BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan Agama Islam

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

Uang Sebagai Alat Tukar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Bab 1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KALIWUNGU KENDAL DALAM PEMBELIAN JILBAB

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS KEMAMPUAN KONSUMSI KEBUTUHAN PRIMER PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam teori ekonomi konvensional hal

YAYASAN PELANGI ANAK NEGERI

Cashflow for Muslim. Ahmad Gozali

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB II PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. Beliau lahir pada tahun 1940 di Damaskus, ibukota Suriah. 1

BAB I PENDAHULUAN. hlm Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi 2013, Ekonomi Mikro Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah SWT kepada mereka.

BAB IV ANALISIS PERILAKU KONSUMSI KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus di Desa Padangan Kecamatan Winong Kabupaten Pati)

BAB III PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT PERUMAHAN TAMAN SUKO ASRI SIDOARJO

PONDOK TAHFIZH DAARUL MULTAZAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH


RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

10 Cara Sukses dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA. perilakunya selalu berorientasi pada nilai-nilai yang meyakini.

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ida Rahayuningsih FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

PROPOSAL RAMADHAN BAHAGIA 1432H BIP & PDS YPIS SALSABILA

TEKS UCAPAN OLEH: Y.BHG DATO MOEHAMAD IZAT EMIR MAJLIS:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dengan percaya diri

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya Allah telah memberikan rezeki kepada seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

Bab I Apa Sih Kuncinya?

BAB 1 PENDAHULUAN. baik berdampak pada terbangunnya muamalah atau kerjasama ekonomi yang baik.

Keuangan mulai tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat. dilihat dari terus meningkatnya perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap. 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

LESTARI, SE. MM

Tak Hati dengan Rumah Sehati. LAZPROV- JATIM no. 451/1702/032/2005

MENERAPKAN EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI PANCASILA: CARI JITU MENUJU INDONESIA PUSAT EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DUNIA TAHUN

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

DAFTAR TERJEMAH. 1 1 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku.( surah Adz Dzariyaat ayat 56)

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

Dahsyatnya Sedekah. K.H. Abdullah Gymnastiar

Proposal Donasi Dana Pembuatan Majalah Senyum Forum Komunikasi Pelajar Muslim SMAN 1 Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada BAB IV dapat

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM TENTANG BERBISNIS

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Latar Belakang (QS An-nisaa : 9)

PARADIGMA BOROS DALAM KEGIATAN EKONOMI. Muhardi **

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Pemberdayaan Sumber Daya Petani Kopi di Desa. Sekincau Kabupaten Lampung Barat

COBAAN HARTA DAN KELUARGA Ustadz Nazamuddin

Modul ke: Akhlak Islami. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT Fax :

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Ibid. hlm. 1-2.

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF KONSEP KEPUASAN SEBAGAI TUJUAN KEGIATAN KONSUMSI MENURUT EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

PROPOSAL PENGGALANGAN DANA PEMBANGUNAN MASJID JAMI BAITURRAHIM

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) A. Analisis Perilaku Konsumsi Islam Pemikiran Monzer Kahf Analisis konsumsi pemikiran Monzer Kahf tentang konsumsi Islam sama halnya dengan konsumsi secara konvensional. Namun hal ini bukan berarti sama persis. Titik perbedaan yang mencolok dalam teori konsumsi Islam adalah dasar dan tujuan pencapaian dari konsumsi. Menurut Kahf, unsur-unsur pokok rasionalitas Islam meliputi 5 konsep asas 1, yakni: 1. Konsep keberhasilan Konsep keberhasilan dalam Islam selalu dikaitkan dengan nilai-nilai moral. 2. Skala waktu perilaku konsumsi Dalam pandangan Islam, kehidupan dunia hanya sementara dan masih ada kehidupan akhirat. Maka dalam mencapai kepuasan perlu ada keseimbangan pada kedua tempo waktu tersebut. Setiap muslim wajib 1 Monzer Kahf, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, Cetakan I, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), 18-29. 62

63 mempergunakan setiap waktu dan usahanya untuk meningkatkan kehidupan spiritual, moral dan ekonomi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. 3. Konsep harta Harta merupakan amanah dari Allah SWT dan sebagaialat bagi individu untuk mencapai keberhasilan di hari akhirat nanti. 4. Konsep barang Barang-barang konsumsi yang dijelaskan oleh Monzer Kahf ada dua macam yaitu barang t}ayyibat dan rizq. Agar barang-barang konsumsi tersebut berguna dan memberikan manfaat untuk menimbulkan perbaikan baik secara materil, moral maupun spiritual pada setiap konsumen. 5. Etika konsumsi dalam Islam, antara lain: a. Mensyukuri ni mat Allah b. Gemar bersedekah c. Larangan pelit d. Larangan boros e. Mas{lah{ah al- ibad (kesejahteraan hakiki untuk manusia) senantiasa memperhatikan mas{lah{ah untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

64 Berdasarkan konsep asas yang telah dijelaskan oleh Monzer Kahf bertujuan agar manusia hendaknya menggunakan harta hanya untuk kebaikan dan senantiasa untuk meningkatkan ketaqwaan seseorang. Orang-orang yang mu min dalam Al-Qur an dilukiskan orang-orang yang membelanjakan harta tidak berlebih-lebihan dan tidak menimbulkan keburukan. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah surat Yunus ayat 55: Artinya: 55. Ingatlah, Sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, Sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui(nya). Ayat tersebut menjelaskan bahwa harta yang kita miliki senantiasa milik Allah semata, agar manusia senantiasa memanfaatkannya untuk melakukan perbaikan baik secara materil, moral dan spiritual serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini juga tercantum dalam firman Allah surat Al-Baqarah 3-4:

65 Artinya: 1. Alif laam miin[10]. 2. Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. 4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang-orang yang meraih keberhasilan salah satunya adalah orang yang bertaqwa. Ciri-ciri orang yang bertaqwa meliputi: a. Beriman kepada yang Gaib b. Mendirikan S}alat c. Gemar berbagi Rizq d. Beriman kepada ajaran Allah Perilaku konsumsi dalam Islam pada dasarnya dibangun atas dua hal, yaitu kebutuhan (h{a<jat) dan kegunaan atau kepuasan (manfaat). Dalam perspektif ekonomi Islam, dua unsur ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan konsumsi. Ketika konsumsi diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas yang baik dan jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka motivasi yang

66 mendorong seorang melakukan aktifitas konsumsi juga harus sesuai dengan prinsip konsumsi Islam. Kebutuhan lahir dari dari suatu pemikiran identifikasi secara objektif atas berbagai saran yang diperlukan untuk mendapatkan suatu manfaat bagi kehidupan. Kebutuhan dituntun oleh rasionalitas yang normatif dan positif, yaitu rasionalitas ajaran Islam, sehingga bersifat terbatas dan terukur dalam kuantitas dan kualitas. Jadi seorang muslim berkonsumsi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sehingga memperoleh kemanfaatan setinggi-tingginya. Dalam ekonomi Islam, pendapatan masyarakat dialokasikan pada beberapa bentuk pengeluaran, yaitu untuk konsumsi dan sebagian pendapatan itu dialokasikan untuk infaq atau sedekah (bagi para Muzakki</orang yang mampu dari segi materi). Dalam Islam, diwajibkan adanya zakat. Sehingga menjadi pembeda antara konsumsi secara konvensional dan Islam. Teori lain yang sependapat dengan teori konsumsi Islam Monzer Kahf yakni teori konsumsi Muhammad Nejatullah Siddiqi. Menurut Muhammad Nejatullah Siddiqi dalam bukunya, The Economic Enterprise in Islam mengingkari koordinasi kegiatan ekonomi yang dilakukan secara tidak sadar. Jadi dalam perspektif ekonomi Islam pengertian rasional tidak selalu sejalan dengan pengetian secara material. 2 2 Nur Chamid, Jejak-jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 343.

67 Konsep keberhasilan, Rasionalitas Islam sejalan manakala mencakup elemen-elemen dasar sebagai berikut: - Konsep sukses dalam Islam dikaitkan dengan nilai-nilai moral: manakala perilaku seseorang selalu dikaitkan dengan standar nilai baku yang tinggi kualitas kebaikannya dan semakin sukses seseorang tersebut. - Skala waktu dalam konsumsi adalah kehidupan dunia dan akhirat. - Konsep kekayaan dalam Islam merupakan karunia dan pemberian Allah. Manusia sifatnya hanya memiliki hak guna atas amanah kekayaan yang dimilikinya. - Konsep barang. Dalam pandangan Islam mengenai barang terutama barang konsumsi adalah semua barang (al-ma<l) yang dikaitkan dengan aspek moral. Jadi barang dalam perspektif Islam adalah semua bentuk materi yang dapat membawa manfaat, menguntungkan dan dapat dikonsumsi sedemikian rupa sehingga membawa kesejahteraan bagi konsumsi baik secara material, moral maupun spiritual. - Konsep etika dalam konsumsi menurut Islam selalu dianjurkan untuk selalu berakhlak mulia.

68 B. Analisis Perilaku Konsumsi Islam pemikiran Monzer Kahf terhadap Masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dengan menggunakan wawancara kepada masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo, pengertian konsumsi merupakan sikap kita dalam membeli barang dan memenuhi kebutuhan dalam menunjang hidup mereka. Mereka juga tidak tahu pengertian konsumsi dalam perspektif Islam apalagi etika dalam berkonsumsi dalam Islam. Perilaku konsumsi masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo dalam cara gaya hidup seperti halnya ketika membeli pakaian, mereka berbondong-bondong untuk memilih kualitas baju yang bagus tak peduli berapa jumlah harga yang harus dibayarkan. Bahkan terkadang juga rela meminjam uang pada tetangga lainnya hanya untuk memenuhi cara gaya hidup agar terlihat modis dan tak kalah dengan yang lain. Beragam profesi yang berbeda-beda satu sama lain, sehingga membuat pendapatan yang dihasikan serta pengeluaran yang dikeluarkan berbeda satu sama lain. Tabel 2.1 Kisaran Pendapatan dan Pengeluaran masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo Setiap Bulan No. Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran

69 1. Pegawai Swasta (Suster, Pegawai Jalan Tol, Pegawai Bank) 2. PNS (Polisi, Dosen, Pegawai Instansi Pemerintah) 3. Wiraswasta (Pengacara, Pedagang, Pemilik Travel) 3.000.000 2.000.000 3.000.000-6.000.000 2.000.000-4.000.000 6.000.000 4.000.000 Masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo juga berasal dari beberapa daerah baik dari Jawa Timur maupun luar Pulau Jawa seperti madura, Sumbawa, dan Kalimantan. Perbedaan profesi dan daerah asal masing-masing yang memicu adanya perbedaan gaya hidup mereka. Apalagi di jaman yang modern ini, menuntut mereka untuk tampil lebih modis. Sehingga hal ini mengakibatkan konsumsi yang bersifat israf (berlebih-lebihan) Setiap setahun sekali mereka melakukan kegiatan rekreasi bersama-sama hanya untuk kesenangan dan untuk sekedar kumpul bersama. Kemudian pada awal bulan, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar hanya sekedar makan bersama dengan keluarga. Akan tetapi, masyarakat Perumahan Taman Suko Asri tidak pernah lupa mengeluarkan zakat. Bahkan terkadang mereka mengadakan rekreasi dengan mengajak anak Yatim dan pengajian umum dalam memperingati Hari Besar Islam (HBI).

70 Analisis perilaku konsumsi Islam pemikiran Monzer Kahf terhadap masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo masih bersifat konsumtif dan israf. Sebab dalam melakukan kegiatan konsumsi mereka tidak memperhatikan etika dalam konsumsi menurut Islam. Mereka tidak memperhatikan kebutuhan sesuai dengan yang dijelaskan dalam konsep barang menurut Monzer Kahf. Mereka terlalu memperturuti hawa nafsu yang membawa mereka menjadi manusia yang selalu ingin tampil modis dan lebih baik dari yang lain. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, sebanyak 70% atau 30 orang dari sampel penelitian yang dilakukan bahwa masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo yang selalu memenuhi keinginan anak-anak mereka seperti ketika si anak ingin dibelikan mainan seharga Rp 300.000, orang tua langsung menuruti tanpa memperdulikan manfaat dari barang tersebut. Sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan teori konsumsi Monzer Kahf terutama dalam hal etika konsumsi dalam Islam dan konsep barang yang t}ayyibat (baik dan memberikan manfaat). Sebab etika konsumsi dalam Islam telah dicantumkan larangan seorang untuk bersikap israf (berlebih-lebihan) dan tabz}ir (menghambur-hamburkan tanpa guna) dalam memenuhi keinginan manusia yang relatif tidak terbatas.

71 Akan tetapi tidak semua bersikap seperti yang tertera di atas, sebanyak 30% atau 20 orang dari sampel penelitian yang dilakukan masih bersikap sesuai dengan teori konsumsi Monzer Kahf. karena mereka masih gemar melakukan sedekah, baik setiap minggu ataupun setiap bulan. Mereka juga tidak begitu menuruti hawa nafsu dalam melakukan konsumsi sampai bersikap boros (israf) dan tabz}ir serta senantiasa memilih barang yang memang mereka butuhkan. Mereka juga mengajarkan kepada anak-anak agar tidak bersikap boros terhadap uang yang dimiliki. Sehingga hal tersebut sesuai dengan etika konsumsi dalam Islam dan konsep barang yang dijelaskan oleh Monzer Kahf. Mereka berkonsumsi hanya untuk memenuhi kepuasan ketika memenuhi keinginan mereka. Tidak lagi memperhatikan kesejahteraan (mas}lah}ah) dalam hidup. Konsep maslahah dalam Islam akan terwujud apabila mereka melakukan sikap yang rasional menurut Islam. sikap rasional itu antara lain: 1) Menghindarkan diri dari sikap israf 2) Mengutamakan dunia daripada akhirat 3) Konsisten dalam prioritas pemenuhan keperluan 4) Memperhatikan etika dan norma syariah Islam Ajaran Islam tidak menganjurkan konsumsi boros dan barang mewah. Akan tetapi Islam tidak juga tidak menganjurkan untuk bersikap bakhil terhadap harta. Hal ini dibuktikan dengan adanya sedekah. Begitu pula dengan masyarakat Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo yang tidak pernah lupa

72 setiap tahun selalu mengeluarkan zakat, baik itu berupa zakat fitrah{ atau berupa zakat ma<l. Ketika memperingati Hari Besar Islam (HBI), perumahan tersebut selalu mengadakan acara dengan mengundang anak-anak yatim dan sekali waktu mengajak anak-anak yatim tersebut pergi berekreasi. Seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 261: Artinya: 261.Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-nya) lagi Maha Mengetahui. Menurut ajaran Islam dalam batas-batas tertentu dapat mengimbangi efek zakat terhadap konsumsi. Dalam konsep Islam yang dijelaskan oleh hadis Rasulullah SAW. yang maknanya adalah Yang kamu miliki adalah apa yang telah kamu makan dan apa yang telah kamu infaq-kan. Adanya zakat maka hasrat konsumsi rata-rata dan hasrat marjinal dalam jangka pendek akan menurun. Akan tetapi penurunan ini lebih kecil di ekonomi Islam dibandingkan dengan ekonomi non-islam yang tidak punya tindakan

73 fiskal yang sama, tetapi dalam jangka panjang tingkat konsumsi masyarakat akan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: a) Taraf hidup masyarakat zakat akan meningkat. Penurunan konsumsi tersebut karena permintaan akan barang-barang mewah yang menurun. b) Permintaan akan barang-barang pokok dari masyarakat tersebut akan meningkat seiring meningkatnya taraf hidup masyarakat yang menerima zakat.