BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan Pretest-posttest control group design. Rancangan penelitian ini

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi arti kulasi atau kata-kata untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Rachma Hasibuan

METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi asumsi dasar pandangan pandangan

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menurut Puspayani dkk (2013) berbicara adalah kegiatan berbahasa secara lisan untuk menyampaikan gagasan, perasaan, pendapat dan ide kepada orang lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar orang lain memahami sesuatu hal yang kita sampaikan kepada mereka. Berbicara merupakan salah satu aspek dari bahasa. Tarigan (2008) dalam Karolina (2013) menyatakan bahwa keterampilan berbahasa (language arts, language skills) mencangkup empat segi yaitu menyimak (listening skill), berbicara (speking skill), membaca (reading skill) dan menulis (writing skiil). Berbicara merupakan salah satu aspek bahasa yang penting bagi generasi muda. Hal ini disampaikan Krisnayanti dkk (2013) bahwa keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara. Diperkuat oleh Ratminigsih & Paramarta (2012) bahwa salah satu teknik yang ampuh dalam mengajarkan bahasa adalah teknik bercerita. Sehingga ketika seseorang mampu berbicara atau mempuntai keterampilan berbicara maka dia akan lebih muda untuk menguasai tiga aspek bahasa yang lainnya yakni, menyimak, membaca dan menulis. Pada permendiknas tahun 2009 dalam Kurnia (2012) anak usia 4-5 tahun seharusnya anak mampu mencapai tingkat perkembangan dalam menjawab 1

2 pertanyaan, mengutarakan pendapat kepada orang lain. Namun tidak seperti yang terjadi pada TK Al-Hidayah Waru, sesuai hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama tiga hari menyimpulkan bahwa nak TK B yang berusia rata-rata 6-7 tahun beberapa belum mampu untuk menjawab pertanyaaan yang seharusnya bisa dijawab oleh anak seusianya. Pertanyaan seperti siapa namu kamu? Rumah kamu dimana? Pertanyaan itu tidak mampu dijawab oleh beberapa anak TK B yang dimungkinkan kurang memiliki keterampilan dalam berbicara. TK Al-Hidayah merupakan salah satu TK yang ada di desa Waru yang mempunyai beberapa jenjang pendidikan di lingkungan sekolahnya, mulai dari PAUD, TK yang terbagi menajdi TK A untuk TK kecil dan TK B untuk TK Besar. TK A dan TK B masing-masing terbagi menjadi 2 (dua) kelas sehingga pada TK Al-Hidayah ini mempunyai 4 (empat) kelas. Beberapa masalah lagi yang ada dalam TK Al-Hidayah untuk TK B diantaranya : 1) anak-anak masih belum mampu untuk menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan oleh guru ataupun orang lain; 2) beberapa anak masih belum berani untuk berkomunikasi secara lisan dengan guru maupun temannya; 3) masih didapati anak yang kurang mengenal simbol huruf untuk membaca. Padahal dalam Standar Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik) dalam Salimah (2011) bahwa anak usia 5-6 tahun dalam mengungkapkan bahasa sudah mampu: (1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks; (2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama; (3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitumg; (4) Menyususn

3 kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-keterangan); (5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain; dan (6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan. Diperkuat oleh Hurlock (1980) bahwa harusnya ada banyak kemajuan yang dicapai oleh anak dalam berbicara, seperti pada penambahan kosa-kata, pengucapan, pembentukan kalimat, kemajuan dalam pengertian, isi pembicaraan dan banyak bicara. Desmita (2010) juga menyampaikan bahwa anak semakin lama akan mengucapkan kalimat yang semakin panjang dan bagus yang akan bisa memulai anak untuk menyampaikan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Hasil penelitian Dewantara (2012) dalam Krisnayanti dkk (2013) salah satu penyebab kesulitan belajar keterampilan berbicara siswa terletak pada metode pembelajaran yang digunakan. Untuk itulah perlu sebuah alternative solusi yang akan memberikan wawasan dan informasi untuk mengembangkan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak TK B Al-Hidayah. Salah satu solusi yang bisa dipakai adalah dengan menggunakan metode bercerita. Dudley (2011) dalam Ratminigsih & Paramarta (2012) mendefinisikan bercerita sebagai seni menyampaikan pesan, keyakinan, informasi, pengetahuan, atau bahkan kebijaksanaan kepada pendengar dengan cara yang menyenangkan dengan memanfaatkan keterampilan musikal, artistik dan kreatif atau dengan bantuan properti untuk meningkatkan kesenangan, ingatan, dan pemahaman pendengar terhadap pesan yang disampaikan dalam cerita. Cerita dapat meningkatkan kemampuan berbicara, hal ini disampaikan oleh Nugraha dkk 2014 bahwa kegiatan bercerita memiliki beberapa manfaat yang

4 dapat memperkaya kosa-kata, memperbaiki kalimat serta melatih keberanian anak dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan hasil penellitian pada TK Lulus sejati Surabaya yang dilakukan oleh Aqnia & Syaichudin (2012) menyimpulkan bahwa metode bercerita berpengaruh terhadap perkembangan bahasa pada anak. Dan salah satu aspek bahasa adalah berbicara. Sebagaimana pendapat Widiani dkk (2014) empat aspek keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk itulah peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang pengaruh cerita terhadap keterampilan berbicara anak di TK Al-Hidayah Waru. B. Rumusan masalah Penelitian ini mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah cerita berpengaruh terhadap keterampilan bicara anak di TK Al-Hidayah Waru Sidoarjo? C. Keaslian penelitian Penelitian yang terkait dengan keterampilan bicara anak sebelumnya pernah dilakukan oleh Aqnia & Syaichudin (2012) dengan judul pengaruh metode bercerita dengan menggunakan alat peraga wayang karton terhadap kemampuan berbicara anak usia dini kelompok A TK Tulus Sejati Tambaksari Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh metode bercerita dengan menggunakan alat peraga wayang karton terhadap kemampuan berbicara anak usia dini kelompok A TK Tulus Sejati Tambaksari Surabaya. Penelitian ini

5 merupakan penelitian kuantitatif Pre-Experimental Design dengan desain One- Group Pretest-Posttest Design. Subjek yang diteliti berjumlah 13 anak di TK Tulus Sejati Tambaksari Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan teknik analisis data yang dengan menggunakan uji wilcoxon atau Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pada perkembangan bicara anak yang signifikan antara sebelum mendapakan perlakuan dan setelah mendapatkan pelakuan berupa menerapkan metode bercerita dengan alat peraga wayang karton. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurhenti dan Rahmawati (2012) dengan judul penerapan metode bercakap-cakap dengan media gambar untuk meningkatkan kemampuan bicara anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak karena banyaknya anak yang tidak mau berbicara atau mengeluarkan pendapatnya ketika dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam memberikan keterangan/informasi tentang suatu hal dan melengkapi kalimat sederhana yang sudah dimulai guru. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menggunakan sistim spiral refleksi diri, yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali atau revisi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Nusa Indah Jombang yang berjumlah 12 anak dengan rincian 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen foto dan instrument yang berupa format observasi kegiatan guru, format observasi kegiatan anak dan format observasi kemampuan berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan

6 bercakap-cakap dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Aqnia & Syaichudin (2012) terletak pada beberapa hal, yaitu: 1) dari segi desain penelitian, Aqnia & Syaichudin (2012) menggunakan pendekatan Pre-Experimental Design dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain Pretest-posttest control group design; 2) dari segi subyek, Aqnia & Syaichudin (2012) melakukan penelitian pada anak di TK Tulus Sejati Tambaksari Surabaya. Dengan jumlah subyek 13 anak, sedangkan penelitian ini dilakukan pada anak TK B di TK Al- Hidayah di Waru sidoarjo dengan jumlah subyek 36 anak yang terbagi menjadi dua kelompok yakni 18 anak kelompok control dan 18anak kelompok eksperimen; 3) dari segi analisis data, Aqnia & Syaichudin (2012) menggunakan analisis data dengan uji wilcoxon atau Wilcoxon Match Pairs Test sedangkan penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney U-Test. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhenti (2012) terletak jelas pada perlakuan yang diberikan, yaitu pada penelitian Nurhenti (2012) menggunakan metode bercakap-cakap sedangkan penelitian ini menggunakan cerita; pada sisi metode Nurhenti (2012) menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Penelitian ini bukan meneruskan atau plagiasi dari penelitiaan yang sebelumnya, namun penelitian dengan judul

7 pengaruh cerita terhadap keterampilan bicara anak di TK Al-Hidayah Waru Sidoarjo adalah penelitian yang baru dan merupakan penelitian yang asli. D. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah cerita berpengaruh terhadap keterampilan berbicara anak di TK Al-Hidayah Waru Sidoarjo. E. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritik Secara akademis diharapkan penelitian ini mampu menjadi alternatif literatur pengembangan keilmuan psikologi yang menyajikan data maupun analisis tentang pengaruh cerita tehadap keterampilan bicara anak. 2. Manfaat praktis Penelitian ini akan memberikan informasi, bahan masukan dan bahan evaluasi terhadap TK Al-Hidayah Waru Sidoarjo dalam melakukan pengembangan metode mengajar melalui cerita untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara. F. Sistematika Pembahasan Dalam penelitian untuk mempermudah penulisan, penulis membagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

8 Pada bagian pertama, berisi tentang judul, persetujuan pembimbing, pengesahan pengujian, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran Bagian kedua yang biasa disebut sebagai bagian utama, yang terdiri atas beberapa bab, yaitu: Bab I Pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain; Latar belakang masalah, merupakan tempat yang akan dipaparhkan tentang permasalahan yang akan diteliti dan kepentingan masalah tersebut. Dalam latar belakang ini juga akan disampaikan secara ringkas tentang teori dan hasil penelitian terdahulu yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang tersebut; Rumusan masalah, merupakan tempat fokus pembahasan masalah yang dibicarakan dalam penelitian ini; Tujuan penelitian, merupakan keinginan yang hendak dicapai dalam penelitian yang mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan; Manfaat penelitian, berupa manfaat yang penulis harapkan baik secara teoritis maupun secara praktis; Sistematika pembahasan, yang berisi uraian tentang pokok bahasan dalam penulisan setiap bab penelitian, yang diuraikan secara singkat dalam bentuk paragraf. Bab II Kajian Pustaka yang terdiri dari beberapa sub pokok bahsan, antara lain: Varibel Y keterampilan bicara berupa penjelasan tentang pengertian, indikator dan sebagainya yang berhubungan dengan keterampilan bicara; Varibel X cerita berupa penjelasan tentang pengertian, indikator dan sebagainya tentang cerita; Hubungan antara cerita dengan keteramplan bicara, yakni menjelaskan tentang hubungan secara teoirits dari sebuah teori

9 ataupuan peelitian terdahulu tentang hubungan kedua variabel tersebut; Kerangka teoritik, merupakan konstrak berfikir peneliti dalam melakukan penelitian ini yang disajikan dalam bentuk diagram dan penjelasan, yang mengacu pada kajian teori; dan Hipotesis, dugaan sementara yang diajukan oleh peneliti yang akan diuji dugaan tersebut dalam penelitian ini. Bab III Metode penelitian berisi tentang beberapa sub bab, antara lain: rancangan penelitian, yang berisi tentang desain dan rencana yang akan dilaksanakan dalam penelitian tersebut termasuk langkah-langkah dalam melakukan penelitian; identifikasi variabel penelitian, menentukan mana variabel bebas dan mana variabel terikat; definisi operasional, definisi yang dipakai dalam penelitian ini untuk variabel x dan variabel y; subjek penelitian, menjelaskan tentang populasi, sample dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini; instrument penelitian, merupakan penjelasan mengenai alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data; analisis data, pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana atau teknik apa yang dipakai dalam melakukan analisis data dan alasan yang mendasarinya; dan validitas eksperimen, penjelasan mengenai seberapa besar penelitian eksperimen ini dapat dipercaya dari sisi validitas eksperimen. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi antara lain tentang: gambara umum lokasi penelitian: yang menjelaskan singkat dan mengambarkan lokasi dilaksanakannya penelitian; hasil penelitian, pada sub bab ini dijelaskan dengan singkat tentang proses dan tahapan penelitian yang telah dilakukan termasuk persiapan penelitian dari awal sampai akhir dan

10 menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan; dan pembahasan, yang berisi tentang uji hipotesis sekaligus pembahasan dalam penelitian. Bab V Penutup berisi: kesimpulan, yakni menyimpulkan hasil penelitin secara singkat dan jelas yang tidak menimbulkan banyak penafsiran; dan saran, yang berisi tentang saran penulis untuk TK Al-Hidayah Waru sebagai tempat lokasi penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian ketiga yang disebut dengan bagian akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.