Science&Learning&Center!di!Universitas!Mulawarman!! dengan!konsep!green&building!

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU


PENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X

BAB III ELABORASI TEMA

GEDUNG KULIAH FAKULTAS TEKNIK KAMPUS II UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG BERKONSEP HEMAT ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

SERTIFIKASI GREENSHIP

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

Gedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Soni Keraf. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, hal Emil Salim. RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI, hal

MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY

ANTUSIASME PASAR TERHADAP RUMAH BERKONSEP HIJAU DI CITRALAND SURABAYA

ABSTRAK. apartemen, Sea Sentosa

PENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING)

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB I Pendahuluan. benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua

Aplikasi Green Building pada Kantor AMG Tower Surabaya

Pengembangan RS Harum

ABSTRACT

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

Pengembangan RS Harum

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

KEPENTINGAN STANDAR BANGUNAN HIJAU INDONESIA DAN PENGARUH PENERAPANNYA TERHADAP BIAYA PROYEK SELAMA UMUR BANGUNAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP. 1. Fitra Nofra Y.P. Jacaranda obtusifolia 2. Fatizha Zhafira S. Lilium candidum 3. Nurita Arziqni Chrysanthemum morifolium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

PENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

Green Building Concepts

SCAFFOLDING 1 (2) (2012) SCAFFOLDING.

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

EVALUASI KONSEP GREEN BUILDING PADA GEDUNG LAYANAN BERSAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB VI HASIL PERANCANGAN

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. Tema

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Implementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro. utama (Tepat Guna

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

Evaluasi Konsep Bangunan Hijau Pada Kondominium The Accent di Kawasan Bintaro Tangerang Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang dipakai pada perancangan ini adalah Ekologis

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

ANALISIS PENERAPAN GREENSHIP NEIGHBORHOOD VERSION 1.0 PADA KAWASAN PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

PENJELASAN. Sayembara Desain Arsitektur ITB.

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

Science&Learning&CenterdiUniversitasMulawarman dengankonsepgreen&building IntanTribuanaDewi 1,AgungMurtiNugroho 2,MuhammadSatyaAdhitama 2 1MahasiswaJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasBrawijaya 2DosenJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasBrawijaya JalanMT.Haryono167Malang,65145,JawaTimur,Indonesia AlamatEmailpenulis:intantribuana49@gmail.com ABSTRAK UniversitasMulawarmanadalahPerguruanTinggiNegeriterbesardiKalimantanTimur yangakanmenambahfasilitasyangmenunjangkegiatanbelajar@mengajar.fasilitasyang akandibangunadalahsciencelearningcenter.universitasmulawarmanmemilikitujuan untuk merancang Science Learning Center dengan konsep Green Building sebagai bangunan ramah lingkungan. Di Indonesia, terdapat lembaga Green Building Council IndonesiaGBCI)yangdibentukdengantujuanuntukmemberikanprinsippadapraktik bangunanramahlingkungankepadamasyarakat.metodedesainyangdigunakan,yaitu metodedeskriptifanalisisdan metodeprogramatik.sciencelearningcenter dirancang sesuai standar Greenship dengan kriteria utama, yaitu tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energy, konservasi air, sumber dan siklus material, kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, serta manajemen lingkungan bangunan. Setelah melakukan analisis, didapatkan rancangan bentuk bangunan, pemanfaatan lahan, konsep shading device, upaya efisiensi energi, dan air yang sesuai dengan standar Greenship untuk bangunanbaru. Katakunci:sciencelearningcenter,greenbuilding,greenship ABSTRACT MulawarmanUniversityisthebiggestpublicuniversityinEastKalimantanwhowilladd some facilities to improve the process of study. One of the facilities that will be built is Science Learning Center. Mulawarman University has a purpose to establish the Science LearningCenterwithGreenBuildingconcept.InIndonesia,thereisGreenBuildingCouncil Indonesia GBCI) institution formed to provide practices in green buildings to the communities. The design method used isanalysis descriptive and programmatic method. Science Learning Center designed to be suitable with Greenship standard, they are site development, energy efficiency and conservation, water conservation, material resources and cycle, indoor health and comfort, and building environment management. After analyzing process, the results obtained are design building form, appropriate site development,shadingdeviceconcept,effortofenergyandwaterefficiencythatcompatible withgreenshipforanewbuilding. Keywords:sciencelearningcenter,greenbuilding,greenship 1. Pendahuluan Universitas Mulawarman Unmul) adalah perguruan tinggi negeri tertua yang berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Universitas Mulawarman memiliki jumlah mahasiswaterbanyakdipulaukalimantan,yaitumencapailebihdari37.000mahasiswa. Tetapi, fasilitas@fasilitas yang ada dinilai masih kurang untuk menunjang kegiatan

belajar dan kualitas Universitas Mulawarman. Salah satunya adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFMIPA) yang belum memiliki SainsLearning Center.SainsLearningCenterberfungsisebagaiwadahmahasaiswadanpengajaruntuk meneliti, serta untuk berkumpulnya mahasiswa dan akademisi dalam suatu forum diskusiatauseminar.olehkarenaitu,sainslearningcenterdinilaisangatpentingbagi FakultasMIPAUniversitasMulawarman.Fasilitaspendidikansebaiknyajugaditunjang dengan desain yang berkelanjutan, yang selain memberikan manfaat bagi pengguna gedung, juga bermanfaat bagi keadaan lingkungan sekitarnya. Sebagai fasilitas pendidikan, hal ini juga dapat menjadi objek panutan bagi bangunan@bangunanlain. DesainyangberkelanjutanatausustainabledesignmerupakantujuandarikonsepGreen Building.GreenBuildingadalaharsitekturyangtidakterlalumengonsumsisumberdaya alamtermasukair,energi,danmaterial,sertaminimmenimbulkandampakyangkurang baik bagi lingkungan sekitar. Arsitektur hijau merupakan suatu langkah untuk merealisasikan kehidupan manusia yang berkelanjutan Karyono, Tri Harso. 2010. GreenArchitecture.Jakarta:RajawaliPers). 2. Metode Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode programatik. Metode deskriptif yang digunakan, yaitu berupa paparan mengenai fenomena@fenomena yang sedang berkembang sebagai gagasan awal. Deskripsi awal berupa penjelasan mengenai isu permasalahan fasilitas dan lingkungan dalam UniversitasMulawarman.Dalampemaparanini,terdapatpermasalahanyangadapada UniversitasMulawarmandimanasalahsatupemecahannyaadalahdenganmembangun Science Learning Center yang memiliki konsep Green Building. Metode programatik adalah metode pembahasan yang disusun secara sistematis, rasional, analitis serta disesuaikan dengan standar dan literatur. Metode ini dilakukan dalam penyusunan besaran ruang dan analisis@analisis lain yang berkaitan dengan standar perancangan ScienceLearningCenter 3. HasildanPembahasan Dalam perancangannya, Science Learning Center akan memiliki konsep Green BuildingsesuaistandaryangsudahditetapkanolehGreenBuildingCouncilIndonesia. 3.1 KriteriaGreenBuilding 3.1.1 AreaDasarHijau Kriteria area dasar hijau adalah bagaimana objek yangakan dibangun tersebut memilikikonsep/rencanaareaterbukahijausesuaikriteriagunameningkatkankualitas iklimmikro,mengurangikadarco 2 danzat@zatyangbersifatpolutan,mencegaherosi tanah,mengurangibebansistemdrainase,sertamenjagakeseimbanganneracaairdan sistem air tanah. Tolak ukur dalam area dasar hijau menurut Greenship oleh GBCI adalah: a. Adanya area lansekap berupa vegetasi softscape) yang bebas dari struktur bangunan. b. AreaobyekmemilikivegetasimengikutiPermendagriNo.1tahun2007Pasal 132a)dengankomposisi50%lahantertutupiluasanpohondenganukuran kecil, ukuran sedang, ukuran besar, perdu setengah pohon, perdu, semak

dalam ukuran dewasa dengan jenis tanaman sesuai dengan Permen PU No.5/PRT/M/2008mengenaiRuangTerbukaHijauRTH)pasal2.3.1tentang KriteriaVegetasiuntukPekarangan. 3.1.2 PemilihanTapak Pemilihantapakbertujuanuntukmenghindaripembangunandiareagreenfields dan menghindari pembukaan lahan baru. Tolak ukur pemilihan tapak, yaitu memilih daerah pembangunan yang dilengkapi minimal delapan dari dua belas prasarana dan sarana kota atau memilih daerah pembangunan dengan ketentuan Koefisien Luas Bangunan lebih dari tiga dan melakukan pembangunan di atas lahan yang bernilai negatif, artinya tidak membuka lahan baru. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang KotaSamarinda,kawasankampusUniversitasMulawarman,tepatnyalahandiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dilengkapi dengan prasarana kota, sebagai berikut: a. JaringanJalan:termasukdidalamJalanKuaroyangmerupakanjalanlocal. b. JaringanPenerangandanListrik:bersumberdariPLTDKarangAsemdengan kapasitasterpasangkuranglebih39mw. c. Jaringan Drainase: saluran sekunder berupa sistem saluran berupa selokan yang dikembangkan mengikuti sistem jaringan jalan dan bermuara pada salurandrainaseprimerdijalangelatik. d. Sistem Pembuangan Sampah: tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST) KecamatanSamarindaUlu. e. SistemPemadamKebakaran:hidrandanbangunanpemadamkebakaranyang f. beradadijalanpulaubanda. Jalur Pejalan Kaki Kawasan: jalur pedestrian pada kawasan pendidikan di sekitaruniversitasmulawarman. g. JalurPemipaanGas:pelayanandepotPertaminaJalanCendanadiKelurahan KarangAsamIlir. h. Jaringan Telepon: menara Base Tranceiver Station BTS) yang berada di kecamatansamarindaulo. 3.1.3AksesibilitasKomunitas Tolak ukur pertama adalah terdapat minimal tujuh fasilitas umum dalam jarak pencapaianjalanutamasejauh1500mdaritapak.sembilanfasilitasumumdalamjarak pencapaian1500mdaritapak,yaitu: a. BankBTNberjarak750m b. GOR27Septemberberjarak800m c. RumahMakanRostyCaféberjarak450m d. AuditoriumUniversitasMulawarmanberjarak250m e. MusholaAl@FathUniversitasMulawarman200m f. PerpustakaanUniversitasMulawarman300m g. LaboratoriumKlinikProdia1000m h. GuestHouseUniversitasMulawarman350m i. PusatperbelanjaanSamarindaSquare1400m Tolakukurkedua,yaitupembukaanaksespejalankakidiluartapak/objekyang menghubungkandenganjalansekunderdan/ataumilikoranglainsehinggatersedianya tigafasilitasumumsejauh300mjarakpejalankaki.darisembilanfasilitasumumyang sudah disebutkan di atas, dapat diketahui terdapat tiga fasilitas umum yang berjarak

sejauhkuranglebih300m,yaituauditoriumuniversitasmulawarman,musholaal@fath danperpustakaanuniversitasmulawarman. Tolak ukur yang ketiga adalah membuka akses bagi pejalan kaki yang aman, nyaman,danbebasdariperpotonganakseskeminimaltigafasilitasumumterdekat. Tolak ukur poin keempat adalah membuka lantai dasar gedung sehingga dapat menjadi akses pejalan kaki yang aman dan nyaman selama minimum 10 jam sehari. 3.1.4 TransportasiUmum Kriteriainimengacupadapenggunaankendaraanumummassaldanmengurangi kendaraanpribadi.tolakukurnyaadalahadanyahalteataustasiuntransportasiumum dalamjangkauan300mataumenyediakanshuttlebusuntukmenujukehalte. Dalam hal ini, tapak berada di tengah kawasan kampus sehingga akses untuk menuju halte yang ada di luar area kampus jaraknya cukup jauh. Fasilitas shuttle bus untuk menuju ke halte merupakan wewenang dari pihak universitas. Universitas Mulawarmanbelummenyediakanfasilitastersebutdidalamlingkungankampusnya. 3.1.5 FasilitasPenggunaSepeda Darianalisis,didapatkanluasparkirsepedasebesar60m 2. Gambar1.LayoutScienceLearningCenter Sumbergambar:Dokumentasipribadi,2016) 3.1.6 LansekapPadaLahan Adanya area lansekap berupa vegetasi yang terletak di atas permukaan tanah seluas minimal 40%. Vegetasi yang ada pada tapak, keberadaannya dibiarkan tetap berada pada tempatnya seperti pohon kirai payung yang ada di sisi@sisi tapak yang berfungsisebagaipeneduh.selainitu,padalahansciencelearningcenterakanditanami pohon palem di sekitar bangunan yang berfungsi sebagai pembatas. Hal ini juga disesuaikandenganpermenpuno.5/prt/m/2008pasal2.3.

Gambar2.VegetasiScienceLearningCenter Sumber:Dokumentasipribadi,2016) 3.2 EfisiensidanKonservasiEnergi Penggunaancahayaalamidilakukansecaraoptimalsehinggaminimal30%luas lantai yang digunakan untuk bekerja mendapatkan intensitas cahaya alami minimal sebesar300lux. Gambar3.SituasiPencahayaanAlami Sumber:Dokumentasipribadi,2016) Tidak mengkondisikan memberi AirConditionerAC) padatangga,koridor, dan toilet,sertamelengkapiruangantersebutdenganventilasialami. 3.2.1 EnergiTerbarukandalamTapak Gambar4.FasadKoridor Sumber:Dokumentasipribadi,2016) Menggunakanenergiterbarukan,yaituphotovoltaicpadabangunan.Photovoltaic digunakan sebagai sumber energi untuk penggunaan lampu pada bangunan. Dari analisisperhitunganenergiyangdikeluarkanlampu,yaitusebanyak57.792wattdalam

sehari maka photovoltaic yangdibutuhkan berjumlah enam puluh buahphotovoltaic sebesar200wp. Gambar5.PhotovoltaicScienceLearningCenter Sumber:Dokumentasipribadi,2016) 3.3 KonservasiAir Menggunakan sumber air alternatif, yaitu sistem penampungan air hujan yang digunakan untuk air lansekap, air flush toilet, dan air wudhu. Perancangannya dapat dilihatdarigambarpotongansciencelearningcenterdibawahini. Gambar6.SistemPenampungAirHujan Sumber:Dokumentasipribadi,2016) Air hujan yang jatuh pada atap gedung disalurkan oleh pipa dan ditampung dalampemanenanairhujanpah),jikaairdalampahsudahpenuhmakaairdialirkan ke dalam sumur resapan. Penampungan Air Hujan didesain dengan volume 10 m 3 dilengkapi dengan sistem penyaringan seperti saringan pasir, kerikil dan flotasi. PAH memilikikonstruksiterbuatdaribetondenganpanjangsekitar500cm,kedalaman235 cm dan lebar 110 cm yang dilengkapi dengan pompa dan filteruntuk pemanfaatan air yang ditampung. Hal tersebut ditujukan untuk menyalurkan air dari PAH yang digunakanuntukkeperluanairbersih,sertaharusdilengkapidenganpompasedot,filter multimedia, dankontrolpanel.kontrolpanel berfungsi untuk mengatur pompa dan memberikantandakepadaoperatorapakahdalamtangkipahadaairataukosong.

3.4 SumberdanSiklusMaterial Menggunakan material bekas bangunan lama dan/atau dari tempat lain serta menggunakanmaterialramahlingkungan. Gambar7.MaterialpadaInterior Sumber:Dokumentasipribadi,2016) 3.4 KesehatandanKenyamanandalamRuang Menjaga kenyamanan visual dan kenyamanan thermal pada bangunan. Penambahanshadingdevicepadafasadbangunandilakukanuntukbukaanorientasike utara,karena bagian tersebut menerima banyak sinar matahari dari pagi hingga sore hari.shadingdeviceyangdirekomendasikan,yaitudenganpenghalangdibagiankanan dankiribukaankarenapotensipanasdansilauterbesarberasardariarahtimur@barat bangunan. Gambar8.ShadingDevicepadaBangunan Sumber:Dokumentasipribadi,2016) 4. Kesimpulan Perancangan Science Learning Centre Universitas Mulawarman dengan konsep GreenBuildingadalahsebuahkonseparsitekturyangberusahameminimalkanpengaruh burukterhadapbangunan.hasilperancanganinimemberimanfaat,antaralain: 1) Sebagai bangunan berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan masa kini dan memenuhikebutuhangenerasimendatang,

2) Sebagai bangunan berkelanjutan yang harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetapterjaga, 3) Sebagaisalahsatulangkahantisipasiterhadapperubahaniklimglobal, 4) Pada dinding bangunan terdapat kaca di beberapa bagiannya, berfungsi untuk menghemat penggunaan listrik pada bangunan terutama dari segi pencahayaandarilampu, 5) Pada kaca dinding bangunan diberikan shading device untuk melindungi sengatanmataharisecaralangsungyangmasukkedalambangunandengan memberikanefekbayangyangteduh, 6) Bahan@bahanbangunanyangdigunakancenderungramahlingkunganuntuk mengurangipantulanpanasdanmengurangipolutankimia. DaftarPustaka Bauer,Michael.,Mösle,'Peter,danSchwarz,Michael.2007.GreenBuilding[Guidebookfor SustainableArchitecture.SpringerScience&BusinessMedia. GreenBuildingCouncilIndonesia.2013.GreenshipuntukBangunanBaru.DivisiRating danteknologi. Priatman,Jimmy.2004. Energy[EfficientArchitecture ParadigmaDanManifestasi ArsitekturHijau.JurnalArsitektur.Surabaya:UniversitasKristenPetra. Karyono,TriHarso.2010.GreenArchitecture:PengantarPemahamamArsitektruHijaudi Indonesia.Jakarta:RajawaliPers. KementrianPendidikandanKebuyaan.2007.PeraturanMenteriPendidikanNasional Nomor24tahun2007tentangStandarSarananadanPrasaranaRuang Laboratorium.Jakarta:Kemendikbud. Vale,BrendadanVale,Robert.1991.GreenArchitecture:DesignforanEnergy[conscious Future.AbulfinchPressBook,Little,BrownandCompany,Boston,Toronto,London. Watch,Daniel.2001.ResearchLaboratories.Perkins&Will. Yeang,Ken.1999. TheGreenSkyscraper.TheBasicsforDesigningSustainableIntensive Building.PrestelVerlagNewYork.