan menggunakan Buku Kas Umum Biaya Proses, dan beberapa Buku Bantu penggunaan barang pakai habis, Buku Bantu Konsumsi Persidangan, Buku Pajak; (2) Pengelolaan biaya proses pada Pengadilan Tingkat Banding dibukukan dengan menggunakan Buku Kas Umum dan Buku Bantu antara lain Buku Bank, Buku Pajak, Buku Penerimaan Biaya Proses Perkara Banding, dan Buku Bantu lainnya yang dianggap perlu; (3) Pengelolaan biaya proses pada Pengadilan Tingkat Pertama dibukukan secara khusus sebagaimana telah diatur dalam Pola Bindalmin;

Pasal 4 Tugas Pengelola Biaya Proses Pengelola Biaya Proses sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 5 bertugas untuk melaksanakan sebagai berikut: 1) Pengelola Biaya Proses dengan Surat Keputusan menunjuk dan mengangkat Kuasa Pengelola Biaya Proses, petugas pembuat komitmen, bendahara dan staf pelaksana biaya proses; 2) Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses mempunyai tugas: a. Pada bulan Desember berdasarkan data perkara tahun sebelumnya menyusun Rencana Kegiatan Biaya Proses (RKBP), Rincian Anggaran Biaya Proses (RABP) dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Biaya Proses (JPKBP) untuk tahun yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana diatur pada Perma. Nomor : 03 Tahun 2012 Tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya Pasal 5 ayat(1); b. Rencana Kegiatan Biaya Proses (RKBP) dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Biaya Proses (JPKBP) disahkan oleh Panitera pada Mahkamah Agung dan Panitera/Sekretaris pada Pengadilan Tingkat Banding; c. Membuat dan menandatangani Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK), dan surat-surat lain yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa; d. Membuat dan menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan pengeluaran uang yang dibebankan kepada Biaya Proses, termasuk Surat Perintah Perjalanan Dinas, khusus Perjalanan Dinas Ketua Mahkamah Agung, Wakil Ketua Mahkamah Agung Ketua Muda Mahkamah Agung dan Hakim Agung, dan Pejabat Eselon I dan Eselon II serta Panitera Muda ditandatangani Panitera Mahkamah Agung, sedangkan untuk Ketua, Wakil Ketua dan Hakim pada Pengadilan Tingkat Banding ditandatangani oleh Panitera/Sekretaris; e. Membuat evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan secara periodik (bulanan, triwulan, semester, dan tahunan) yang diketahui oleh Kuasa Pengelola Biaya Proses/Pengelola Biaya Proses untuk diteruskan kepada Panitera pada Mahkamah Agung dan Ketua Pengadilan pada Pengadilan Tingkat Banding.

3) Bendahara Biaya Proses mempunyai tugas : a. Melakukan penerimaan dan penyimpanan biaya proses yang dibukukan pada Buku Bantu Biaya Proses sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat (1); b. Melakukan pembayaran yang diajukan oleh Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses yang telah disyahkan oleh Pengelola Biaya Proses; c. Melaksanakan tugas perbendaharaan yang bersumber dari Anggaran Biaya Proses; d. Menerima dan menyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Bendahara Penerima PenerimaanNegara Bukan Pajak (PNBP). 4) Staf Pelaksana Biaya Proses mempunyai tugas : a. Membantu seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan biaya proses; b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kuasa Pengelola Biaya Proses, Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses, dan Bendahara Biaya Proses. Pasal 5 Kegiatan-Kegiatan Yang Dibiayai Biaya Proses sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Mahkamah Agung Rl Nomor : 03 Tahun 2012 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Di Bawahnya, dipertanggung jawabkan secara kolektif dan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan proses penyelesaian perkara dan pendukung lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 1. Meterai t Besar biaya meterai disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. 2. Biaya Redaksi Besar biaya redaksi pada Mahkamah Agung dan Pengadilan Tingkat Banding adalah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) dan di setor ke Kas Negara. 3. Alat Tulis Kantor Besar biaya untuk pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) disesuaikan dengan kebutuhan untuk penyelesaian perkara perdata, perdata Agama, perkara TUN dan perkara Hak Uji Materiil.

\. Penggandaan/foto copy berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan berkas perkara perdata, perdata Agama, perkara TUN dan perkara Hak Uji Materiil. 5. Konsumsi Persidangan. Besar biaya konsumsi dalam pelaksanaan persidangan disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam APBN dan diberikan untuk: Majelis Hakim, Panitera Pengganti, Operator dan Petugas Sidang. 6. Penggandaan Salinan Putusan Besar biaya penggandaan salinan putusan dan surat - surat lain yang berkaitan dengan berkas perkara disesuaikan dengan kebutuhan untuk penyelesaian perkara perdata. 7. Pengiriman pemberitahuan nomor register perkara ke pengadilan pengaju dan para pihak, salinan putusan, berkas perkara dan surat-surat lain yang dipandang perlu Besar biaya pengiriman sebagaimana dimaksud pada angka 7 yang dilakukan melalui Kantor Pos disesuaikan dengan biaya pengiriman yang berlaku di Kantor Pos, sedangkan pengiriman berkas perkara yang harus dikirim melalui kurir karena sifatnya penting dan mendesak, biaya disesuaikan dengan sistem Perjalanan Dinas yang berlaku dalam APBN. 8. Pemberkasan dan penjilidan berkas perkara yang telah diminutasi Besar biaya pemberkasan dan penjilidan berkas perkara yang telah diminutasi disesuaikan dengan kebutuhan. 9. Biaya penyelesaian perkara Biaya Penyelesaian Perkara Perdata Umum, Perkara Perdata Khusus, Perkara Perdata Agama, dan Perkara Tata Usaha Negara dan perkara Hak Uji Materiil yang meliputi kegiatan-kegiatan penerimaan, pencatatan, pemeriksaan / pemutusan, peminutasian, dan pengumpulan data yang jangka waktu penyelesaiannya telah ditentukan terhadap perkara kasasi dan Peninjauan Kembali dengan besaran biaya diatur secara khusus oleh Panitera pada Mahkamah Agung dan Ketua Pengadilan Tingkat banding pada Pengadilan Tingkat Banding. 10. Insentif Tim Pengelola Biaya Proses Tim Pengelola Biaya Proses pada setiap bulan dapat diberikan insentif dengan besaran disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam APBN dan ditetapkan berdasarkan keputusan Panitera pada Mahkamah Agung dan Ketua Pengadilan Banding pada Pengadilan Tingkat Banding.

11. Pengarsipan berkas perkara Kegiatan yang bersifat mengumpulkan arsip berkas perkara yang sudah dikirim ke pengadilan pengaju dan harus dimasukkan ke tempat pengarsipan, kegiatan mengirim arsip berkas perkara yang akan diarsipkan dari Kepaniteraan Mahkamah Agung ke gedung arsip Mahkamah Agung. 12. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelesaian perkara perdata, perkara perdata Agama, perkara TUN dan Hak Uji Materiil. Kegiatan monitoring, evaluasi dan Konsinyering yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dalam upaya memberikan bimbingan untuk mempercepat proses penyelesaian perkara baik di Tingkat Pertama.Tingkat Banding maupun Mahkamah Agung dengan besaran biaya disesuaikan dengan sistem Perjalanan Dinas yang berlaku dalam APBN. Pasal 6 Tim Pengelola Biaya Proses Untuk melaksanakan kegiatan dan Pengelolaan Biaya Proses, maka pada: (1) Pengadilan Tingkat Banding membentuk Tim Pengelolaan Biaya Proses yang terdiri dari: a. 1 (satu) orang Pengelola Biaya Proses yaitu Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding dan 1 (satu) orang Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses yaitu Wakil Panitera Pengadilan Tingkat Banding, yang diangkat oleh Ketua Pengadilan Tingkat Banding; b. 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses dan 1 (satu) orang Staf pelaksana dari lingkungan Kepaniteraan yang diangkat, oleh Pengelola Biaya Proses; c. Apabila ada Kesulitan dalam penunjukan Tim Pengelola.Biaya Proses, maka Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses dapat dirangkap oleh Pengelola Biaya Proses, sedangkan Bendahara Biaya Proses tidak dapat dirangkap sebagai Petugas Pembuatan Komitmen Biaya Proses. (2) Mahkamah Agung Rl membentuk Tim Pengelola Biaya Proses yang terdiri dari: a. 1 (satu) orang Kuasa Pengelola Biaya Proses dan 1 (satu) orang atau lebih Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses yang diangkat oleh Panitera Mahkamah Agung; b. 1 (satu) orang Bendahara Biaya Proses dan 12 (dua belas) orang staf pelaksana dari lingkungan Kepaniteraan yang diangkat oleh Kuasa Pengelola Biaya Proses; 7

c. Apabila ada kesulitan dalam penunjukan Tim Pengelola Biaya Proses, maka Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses dapat dirangkap oleh Pengelola Biaya Proses, sedangkan Bendahara Biaya Proses tidak dapat dirangkap sebagai Petugas Pembuat Komitmen Biaya Proses. (3) Mengingat pada Pengadilan Tingkat Pertama Pengelolaan Biaya Proses telah diatur dalam Buku II tentang Pola Bindalmin, maka pada Pengadilan Tingkat Pertama tidak dibentuk Tim Pengelola Biaya Proses. Pasal 7 Petunjuk Pelaksanaan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkandi Pada tanggal : Jakarta : \0 Januari 201g PANITERA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, SOEROSO ONO.SH..MH. 8