BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

TANDA-TANDA KEHAMILAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

Dr. Baruch Djaja, SpOG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. haid terakhir (Prawirohardjo, 2008).

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

BAB 1 PENDAHULUAN. puncak produktivitasnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seseorang yang pernah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menikah dan hamil pada usia diatas 35 tahun pada saat ini sudah merupakan hal

KEHAMILAN GANDA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan Di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

KUESIONER PENELITIAN

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio didalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk kedalam saluran sel telur. Pada saat berhubungan berjuta-juta cairan sel mani atau sperma dipancarkan oleh laki-laki dan masuk ke rongga rahim. Salah satu sperma akan menembus sel telur dan peristiwa ini yang disebut dengan fertilisasi atau konsepsi, setelah itu dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Astuti, 2011). b. Tanda Kehamilan Tanda adanya kehamilan adalah perubahan fisiologik pada ibu yang mengindikasikan bahwa ia telah hamil. Tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan anatomic dan fisiologik yang dapat dikenali oleh pemeriksa. Tanda kehamilan meliputi (Astuti, 2011) : 1) Tanda Tidak Pasti (Presumtif) a) Tidak Terjadi Menstruasi (Amenorea) Hari datangnya menstruasi bergantung pada siklus atau kebiasaan wanita itu sendiri, diawal, ditengah, ataupun 9

10 diakhir bulan. Seorang wanita yang sudah menikah sebaiknya mengingat waktu datang bulan, sehingga ketika bulan berikutnya belum mengalami menstruasi setelah tanggal menstruasi terakhir dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan kehamilannya atau tidak. Tidak menstruasi dapat menandakan kehamilan, tetapi dapat juga merupakan tanda gangguan atau penyakit fisik yang berat, syok, kelelahan akibat perjalanan, pasca operasi, bahkan gelisah pun dapat menyebabkan menstruasi terlambat. b) Mengidam mengidam adalah perasaan menginginkan sesuatu, dapat berbentuk makanan, barang, ataupun tindakan tertentu. Mengidam makanan merupakan salah satu bentuk keinginan yang dapat dijelaskan dengan ilmiah. c) Pingsan Pada wanita hamil terjadi pengenceran darah akibat proses kehamilan. Kekentalan darah yang berkurang menyebabkan zat penting, misalnya oksigen dan sari makanan tidak dapat dialirkan dengan baik didalam tubuh. Jika otak mengalami kekurangan oksigen dapat menyebabkan terjadinya pingsan, terutama jika berada ditempat ramai yang sesak dan padat.

11 d) Mual Muntah Mual dan muntah merupakan gejala umum pada ibu hamil disebabkan oleh pengaruh peningkatan hormon progesteron dan hcg. Hormon ini menyebabkan kerja lambung dan usus menjadi lambat sehingga makanan yang ada dilambung lambat dicerna. Selain itu, hormon ini menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga ibu menjadi mual dan muntah. e) Lelah Hormon progesteron menyebabkan terjadi penurunan fungsi beberapa organ tubuh sehingga tubuh bekerja keras untuk menstabilkan dan membantu kerja organ tersebut. Salah satu organ yang dipengaruhi adalah lambung. Lambatnya proses pencernaan makanan menyebabkan kebutuhan oksigen dilambung meningkat sehingga oksigen untuk organ lain, misalnya otak, mata, dan yang lain menjadi berkurang. Oleh karena itu timbul perasaan mengantuk, lelah, dan lemas. f) Payudara Membesar Pada awal kehamilan 1-2 minggu setelah menstruasi terlambat, timbul rasa nyeri dan tegang pada payudara. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang kantong air susu dan kelenjar Montgomery

12 dipayudara sehingga membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Rasa nyeri dan tegang juga diikuti oleh pembesaran payudara secara bertahap. g) Sering Berkemih Pada awal kehamilan ibu akan sering buang air kecil, hal tersebut dikarenakan oleh penebalan rahim yang terisi janin dan terus membesar. Rahim tersebut dibawah kandung kemih sehingga menekan kandung kemih dan menimbulkan rangsangan untuk berkemih lebih awal. Produksi urin juga bertambah karena terjadi peningkatan sirkulasi darah cairan didalam tubuh. h) Konstipasi Hormon steroid yang meningkat sehingga menyebabkan peristaltik atau kerja usus menjadi lambat sehingga menyebabkan konstipasi. i) Pigmenatasi Kulit Warna kulit diwajah, payudara (area putting susu), perut, paha, dan ketiak biasanya bertambah gelap. Muncul bercak kehitaman dan kecoklatan yang disebut hiperpigmentasi. Hal ini merupakan pengaruh hormon kehamilan. j) Epulsi Gusi dan mukosa menjadi mudah berdarah akibat pembuluh darah yang melebar selama kehamilan.

13 k) Varises Pelebaran pembuluh darah vena sering terjadi pada wanita hamil, tetapi biasanya pada trimester akhir kehamilan. 2) Tanda Mungkin Hamil a) Uterus Membesar Uterus akan mengalami perubahan ukuran sesuai dengan usia kehamilan. Namun demikian pembesaran uterus dapat juga terjadi akibat suatu penyakit, misalnya mioma. Kista, atau kanker stadium lanjut. b) Tanda Hegar Melunaknya segmen bawah rahim. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga medis dengan cara pemeriksaan dalam tangan kanan dan tangan kiri berada diatas fundus. Dengan penekanan kearah dalam, pemeriksaan dapat merasakan kedua tangan seolah-olah bertemu. c) Tanda Chadwick Terjadi perubahan warna pada portio, yang pada awalnya berwarna merah muda menjadi kebiru-biruan. d) Tanda Piscacek Terjadi pembesaran dan perlunakan yang tidak simetris pada tempat hasil konsepsi (tempat implantasi) tertanam.

1 e) Braxton-Hicks Ibu yang hamil dapat merasakan kontraksi yang timbul sesekali, tepatnya diperut bagian bawah, misalnya perasaan nyeri dan tegang. f) Teraba Ballotement Ballottement adalah pantulan pada saat rahim digoyangkan. Memeriksa kontraksi ini dilakukan dengan cara memegang bagian rahim yang mengeras sambil sedikit digoyangkan sehingga akan terasa bahwa rahim tersebut bergoyang. g) Reaksi Kehamilan Positif Untuk mengetahui kemungkinan hamil atau tidak, ibu dapat melakukan test kehamilan menggunakan alat test kehamilan. Alat kehamilan tersebut 90% dapat dipercaya. 3) Tanda Pasti Hamil a) Gerakan janin yang dilihat dan dirasakan. Ibu merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 16 minggu (akhir bulan ke empat) atau awal bulan kelima. b) Denyut jantung janin (DJJ). Terlihat dan terdengar denyut jantung janin dengan bantuan alat, misalnya Doppler, Stetoskop-monokuler Laennec dan foto-elektro kardiogram. c) Dengan melihat tulang-tulang pada foto rontgent. Tulang rangka janin tampak jelas pada pemeriksaan foto rontgent sejak usia kandungan 8 bulan.

15 2. Kehamilan Resiko Tinggi a. Pengertian Strategi Pendekatan Resiko Pendekatan resiko adalah dimana suatu kehamilan dan persalinan selalu mempunyai resiko, dengan kemungkinan bahaya atau resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan. Untuk itu dibutuhkan upaya pencegahan pro-aktif antisipatif sejak awal kehamilan, selama kehamilan, sampai dekat menjelang persalinan, yang dilakukan bersama-sama oleh tenaga kesehatan, bidan di desa dengan ibu hamil, suami, keluarga, serta masyarakat. Tujuan pendekatan resiko adalah meningkatkan mutu pelayanan kepada semua ibu hamil, janin, dan bayi baru lahir sebagai suatu kesatuan, tetapi perhatian khusus dan lebih intensif diberikan kepada mereka yang mempunyai peluang terjadinya resiko lebih besar (Rochjati, 2011). Upaya untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : 1) Meningkatkan cakupan, kemudian kepada semua ibu hamil diberikan perawatan dan skrining antenatal untuk deteksi dini secara proaktif, yaitu mengenal masalah yang perlu diwaspadai dan menemukan secara dini adanya tanda bahaya dan faktor resiko pada kehamilan. 2) Meningkatkan kwalitas pelayanan sesuai dengan kondisi dan faktor resiko yang ada pada ibu hamil.

16 3) Meningkatkan akses rujukan yaitu pemanfaatan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuai dengan faktor resikonya melalui rujukan terencana bagi ibu resiko tinggi masih sehat, ibu Ada Potensi Gawat Obstetrik (APGO) dan ibu Ada Gawat Obstetrik (AGO). b. Resiko tinggi Kehamilan Resiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa mendatang, yaitu kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak-nyamanan atau ketidak puasan pada ibu dan bayi (Rochjati, 2011). Ukuran resiko dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut skor. Skor merupakan bobot prakiraan dari berat atau ringannya resiko atau bahaya. Jumlah skor memberikan pengertian tingkat resiko yang dihadapi oleh ibu hamil. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok : 1) Kehamilan Resiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2. 2) Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10. 3) Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor >12.

17 c. Faktor Resiko Kehamilan Faktor resiko kehamilan adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan resiko atau bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan bayinya (Rochjati, 2011). Ciri-ciri faktor resiko ibu hamil adalah sebagai berikut : 1) Faktor resiko mempunyai hubungan dengan kemungkinan terjadinya komplikasi tertentu pada persalinan, sebagi contoh : pada ibu grande multi ada kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan. 2) Faktor resiko dapat ditemukan dan diamati atau dipantau selama kehamilan sebelum peristiwa yang diperkirakan terjadi. 3) Pada seorang ibu hamil dapat mempunyai faktor resiko tunggal, ganda yaitu dua atau lebih yang bersifat sinergik dan kumulatif. Hal ini berarti menyebabkan kemungkinan terjadinya resiko lebih besar. ) Beberapa faktor resiko pada seorang ibu hamil dapat merupakan suatu mata rantai dalam proses terjadinya komplikasi pada persalinan. d. Kelompok Faktor Resiko Faktor resiko pada ibu hamil dikelompokkan dalam tiga kelompok I, II, dan III berdasarkan kapan ditemukan, cara pengenalan, dan sifat atau tingkat resikonya.

18 1) Kelompok I Ada potensi Gawat Obstetrik (APGO) : a) 10 faktor resiko b) Kehamilan yang mempunyai masalah yang perlu diwaspadai. Selama kehamilan ibu hamil sehat tanpa ada keluhan yang membahayakan. c) Harus waspada karena ada kemungkinan dapat terjadi penyulit atau komplikasi dalam persalinan. 1) Kelompok II Ada Gawat Obstetrik (AGO) : a) 8 faktor resiko b) Tanda bahaya pada saat kehamilan, ada keluhan tetapi tidak darurat. 2) Kelompok III Ada Gawat Darurat Obstetrik (AGDO) : a) 2 faktor resiko b) Ada ancaman nyawa ibu atau bayi. Menurut Rochjati (2011) dapat diketahui kapan ditemukan pada kehamilan muda atau lanjut dengan cara sebagai berikut : 1) Cara pengenalan : adanya faktor resiko dapat dikenali oleh setiap orang dengan mudah atau diduga misalnya perut sangat besar diduga ada kehamilan kembar atau ada penyakit, yang perlu dirujuk ke bidan atau dokter.

19 2) Tingkat dan sifat resiko, sesuai dengan derajat kegawatannya : a) Ada Potensi Gawat Obstetrik (APGO) ada masalah yang perlu diwaspadai. b) Ada Gawat Obstetrik (AGO) ada tanda bahaya awal. c) Ada Gawat Darurat Obstetrik (AGDO) yang mengancam nyawa ibu dan bayi. Tabel 2.1 Kelompok Faktor Resiko Kelompok Faktor Resiko Masalah Medik Skor Kelompok FR 1 Primi muda Primi tua Primi tua sekunder Anak kecil <2 tahun Grande multi Umur >35 tahun Tinggi badan <15 cm Pernah gagal kehamilan Persalinan yang lalu dengan tindakan Kelompok FR II Kelompok FR III Bekas seksio sesaria Penyakit ibu hamil Preeklamsia ringan Gemeli Hidramnion IUFD Hamil serotinus Letak sungsang Letak lintang Perdarahan antepartum Preeklamsia berat atau eklamsia 8 8 8 8 8 Kelompok resiko dibagi menjadi tiga, yaitu kehamilan resiko rendah (KRR) dengan jumlah skor 2, kehamilan resiko tinggi (KRT) dengan jumlah skor 5-10, dan kehamilan resiko sangat tinggi (KRST) dengan jumlah skor >12 (Prawirohardjo, 2009).

20 3. Pengetahuan (Knowledge) a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya. Pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah dan bervariatif sesuai dengan proses pengalaman manusia yang dialami (Mubarak, 2011). Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai sebagai kemampuan mengingat kembali materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya secara luas. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya secara luas. ) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajaripada situasi atau kondisi nyata.

21 5) Sintesis (synthesis) Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi diartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden. Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki akan semakin banyak. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

22 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologi (mental). ) Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 6) Kebudayaan Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. 7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.. Wanita Usia Subur a. Pengertian Wanita Usia Subur Wanita usia subur adalah wanita yang keadaan reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 25-5 tahun (Karwiti dkk, 2011).

23 Wanita yang berusia baik untuk kehamilan berkisar antara 20-35 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi wanita telah berkembang dan berfungsi secara maksimal, begitu juga faktor kejiwaannya sehingga mengurangi resiko ketika hamil (Gunawan, 2010). Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita yang berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus alat genetalia bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 5 kali dan selama ini wanita mengalami menstruasi selama 1800 hari. Biarpun pada umur 0 tahun keatas perempuan masih dapat dihamilkan, fertilitas menurun cepat sesudah umur tersebut (Prawirohardjo, 2010). b. Tahapan Wanita Usia Subur Pada masa usia subur, terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna kulit, perubahan payudara, pembesaran rahim dan mulut rahim. Pada tahap usia subur seorang wanita yang melakukan hubungan seksual maka akan terjadi kehamilan. 5. Penyuluhan a. Pengertian Penyuluhan Penyuluhan merupakan suatu jenis layanan yang merupakan bagian terpenting terpadu dari bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (penyuluh) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan

2 masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang (Machfoedz, 2005). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga bersedia dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz, 2005) b. Langkah-langkah dalam Perencanaan Penyuluhan. Menurut Machfoedz (2005), dalam melaksanakan penyuluhan ada beberapa cara yang harus dilakukan antara lain : 1) Mengenal Masalah, Masyarakat, dan Wilayah a) Mengenal Masalah Dalam rangka mengenal masalah, kegiatan yang dilakukan secara berurutan adalah : (1) Menegnakan program yang akan ditunjang dengan penyuluhan (2) Mengenal masalah yang akan ditanggulangi oleh program tersebut (3) Dasar-dasar pertimbangan apa yang dipergunakan untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan b) Mengenal Masyarakat Program yang akan direncanakan adalah untuk masyarakat, karena itu sudah jelas bahwa siapapun yang merencanakan

25 program harus mengenal masyarakat dalam segala segi kehidupannya. Sehubung dengan perencanaan penyuluhan yang perlu dikenal dengan masyarakat ini antara lain : (1) Jumlah penduduk (2) Keadaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat (3) Pola komunikasi dimasyarakat () Sumber daya (5) Bagaimana pengalaman masyarakat terhadap programprogram sebelumnya, dan bagaimana sikap mereka terhadap pelayanan yang diberikan, terhadap para petugas, dan sebagainya. c) Mengenal Wilayah Program akan bisa dilakukan dengan baik jika yang merencanakan program tersebut mengetahui benar situasi medan atau situasi lapangan. 2) Menentukan Prioritas Prioritas dalam penyuluhan harus sejalan dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program yang ditunjang. 3) Menentukan Sasaran Penyuluhan Sasaran program dan sasaran penyuluhan tidak selalu sama. Dalam penyuluhan yang dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran, yaitu individu atau kelompok yang diberi penyuluhan.

26 ) Menentukan isi penyuluhan Dalam isi penyuluhan ini harus dikembangkan juga apa keuntungannya jika sasaran melaksanakan apa yang dianjurkan dalam penyuluhan tersebut. Isi harus dituangkan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran, dan pesannya sendiri harus jelas, dan benar-benar bisa dilaksanakan oleh sasaran dengan dengan sarana yang mereka miliki, atau yang terjangkau oleh mereka. 5) Menentukan Metode Penyuluhan Metode atau cara penyuluhan harus sesaui pada tujuan penyuluhan yang ingin dicapai. 6) Menentukan Media Penyuluhan Apabila telah ditentukan menggunakan pendekatan massa, maka selanjutnya masih perlu ditentukan media yang akan digunakan untuk menunjang pendekatan, misalnya poster, leaflet, dan sebagainya. 7) Membuat Rencana Penilaian atau Evaluasi a) Apa indikator atau kriteria yang akan dipakai dalam penilaian b) Perlu diingat kembali, apakah tujuan penyuluhan sudah sejalan dengan tujuan program c) Kegiatan penyuluhan mana yang akan dievaluasi

27 d) Metode dan instrumen yang akan dipergunakan untuk evaluasi tersebut e) Bagaimana rencana untuk memberikan umpan balik hasil evaluasi ini kepada pimpinan program 8) Membuat Rencana Jadwal Pelaksanaan Setelah pokok-pokok kegiatan penyuluhan ditetapkan, termasuk waktu, tempat, dan pelaksanaanya, maka dibuatlah jadwal pelaksanaannya yang dicantumkan dalam suatu daftar.

28 B. Kerangka Teori Promosi Kesehatan Penyuluhan Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Training Faktor Presdisposisi Pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai Faktor Pendukung Ketersediaan sumber- sumber dan fasilitas Faktor Pendorong Sikap dan perilaku petugas kesehatan Perilaku Keterangan: : Yang tidak diteliti : Yang diteliti Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber: Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo, 2007.

29 C. Kerangka Konsep Variabel bebas Variabel terikat Penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi Pengetahuan Wanita Usia Subur terhadap kehamilan resiko tinggi D. Hipotesis Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : ada perbedaan pengetahuan WUS tentang kehamilan resiko tinggi sebelum dan sesudah penyuluhan.