PENGARUH KEMIRINGAN LERENG DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LEBAR DAN JARAK PONDASI KE TEPI LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

PENGARUH KEMIRINGAN LERENG DAN LEBAR PONDASI DENGAN RASIO d/b = 1 TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPISAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN KEMIRINGAN 51

AULIYAH RIZKY SUHASMORO

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN SUDUT 56 O

MAKALAH JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : ANDRI ARI SETIAWAN

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN SUDUT 46

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI MENERUS DARI TEPI LERENG PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN PERKUATAN GEOGRID MAKALAH JURNAL

PENGARUH LEBAR DAN JUMLAH LAPISAN GEOTEKSTIL DENGAN JARAK PONDASI DARI TEPI LERENG 6 CM TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG

Ditha Permata, As ad Munawir, Yulvi Zaika. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Jalan MT. Haryono 167, Jawa Timur, Indonesia

PENGARUH JARAK PONDASI DARI TEPI LERENG DAN PANJANG GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG PASIR

PENGARUH LEBAR DAN JARAK PONDASI KE TEPI LERENG TERHADAP PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR DENGAN PERKUATAN GEOGRID PADA SUDUT KEMIRINGAN 46

AMRU KHIKMI IGAM NIM.

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya Korespondensi : ABSTRAK

Keywords: bearing capacity, sand slope, geogridreinforcement, slope angles, footing width.

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN SUDUT KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR RC 85% DENGAN PERKUATAN GEOGRID

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG LERENG TANAH PASIR KEMIRINGAN 51 0 MAKALAH JURNAL

PENGARUH VARIASI PANJANG LAPISAN DAN JARAK VERTIKAL ANTAR GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PEMODELAN FISIK

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

PENGARUH PANJANG DAN JUMLAH LAPISAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG PASIR DENGAN KEMIRINGAN 46 O

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID PADA LERENG PASIR RC 85% TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DENGAN PONDASI MENERUS

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR PADA SUDUT KEMIRINGAN LERENG 56

ABSTRAK. Kata kunci : Daya dukung, pondasi menerus, geotekstil, anyaman bambu, pasir, BCI

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DENGAN RASIO d/b = 1 DAN n = 3 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS

PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN RASIO D/B TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN PERKUATAN GEOGRID TIPE BIAKSIAL

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh: Lestari

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID KE PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS

PENGARUH PERKUATAN PILE TERHADAP DAYA DUKUNG PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG

FADEL MUHAMMAD H. NIM.

terhadap variasi lebar pondasi dan jumlah lapis perkuatan geogrid. PENDAHULUAN

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik DANU PURWOWASKITO NIM.

Galuh Ajeng Listyaningrum, As ad Munawir, Yulvi Zaika

PENGARUH JUMLAH LAPIS GEOGRID DAN KEDALAMAN DENGAN LEBAR B = 10 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN KEPADATAN RC 70%

PENDAHULUAN TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA Geogrid sebagai Material Perkuatan pada Tanah Gambar 1. Gambar 1. Gambar

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik RICO ANGGRIAWAN NIM.

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN PERKUATAN ANYAMAN KAWAT (STUDI KASUS : KAWASAN TINOOR)

PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

PENINGKATAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG DENGAN PENAMBAHAN SIRIP ULIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN RUMUS EMPIRIS DAN MODEL TEST

PENGARUH VARIASI JUMLAH DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR POORLY GRADED

ABSTRAK. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No ISSN

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENURUNAN TANAH PASIR TERHADAP LUASAN PONDASI BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ENAM

ABSTRAK. Kata Kunci : Pasir, Pondasi menerus, Geogrid, Lebar pondasi, Jumlah lapisan geogrid ABSTRACT

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM PLAXIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB III LANDASAN TEORI

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH PASIR MENGGUNAKAN LAPIS ANYAMAN BAMBU DENGAN VARIASI JARAK DAN JUMLAH LAPIS

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK DAN ANYAMAN BAMBU PADA DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

PENGARUH JARAK LAPIS TERATAS DAN JUMLAH LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN PONDASI MENERUS NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

PENGARUH VARIASI KEPADATAN PADA PERMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG TERHADAP STABILITAS LERENG

PERBAIKAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

PENGARUH RASIO d/b DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID PADA TANAH PASIR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DENGAN PONDASI MENERUS

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TEGANGAN DAN PENURUNAN SUBGRADE TANAH EKSPANSIF PADA MODEL PERKERASAN LENTUR

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG YANG DIPERKUAT TIANG BAMBU KOMPOSIT

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG DEEP SOIL MIX (DSM) 15% FLY ASH DIAMETER 3 CM BERPOLA PANELS TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF DI BOJONEGORO

ANALISA PENGARUH BERAT ISI PASIR TERHADAP DAYA DUKUNG FONDASI DANGKAL BERBENTUK SEGITIGA

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI DANGKAL DENGAN BEBERAPA METODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

PENGARUH PERKUATAN ANYAMAN BAMBU TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASIR PENGARIAN KABUPATEN ROKAN HULU RIAU/2016

Transkripsi:

PENGARUH KEMIRINGAN LERENG DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR MAKALAH JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Teknik DISUSUN OLEH : DODIK PRASETYO 105060113111001 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2014

PENGARUH KEMIRINGAN LERENG DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR Dodik Prasetyo, As ad Munawir, Yulvi Zaika Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, JawaTimur, Indonesia Email : dodik_lonthong@yahoo.com ABSTRAK Dengan visi Indonesia sebagai Negara Maju pada tahun 2025 selain dilihat dari pertumbuhan ekonomi perkapita masyarakatnya yang semakin meningkat setiap tahunnya namun juga dilihat dari program pembangunan infrastrukur dari beberapa daerah yang semakin pesat. Pembangunan bangunan di atas suatu lereng sangat riskan dan beresiko terjadi kelongsoran karena komponen gravitasi cenderung untuk menggerakan massa tanah. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model lereng tanah pasir dengan nilai kepadatan 74% tanpa perkuatan serta lereng tanah pasir menggunakan perkuatan geotekstil. Perkuatan yang digunakan berupa geotekstil jenis woven yang terbuat dari bahan polypropylene silt. Variasi yang ada pada penelitian ini adalah kemiringan sudut lereng dan variasi jumlah lapisan perkuatan. Dari data hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil, semakin bertambahnya sudut maka daya dukung pondasi semakin menurun. Begitu juga terjadi pada variasi jumlah lapisan geotekstil jika bertambahnya jumlah lapisan geotekstil yang diberikan maka daya dukung pondasi semakin kuat atau besar. Kontribusi perkuatan yang di pakai sangat berpengaruh terhadap penentuan lebar pondasi yang paling optimum menghasilkan daya dukung. Peningkatan daya dukung ultimit yang paling maksimal terjadi pada saat kemringan lereng 46 dan jumlah perkuatan 3 lapis. Kata kunci : daya dukung, lereng, geotekstil, variasi kemiringan lereng, variasi jumlah lapis perkuatan geotekstil. PENDAHULUAN Lereng adalah suatu permukaan tanah yang miring dan membentuk sudut tertentu terhadap suatu bidang horizontal (sudut inklinasi). Ada 2 jenis lereng yaitu lereng alami dan juga lereng buatan, lereng alami adalah lereng yang sering kita jumpai di perbukitan atau pegunungan dan juga lereng buatan adalah lereng yang terbentuk akibat timbunan maupun galian dari suatu perkerjaan yang pernah dilakukan. Pada lereng terdapat dua permukaan tanah yang berbeda ketinggian, maka akan ada gaya-gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi kedudukannya cenderung bergerak kearah bawah yang disebut dengan gaya potensial gravitasi yang menyebabkan terjadinya longsor. Sehingga, stabilitas bangunan yang ada di atasnya sangat bergantung pada stabilitas lereng di bawahnya. Oleh karena itu pada peneletian ini ingin dikethaui pengaruh dari variasi sudut kemiringan sudut lereng dan jumlah lapisan perkuatan terhadap daya dukung pondasi menerus yang dilakukan pada lereng pasir buatan yang diperkuat. Bahan perkuatan yang digunakan adalah geotekstil dengan

material tanah timbunan yang dipilih adalah tanah pasir. Penelitian ini dilakukan pada pemodelan lereng yang menggunakan kadar air dan kepadatan relatif yang telah ditetapkan yaitu RC 74% TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme peningkatan daya dukung pondasi di atas lereng pada lereng tanpa perkuatan dengan setelah diberi perkuatan geotekstil. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh variasi kemiringan lereng dan jumlah lapisan perkuatan pada peningkatan daya dukung pondasi diatas lereng. Serta kondisi mana yang menghasilkan keadaan daya dukung paling optimum. TINJAUAN PUSTAKA Keruntuhan pada lereng Lereng merupakan suatu permukaan tanah yang memiliki kemiringan terhahadap bidang horizontal, karena tidak datarnya permukaan serta karena faktor berat senduru dari tanah dan gaya grafitasi, menyebabkan tanah cenderung bergerak kebawah dan bisa mengakibatkan longsor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. ujung kaki lereng yang terjadi ketika tanah di atas dan di bawah lereng bersifat homogen, Yang kedua adalah kelongsoran lereng terjadi karna sudut lereng terlalu besar. Dan yang terakhir kelongsoran dasar terjadi karena sudut lereng yang kecil dan tanah di bagian bawah terlalu halus. Anilisi Daya Dukung Pondasi Dangkal di Atas Lereng Tanpa Perkuatan Analisis daya dukung (bearing capacity) mempelajari tentang kemampuan tanah mendukung beban pondasi diatansnya. Daya dukung menyatakan tahanan geser unutk melawan tahanan geser yang dikerehkan tanah disepanjang bidang gesernya. Analisis tanah dilakukan secara pendekatan dan dianggap sebgai bahan yang plastis (Prandtl, 1921). Solusi Meyerhof Pada teori ini persamaan memperhatikan faktor bentuk pondasi, kemiringan beban dan kuat geser tanah di atas dasar pondasi. Adapun daya dukung batas dari pondasi dinyatakan pada persamaan berikut; Untuk tanah pasir, Meyerhof menyatakan daya dukung dengan persamaan berikut; Gambar 1 Kelongsoran Lereng (Sumber : Das, B.M. 1993. Mekanika Tanah Jilid 2) Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Collin (1846) kelonggsoran tanah sering terjadi dengan bentuk lengkung. Bentuk tersebut dibagi menjadi tiga macam yaitu, kelongsoran dimana; qu = daya dukung (kn/m 2 ) B = Lebar pondasi (cm) N q, Ncq = Faktor daya dukung = Berat isi tanah (gr/cm 3 ) c = kohesi (kn/m 2 ) Solusi Hansen dan Vesic Untuk kondisi b = 0, Hansen menyatakan daya dukung batas dari pondasi menerus tersebut pada persamaan berikut;

dengan daya dukung tanah tanpa diberi perkuatan. Perbandingan rasio dapat dilihat pada persamaan berikut; dimana; N c, N q, N γ = Faktor-faktor daya dukung Hansen λ cβ, λ qβ, λ γβ = Faktor-faktor lereng qu =. Df = daya dukung (kn/m 2 ) Solusi Gemperline/Mayerhof Shield bersama dengan peneliti lain telah mencoba melakukan penelitian terhadap faktor daya dukung N q untuk sebuah pondasi pada lereng. N q dihitung dengan menggunakan persamaan gemperline kemudian daya dukung dihitung dengan solusi Meyerhof. Persamaan gemperline dinyatakan sebagai berikut; dimana; = sudut geser dalam tanah ( o ) = sudut kemiringan lereng ( o ) B = lebar pondasi (inchi) D = kedalaman pondasi (inchi) L = panjang pondasi (inchi) d = jarak pondasi kepuncak lereng (inchi) (0,1159-2,386) fφ = 10 (0,34 0,2 log B) fb = 10 = 1 + 0,65 (D/B) f D/B f B/L = 1-0,27 (B/L) f D/B, B/L= 1 + 0,39 (D/L) fβ, b/b = 1 0,8 [ 1 ( 1 tan β ) 2 ] {2/[2 + (b/b) 2 tan β ]} fβ, b/d, D/B= 1 + 0,6 (B/L) [ 1 (1 tan β ) 2 ] {2/[2 + (b/b) 2 tan β ]} fβ, b/b, B/L= 1 + 0,33 (D/B) tan β {2/[2 + (b/b) 2 tan β ]} Bearing Capacity Improvement (BCI) Bearing Capacity Improvement (BCI) adalah suatu perbandingan rasio yang menjelaskan perbandingan antara daya dukung tanah saat diberi perkuatan BCI = q qo Dimana; BCI = Improvement Bearing Capacity q = daya dukung dengan perkuatan qo = daya dukung tanpa perkuatan (dalam hal ini perkuatan yang dipergunakan adalah geotekstil) Perkuatan Geotekstil Perkuatan pada lereng tanah umumnya terdiri dari timbunan padat yang digabungkan dengan perkuatan geosintetik yang disusun kearah horisontal. Ketika tanah dan geosintetik digabungkan, material komposit (tanah yang diperkuat) tersebut menghasilkan kekuatan tekan dan tarik tinggi sehingga dapat menahan gaya yang bekerja dan deformasi. Pada tahapan tersebut, geosintetik berlaku sebagai bagian tahanan tarik yang digabungkan ke tanah/timbunan dan menjaga stabilitas massa tanah. Mekanisme kerja geotekstil pada tanah dapat dilihat pada Gambar 2 berikut; Gambar 2 Dasar Mekanisme Perkuatan Lereng Tanah dengan Geosintetik (Sumber : DPU. 2009. Pedoman Konstruksi Bangunan: Perencanaan dan Pelaksanaan Pekuatan tanah dengan Geosintetik No. 003/BM/2009) Pada penelitian ini dipilih geosntetik jenis geotekstil sebagai perkuatan karena memiliki kelebihan daripada tipe gesintetik yang lain. Geotekstil merupakan bahan geosintetik yang paling banyak digunakan.

Bentuknya seperti tekstil pada umumnya, tetapi terdiri dari serat-serat sintetis sehingga selain lentur, juga tidak ada masalah penyusutan seperti pada material dari serat alam seperti wol, katun ataupun sutera. Terdiri dari tiga jenis yaitu woven (teranyam), non woven (tidak teranyam), dan knitted (rajutan). Geotekstil memiliki fungsi sebagai separator, perkuatan, filter drainase dan proteksi. METODE PENELITIAN Pengujian Dasar Dalam penilitian ini dipergunakan tanah pasir dengan pemadatan relative (Rc) 74%. Dilakukan uji pemeriksaan dasar pada tanah, yaitu antara lain: a. Pemeriksaan analisis saringan menurut ASTM C-136-46 b. Pemeriksaan berat jenis butiran tanah mengikuti ASTM D-854-58 c. Kepadatan standart (Compaction) mengikuti ASTM D-698-70 d. Pemeriksaan kekuatan geser langsung (Direct Shear) menurut ASTM D-3080-72 e. Pengujian kepadatan dengan alat uji sand cone Jumlah dan Perlakuan Benda Uji Pada penelitian ini dibuat 3 sampel unutk lereng tanpa perkuatan dan 9 sampel untuk lereng dengan menggunakan perkuatan. Terdapat 3 variabel untuk kemiringan lereng antara lain 46, 51, dan 56 dan juga ada 3 variabel jumlah lapisan perkuatan yaitu n=1, n=2, dan n=3. Variabel tersebut dinyatakan sebagai variabel bebas. Pondasi yang digunakan dengan lebar 8 cm diletkkan pada posisi d/b=2 dari ujung lereng. Dimana d/b merupakan rasio jarak pondasi ke tepi lereng. Dengan jarak antar geotekstil (sv) sebsar 3,2 cm dan panjang geotekstil sebesar (L) 40 cm. Model test lereng dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Model Lereng Penelitian Pemodelan lereng dilakukan pada sebuah box berukuran panjang 1,50 m, lebar 1,0 m, dan tinggi 1,0. Dasar dan sisi box berupa pelat baja dengan tebal 1,2 mm, kecuali sisi depan box menggunakan bahan fiber glass. Box dibuat kaku agar dapat mempertahakan kondisi regangan. Metode Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada 3 variasi lereng tanpa perkuatan dan 9 variasi lereng dengan perkuatan. Dengan variabel berupa variasi kemiringan lereng dan variasi jumlah lapisan perkuatan. Variasi perlakukan pemodelan lereng dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Varasi Lereng Perkuatan RC 74% N (Sv) = 3,2 cm (d) = 2B 1 2 3 B= 8 cm β = 46º β = 51º β = 56º Setelah dilakukan pembebanan pada sampel, diperoleh hasil beban runtuh maksimum dan penurunan yang terjadi. Kemudian dihitung besar daya dukung batas pada tiap sampel dengan persamaan sebagai berikut; qu = Pu A dimana; Pu = beban runtuh maksimum (kg) A = luasan pondasi (cm 2 )

Kemudian dilakukan analisis peningkatan daya dukung atau bearing capacity improvement (BCI) seperti dijelaskan pada tinjauan pustaka. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Daya Dukung Tanah Pasir dengan Rc 74% untuk Lereng Tanpa Perkuatan Hasil dari penelitian ini untuk menyimpulkan apakah dengan variasi variabel yang telah dijelaskan diatas berpengaruh signifikan atas lereng yan telah diberikan perkuatan dibandingkan dengan lereng yang tanpa perkuatan. Dan analisis dari hasil daya dukung tanah tanpa perkuatan dilakukan dengan metode analitik serta metode eksperimen. Metode analitik diperoleh dengan mnggunakan solusi Meyerhof, solusi Hansen, serta solusi Gemperline /Mayerhof. Sedangkan untuk metode eksperimen diperoleh dengan melakukan percobaan terhadap sampel dengan jumlah yang telah ditetapkan. Hasil dari semua analisis ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai daya dukung Pondasi pada lereng tanpa perkuatan antara analitik dan eksperimen lereng tanpa perkuatan Kemiringan Lereng 46 Kemiringan Lereng 51 Kemiringan Lereng 56 Metode qu (kn/m 2 ) Eksperimen 28.699 Gemperline/Mayerhof 18.139 Hansen 12.691 Metode qu (kn/m 2 ) Eksperimen 27.232 Gemperline/Mayerhof 16.319 Hansen 12.672 Metode qu (kn/m 2 ) Eksperimen 24.617 Gemperline/Mayerhof 14.006 Hansen 12.653 Analisis daya Dukung untuk lereng dengan Perkuatan pada Variasi dan Jumlah Lapisan Perkuatan Dari hasil penelitian daya dukung dengan perkuatan diperoleh hasil paling maksimum saat kemiringan lereng 46 dan jumlah lapisan perkuatan 3. Hasil dari percobaan di laboratorium di tampilkan pada Tabel 3 dan Gambar 4. Tabel 3 Nilai daya dukung dan penurunan saat jumlah lapis perkuatan n=3 dan variasi kemiringan n 3 Sudut Kemiringan Lereng Penurunan (mm) s/b (%) qu (kg/cm2) qu (kn/m2) 46 5.420 6.775 0.981 98.087 51 7.059 8.824 0.895 89.541 56 7.980 9.975 0.806 80.612 Gambar 4 Grafik hubungan daya dukung dan penurunan lereng menggunkan perkuatan n=3 dengan variasi kemiringan lereng Analisis Bearing Capcity Improvement Berdasarkan Daya Dukung Batas (BCIqu) Hasil analisis nilai BCIqu paling maksimum terjadi pada saat kemiringan lereng 46 dan jumlah lapisan perkuatan n=3 dengan nilai 3,418. Hasil dari analisis dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 5

Tabel 4 Nilai BCIqu untuk variasi jumlah lapisan perkuatan. n 1 2 3 kemiringan lereng qu (kn/m2) qu lereng tanpa perkuatan (kn/m2) 46 63.265 28.699 2.204 51 49.872 27.232 1.831 56 43.367 24.617 1.762 46 72.704 28.699 2.533 51 65.561 27.232 2.407 56 55.485 24.617 2.254 46 98.087 28.699 3.418 51 89.541 27.232 3.288 56 80.612 24.617 3.275 BCI Gambar 6 Grafik perbandingan peningkatan BCIs antar lereng dengan perkuatan pada variasi jumlah lapisan perkuatan terhadap kemiringan lereng pada saat s/b=2% Gambar 5 Grafik perbandingan peningkatan BCIqu antar lereng dengan perkuatan pada variasi jumlah lapisan perkuatan terhadap kemiringan lereng. Dapat ambil kesimpulan pada hasil percobaan bahwa terjadi peningkatan daya dukung lereng ketika diperlakukan dengan variasi yang berbeda akibat pengaruh perkuatan geotekstil. Analisis Bearing Capcity Improvement Berdasarkan Penurunan saat s/b (rasio penurunan) 2% (BCIs) Hasil analisis nilai BCIs paling maksimum terjadi pada saat kemiringan lereng 46 dan jumlah lapisan perkuatan n=3 dengan nilai 2,379. Hasil dari analisis dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 6 Tabel 5 Nilai BCIs untuk variasi kemiringan lereng n kemiringan lereng qu (kn/m2) qu lereng tanpa perkuatan (kn/m2) BCI 1 2 3 46 34.133 20.020 1.705 51 22.834 19.342 1.181 56 19.202 18.896 1.016 46 37.807 20.020 1.888 51 25.397 19.342 1.313 56 23.043 18.896 1.219 46 47.621 20.020 2.379 51 37.381 19.342 1.933 56 28.605 18.896 1.514 Pengaruh Kemiringan Lereng dan Jumlah Lapisan Geotekstil Terhadap Nilai Daya Dukung Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu pemodelan fisik lereng pasir Rc 74% dengan variabel tetap yaitu lebar pondasi B=8 cm dan jarak pondasi ke tepi lereng yaitu sebesar 2B, variabel bebas yaitu Kemiringan Lereng dan jumlah lapisan geotekstil, didapatkan hasil bahwa variasi Kemiringan Lereng dan jumlah lapisan geotekstil sangat berpengaruh terhadap daya dukung tanah. Karena nilai dari hasil penelitian cukup banyak membuktikan bahwa dalam kasus ini sangat dipengaruhi oleh berbagai variasi yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini tidak ditinjau lebih lanjut perhitungan secara numerik, sehingga tidak ditunjukkan secara pasti faktor-faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap daya dukung yang terjadi. Dan dari hasil yang didapatkan, pada variasi kemiringan lereng jika ditinjau dari beban ultimit yang bekerja diketahui bahwa semakin bertambahnya sudut maka daya dukung pondasi semakin menurun. Sedangkan jika ditinjau dari penurunan (settlement) yang sama di tiap rasio s/b 2%, maka penurunan daya dukung untuk kemiringan lereng β=46, β=51 dan

β=56 memliki trend line penurunan daya dukung yang hampir serupa. Karena memang pada awal-awal pembenan pasti penurunan beban cenderung lebih konstan, sehingga mempengaruhi grafik yang terbentuk hamper serupa dari variasi kemiringan lereng. Nilai BCIs maupun BCIu yang paling maksimum dalam penelitian ini terjadi pada kemiringan lereng 46. Begitu juga terjadi pada variasi jumlah lapisan geotekstil jika ditinjau dari beban ultimit yang bekerja diketahui bahwa semakin bertambahnya jumlah lapisan geotekstil yang diberikan maka daya dukung pondasi semakin kuat atau besar. Sedangkan jika ditinjau dari penurunan (settlement) yang sama di tiap rasio s/b 2%, maka peningkatan daya dukung untuk jumlah lapisan geotekstil n = 1, n = 2, n = 3. Nilai BCIs maupun BCIu yang paling maksimum dalam penelitian ini terjadi pada kemiringan lereng 46. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada pemodelan fisik lereng dengan variasi kemiringan lereng dan jumlah lapisan geotekstil dengan B = 8 cm, d/b =2 dan Rc 74 %, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Daya dukung yang terjadi pada lereng pasir dengan diberikannya perkuatan geotekstil mengalami peningkatan yang telah dibuktikan pada hasil BCI(qu). 2. Daya dukung akibat pengaruh variasi kemiringan sudut lereng dengan semakin besar sudut maka nilai daya dukung pondasi akan semakin menurun. 3. Sedangkan untuk daya dukung akibat pengaruh variasi jumlah lapisan geotekstil dengan semakin banyak jumlah lapisan geotestil maka daya dukung pondasi akan semakin besar. 4. Berdasarkan analisis nilai BCIqu dan BCIs, untuk variasi jumlah lapisan geotekstil yang paling maksimum terjadi pada n=3. 5. Dalam penelitian ini belum didapatkan hasil yang optimum dan jika dibandingkan antar 2 variasinya didapatkan hasil bahwa variasi jumlah lapisan geotekstil lebih berpengaruh besar dari pada variasi kemiringan lereng, hal ini di sebabkan oleh variabel tetap yang ada yaitu jarak pondasi ke tepi lereng sebesar dua kali lebar pondasi d/b = 2.. 6. Jarak antar lapisan geotekstil yang didapatkan dari penelitian lereng dengan lebar pondasi 4 cm, sudut 56 dan d/b = 1 tidak bisa mendapatkan hasil yang optimum untuk lereng dengan lebar pondasi 8 cm. DAFTAR PUSTAKA Das, Braja M. 1984. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Craig, R. F. 1989. Mekanika Tanah Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga. Das, Braja M. 1998. Mekanika Foundation Engineering, Fourth Edition. New York: PWS Publishing. Bowles, J. E. 1993. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Jakarta: Erlangga. Suroso, As ad Munawir, dan Herlien Indrawahyuni. Buku Ajar Teknik Pondasi. Malang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Christady H., Hary. Yogtakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah

DPU. 2009. Pedoman Kontruksi Bangunan : Perencanaan dan Pelaksanaan Perkuatan tanah dengan Geosintetik No. 003/BM/2009. As ad Munawir, Murni Dewi, Yuvi Zaika, Agoes Soehardjono MD. 2013. Bearing Capacity on Slope Modeling with Composite Bamboo Pile Reinforcement. Jurnal Terpublikasi: International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT). Zaika, Yulvi & Kombino, B. A. Penggunaan Geotextil sebagai Alternatif Perbaikan Tanah Terhadap Penurunan Pondasi Dangkal. Jurnal Teknik Geoteknik. Malang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Sommers, A. N. & Viswanadham, B. V. S. 2009. Centrifuge Model Tests on The Behavior of Strip Footing on Geotextile-Reinforced Slopes. Journal of Geotechnical Engineering. Elsevier. Hoang C. Nguyen, Canh V. Le, Vu P. Q. Nguyen, and Tri P. Truong. 2012. Bearing Capacity of Footing Strip Resting on Slope Using Upper Bound Limit Analysis. Journal of Engineering Technology and Education. GTSD2012. S.V. Anil Kumar, K. Ilamaparuthi. 2009. Respon of Footing on Sand Slopes. Jurnal Terpublikasi. Anna University Chennai, Chennai, India. J. Thanapalasingam. C. T. Gnanendram. 2008. Predicitng The Performance of Foundation Near Reinforced Sloped Fills. Jurnal Terpublikasi. University of New South Wales at ADFA, Canberra, Australia. Qiming Chen 2007. An Expereimental Study on Characteristics and Behavior of Reinforced Soil Foundation. Disertasi Terpublikasi: The Departement of Civil and Enviromental Egineering. Prasasti, Y. D. J. 2014. Pengaruh Variasi Panjang Lapisan dan Jarak Vertikal antar Geotekstil Terhadap Daya Dukung Pondasi Menerus Pada Pemodelan Lereng Pasir Kepadatan Relatif 74%. Tugas Akhir. Malang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya