BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. harus terlibat dalam manajemen perusahaan atau struktur organisasi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 karena akan diberlakukannya AFTA (Asean Free Trade Area). AFTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya. Laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi internal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Hal tersebut dikarenakan kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai saham perusahaan. Selain menentukan nilai saham perusahaan, kebijakan dividen juga dapat memicu terjadinya konflik antara principal (pemegang saham) dan agent (manajer) atau yang biasa disebut dengan agency problem. Hal ini menjadikan kebijakan dividen menjadi salah satu topik yang paling vital dan penting dalam dunia keuangan. Tidak hanya itu, kesempatan investasi perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Kebijakan dividen menentukan jumlah alokasi laba atau keuntungan perusahaan yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham (dividen) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan (retained earnings) yang nantinya akan digunakan untuk berinvestasi. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba nya kepada para pemegang saham sebagai dividen, maka hal tersebut tentunya akan mengurangi laba yang ditahan oleh perusahaan (retained earnings) sehingga dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk berinvestasi. 1

Dalam menetapkan kebijakan dividen, seorang manajer keuangan harus dapat mempertanggungjawabkan dan menganalisis mengenai seberapa jauh pembelanjaan dari dalam perusahaan. Hal tersebut dikarenakan hasil operasi yang ditanamkan kembali ke dalam perusahaan sesungguhnya adalah dana pemilik perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen. Oleh sebab itu, atas dasar pertimbangan antara risiko dan hasil, perlu diputuskan apakah lebih baik hasil operasi tersebut dibagikan saja sebagai dividen ataukah ditanamkan kembali dalam bentuk laba ditahan, yang merupakan sumber dana permanen yang perlu dipertimbangkan pemanfaatannya di dalam perluasan dan pengembangan usaha perusahaan (Brigham dan Ehrhardt, 2011). Ada banyak alasan yang dapat membuat suatu perusahaan harus membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya atau tidak. Salah satu contohnya adalah pembayaran dividen merupakan hal yang penting bagi para investor. Hal tersebut didasari oleh beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah karena dividen memberikan kepastian mengenai kesejahteraan keuangan perusahaan, yang kedua adalah dividen menarik bagi investor untuk mengamankan pendapatannya saat ini, dan yang terakhir adalah dividen dapat membantu mempertahankan harga saham di pasar (Gill et. al., 2010). Persentase dari laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham disebut dengan dividend payout ratio (Saeed et. al., 2014). Besar kecilnya persentase atau proporsi dividen tersebut tergantung dari masing-masing kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut serta atas pertimbangan beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio suatu perusahaan, salah 2

satunya adalah liquidity. Ahmed dan Murtaza (2015) mengatakan bahwa semakin besar likuiditas yang dimiliki oleh suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki arus kas (cash flows) yang baik dan menunjukkan adanya kemungkinan untuk membayarkan dividen yang lebih tinggi. Salah satu rasio likuiditas yang biasa digunakan untuk melihat pengaruh terhadap kebijakan dividen adalah current ratio. Semakin tinggi current ratio, maka kemungkinan akan semakin tinggi pula dividend payout ratio nya, sehingga current ratio diperkirakan memiliki hubungan positif dengan dividend payout ratio. Selain liquidity, leverage juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio suatu perusahaan. Perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung akan menahan labanya dan membayar dividen lebih sedikit. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan akan mengutamakan penggunaan laba untuk melunasi utang-utangnya terlebih dahulu, sedangkan sisanya baru akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal ini menunjukkan bahwa leverage memiliki hubungan negatif dengan dividend payout ratio. Tidak hanya variabel-variabel diatas, variabel lain yang juga memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio adalah profitability, dimana salah satunya adalah earning per share. El Essa et. al. (2012) dalam Saeed et. al. (2014) mengatakan bahwa earning per share memiliki pengaruh tertinggi terhadap dividend payout ratio dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Apabila earning per share meningkat, maka nilai perusahaan pun juga ikut meningkat sehingga pada akhirnya hal tersebut akan diharapkan dapat meningkatkan dividend payout ratio perusahaan. 3

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa earning per share diperkirakan memiliki hubungan positif dengan dividend payout ratio. Variabel lain yang juga memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio adalah firm size. Firm size (ukuran perusahaan) digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Firm size merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar biasanya memiliki pemikiran yang lebih luas, kemampuan para karyawan yang cukup tinggi, dan sumber informasi yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan cenderung memiliki akses yang lebih mudah menuju pasar modal jika dibandingkan dengan perusahaan baru ataupun perusahaan kecil. Dengan akses pasar yang lebih baik, maka perusahaan besar atau mapan seharusnya membayar dividen yang lebih tinggi kepada pemegang sahamnya dibandingkan dengan perusahaan kecil atau baru (Pasaribu et. al., 2014). Sehingga dapat dikatakan bahwa firm size memiliki hubungan positif dengan dividend payout ratio. Berdasarkan uraian yang telah penulis jabarkan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan go public yang sahamnya selalu tercatat dalam indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan penggunaan saham perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100 adalah karena para investor di Indonesia saat ini cenderung menginvestasikan dananya pada kelompok saham yang masuk dalam indeks Kompas 100 tersebut. Kecenderungan ini dikarenakan saham perusahaanperusahaan yang tercatat masuk dalam penghitungan indeks Kompas 100 di BEI 4

dapat dikatakan memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi, serta kinerja dan fundamental yang baik. Selain itu, saham-saham yang berada di dalam indeks Kompas 100 tersebut juga merupakan saham-saham pilihan yang telah melalui proses seleksi yang ketat. Dengan banyaknya investor yang tertarik untuk menginvestasikan dananya pada saham-saham yang tergabung dalam indeks Kompas 100, para investor tersebut pasti juga membutuhkan informasi mengenai kebijakan dividen dari perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk mengangkat judul Pengaruh Liquidity, Leverage, dan Profitability Terhadap Dividend Payout Ratio: Studi Pada Perusahaan - Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian mengenai dividend payout ratio telah banyak dilakukan, namun menghasilkan kesimpulan penelitian yang berbeda-beda sehingga menimbulkan adanya research gap untuk beberapa variabel yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Misalnya saja Musa et. al. (2014) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara debt to equity ratio dengan dividend payout ratio, sedangkan Rehman dan Takumi (2012) menyatakan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh positif signifikan dengan dividend payout ratio. Research gap juga terjadi pada variabel earning per share. Hasil penelitian Saeed et. al. (2014) 5

menyatakan bahwa earning per share memiliki hubungan positif signifikan dengan dividend payout ratio. Berbeda dengan Saeed et. al. (2014), John dan Muthusamy (2010) menyatakan bahwa earning per share memiliki hubungan negatif tidak signifikan dengan dividend payout ratio. Dengan adanya perbedaan hasil penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan menggunakan variabel-variabel yang telah disebutkan diatas. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah liquidity berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada Indonesia? 2. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio pada Indonesia? 3. Apakah profitability berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada Indonesia? 6

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh liquidity terhadap dividend payout ratio pada Indonesia. 2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap dividend payout ratio pada Indonesia. 3. Untuk menguji pengaruh profitability terhadap dividend payout ratio pada Indonesia. 1.5 Manfaat penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham perusahaannya. Dengan menjaga dan memperhatikan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio, suatu perusahaan diharapkan dapat mengambil dan menentukan kebijakan dividen terbaik untuk perusahaannya. 7

2. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh investor dalam berinvestasi. Dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio yang dimiliki oleh suatu perusahaan, para investor dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yaitu membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya, sehingga para investor dapat memprediksi besarnya dividen yang dapat diterima nantinya. 3. Bagi Dunia Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang dan juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman terhadap ilmu Manajemen Keuangan, khususnya yang terkait dengan liquidity, leverage, profitability, dan dividend payout ratio. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Batasan penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa perusahaan-perusahaan go public yang sahamnya selalu tercatat masuk dalam penghitungan indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama periode penelitian. 2. Bukan merupakan perusahaan dari sektor perbankan. 8

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan dan data ringkasan kinerja perusahaan tercatat dari perusahaan-perusahaan sampel periode tahun 2010-2014 4. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio (DPR). Sedangkan variabel independen nya adalah liquidity yang dihitung atau diukur dengan menggunakan current ratio (CR), leverage yang dihitung dengan debt to equity ratio (DER), dan profitability yang dihitung dengan earning per share (EPS), serta firm size (FS) yang dihitung berdasarkan market capitalization digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan Pembahasan hasil penelitian dalam tesis ini dibagi ke dalam 5 bab, antara lain: Bab I: Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II: Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori teori yang berhubungan dengan peneltian serta hasil hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang menjadi bahan perbandingan dan pertimbangan bagi penelitian ini. Kerangka pemikiran dan hipotesis dari penelitian ini juga dipaparkan dalam bab ini. 9

Bab III: Metoda Penelitian Bab ini terdiri dari desain penelitian, definisi operasional variabel penelitian, sampel penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, serta metode pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang analisis data, temuan empiris yang diperoleh dalam penelitian, serta hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Bab V: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan serta saran bagi perusahaan khususnya perusahanperusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang akan mengambil suatu kebijakan terkait dengan pembagian dividen serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 10