Oleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Peningkatan Kemampuan Sesorah dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 28 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017

Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI TKR 4 SMK N 2 KEBUMENTAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BACAAN SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Della Oktaviana Pratiwi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII MTs PADURESO

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

Oleh: Nimastiti Subagyo Putri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BERITA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE (CIRC) PADA SISWA KELAS X AV A SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS X SMAPGRI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

Oleh: Moh. Ghozali SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Lawiran Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

Transkripsi:

Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Melalui Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Oleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Gusass123@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Proses pembelajaran dalam peningkatan kemampuan berbicara bahasa jawa pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang, (2) Metode bermain peran (Role Playing) dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang, (3) Prestasi belajar pembelajaran keterampilan berbicara dengan unggah-ungguh bahasa jawa melalui metode bermain (Role Playing) peran pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang.Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan; pelaksanaan ttindakan; pengamatan; dan refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelasxi SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik nontes. Teknik nontes terdiri dari angket dan dokumentasi.teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan analisis data penelitian terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain peran (Role Playing)dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara bahasa jawa Hasil pengamatan aktivitas siswa pada tahap prasilkus dan silkus Inilai ratarata dari 54 menjadi 63,2 terjadi peningkatan sebesar 9,2, dan pada silkus II meningkat menjadi 78, dengan peningkatan pada silkus I ke silkus II sebesar 14,8. Sedangkan dari prasilkus ke silkus II terjadi meningkat sebesar 24 dari nilai rata-rata prasilkus sebesar 54 ke 78. Hasil belajar siswa pada prasilkus memiliki ketuntasan sebesar 53,4%, terjadi peningkata pada silkus I menjadi 86,7%. Sedangkan pada silkus II terjadi ketuntasan 100%. Dengan begitu antara prasilkus ke silkus I mengalami peningkatan sebasar 33,3%. Ketuntasan silkus I ke silkus II yaitu 13,3 %, hal ini menunjukkan bahwa metode bermain peran (Role Playing) dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran berbicara dengan unggah-ungguh Bahasa Jawakelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran Pendahuluan Upaya untuk melestarikan budaya dan bahasa dalam dunia pendidikan di Indonesia tidak pernah terhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional. Peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran.pembelajaran Bahasa Jawa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para peserta didik dalam Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 53

berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, dengan tujuan agar bahasa dan kebudayaan Jawa sebagai bahasa daerah tetap terjaga kelestariannya. Hasil karya kesusastraan Jawa yang banyak mengandung nilai-nilai budi pekerti. Siswa mampu berkomunikasi dengan baik.ada lima keafektifan berbicara yang baik menurut Arsad dan Muktiyaitu pemilihan kata yang tepat, intonasi, pelafalan, pengungguhan dan yang terakhir kelacaran berbicara Etika komunikasi, norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Begitu pula dalam penggunaan telepon, metode pembelajaran tata krama berbicara di telepon sangat diperlukan. Dalam pengajaran bahasa Jawa pada umumnya siswa hanya menerima bahan pelajaran melalui ceramah, metode mengajar lainnya dirasa kurang menarik bagi siswa. (Role Playing). Metode bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian. Metode bermain peran diharapkan bisa memberikan warna baru pada metode pembelajaran dan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil evaluasi awal yang dilakukan pada tanggal 02 april 2014 sebagian siswa memperoleh penilaian yang kurang memuaskan. Pada aspek kemampuan berbicara sesuai dengan unggah-ungguhbahasa Jawa sekitar 80% siswa belum mampu berbicara sesuai dengan unggah-ungguhbahasa Jawa dengan standar ketuntasan belajar 68. Yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam penerapan unggah-ungguh bahasa jawa secara tepat dan baik kepada orang yang lebih tua maupun kepada teman sejawat. Hal ini disebabkan karena bahasa yang digunakan siswa dalam berinteraksi sehari-hari baik antar siswa, guru dan kepala sekolah tidak sesuai dengan unggah-ungguhinbahasa Jawa, mereka terbiasa dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Jawa ngoko. Kesulitan penerapan berbicara dengan unggah-ungguhbahasa Jawa juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tergolong masih rendah. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 54

Metode Penelitian Jenis penelitian ini tergolong ke penelitian kuantitatif yaitu salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Sedangkan metode yang dipakai yaitu esk post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2012:7).Penelitian dilakukan di SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang, sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan April sampai bulan Juli. Subjek dan Objek penelitian ini adalahsiswa kelas XI A SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang yang berjumlah 30 siswa dan guru bahasa jawa. Sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan keterampilan berbicara dengan unggah-ungguhbahasa Jawa melalui metode pembelajaran bermain peran (role playing). Intrumen penelitian menggunakan dua instrumen yaitu instrumen tes yang berupa tes lisan dan perbuatan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara baik sebelum atau sesudah implementasi tindakan adalah tes berbicara, instrumen non tes beruba lembar observasi, angket dan dokumentasi foto. Sumber data dan data-data pada penelitian ini adalah Siswa Kelas XI A dan guru bahasa jawa di SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang, dokumen berupa kurikulum tingkat satuan pendidikansma berupa pemahaman materi, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan sistem penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbicara dengan unggah-ungguhbahasa Jawa, hasil tes dan hasil non tes. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik, dalam arti yang lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203).Kemudian dilakukan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dan non tes yang berupa observasi, angket dan dokumentasi foto. Instrumen tes berupa tes lisan dan perbuatan, alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara mencakup 5 keefektifan yang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 55

diutarakan oleh Arsad dan Mukti (1998: 33). Uji coba instrument dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan realibilitas.validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211).Uji reliabilitas menunjukkan pada tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur.teknik analisis data mengunakan teknik analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil Penelitian 1. Langkah-langkah pembelajaran berbicara dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa melalui metode bermain peran (Role Playing)terdapat pada tiga pertemuan yaitu pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang, setiap silkus dilakukan tindakan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa. 2. Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang turut berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa dari kondisi awal sebelum dilakukan tindakan pada silkus I dan silkus II. Secara garis besar menunjukkan aktifitas belajar siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak meu mengikuti pelajaran dengan baik. Perhatiaan siswa masih belum fokus pada pembelajaran sebagian siswa yang berani menanggapi penjelasan dari peneliti. a. Siklus I Pada silkus I guru mulai menerapkan metode bermain peran (Role Playing) dalam pembelajaran. Pada pembelajaran aktivitas siswa sudah mulai antusias mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru pada silkus ini mengamati aktivitas siswa dengan hasil sebagai berikut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 56

Diagram 1 88 86 85 Diagram Batang Hasil Nilai Rata-Rata Pengamatan Aktivitas Siswa Silkus I 87.5 84 82.5 82.5 82.5 82.5 82.5 82 80 Nilai Rata-Rata Series 1 Series 2 Series 3 Series 4 Series 5 Series 6 Series 7 Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, siswa yang duduk tenang dalam menerima pembelajaran berbicara dengan skor rata-rata pada 3,3 diperoleh nilai 82,5 dengan kriteria cukup. Pada indikator antusiasme saat pembelajaran Bahasa Jawa yang diberikan oleh guru dalam menerima pelajaran berbicara memperoleh skor rata-rata 3,4 diperoleh nilai 85. Keaktifan siswa saat berbicara dengan unggahungguhbahasa Jawa berlansung memperoleh skor rata-rata 3,3 diperoleh nilai 82,5. Kerjasama siswa saat pembelajaran berbicara dengan unggahungguh Bahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,3 diperoleh nilai 82,5. Kekritisan siswa terhadap meteri pembelajaran berbicara dengan unggahungguh Bahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,3 diperoleh nilai 82,5. Perilaku siswa saat praktik berbicara dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,5 diperoleh nilai 87,5. Perhatian siswa saat teman yang maju dan bermain peran di depan kelas memperoleh skor ratarata 3,3 diperoleh nilai 82,5. Dari hasil uraian diatas menunjukkan keberhasilan pembelajaran pada silkus I. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 57

b. Siklus II 94 92 90 88 86 84 82 80 92.5 Diagram 2 Diagram Batang Hasil Nilai Rata-Rata Pengamatan Aktivitas Siswa Silkus II 87.5 87.5 87.5 85 Nilai Rata-Rata Series 1 Series 2 Series 3 Series 4 Series 5 Series 6 Series 7 90 85 Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, siswa yang duduk tenang dalam menerima pembelajaran berbicara dengan skor rata-rata pada 3,7 diperoleh nilai 92,5 dengan kriteria cukup. Pada indikator antusiasme saat pembelajaran Bahasa Jawa yang diberikan oleh guru dalam menerima pelajaran berbicara memperoleh skor rata-rata 3,5 diperoleh nilai 87,5. Keaktifan siswa saat berbicara dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa berlansung memperoleh skor rata-rata 3,5 diperoleh nilai 87,5. Kerjasama siswa saat pembelajaran berbicara dengan unggahungguhbahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,5 diperoleh nilai 87,5. Kekritisan siswa terhadap meteri pembelajaran berbicara dengan unggahungguh Bahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,4 diperoleh nilai 85. Perilaku siswa saat praktik berbicara dengan unggah-ungguhbahasa Jawa memperoleh skor rata-rata 3,6 diperoleh nilai 90. Perhatian siswa saat teman yang maju dan bermain peran di depan kelas memperoleh skor ratarata 3,4 diperoleh nilai 85. Dari hasil uraian diatas menunjukkan keberhasilan pembelajaran pada silkus II. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 58

3. Prestasi Belajar Siswa Setelah Pembelajaran Berbicara Dengan Unggah- UngguhBahasa Jawa Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing)Pada Siswa XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Pembahasan hasil penelitian ini yang telah diperoleh meliputi hasil pra silkus, silkus I, silkus II. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua tahap yaitu, silkus I dan silkus II. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil tes mengacu pada hasil keterampilan berbicara dengan unggah-ungguh bahasa jawa yang diperoleh siswa. Aspek-aspek yang dinilai meliputi aspek pemilihan kata, intonasi, pelafalan, unggah-ungguh dan kelancaran. Untuk hasil nontes diperoleh dari hasil observasi dan angket. Sebelum dilaksanakan pembelajaran berbicara dengan unggah-ungguh bahasa jawa melalui metode bermain peran, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pra silkus untuk mengetahui kondisi awal siswa, yaitu bagaimana keterampilan berbicara Bahasa Jawa siswa. Hasil analisis peneliti terhadap tes keterampilan awal siswa dalam berbicara Bahasa Jawa masih jauh dari batas minimal belajar siswa yaitu 30. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada pra siklus sebesar 68. Tabel Tabel Keterampilan Berbicara Dengan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa No Aspek Penilaian Skor Rata-Rata PS SI SII 1 Pilihan Kata 44 79 78 2 Intonasi 39 6 82 3 Pelafalan 47 55 77 4 Unggah-ungguh 41 77 81 5 Kelancaran 47 49 77 Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 59

Diagram Garis Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 60

Simpulan Pembelajaran berbicara dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa melalui metode bermain peran (Role Playing)terdapat pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang tiga pertemuan yaitu pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Setiap Silkus dilakukan tindakan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk mengetahui kemampuan berbicara dengan unggah-ungguh bahasa Jawa melalui metode bermain peran (Role Playing)pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Dalam setiap silkus kegiatan pembelajaran yang dilakukan berbeda-beda. Pada Pra Silkus, siswa disuruh mengerjakan soal yang berhubungan dengan unggah-ungguh Bahasa Jawa, kemudian siswa membuat percakapan bahasa Jawa dan dipratekkan di depan kelas. Untuk Silkus I, terlebih dahulu siswa memilih tema dari peneliti untuk didiskusikan dengan kelompoknya dan dijadikan sebuah dialog dan kemudian dipratekkan di depan kelas kelompoknya tersebut. Sedangkan pada Silkus II siswa mempratekkan dialog yang sudah dibuat dirumah masing-masing. Dari setiap kegiatan yang dilakukan mengalam peningkatan dari segi hasil maupun perilaku. (2) Pembelajaran berbicara dengan menggunakan unggah-ungguh bahasa Jawa melalui metode bermain peran (Role Playing), dapat meningkatkan hasil belajar yaitu pada Pra Silkus sebesar 54, pada Silkus I sebesar 63,2 sedangkan pada Silkus II sebesar 78 Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsjad, Maidar G dan Mukti U,S.1998. pembinaan kemampuan berbicara indonesia. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 61