PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

3

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN HIPOTESIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN TENTANG GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS, BUNYI, DAN ALTERNATIF

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

Kata Kunci: pemahaman konsep, perjuangan pada masa penjajahan Belanda, model Concept Attainment, film dokumenter penjajahan.

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Transkripsi:

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT Fauziah Kusumaningrum 1), Peduk Rintayati 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, J. Slamet Riyadi No 449, Surakarta 57126 E-Mail: kusumaningrumfauziah@gmail.com Abstract: This research aims to improve the application of pesawat sederhana concept using the Society Technology Science (STS) to the fifth grade students of SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo in 2012/2013 academic year.the form of this research is class action research (CAS), conducted in two cycles. Each cycle consists of 4 steps; planning, action, observation, and reflection. The subject of this research is the fifth grade students of SD Negeri Gayam 5 Sukoharjo, 2012/2013 academic year in total of 16 students. Data source is obtained from the teachers and the students. Data collection technique used is interview, observation, and test. Data validity uses data triangulation technique and methods triangulation. While data analysis technique used is interactive analysis model, which is consists of three components. They are data reduction, data stating, and verification. From the research conducted, it can be concluded that through the use of STS, we can improve the application of pesawat sederhana concept to the students of SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo in 2012/2013 academic year. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penerapan konsep pesawat sederhana dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 16 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat meningkatkan penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: Sains Teknologi Masyarakat (STM), Penerapan Konsep, pesawat sederhana. Pendidikan dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah (UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab IV Pasal 17). Pendidikan dasar dapat berbentuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan SMP. Berdasarkan tujuan operasional pendidikan sekolah dasar yang dinyatakan dalam kurikulum pendidikan dasar. Pendidikan dasar bertujuan memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan perkembangannya, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP. Pendidikan di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum tingkat pendidikan sekolah dasar. Mata pelajaran tersebut antara lain: matematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia, PKn, Bahasa Inggris, TIK. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa adalah Imu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam (Sukardjo, 2005). IPA juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SD. Mereka beranggapan bahwa IPA a- dalah pelajaran yang materinya terlalu sulit dan rumit untuk dipelajari. Padahal IPA atau biasa disebut dengan Sains adalah salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam pengembangan IPTEK. Mata pelajaran IPA tidak hanya sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan dari tingkat SD ke tingkat yang lebih tinggi (SMP, SMA atau PT) tapi juga sebagai bekal untuk hidup di masyarakat. 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Adapun salah satu ruang lingkup pembelajaran IPA di SD khususnya kelas V semester II adalah energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat yang membantu meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan konsep pesawat sederhana ini penting, mengingat pengertian dari pesawat sederhana itu sendiri yaitu alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam pembelajaran di SD, pesawat sederhana terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: tuas, katrol, bidang miring dan roda berporos. Jenis-jenis pesawat sederhana ini secara tidak sadar sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tapi terkadang konsep dari pesawat sederhana ini sering tidak diketahui. Oleh karena itu, dengan menerapkan konsep pesawat sederhana maka siswa dapat membuat sebuah alat atau teknologi yang sesuai dengan konsep pesawat sederhana yang dapat membantu mempermudah pekerjaan diri sendiri dan orang lain. Akan tetapi, pembelajaran IPA materi pesawat sederhana ini kurang dikaitkan dengan perkembangan teknologi maupun dampak dari perkembangannya di masyarakat. Pembelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana hanya berupa teori dan jarang diadakannya kegitan penerapan konsep (praktikum). Pembelajaran pesawat sederhana yang dilaksanakan di SDN Gayam 5 Sukoharjo hanya berpusat pada guru saja. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan bahwa proses penerapan konsep hanya sebesar 29,17%, kegiatan siswa hanya sebatas membaca dan memperhatikan penjelasan dari guru. Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran IPA menjadi kurang bermakna, sehingga nilai yang diperoleh siswa ketika ulangan kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hanya sekitar 25% atau 4 dari 16 siswa yang mendapatkan nilai 72 atau diatas KKM. Adapun faktor penyebabnya adalah guru masih sering menggunakan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat seperti pendekatan pembelajaran konvensional, sehingga siswa hanya berperan pasif dalam pembelajaran. Padahal materi pelajaran IPA menuntut siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran untuk menemukan atau menguji coba konsepkonsep yang ada dalam IPA. Maka permasalahan tentang penerapan konsep ini memerlukan tindak lanjut agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Salah upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM). Pendekatan STM mampu menghubungkan antara sains, dan teknologi dengan masyarakat. Menurut Setyowati (2011), pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan suatu program yang mengaitkan proses pembelajaran tentang sains dengan teknologi yang sedang berkembang untuk menanggapi isu-isu yang ada di masyarakat. Sedangkan yang mendasari pendekatan STM merupakan pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan STM dilaksanakan oleh guru melalui topik yang dibahas dengan jalan menghubungkan antara sains dan teknologi yang terkait dengan kegunaannya di masyarakat (Poedjiadi, 2007). Penggunaan pendekatan STM ini disebabkan karena tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menerapkan konsep-konsep yang telah diperoleh, dipelajari dan dikuasai siswa serta diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya maupun lingkungan sosialnya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi permasalahannya adalah pembelajaran yang masih konvensional yaitu pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan tidak adanya kegiatan pratikum (penerapan konsep) sehingga siswa pasif dan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Sedangkan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka mendorong peneliti mengambil judul Upaya Peningkatan Penerapan Konsep Pesawat Sederhana Melalui Pendekatan STM Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo pada tahun pelajaran 2012/ 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 16 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai bulan Juni 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuannya adalah 2 35 menit. Refleksi yang dilakukan pada siklus I digunakan sebagai perbaikkan melalui perencanaan di siklus II. HASIL Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya peningkatan di setiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan a- lokasi waktu pada setiap pertemuan adalah 2 35 menit dengan empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada kondisi awal atau pratindakan, penerapan konsep pesawat sederhana masih rendah. Hanya 4 dari 16 siswa atau 25% yang mendapatkan nilai 72. Padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA adalah 72. Data nilai penerapan konsep pesawat sederhana pada saat pratindakan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Penerapan Siswa pada Pratindakan 40 49 4 44,5 178 25 50 59 2 54,5 109 12,5 60 69 5 64,5 322.5 31,25 70 79 2 74,5 149 12,5 80 89 3 84,5 253.5 18,75 Jumlah 16 1012 100% Nilai Rata-rata = 1012 : 16 = 63,25 Ketuntasan Klasikal = 4 : 16 x 100% = 25% Berdasarkan data Tabel 1 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 72 (diatas KKM) adalah sebanyak 4 siswa atau 25%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai <72 (di bawah KKM) ada sebanyak 12 siswa atau 75% dengan rata-rata nilai 63,25. Pada siklus I setelah menggunakan pendekatan STM maka nilai penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai penerapan konsep pesawat sederhana pada saat pratindakan. Ketuntasan klasikal pada siklus I menjadi 75%. Data perolehan nilai penerapan konsep pesawat sederhana pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Penerapan Siswa pada Siklus I 55 63 1 59 59 6,25 64 72 3 68 204 18,75 73 81 5 77 385 31,25 82 90 5 86 430 31,25 91 98 2 95 190 12,5 Jumlah 16 1268 100% Nilai Rata-rata = 1268 : 116 = 79,25 Ketuntasan Klasikal = 12 : 16 x 100% = 75% Berdasarkan data Tabel 2 diatas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 72 (di atas KKM) adalah 12 siswa atau 75%, sedangkan yang belum mencapai KKM ada sebanyak 4 siswa atau 25%. Dengan nilai rata-rata sebesar 79,25. Karena ketuntasan klasikal telah sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan yaitu 75%, maka indikator kinerja pada siklus II akan ditingkatkan menjadi 80%. Jika dilihat dari ketuntasan klasikal, pada siklus II terdapat adanya peningkatan penerapan konsep pesawat sederhana dibandingkan dengan siklus I. Ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 81,25%. Perolehan nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Penerapan Siswa pada Siklus II 40-50 2 45 90 12,5 51-61 1 56 56 6,25 62-72 0 67 67 0 73-83 8 78 546 50 84-94 5 89 445 31,25 Jumlah 16 1204 100% Nilai Rata-rata = 1204 : 16 = 75,25 Ketuntasan Klasikal = 13 : 16 x 100% = 81,25% Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang telah mencapai KKM adalah sebanyak 13 siswa atau 81,25% dengan nilai rata-rata 75,25. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan persentase ketuntasan klasikal dari pratindakan hingga siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II sudah melebihi indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80%, sehingga penelitian dapat dihentikan. Perbandingan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal pada pratindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Nilai Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II Nilai Terendah 40 55 40 Nilai Tertinggi 85 90 90 Nilai Rata-Rata 63,25 79,25 75,25 Ketuntasan Klasikal 25% 75% 81,25% Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan penerapan konsep pesawat sederhana pada setiap siklusnya dengan menggunakan pendekatan STM. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, diketahui adanya peningkatan penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo melalui penggunaan pendekatan STM. Sebelum diadakannya tindakan (pratindakan), penerapan konsep pesawat sederhana siswa kelas V masih rendah. Pada saat pembelajaran, guru masih menggunakan pendekatan yang konvensional yang membuat siswa pasif dan menjadi jenuh. Padahal dalam pembelajaran IPA siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran untuk menemukan atau menguji coba konsep-konsep yang ada dalam IPA. Karena siswa yang cenderung pasif inilah yang menyebabkan penerapan konsep khususnya pesawat sederhana menjadi rendah. Persentase ketuntasan klasikal pratindakan hanya sebesar 25%, dengan nilai rata-rata 63,25. Pada siklus I, pembelajaran sudah menggunakan pendekatan STM. Pendekatan STM merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran IPA yang bertujuan agar lulusannya memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang muncul di masyarakat, hal ini karena pendekatan STM selalu berupaya untuk menghubungkan antara materi IPA di dalam kelas dengan perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat (Nurohman, 2008). Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ini, siswa diajak untuk menerapkan konsepkonsep yang telah dipelajari untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi dengan menggunakan teknologi yang sudah tersedia. Hal ini sama dengan pendapat dari NC STATE (2013), Science, Technology, and Society (STS) is an interdisciplinary field of study that seek to explore and understand the many ways the that science and technology shape culture, values and instructions, and how such factors shape science and technology. Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal pada siklus I meningkat menjadi 75%. Hasil ini sudah memenuhi indi-

kator kinerja yang telah ditetapkan, namun pada siklus II indikator kinerja akan ditingkatkan menjadi 80%. Tindakan pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I sebagai upaya perbaikkan di siklus II. Pembelajaran pada siklus II, siswa diajak untuk keluar kelas untuk menghindari kebosanan dan menambah semangat siswa dalam berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa. Hasilnya ketuntasan klasikal pada siklus II menjadi 81,25% dengan nilai rata-rata 75,25. Dengan ketuntasan klasikal sebesar 81,25% maka indikator kinerja yang ditetapkan telah terpenuhi sehingga penelitian dapat dihentikan. Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan pendekatan STM dapat meningkatkan penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/ 2013. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Ria Ambarwati (2011) dengan judul peningkatan hasil belajar IPS melalui penerapan strategi sains teknologi dan masyarakat pada siswa kelas VI SD Negeri Pabelan 01 Kartasura tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas V setiap siklusnya. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 74,07% sedangkan siklus II sebesar 92,59%. Selain itu, peningkatan hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat Poedjiadi (2007) yang menyatakan bahwa salah satu kelebihan pendekatan STM adalah siswa menjadi lebih mudah untuk mengaplikasikan konsepkonsep yang dipelajari untuk kebutuhan masyarakat. Penggunaan pendekatan STM dalam proses pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan kemampuan siswa baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, penggunaan pendekatan STM terbukti dapat meningkatkan penerapan konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/ 2013. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari ketuntasan klasikal pratindakan yang hanya 25% dengan nilai rata-rata 63,25, kemudian di siklus I ketuntasan klasikal menjadi 75% dengan nilai rata-rata 79,25 dan meningkat kembali di siklus II dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 81,25% dengan nilai rata-rata 75,25. Dengan begitu maka penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil. DAFTAR PUSTAKA NC STATE Univercity. (2013). Interdisclipnary Studies. Diperoleh 4 April 2013 dari http://ids.chass.ncsu.edu/sts/. Nurohman, S. (2008). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran IPA Sebagai Upaya Peningkatan Life Skills Peserta Didik. Diperoleh 25 Maret 2013 dari http://shobru.files.wordpress.com/2008/08/life-skills.pdf Poedjiadi, A. (2007). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ria Ambarwati. (2011). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Strategi Sains Teknologi dan Masyarakat Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Pabelan 01 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011. Surakarta: UMS (Skripsi tidak dipublikasikan) Setyowati, E. (2011). Jurnal. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Pembentukan Pengetahuan Sains, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pandangan Pendidikan IPA. Tulungagung: Ta allum volume 21, Nomor 21 bulan November 2011, halaman 128 138. Sukardjo, J.S. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press. Undang-Undang SISDIKNAS 2003. Solo: CV. Kharisma.