BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban atas perumusan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses Belajar Mengajar Seorang guru dituntut mempunyai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. situasi sosial dalam meningkatkan penelaran praktik sosial mereka.

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

Transkripsi:

36 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan rekan sejawat sebagai observer, Menurut Arikunto, dkk (2011:130) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Oleh karena itu seseorang peneliti sebelum terjun mengadakan penelitian harus dapat menentukan dan mengambil metode atau cara apa yang digunakan dalam mengadakan penelitian. b. Setting penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I sampai dengan Siklus II

37 dilaksanakan di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin Desa Godong Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang. Adapun waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari minggu pertama bulan April 2013 sampai dengan minggu pertama bulan Mei 2013 sesuai dengan kalender akademik sekolah. 2. Subyek Penelitian Dalam Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin desa Godong Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang adalah terdiri dari 17 siswa dengan komposisi 6 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan empat tindakan untuk melihat peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin desa Godong Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang melalui tayangan televisi. Standar Kompetensi yang dijadikan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, latar, tema, amanat). Instrumen yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

38 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), format observasi aktivitas siswa,panduan analisis proses kegiatan guru ( format observasi aktivitas mengajar guru), format catatan lapangan,pedoman wawancara dengan siswa (tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran), dan lembar evaluasi. C.Variabel yang diselidiki Variabel-variabel penelitian yang menjadi titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi diklasifikasikan sebagai berikut : 1.Variabel input, yakni variabel yang berkaitan dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, dan lingkungan belajar. 2.Variabel proses, yakni variabel yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar seperti interaksi belajar mengajar, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, keterampilan bertanya dan implementasi pemanfaatan tayangan televisi terhadap materi. 3.Variabel output, yakni variabel yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan seperti rasa ingin tahu siswa dan motivasi serta sikap siswa dalam mengaitkan tayangan televisi dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia. D. Rencana Tindakan Dalam penelitian ini penulis yang juga sebagai guru Bahasa Indonesia di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin Godong menetapkan Prosedur Penelitian Tindakan yang menggunakan dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas

39 empat langkah, yaitu planning, acting, observing, dan reflecting. Adapun tahaptahap dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan Pengamatan Siklus Berikutnya Gambar 3.1 Alur PTK (Arikunto, 2011: 16) Penjelasan alur diatas adalah sebagai berikut: 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa serta mengamati hasil atau dampak dari dimanfaatkannya tayangan televisi.

40 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh observer. 4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran I dan II, dimana masingmasing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes essay di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Adapun sebelum pelaksanaan tindakan, penulis merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan melalui tahap - tahap berikut ini. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 3) Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4) Memilih bahan pelajaran yang sesuai 5) Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan

41 kontekstual. 6) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan. 7) Menyusun lembar kerja siswa 8) Mengembangkan format evaluasi 9) Mengembangkan format observasi pembelajaran. b. Pelaksanaan 1) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. 2) Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber yaitu cerita pendek anak. 3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang unsur cerita yang terdapat dalam cerita pendek anak tersebut yang meliputi tokoh, latar dan tema cerita. 4) Guru bersama siswa mengidentifikasi unsur- unsur cerita tersebut. 5) Guru menggali informasi tentang acara televisi kesukaan anak khususnya sinetron. 6) Guru mengajak anak untuk mengingat kembali satu sinetron yaitu sinetron Tendangan Si Madun 7) Guru bersama siswa membahas siapa saja tokoh dalam sinetron tersebut serta bagaimana watak masing-masing tokoh dalam sinetron tersebut. 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 9) Guru memberikan essay test kepada siswa yaitu berupa cerita

42 pendek anak untuk diidentifikasi unsur ceritanya. c. Pengamatan 1) Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan yaitu dengan catatan anekdot untuk mengumpulkan data. 2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi scenario pembelajaran dan observasi 2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan yang belum teratasi serta penetapan alternative pemecahan masalah. 2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. 3) Pengembangan program tindakan II. b. Pelaksanaan Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:

43 1) Guru melakukan appersepsi 2) Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3) Guru membangkitkan motivasi siswa dengan membahas sinetron anak. 4) Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan unsure-unsur dalam cerita sinetron tersebut. 5) Guru memutarkan satu episode sinetron Tendangan Si Madun yang telah dipersiapkan sebelumnya 6) Setelah satu episode usai guru bersama siswa mengidentifikasi unsur-unsur cerita dalam tayangan sinetron tersebut. 7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 8) Guru memberikan essay test kepada siswa yaitu berupa cerita pendek anak untuk diidentifikasi unsur ceritanyasiswa menceritakan tayangan sinetron yang telah mereka tonton. 9) Siswa melakukan diskusi kelompok belajar untuk menuliskan tokoh, tema, alur dan amanat yang terkandung dalam sinetron untuk dilaporkan. 10) Presentasi hasil diskusi. 11) Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa. c. Pengamatan (Observasi) 1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan

44 dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan. d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul. 2) Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II. 3) Evaluasi tindakan II E.Data dan Cara Pengumpulannya Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : 1.Siswa, untuk mendapatkan data tentang motivasi dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. 2.Guru, untuk melihat peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia siswa dengan pemanfaatan tayangan televisi. 3.Teman Sejawat atau Kolaborator, untuk melihat implementasi Penelitian Tindakan Kelas secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru Adapaun Cara atau teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah multi teknik atau multi Instrumen. Sebagaimana Walcott (1992) 16 16 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. 5,

45 menyebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan tiga cara yaitu : pengalaman, pengungkapan, dan pembuktian. 1.Pengalaman (experiencing) Pengalaman dilakukan dalam bentuk observasi. Peneliti pelaksana (guru peneliti) melakukan observasi sambil melakukan tugas pembelajaran sehari-hari. Ada beberapa variasi bentuk observasi yang dilakukan peneliti yaitu : a. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. b. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan tugas khusus umpamanya memberikan bimbingan. c. Observasi pasif, peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data, mencatat kegiatan yang sedang berjalan. Teknik observasi ini dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan alat pengumpul data berupa lembar observasi untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, juga analisis untuk kegiatan yang dilakukan oleh guru. 2.Pengungkapan (enquiring) Pengungkapan dilakukan melalui wawancara. Peneliti melakukan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 151.

46 wawancara dengan pihak-pihak terkait (siswa, guru kolaborator) untuk mendapatkan data yang diperlukan. Strategi pengungkapan menggunakan beberapa bentuk yaitu : a. Wawancara informal. b. Wawancara formal terstruktur. c. Pengukuran dengan tes standar (kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemajuan selama tindakan, dan kemampuan pada akhir siklus tindakan). d. Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus Penelitian Tindakan Kelas. 3.Pembuktian (examining) Pembuktian dilakukan untuk mencari bukti-bukti dokumenter dengan menggunakan a. Dokumen arsip b. Foto-foto c. Catatan lapangan. F. Analisis data Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data maka data dapat diberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Teknik ini paling penting karena dalam penelitian ini semua data diolah untuk mendeskripsikan fokus penelitian.

47 Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif yang akan digunakan untuk menjawab petanyaan-pertanyaan sebagaimana yang dirumuskan didalam penelitian ini. Untuk mengetahui keefektifan tayangan televisi dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa serta aktifitas siswa dan aktifitas guru selama proses pembelajaran. G. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan Penelitian Tindakan. Untuk indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin Godong Gudo Jombang ini dilakukan dengan observasi dan wawancara untuk melihat peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesai siswa melalui Tayangan Televisi. H. Tim Peneliti dan Tugasnya Di dalam PTK diperlukan hadirnya suatu kerja sama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan sebagainya. Kesemuanya itu diharapkan dapat dijadikan sumber data atau data sumber. Oleh karena pada hakikatnya kedudukan peneliti dalam PTK merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi dia juga terlibat langsung dalam suatu proses situasi dan kondisi. Bentuk

48 kerja sama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung.kolaborasi dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap kolaborator. Adapun sudut pandang dari kolaborator ini Selanjutnya dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Untuk itu, peneliti akan bersikap bahwa tidak ada sudut pandang dari seseorang yang dapat digunakan untuk memahami sesuatu masalah secara tuntas dan mampu dibandingkan dengan sudut pandang yang berasal; dari berbagai pihak. Namun demikian memperoleh berbagai pandangan dari pada kolaborator, peneliti tetap sebagai figur yang memiliki,kewenangan dan tanggung jawab untuk menentukan apakah sudut pandang dari kolaborator dipergunakan atau tidak. Oleh karenanya, dapat dikatakan bahwa fungsi kolaborator hanyalah sebagai pembantu di dalam PTK ini, bukan sebagai yang begitu menentukan terhadap pelaksaanan dan berhasil tidaknya penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin Desa Godong Kecamatan Gudo kabupaten Jombang ini Penulis (mahasiswa) bertindak sebagai guru peneliti di kelasnya sendiri, karena penulis adalah guru bidang study Bahasa Indonesia di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ulumuddin Desa Godong Kecamatan Gudo kabupaten Jombang. Selain itu pada penelitian ini penulis juga dibantu oleh seorang rekan sejawat yaitu Ibu Umamatus Sholihati,S.Pd.I, yang dalam hal ini sebagai kolabolator.