BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang diera globlalisasi ini bangsa kita memerlukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting sebagai wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah satu cara untuk bisa mendapatkan ilmu adalah dengan melalui proses pendidikan. Menuntut ilmu sangat dianjurkan oleh agama Islam sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw: 1 ط ل ب ال ع ل م ف ر ي ض ة ع ل ى آ ل م س ل م 1 (ابن ماجة) Berdasarkan hadis di atas maka sudah semestinya kita sebagai umat muslim agar menuntut ilmu. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Berdasarkan rumusan di atas, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yakni rohani (pikir, karsa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan- 1 Hafidz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Al- quzwiniy, Sunan Ibnu Majah juz Awal, (Bairut: Dar al-fikri, 1995), hal 87 2 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.7

2 keterampilan). 3 Jadi pendidikan adalah aktivitas yang disertai usaha untuk meningkatkan potensi yang ada didalam diri manusia tersebut. Salah satu tempat terjadinya proses belajar atau pendidikan adalah lembaga Sekolah. Lembaga pendidikan di Indonesia terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, sampai perguruan tinggi. Masingmasing tingkatan mengajarkan mata pelajaran yang berbeda sesuai dengan tingkatannya, salah satunya adalah bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan Sekolah pada umumnya, khususnya lembaga pendidikan yang berciri khas keagamaan seperti MI, MTs, MA sampai Perguruan Tinggi. Mempelajari bahasa Arab bagi umat Islam Indonesia sudah berjalan sejak lama seiring masuknya Islam itu sendiri ke Indonesia. Namun karena bahasa Arab bukan bahasa ibu bagi orang Indonesia sehingga dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia mengalami banyak kendala, sehingga sebagai tujuan dari pembelajaran bahasa Arab itu sendiri belum tercapai secara maksimal. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting dalam berinteraksi dengan siapapun di dunia ini, banyak sekali bahasa yang tercipta semua itu untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Bahasa Arab memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain, diantara keistimewaan bahasa Arab dipilih oleh Allah sebagai bahasa Alquran. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Yusuf ayat 2: 3 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 1996), h.7

3 ❽ 10 ❷ ❷ Dari ayat di atas jelaslah sudah Alquran diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab agar manusia dapat memahami dengan mengambil inti sarinya. Mempelajari bahasa Arab adalah mempelajari ilmu untuk sesuatu yang besar karena sumber pengetahuan banyak yang menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab bukan hanya bahasa agama tetapi juga bahasa pengetahuan yang berfungsi untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat Alquran, hadis, dan buku-buku yang berbahasa Arab. Kemampuan berbahasa Arab sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu Alquran dan hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan islam bagi peserta didik. 4 Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk kompetensi Dasar berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pengajaran bahasa Arab tidak terlepas dari pembelajaran kosakata. Kosakata dalam bahasa Arab disebut juga dengan mufradat. Pembelajaran kosakata ini bertujuan agar peserta didik atau siswa mengenal, memahami, dan menguasai kosakata bahasa Arab secara lisan maupun tulis. Untuk menunjang empat kemahiran berbahasa, yaitu menyimak (istima ), berbicara (kalam), membaca (qiraah), dan menulis (kitabah) diperlukan perbendaharaan kosakata 4 Permenag nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Berbahasa Arab di Madrasah, h. 19-20

4 yang banyak dan keterampilan menerjemahkan kosakata bahasa Arab yang baik. Oleh karena itu, seseorang dapat berkomunikasi dengan baik jika orang tersebut memiliki perbendaharaan kata yang banyak serta mengetahui arti dari kata tersebut. Bahasa Arab sudah diajarkan pada tingkat dasar seperti pada sekolah MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban. Pembelajaran bahasa Arab di MI Ni matul Aziz Jelapat I dimulai dari kelas I sampai kelas VI. Dengan standar kompetensi yang sama yang terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Berdasarkan penjajakan awal penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab pada kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I kurang maksimal kemungkinan latar belakang pendidikan guru tidak dari lulusan perguruan tinggi bahasa Arab, kemudian siswa-siswanya juga mengalami kesulitan dalam menerjemahkan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia karena kurangnya perbendaharaan kata siswa dan kurangnya penguasaan bahasa arab siswa tersebut, serta kurangnya penjelasan guru dalam menyampaikan isi pelajaran tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang apa saja problematika penerjemahan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia bagi siswa kelas V MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi siswa mengalami kesulitan dalam menerjemahkan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : Problematika Pembelajaran Bahasa

5 Arab Aspek Terjemah bagi Siswa Kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka, peneliti membuat rumusan sebagai berikut : 1. Apa saja problematika pembelajaran bahasa Arab aspek terjemah bagi siswa kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi problematika pembelajaran bahasa Arab aspek terjemah bagi siswa kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul di atas, maka penulis perlu untuk menjelaskan beberapa hal terkait dengan pengertian judul tersebut : 1. Problematika yaitu hal yang menimbulkan masalah. 5 Yang dimaksud dengan problematika disini adalah suatu persoalan atau masalah yang timbul sehingga dicarilah jalan keluar atau solusi dalam memecahkan masalah tersebut. 2. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet.ke-3, h.701

6 dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannnya yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik. 6 3. Bahasa Arab. Yang dimaksud bahasa Arab disini adalah mata pelajaran bahasa Arab yang ada di Madrasah Ibtidaiyah. 4. Terjemah diartikan sebagai usaha memindahkan pesan dari teks bahasa arab dengan padanannya ke dalam bahasa Indonesia. 7 Yang dimaksud dengan penerjemahan disini yaitu memindahkan atau mengartikan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia sesuai dengan artinya. D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa hal atau alasan yang mendasar sehingga penulis tertarik untuk memilih judul tersebut yaitu : 1. Mengingat kurangnya penguasaan bahasa Arab pada siswa kelas V di MI Ni matul aziz Jelapat I Kecamatan Tamban dalam menerjemahkan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia. 2. Seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menerjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. 3. Kurangnya penjelasan guru dalam menyampaikan materi. 6 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.13 7 Ibnu Burdah, Menjadi Penerjemah, Metode dan Wawasan Menerjemahkan Teks Bahasa Arab, (Yogyakarta: 2004), h.9

7 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui problematika pembelajaran bahasa Arab aspek terjemah bagi siswa kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Problematika pembelajaran bahasa Arab aspek terjemah bagi siswa kelas V di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban. F. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat: 1. Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk bisa lebih meningkatkan pembelajaran bahasa Arab di MI Ni matul Aziz Jelapat I Kecamatan Tamban khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab aspek terjemah. 2. Sebagai cara penyelesaian apabila mendapati masalah tentang siswa yang sulit menerjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. 3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengadakan penelitian secara lebih mendalam dengan permasalahan yang berbeda. G. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal tentang penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

8 Bab I Pendahuluan : Yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori tentang pembelajaran bahasa Arab di MI, pengertian terjemah, teknik penerjemahan bahasa Arab, metode gramatika terjemah, pola-pola kalimat dalam bahasa Arab dan cara penerjemahannya, problematika penerjemahan bahasa Arab, solusi problematika penerjemahan bahasa Arab, faktor-faktor yang mempengaruhi penerjemahan bahasa Arab dan menerjemahkan. Bab III : Metode Penelitian yang berisikan jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data, sumber data, dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, desain pengukuran, dan prosedur penelitian. Bab IV : Laporan hasil penulisan, yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. BAB V : merupakan penutup dari penelitian ini, yang berupa simpulan dan saran dari penelitian.