LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. [1] Felix. Y dan Pratomo, H. L, 2009 Memaksimalkan Daya Photovoltaic

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI DAYA DAN TEGANGAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI ARUS

Desain. Oleh : Banar Arianto : NIM UNIVERS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE-VOLTAGE CONTROL BERBASIS dspic30f4012

MAXIMUM POWER POINT TRACKER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE TRANSCONDUCTANCE CONTROL BERBASIS. dspic30f4012

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE KENDALI ARUS BERBASIS dspic30f4012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

METODE PENGENDALIAN DAYA PADA PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN METODE KENDALI INTERNAL TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PANEL SURYA MENGGUNAKAN PERTURB AND OBSERVE SEBAGAI KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER Mochamad Firman Salam

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KINERJA PHOTOVOLTAIC GRID CONNECTED SYSTEM

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

KENDALI BUCK-BOOST MPPT BERBASIS DIGITAL LAPORAN TUGAS AKHIR

OPERASI CHOPPER SEBAGAI MAXIMUM POWER POINT TRACKER TUGAS AKHIR

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

JIEET: Volume 01 Nomor (Journal Information Engineering and Educational Technology) ISSN : X

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI BUCK BOOST CONVERTER DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING MENGGUNAKAN METODE PERTURB AND OBSERVE

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

Perancangan dan Realisasi Solar Charge Controller Maximum Power Point Tracker dengan Topologi Buck Converter untuk Charger Handphone

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Optimasi Pengisian Daya Baterai pada Panel Surya Menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT)

RANCANG BANGUN MPPT DENGAN METODA INCREMENT CONDUCTANCE BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA 16 PADA SIMULATOR PANEL SISTEM SOLAR SEL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Panel Surya Terhubung Grid melalui Single Stage Inverter

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel

Transkripsi:

LAMPRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAAN SENSOR ARUS RANGKAAN SENSOR DAYA Gambar 1. Realisasi alat 46

LAMPRAN 2 Laporan Tugas Akhir ini telah dipublikasikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 19 Oktober 2013, dalam proceeding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Elektro (SNPTE) halaman 184 193. Paper Seminar Desain dan mplementasi Maksimum Power Point Tracker Sebagai Pengisi Baterai Berbasiskan Deteksi Daya dan Tegangan Pada Modul Surya Ludovicus Satya. H. B Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro- Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranana Semarang Jl. Pawiyatan Luhur /1 Bendan Duwur Semarang E-mail : satya.ludovicus@yahoo.com Abstrak Di ndonesia energi matahari tersedia cukup banyak dan bisa diperoleh dengan cumacuma. Namun Energi yang bisa kita peroleh setiap hari ini belum dimaanfatkan secara maksimal. Salah satu alat yang dapat memaanfaatkan energy matahari ini adalah modul surya. Modul surya dapat merubah energi sinar matahari ke energi listrik dalam besaran arus searah. Untuk mendapatkan daya yang maksimal modul surya harus didukung dengan sistem kendali yang sesuai dengan karakteristiknya. Pada makalah berikut ini akan dibahas mengenai suatu teknik kendali daya dan tegangan sumber untuk memaksimalkan daya modul surya yang akan digunakan sebagai sistem pengisian baterai. Konverter yang digunakan dalam penelitian ini adalah konverter jenis buck yang dianggap sebagai variable resistor untuk memaksimalkan daya modul surya. Kata kunci : energi, modul surya, maksimum power point tracker, buck konverter Pendahuluan Kemajuan tekhnologi dengan memanfaatkan energi matahari yang diubah menjadi energi listrik sudah sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penelitian modul surya. Energi matahari merupakan sumber daya alam yang tidak dapat habis dan bisa diperoleh dengan mudah dan cuma-cuma. Pada umumnya modul surya di manfaatkan secara langsung dengan nilai keluaran arus listrik searah dan membutuhkan 47

baterai untuk menyimpannya. Dari baterai tersebut akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari. Di ndonesia kebutuhan listrik masih belum dapat mencukupi perkembangan sistem kelistrikan yang terus berkembang saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya sistem kelistrikan pada bidang industri, perkantoran dan perumahan. Yang berdampak semakin besarnya pula kebutuhan listrik yang dibutuhkan. Salah satu energi alternatif yang mampu memenuhi kekurangan tersebut adalah dengan memanfaatkan energi matahari. Di Negara kita ini energi matahari belum dimanfaatkan secara maksimal yang sebenarnya pada saat sekarang ini memiliki efisiensi yang lebih baik. Pemanfaatan tersebut dengan menggunakan modul surya. Modul surya merupakan suatu alat yang mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Tetapi pada kenyataannya modul surya tidak dapat digunakan secara langsung karena kekarakteristikannya. Oleh karena itu untuk memaksimalkan daya yang diperoleh, harus menggunakan sistem yang mampu mengikuti karakteristik modul surya yaitu bisa berbasis lereng yang ada. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan daya yang maksimal antara lain korelasi riak, fuzzy logic, kendali P dan, fractional open voltage, fractional short circuit. Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh fuzzy logic dan korelasi riak [3,4,7,8] di samping mampu menghasilkan konversi yang baik, namun metode ini memiliki algoritma yang sulit dan implementasi yang rumit dan mahal. Berbanding terbalik dengan metode fractional short circuit [9] dan fractional open voltage. Kedua metode ini memiliki struktur dan implementasi yang sederhana tetapi hasilnya kurang baik. Pada makalah ini dikembangkan suatu metode konversi dengan sistem kendali daya dan tegangan untuk mendapatkan maximum power point tracker. Kedua besaran tersebut kemudian akan dibagi untuk mendapatkan nilai transkonduktannya. Nilai inilah yang kemudian akan digunakan untuk mendapatkan konversi daya maksimal dengan cara dikendalikan dan dimodulasi. Sistem di atas menggunakan sistem DC-DC converter jenis buck, yang kemudian akan digunakan untuk pengisian pada baterai. Karena yang digunakan adalah teknik konversi daya maksimal, maka sistem pengisian pada baterai dapat berlangsung dengan cepat. Metodologi penelitian Metode yang digunakan untuk menyelesaikan makalah ini adalah dengan studi literature, analisis, simulasi komputasi dan implementasi skala laboratorium. Pada berikut ini akan di uraikan analisis tentang konverter DC-DC tipe buck dan modul surya. A.konverter DC-DC Jika kita memiliki suatu besaran DC maka kita dapat mengubahnya ke besaran DC yang lain. Hal ini disebut dengan konverter DC ke DC atau bisa dikenal dengan chopper. Jika tegangan keluaran lebih kecil dari tegangan sumber maka disebut buck chopper. Pengubahan besaran DC konstan menjadi DC variabel dapat dilakukan dengan menggunakan saklar elektronik (antara lain BJT, MOSFET, GBT dll). Pada gambar 1 berikut akan ditunjukkan suatu buck konverter dapat mengimplementasikan BJT sebagai saklar elektroniknya yang digunakan dalam pengisian baterai. 48

T L + s D Baterai o - Gambar 1. Buck konverter Konverter DC-DC jenis buck dapat beroperasi dalam dua mode. Mode pertama saklar elektronik yang diimplementasi dengan transistor BJT menutup, sehinggan arus akan mengalir menuju baterai seperti pada gambar 2. T L + s D Baterai o - Gambar 2. Mode pertama Sehingga memiliki persamaan : Ldi s o t on (1) Mode kedua saat saklar elektronik yang diimplementasikan dengan transistor BJT membuka, sehingga membentuk rangkaian seperti pada gambar 3. T L + s D Baterai o - Gambar 3. Mode kedua Sehingga memiliki persamaan : Ldi o t off (2) Jika persamaan (1) dan (2) dieliminasi maka akan diperoleh : 49

LOAD o s t on T o s d (3) B. Modul surya Merupakan alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Modul surya terdiri dari beberapa solar cell yang terhubung seri dan parallel dan membentuk suatu modul yang terintegrasi satu sama lain. Solar cell adalah suatu sambungan bahan semikonduktor jenis P (positif) dan N (negatif). Sambungan tersebut akan menghasilkan tegangan jika ada suatu energi foton yang mengenai sambungan tersebut. Array adalah modul surya yang saling terintegrasi antara satu dengan yang lain. Gambar 4. Cell, module dan array Modul surya memiliki karakteristik arus terhadap tegangan. Maka dibuat suatu rangkaian ekivalen untuk mempermudah. Suatu sell modul surya dapat digantikan dengan photodioda dan dengan akibat radiasi cahaya maka akan mengalirkan arus ph (photo current). Kemudian arus bercabang menuju diode dan tahanan shunt dan akan keluar ke beban seperti pada gambar 5. L ph d sh Rs irradiance Rsh Gambar 5. Rangkaian ekivalen sell modul surya. Persamaan arus : L ph d sh (4) 50

d Jika e Rs exp 1 o mk Tc Dan sh R R sh s Maka : d s ph oexp 1 mktc e R Rs Rsh (5) Keterangan : m = dealizing fagtor k = Konstanta Boltzman (1.381 x 10-23 ) R s = Tahanan seri R sh = Tahanan parallel ph = Arus akhibat photon e = Muatan elektron (1.602 x 10-19 ) D = Arus dioda normal o = Arus saturasi pada saat gelap Modul surya memiliki kurva karakteristik daya dan arus terhadap tegangan serta sistem pembebanan seperti pada gambar 6 51

P 0 R1 d G 1 R MPP Rn Gambar 6. Kurva karakteristik modul surya Modul surya terpengaruh oleh suhu disekitar artinya terpengaruh oleh kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh intensitas matahari, sesuai kurva karakteristik terhadap suhu seperti pada gambar 7. Gambar 7. Kurva karakteristik modul surya terhadap suhu Parameter operasi modul surya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan mempengaruhi daya yang dihasilkan. stilah tersebut dikenal dengan Fill Factor (FF). Parameter ini mempengaruhi karakteristik tak linear modul surya. Parameter yang lain dinamakan factor efisien energi. Berikut ini adalah parameter fill factor, gambar 8. 52

Hasil dan Perancangan Gambar 8. Hubungan fill factor pada kurva - modul surya Suatu kendali yang berdasarkan kurva karakteristik daya akan maksimum jika memenuhi suatu persamaan seperti : dp MPP d 0 0 0 jika jika jika G G G G G G (6) Sehingga proses kendali jika dibuat berdasarkan kurva adalah sebagai berikut : P 0 0 dp 0 Gambar 9. Kurva kendali daya maksimal 53

Berikut ini merupakan gambar struktur kendali yang dibuat dan diimplementasikan. Gambar 10. Diagram blok kendali daya maksimal Berikut ini adalah pengujian karakteristik kurva dan pengujian kendali secara simulasi dengan menggunakan software powersim. Gambar 11. Pengujian parameter modul surya 2 X 50 WP hubung seri Gambar 12. Pengujian sistem kendali modul surya 2 X50 WP hubung seri 54

Berikut ini adalah tabel pengujian. Tabel pengujian di bawah merupakan hasil pengujian terbaik diantara pengujian-pengujian yang dilakukan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 2 modul surya 50WP hubung seri. Tabel 1. Pengujian sistem kendali Waktu i Ai Pi o Ao Po 1 24.5 2.6 63.7 24.3 2.61 63.423 2 24.52 2.56 62.7712 24 2.56 61.44 3 24.52 2.4 58.848 24.2 2.4 58.08 4 25.1 2.34 58.734 24.8 2.33 57.784 5 26.11 2.36 61.6196 25 2.36 59 6 26.15 2.27 59.3605 25 2.25 56.25 7 25.24 2.07 52.2468 24.3 2.03 49.329 8 26.27 2.06 54.1162 24.5 2.02 49.49 9 25 2.08 52 24.3 2.04 49.572 10 24.5 2.02 49.49 24.1 2.02 48.682 Berdasarkan tabel di atas daya keluaran rata-rata setelah mengisi baterai sebesar 55.305W dan keluaran modul surya memiliki rata-rata sebesar 57,288W. Dilihat dari nilai rata-rata tersebut maka sistem kendali ini memiliki effisiensi daya modul surya ke energy listrik sebesar 55.305%, sedangkan effisiensi konverter sebesar 96.54% Kesimpulan Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan simulasi komputasi menggunakan software Power Simulator dan implementasi skala laboratorium sistem pengisian baterai yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan memiliki effisiensi daya modul surya ke energy listrik sebesar 55.305%, sedangkan effisiensi konverter sebesar 96.54% Daftar Pustaka [1] Dedy. P, Pratomo H.L dan Tejo. Y, 2010 Pemanfaatan Mikrokontroler Tipe AT89S52 Sebagai Pengendalian Daya Maksimum Pada CTEE, UGM Yogyakarta [2] Eridanus dan Pratomo H.L, 2010, Metode Pengendali Daya Panel Surya dengan Kendali Adaptif, CTEE, UGM Yogyakarta [3] Felix. Y dan Pratomo, H. L, 2009 Memaksimalkan Daya Photovoltaic dengan Korelasi Riak, ES-TS Surabaya [4] Jonathan W. Kimball anhilip T. Krein, Digital Ripple Correlation Control for Photovoltaic Applications. EEE Power Elec. Conf., pp. 1690-1694, 2007. 55

[5] N. Femia, et. Al. Optimization of Perturb and observe Maximum Power Point tracking Method, EEE Trans. Power Electron., ol. 20, pp. 963-973, July 2005 [6] Pratomo, H. L, 2005, Buck DC-DC Konverter Dengan Kendali One Cycle, MLLENUM, ol 1. No 3 [7] Rinovi. A. D, Pratomo H.L dan Tejo. Y, 2010 Maximum Power Point Tracker pada Photovoltaic Module dengan Menggunakan Fuzzy Logic Controller,, CTEE, UGM Yogyakarta [8] Trishan Esram, Jonathan W. Kimball, Philip T. Krein, Patrick L. Chapman, anallab Midya, Dynamic Maximum Power Point Tracking of Photovoltaic Arrays Using Ripple Correlation Control. EEE Trans. on Power Elec., vol. 21, no. 5, pp.1282-1291, Sept. 2006. [9]. Salas, E. Olias, A. Barrado, and A. Lazaro, Review of maximum power point tracking algorithms for stand alone photovoltaic systems Solar Matter, Solar Cells, vol. 90, no. 11, pp. 1555-1578, July 2006 56