BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospritual

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu aset sehingga perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

2015 PENDAPAT MAHASISWA TENTANG LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini, maka semakin hari. mumpuni dan berkompeten adalah melalui sektor pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lokakarya Nasional tentang keperawatan yang dilaksanakan di Jakarta pada bulan januari 1983, telah ditetapkan pengertian keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospritual yang konprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Gaffar,1999). Kenyataannya pada saat ini, bentuk pelayanan di berbagai rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktek pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan klien melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas, hal ini banyak menimbulakan ketidakpuasan pada klien, keluarga dan masyarakat, akibatnya mutu asuhan keperawatan banyak dikeluhkan masyarakat (Siswono, 2002). Meningkatkan pelayanan keperawatan, dibutuhkan pendidikan yang strategis dan efisien untuk menunjang keterampilan dan skill perawat itu sendiri, maka dari itu dalam pendidikan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No 20/2003). Pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan nasional pada tanggal 2 mei 2002, mencanangkan Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan dalam rangka mengantisipasi era globalisasi pasar bebas dilingkungan negara-negara ASEAN, maupun di negara-negara APEC. Dalam era globalisasi dan pasar bebas manusia diharapkan pada perubahan perubahan yang tidak menentu, yaitu hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan pekerjaan, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit didikuti dalam dunia pendidikan, sehingga menjadi kesenjangan (Mulyasa, 2002). Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak, kompetensi sebagai suatu pengetahuan keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir, bertindak dan kebiasaan kebiasaan itu harus mampu dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus serta mampu untuk melakukan penyelesaian- penyelesaaian dengan berbagai perubahan yang terjadi didalam kehidupan baik profesi, keahlian maupun lainnya (Mapenda, 2003). Depdiknas (2003) mendefenisikan belajar sebagai proses membangun makna pemahaman terhnadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh mahasiswa atau bersama orang lain, proses itu disaring dengan pikiran (pengetahuan awal), perasaan mahasiswa, dan persepsi.

Persepsi adalah proses dimana seseorang mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra atau sensasi yang dirasakan dengan tujuan untuk memberi makna kepada lingkungannya (Robbins, 2003). Sedangkan menurut Notoatmojo (2005) persepsi adalah suatu proses otomatis yang terjadi dengan sangat cepat dan kadang tidak kita sadari, dimana kita dapat mengenali stimulus yang kita terima atau proses pertama yang harus kita lalui dalam mempersiapkan suatu objek. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses menurut Robbins (2003), yaitu faktor internal yang terdiri dari sikap, motivasi, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, pengharapan, emosi dan budaya. Selanjutnya adalah faktor eksternal yang terdiri dari target dan situasi. Proses pembelajaran merupakan esensi dari penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Tuntutan masyarakat terhadap efisiensi, produktivitas, dan mutu pendidikan dalam penyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi merupakan hal yang menjadi keharusan, namun dalam pelaksanaan perkuliahan ternyata dihadapkan pada masalah yang menghambat keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Kecenderungan ini menjadi kendala bagi proses belajar mengajar karena menyebabkan tujuan mulia pendiddikan tidak tercapai. Dimana banyak ahli mengatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk perubahan tingkah laku, mencerdaskan manusia dan menyelesaikan masalah dikehidupan manusia (Mulyasa, 2002). Berbagai metode yang diberlakukan pada pembelajaran, banyak beragam persepsi antara mahasiswa yang berbeda-beda, Justru hal ini pulalah yang

mengajak peneliti untuk tertarik meneliti persepsi mahasiswa tentang metode ceramah, diskusi, dan praktikum pada program studi DIII Fakultas Keperawatan. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji di dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa keperawatan Program DIII Fakultas Keperawatan USU tentang metode ceramah, diskusi dan praktikum di Fakultas Keperawatan USU. I.3. Tujuan Penelitian Mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa program DIII keperawatan usu tentang proses metode ceramah, diskusi dan praktikum di Fakultas Keperawatan USU. 1.4. Manfat Penelitian 1.Praktek keperawatan. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mahasiswa keperawatan untuk melakukan praktek keperawatan profesional. 2. Pendidikan keperawatan. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pendidikan keperawatan tentang gambaran pembelajaran di fakultas keperawatan sehingga dapat memotoivasi pendidikan keperawatan untuk menciptakan lulusan perawat yang siap menginplementasikan peraktek keperawatan profesional.

3. penelitian keperawatan Hasil penelitian keperawatan ini dapat digunakan sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama.