PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN LUMBIS INDUK KABUPATEN NUNUKAN

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DALAM RANGKA STANDARISASI MANAJEMEN PELAYANAN DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

MONITORING PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TARAKAN Zul Kasman 1

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (madebewind) yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya. pelayanan kepada masyarakat di tingkat desa dibentuklah sebuah

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

STUDY TENTANG PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) RUMAH TINGGAL PADA KANTOR DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN KOTA BALIKPAPAN

STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

PELAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SITUBONDO

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 5, Nomor 2, 2017, Pendahuluan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

Muhamad Irhan 1. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Izin Mendirikan Bangunan, BP2TPM. Universitas Mulawarman.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SAMBUTAN

Hery Sularso 1. Universitas Mulawarman.

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Pegawai Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

STUDI TENTANG PELAYANAN INFORMASI PASAR KERJA (IPK) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA HASRIANTI ULAN DARIAH 1. Abstrak

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

PENYEDIAAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) LONG IRAM DI KECAMATAN LONG IRAM KABUPATEN KUTAI BARAT

AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI KECAMATAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK Oleh ERNA SRI MADUNDANG

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

Kata Kunci : Akta Kelahiran, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pembebasan Biaya.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

Studi Tentang Penyelenggaraan Pelayanan di Kantor Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka. pelayanan umum demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA NO 35 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan e-ktp pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota di Kota Samarinda

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah saja, tetapi juga dari sektor privat. Dalam Undang-Undang No

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

Aji Yerico Defriandi 1

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

IMPLEMENTASI STANDAR PLAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BARONG TONGKOK KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

STUDI TENTANG PELAYANAN LANJUT USIA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NIRWANA PURI DI KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR KECAMATAN RAMBATAN Jln. Raya Pasar Rambatan Telp. (0752) Kode Pos 27271

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TAHUNA INDUK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. Oleh :

KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KECAMATAN SAMARINDA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYAN PUBLIK

Emby Minarwati 1. Kata Kunci : implementasi, pelayanan administrasi terpadu kecamatan (paten) Kecamatan Long Ikis.

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA UNIVERSITAS LAMPUNG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DI KECAMATAN

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

MEKANISME PELAYANAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPPTSP) KOTA SAMARINDA

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (3): 171-184 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (cetak) ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA Andrianus 1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendiskripsikan Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kantor Kecamatan Sambutan dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Fokus penelitian ini adalah: 1. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, meliputi: a. Prosedur Pelayanan, b. Waktu Penyelesain, c.biaya Pelayanan. d.produk Pelayanan, e. Saranan dan Prasarana. 2. Faktor penghambat dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Hasil penelitian yang diperoleh penulis bahwa Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda secara Prosedur Pelayanan sudah jelas kerena alur pelayanan yang singkat dan tidak berbelit-belit. Ketepatan waktu tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Biaya dalam Pelayanan PATEN rata-rata geratis terkecuali pelayanan produk IMB karna ada perhitungan berdasarkan luas tempat, posisi tempat, tinggi bangunan dan jenis bangunannya. Produk pelayanan yang di sediakan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. Saranan dan prasarana yang ada memang belum lengkap tetapi cukup memadai dalam arti bisa berjalan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Faktor penghambat pelayanan adalah belum lengkapnya sarana dan prasarana seperti peralatan dan fasilitas lainnya yang berfungsi sebagai alat utama dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, kemudian sedikitnya staff Pemberi Pelayanan pada Masyarakat dan juga masih ada masyarakat yang belum mengerti tentang prosedur pelayanan sehingga tidak melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan dalam mengurus suatu keperluan yang sudah ditetapkan. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pelayanan, Administrasi Terpadu Pendahuluan Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga Negara dan penduduk 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: andrianus5209@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang di sediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Pelayanan di berikan guna memenuhi hak masyarakat baik itu layanan sipil maupun layanan publik. Menurut Dian Utomo (2010:32) Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan yang proses pengelolaannya, mulai dengan permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen di lakukan di satu tempat. Satu tempat berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Sistem ini memposisikan warga masyarakat hanya berhubungan dengan petugas meja/loket pelayanan di kecamatan. Terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat didalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 Ayat 7 tentang standar pelayanan merupakan tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan, dan acuan kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Dengan demikian maka masyarakat akan mempunyai tuntutan yang lebih untuk mendapatkan pelayanan yang optimal demi kepuasan pelayanan yang di terima dari penyelenggara. Namun pada kenyataan di lapangan masih di temukan beberapa aspek yang mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan publik yang ada di kantor Kecamatan Sambutan, penyelenggaraan pelayanan melalui Sistem PATEN, seperti : Surat Izin Tempat Usaha (SITU) skala kecil dan tidak memerlukan kajian teknis. Sedangkan Pelayanan Non-Perizinan meliputi surat keterangan tidak mampu, surat keterangan pindah dalam kabupaten, surat keterangan domisili, surat keterangan ahli waris, surat kuasa ahli waris, surat pengantar untuk dispensasi menikah, surat pengantar pembuatan kartu keluarga (KK), surat pengantar akta kematian, surat rekomendasi keramaian, hingga surat rekomendasi IMB dan perekaman KTP. Dari beberapa jenis pelayanan administrasi tersebut tidak sepenuhnya di limpahkan kepada camat, pelayanan administrasi di kantor kecamatan Sambutan dalam penyelenggaraannya masih di temui beberapa kendala dalam pelaksanaan pelayanannya yakni dari kurangnya pemahaman masyarakat terkait pelaksanaan PATEN dimana seringkali di temukan beberapa dari masyarakat yang dalam melaksanakan pelayanan administrasi dalam permohonannya masih terdapat kesalahan atau tidak lengkapnya berkas persyaratan yang di ajukan, hal tersebut di karenakan kurangnya partisipasi dari pihak penyelenggara PATEN pada kecamatan Sambutan, kurangnya SDM tenaga kerja Kecamatan, dan kurangnya fasilitas-fasilitas seperti perangkat pendukung dalam memberikan pelayanan yang mendukung kinerja pegawai yang ada di kantor Kecamatan Sambutan khususnya tugas pelayanan PATEN, Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai lebih lanjut pelaksanaan pelayanan dengan mengangkat ke dalam sebuah karya ilmiah dengan judul : Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda 1052

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (Andrianus) Perumusan Masalah 1. Bagaimana Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda? 2. Faktor apa saja yang menghambat Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam Pelaksanaan Pelayanan Admnistrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Manfaat Penelitian Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian ini akan memiliki manfaat praktis dan teoritis sebagai berikut : 1. Dengan adanya penelitian ini maka penulis akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik secara praktis maupun secara teoritis untuk mengetahui Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan, perbandingan dan evaluasi terhadap Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda agar mencapai efisiensi dan efektivitas bagi pelayanan prima kepada masyarakat. Sebagai latihan menerapkan teori-teori selama menjalani studi yang dapat menambah wawasan keilmuan dan untuk melatih keterampilan penulis karya ilmiah sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Mulawarman. Kerangka Dasar Teori Pengertian Pelayanan Publik Pemerintah sebagai abdi masyarakat atau Negara memilki fungsi utama untuk mengadakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan memuaskan. Sifat yang menonjol dari administrasi adalah bersifat pelayanan yang bertujuan membantu pekerjaan organisasi secara keseluruhan. Pelayanan Publik merupakan usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang atau birokrasi untuk memberikan bantuan dan kemudahan dalam masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Siagian (1992:133-134) menyatakan bahwa untuk para pegawai dalam bersikap serta berprilaku hendak berpedoman pada : 1. Dasar hukum yang jelas 2. Hak dan kewajiban yang dilayani dinyatakan secara terbuka 1053

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 3. Interaksi dilakukan secara rasional dan obyektif. Prinsip Prinsip Pelayanan Publik Dalam keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 disebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut 1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. 2. Kejelasan a. Kejelasan Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik. b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian persoalan dalam pelaksanaan pelayanan. c. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran. 3. Kepastian Hukum Pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan 4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar dan sah. 5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan aman dan kepastian hukum. 6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang bertanggung jawab atas penyelenggara pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam melaksanakan pelayanan publik. 7. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana dan prasarana teknologi komunikasi dan informatika (telematika) 8. Kedisiplinan kesopanan dan keramahan Pemberian pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun serta memberikan pelayanan dengan baik. 9. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib dan tersedianya sarana dan prasaranan yang memadai. Standar Pelayanan Publik Dalam Kemenpan Nomor 63 Tahun 2003 setiap penyelenggaraan pelayan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang dilakuakan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh 1054

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (Andrianus) pemberi atau penerima pelayanan standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi: 1. Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan 2. Waktu penyelesaian Waktu penyelesaian yang ditetapkan semenjak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan 3. Biaya pelayanan Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan proses pemberi pelayanan 4. Produk pelayanan Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan 5. Sarana dan prasarana Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik 6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan dengan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan. Pengertian Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Menurut Utomo (2010:32) Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan yang proses pengelolaannya, mulai dengan permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat ini disini berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Sistem ini memposisikan warga masyarakat hanya berhubungan dengan petugas meja/loket pelayanan di kecamatan. Maksud Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Utomo, (2010;36) mengemukakan PATEN diselenggarakan dengan maksud untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi sampul pelayanan bagi badan/kantor pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di kabupaten/kota bagi kecamatan yang secara kondisi geografis daerah akan lebih efektif dan efisien dilayani melalui kecamatan. Pusat pelayanan masyarakat berarti di masa datang, kecamatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara proporsional berdasarkan kriteria dan skala kecamatan di bidang perizinan dan non perizinan. 1055

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 Definisi Konsepsional Yang dimaksud dengan Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Tingkat Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Sambutan adalah mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan kepada masyarakat yang meliputi asas-asas PATEN dan mengupayakan kepentingan umum sesuai dengan kepastian hukum guna tercipta ketepatan waktu sehingga terdapat kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan dalam pelayanan masyarakat, melalui PATEN pelaksanaan pelayanannya mulai dari permohonan surat sampai terbitnya dilakukan dalam satu tempat atau satu meja/loket pelayanan dan yang memposisikan warga masyarakat hanya berhubungan dengan petugas meja/loket pelayanan pada kantor Kecamatan yang terdiri dari Persyaratan, Penetapan Dan Pembetukan Tim Teknis PATEN. Metode Penelitian Jenis Penelitian Untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang diambil dan sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah deskriftif dengan menggunakan analisis kualitatif, karena obyek dari penelitian ini merupakan suatu penomena atau kenyataan sosial. Hal itu sesuai dengan dikatakan oleh Faisal (1995:20) bahwa peneltian deskriptif atau penelitian taksonomik atau penelitian eksplorasi dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendekripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah dan unit yang di teliti tanpa mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada. Karena itu pada penelitian deskriptif tidak dilakukan pengujian hipotesis untuk membangun dan mengembangkan perbedaan teori. Sedangkan menurut Ndraha (1985:105) bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan tentang seluas-luasnya obyek riset pada satu masa atau saat tertentu. Fokus Penelitian 1. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. a) Prosedur pelayanan b) Waktu Penyelesaian c) Biaya Pelayanan d) Produk pelayanan e) Sarana dan prasarana pelayanan 2. Faktor penghambat dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. 1056

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (Andrianus) Sumber Data informan sebagai sumber untuk memperoleh data dalam melengkapi penulisan ini bahwa subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi tiga macam, adapun penjelesannya yaitu sebagai berikut: 1. Informan Kunci, (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2. informan biasa, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, 3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. Dalam usaha menentukan informan biasa, peneliti juga menggunakan teknik Accidental yaitu penarikan sampel berdasarkan kebetulan. Maka yang menjadi informan biasanya adalah Masyarakat yang sedang berurusan di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda.Sedangkan jenis data dalam pelayanan ini adalah: 1. Data Primer, yaitu data yang di peroleh melalui narasumber dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dan dipandu melalui pertanyaan yang sesuai dengan indikator-indikator yang penulis teliti. Adapun informannya adalah beberapa petugas dan staf Kantor Kecamatan dan juga beberapa masyarakat yang sedang berkunjung dan yang mendapatkan pelayanan di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. 2. Data sekunder yaitu data yang dikutip dari sumber-sumber tertentu yang digunakan sebagai pendukung data primer, sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang melengkapi serta memperkaya sumber data primer atau sumber data sekunder ini diperoleh dari data pendukung. Data sekunder yang merupakan sumber data yang akan melengkapi sumber data primer yaitu : a. Laporan pertanggung jawaban b. Dokumen Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan yang telah dijadikan sumber data. Wawancara dimaksudkukan untuk memperoleh informasi secara langsung untuk dijadikan data yang tidak diperoleh dari sumber data yang lain. 2. Observasi 1057

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung dari dekat terhadap fenomena obyek yang terjadi atau diteliti, sehingga memungkinkan untuk memperoleh gambaran dari fenomena yang sulit di peroleh dari orang-orang yang dijadikan sumber data. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan penelitian. Dengan teknik ini akan terkumpul data yang di peroleh dari nara sumber tetapi terdapat pada berbgai sumber tertulis, seperti dokumen-dokumen yang dikeluarkan pemerintah laporan-laporan dan arsi-arsip lainnya. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman : 1. Reduksi data 2. Penyajian data 3. Menarik kesimpulan/verifikasi Hasil Penelitian Prosedur pelayanan Ada sebuah prosuder dalam menyelenggaraan PATEN adalah syarat administratif, yaitu berupa standar pelayanan dan uraian tugas personil kecamatan. Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan dan acuan penilaian kualitas PATEN sebagai penyelenggara/pemberi layanan berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Berdasar hasil penelitian mengenai prosedur pelayanan yang ada di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda dalam rangka meningkatkan pelayanan publik sudah sesuai dengan apa yang di harapkan dan dapat di katakan baik. Dalam pengurusan yang melalui beberapa tahapan prosedur prosesnya tidak berbelit-belit dan mudah di pahami. Waktu Penyelesaian Waktu penyelesaian merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan. Semakin cepat waktu penyelesaian pelayanan, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan. 1058

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (Andrianus) Berdasarkan hasil penelitian waktu penyelesaian dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Sambutan sesuai dengan standar pelayanan yang di tetapkan. kadang-kadang waktu penyelesaian sangat cepat dari waktu yang telah di tetapkan. terkecuali jika terjadi mati lampu dan gangguan jaringan internet, karna akan memperlambat waktu penyelesaian. Biaya Pelayanan Biaya pelayanan merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Biaya pelayanan termasuk rinciannya harus ditentukan secara konsisten dan tidak boleh ada diskriminasi, sebab akan menimbulkan ketidak percayaan penerima pelayanan kepada pemberi pelayanan. Biaya pelayanan ini harus jelas pada setiap jasa pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan kecemasan, khususnya kepada pihak atau masyarakat yang kurang mampu. Berdasar hasil penelitian Biaya Pelayanan dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan rata-rata geratis, terkecuali dalam pengurusan pelayanan produk IMB, karna ada peritungan berdasarkan luas tempat, posisi tempat, tinggi bangunan, dan jenis bangunannya yang harus di hitung sesuai dengan biaya yang telah di tetapkan, Produk Pelayanan Produk pelayanan merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Hasil pelayanan akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan harus dipahami secara baik, sehingga memang membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat. Berdasrkan hasil penelitian Produk Pelayanan yang di hasilkan dari Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan berjumlah sekitar 20 produk, seperti KTP, KK, SITU, SIUP, IMB, Surat Pindah, Dispensasi Nikah, Surat Pernyataan Ahli Waris, SKCK dan yang lainnya dengan kualitas bagus dan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. memang kadang terjadi kesalahan dalam pengetikan pada produk pelayanan, tetapi masalah pengetikan masih bisa di perbaiki oleh Pelaksana PATEN. Sarana dan Prasarana Pada umumnya sarana dan prasarana perkantoran, baik yang sifatnya utama dan penunjang yang lengkap dan memenuh isyarat hanya tersedia di perusahaan-perusahaan swasta, sebagai lembaga komersial. Namun dewasa ini, seiring dengan tuntutan pelayanan prima dan ditetapkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, instansi pemerintah pun mulai bergerak untuk memperhatikan sarana dan prasarana untuk meningkatakan pelayanan. 1059

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 Berdasarkan hasil penelitian Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan PATEN pada Kantor Kecamatan Sambutan belum lengkap tetapi cukup memadai dalam arti bisa berjalan dalam memberikan pelayanan, kondisi sarana dan prasarana yang ada juga baik dan memadai untuk Pelaksanaan PATEN Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Berdasarkan hasil penelitian Faktor penghambat dalam Pelaksanaan PATEN di kecamatan Sambutan adalah sedikitnya staff Pelaksana Pelayanan Administrasi Terpadu yang ada di Kantor Kecamatan. Sementara dalam memberikan pelayanan di haruskan untuk sesuai dengan SOP yang di tetapkan, dan juga masih ada kekurangan pada Sarana dan Prasarana untuk Pelaksanaan Pelayanan, jadi dalam Pelaksanaan PATEN perlu tambahan beberapa staf lagi dan harus ada upaya meningkatkan Saranan dan Prasarana untuk mendukung dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Kemudian Faktor penghambat berikutnya adalah saat padamnya listrik, gangguan jaringan internet dan serta persyaratan permohonan yang kurang lengkap atau tidak sesuai dengan ketetapan yang berlaku, sehingga menghambat pelayanan kepada masyarakat. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Tepadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda adalah sebagai inovasi pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik khususnya pelayanan administrasi dan kecamatan sebagai wilayah terdepan bagi pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan yang memberikan kemudahan dan kepuasan bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan dan menjadikan Kecamatan sebagai perangkat terdepan bagi Badan/Kantor Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Sambutan. Meliputi Persyaratan, Penetapan dan Pembetukan Tim Teknis PATEN yang didasari oleh Kemendagri No 4 Tahun 2010 sebagai pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan dan di perkuat dengan adanya Peraturan Walikota Samarinda Nomor 35 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda 2. Faktor yang menghambat pada Pelaksanaan PATEN dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat pada Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda meliputi standar pelayanan yang sebagaimana dimaksud terdiri dari sarana dan prasana serta pelaksana teknis,yang masih kurang optimal ditinjau 1060

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (Andrianus) dari segi anggaran yang minim dan kurangnya staf pegawai, sehingga mempengaruhi kinerja pegawai kecamatan dan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pelayanan sistem PATEN sehingga mempengaruhi kualitas palayanan, mengakibatkan ketidak puasan masyarakat yang mendapatakan pelayanan hal tesebut juga didasari oleh kurangnya perhatian lebih lanjut yang diberikan langsung oleh Tim Teknis PATEN dan Badan/Kantor pelayanan administrasi terpadu pemerintah daerah Kota Samarinda Saran Hasil penelitian selain memberikan kontribusi akademis, juga menjadi bahan masukan bagi kecamatan tempat melakukan penelitian ini. Dimana masukan tersebut dapat digunakan kecamatan untuk menjadi lebih di masa yan akan datang. Adapun saran dan masukan yang diberikan oleh penulis sebagai berikut : 1. Kecamatan sebagai perangkat terdepan pelayanan masyarakat harus berperan aktif dalam memberikan pelayanan publik tentunya peran Pemerintah Daerah Kota Samarinda memfasilitasi dan mendukung pengembangan menambah jumlah staf pelayanan PATEN dan meningkatan SDM tenaga kerja kecamatan dengan memberikan bimbingan terkait pelayanan PATEN tersedianya perangkat-perangkat yang mendukung terselenggaranya pelayanan publik tentu perlunya anggaran yang memfasilitasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sambutan. Daftar Pustaka Arif. 2007. Pemasaran jasa dan Kualitas Pelayanan. Jakarta : Bayumedia Publishing. Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV Alfabeta. Duun, W. William. 2000. Analisa Kebijakan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Dian, Utomo, sad 2010 kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Direktorat Jendral Pemerintahan Umum, Kementrian Dalam Negeri Indonesia. Faisal, Sanapia, 1995. Formar dan penelitian sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Ibrahim, Amin. 2008. Teori Dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya Bandung : Mandar Maju. Moleong. 1996. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Moenir, H.A.S. 2001. Manajemen pelayanan umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara. Ndraha, Taliziduhu. 1995 metode penlitian. Jakarta : Bina Aksara. Nugroho, Riant D. 2014. Public Policy (Edisi 5). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 1061

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 3, 2017: 1051-1062 Sianipar. 2000 manajemen pelayanan masyarakat. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Sinambela. 2008. Reformasi Pelayanan publik. Jakarta : Bumi Aksara. Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Thoha, Mohammad. 1991. Beberapa aspek kebijakan birokrasi. Yogyakarta : Widia Mandala. Zauhar, Susilo. 1994. Repformasi Administrasi. Jakarta : Bumi Aksara. Wahab, Solihin Abdul. 2005. Analisis Kebijakan Dari Formulasi Keimplementasi Kebijakan Negara. Jakarta : Bumi Aksara. 1062