BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan guru mata

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini di Indonesia, khususnya TK, telah diselenggarakan sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro, dalam Jamaris (2006: 3-4). Di Taman Kanak-Kanak, anak usia empat sampai lima atau enam tahun mendapat tempat untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam berbagai bentuk kegiatan belajar dalam bermain. Bentuk kegiatan ini diwujudkan dalam berbagai ekspresi diri secara kreatif. Perkembangan anak TK meliputi berbagai aspek, yaitu meliputi perkembangan fisik, emosi, bahasa, sosial, moral, dan kognitif, dalam Jamaris (2006: 3-4).Perkembangan Bahasa adalah salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak TK. Bahasa seorang anak mencerminkan pikirannya.oleh karena itu, pengembangan bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Esensi bahasa adalah berbicara dan berkomunikasi. Bahasa merupakanalat komunikasi manusia di bumi ini karena dengan bahasa akan diketahuiberbagai macam informasi. Selain itu, bahasa merupakan salah satu ciri pembeda utama manusia dari makhluk hidup lainnya. Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa yang 1

2 memegang peranan penting dalam kegiatan komunikasi, melalui komunikasi anak dapat mengekspresikan pikiran, gagasan, serta perasaan terhadap orang lain. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki anak, semakin mudah dia menyampaikan pikirannya baik secara tulisan maupun lisan.jumlah kosakata yang dipelajari anak TK selama bertahun-tahun pada awal kehidupannya adalah sesuatu yang sangat berarti. Pada usia tiga tahun anak sudah mampu menguasai sebagian besar kosakata yang akan digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kehidupan berikutnya. Tingkat penguasaan kosakata anak TK memiliki daya dukung keterdidikan bagi anak untuk memulai atau menunda memasuki sekolah formal pada jenjang yang lebih tinggi, Tarigan (1993: 4-5). Anak TK belajar kosakata berawal dari sesuatu yang didengar, dilihat, dan dipraktekkan, oleh karenanya proses belajar kosakata anak TK akan efektif jika dapat melibatkan seluruh indera, khususnya indera pendengaran dan penglihatan. Pembelajaran Bahasa Sunda perlu diajarkan sejak dini mengingat pentingnya memelihara, membina, dan mengembangkan Bahasa Sunda sebagai salah satu unsur dan wahana kebudayaan Sunda.Permasalahan yang mendasar adalah para guru TK sebelumnya tidak memperkenalkan Bahasa Sunda pada anak-anak TK, sebagai bahasa daerah atau bahasa ibu bagi masyarakat Sunda. Hal ini mengundang kekhawatiran para pendidik dan pencinta bahasa dan budaya Sunda, yang merupakan salah satu akar budaya nasional Indonesia akan luntur. Kendala lain yang dihadapi oleh guru-guru TK adalah minimnya buku sumber Bahasa Sunda bagi anak-anak dan 2

3 belum optimalnyapemanfaatan penggunaan media yang tentu saja dapat mempengaruhi perkembangan Bahasa Sunda anak. Perkembangan Bahasa Sunda anak dalam kegiatan pembelajarannya harus didukung dengan media yang tepat sehingga pesan dari media tersebut dapat dipahami oleh anak.salah satu media yang mudah digunakan dan disampaikan kepada anak adalah media gambar seri. Seorang pendidik/pengajar harus memahami tentang penggunaan media/sumber belajar dengan tepat, Heri Hidayat (Sadiman, 2003 : 15) berpendapat bahwa media gambar seri digunakan dengan tujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Karena itu dalam merencanakan penggunaan media, guru harus mempertimbangkan tujuan pengajaran, materi pengajaran dan strategi pengajaran selain itu media gambar seri merupakan media yang dapat menyalurkan imajinasi anak untuk menerangkan gagasan yang lebih baik dalam bentuk bahasa lisan selain itu gambar akan memberikan inspirasi dan panduan, dan alat yang biasa dipakai untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Resmini (Sudjana & Rivai, 2007: 24) berpendapat media gambar seri adalah media yang tidak diproyeksikan yang mempunyai arti, uraian dan tafsiran juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau menjelaskan suatu masalah. Pembelajaran Bahasa Sunda dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang mampu menggerakan anak agar menumbuhkan kemampuan 3

4 berpikir, menalar, dan mampu menarik kesimpulan.metode-metode yang dipilihadalah metode yang dapat menggerakkan anak untuk meningkatkan motivasi rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi.dalam mengembangkan kosakata Bahasa Sunda anak dapat digunakan dengan metode bercerita.karena penggunaan metode bercerita dapat memberikan pengetahuan sosial, dan nilai-nilai moral bagi anak. Ada beberapa macam tekhnik bercerita yang dapat dipergunakan antara lain guru dapat membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar, menggunakan papan flannel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita. Metode bercerita dengan menggunakan gambar berseri dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah dalam pembelajaran Bahasa Sunda. Fungsi pengembangan Bahasa Sunda bagi anak TK memiliki tujuan agar anak memperoleh pengalaman dan pengetahuan Berbahasa serta bersastra Sunda.Tujuan umum pembelajaran Bahasa Sunda adalah menghargai dan membanggakan Bahasa Sunda sebagai Bahasa daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi masyarakatnya, selain itu anak dapat memahami bahasa sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan, dan keadaan). (Dinas pendidikan Jabar, 2006). Kemampuan Bahasa dan Sastra Sunda di TK memiliki dua standar kompetensi, yakni kelompok A adalah "mampu menyimak", berbicara 4

5 memilikikosakata, dan mengenal simbol-simbol Bahasa yang melambangkannya dan kelompok B adalah"mampu menyimak'", berbicara, memiliki kosakata, dan mengenal simbol-simbol Bahasa yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis (Dinas pendidikan Jabar, 2006:7-8). Penguasaan bahasa, termasuk Bahasa Sunda mencakup kemampuan dasar berbahasa lisan dan kemampuan dasar berbahasa tulis. Sutawijaya,dkk. (Aziz, 2008:5) mengemukakan bahwa kemampuan dasar berbahasa lisan mencakup aspek kebahasaan yang bersifat segmental (fonologis, morfologis, sintaksis, leksikal) maupun suprasegmental (intonasi, lafal, tekanan, jeda/kontur, nada kalimat).sedangkan kemampuan dasar berbahasa tulis mencakup aspek penggunaan ejaan, isi, bentuk karangan, tata bahasa, dan gaya bahasa (pilihan kata dan kosakata). Tentu saja untuk anak-anak TK tidak semua kemampuan berbahasa lisan dan tulis tersebut harus dicapai, tetapi dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak sehingga anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pernyataan di atas dan mengingat pentingnya pembelajaran Bahasa Sunda perlu diajarkan pada anak TK maka penulis melakukan penelitian di TK Islam Siti Khadijah III pada anak kelompok B, yang berada di Padalarang karena melihat di TK tersebut belum optimalnya pembelajaran Bahasa Sunda, dan anak-anak lebih 5

6 dominan menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu dalam pembelajaran Bahasa Sunda hanya menggunakan media gambar dari LKS sehingga gambar tersebut tidak berwarna dan kurang menarik perhatian anak. 6

7 Hal ini yang memotivasi penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas, dengan judul penelitian "Meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak dengan menggunakan metode bercerita gambar seri di TK Islam Siti Khadijah III". B.Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: a. Bagaimanakah penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak TK Islam Siti Khadijah III sebelum menggunakan pembelajaran metode bercerita gambar seri? b. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita gambar seri untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak TK Islam Siti Khadijah III? c. Bagaimanakah penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak TK Islam Siti Khadijah III setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita gambar seri? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan penguasaan kosakata bahasa sunda anak dengan menggunakan metode bercerita gambar seri di TK Islam Siti Khadijah III. Secara lebih khusus tujuan penelitian ini adalah : a. Memperoleh gambaran tentang penguasaan kosakata bahasa sunda anak TK 7

8 Islam siti khadijah III sebelum digunakan metode bercerita dengan gambarseri. b. Memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita gambar seri untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Sunda anak di TK Islam Siti Khadijah III. c. Memperoleh gambaran tentang penguasaan kosakata bahasa sunda anak TK Islam Siti Khadijah III sesudah digunakan metode bercerita gambar seri. D. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), karena metode ini dianggap sesuai dengan tujuan yang dirumuskan yaitu untuk meningkatkan pemahaman anak melalui penggunaan metode cerita melalui media pengajaran. Kemmis, dkk 1982:Burns, 1998 (Wiriaatmaja, 2008: 66-67) menjelaskan bahwa " prosedur penelitian tindakan kelas adalah dipandang sebagai suatu siklus yang terdiri atas komponen penyusunan rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi kemudian merumuskan kembali perencanaan berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih kritis untuk siklus selanjutnya". Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu studi pendahuluan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, 8

9 pengumpulan data, dan refleksi terhadap data.berikut ini adalah uraian tahap-tahap tersebut. a. Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan pada tahap awal sebeumawal penelitian tindakan kelas.secara umum kegiatan ini ditujukan untuk mengumpulkan data berbagai informasi tentang kondisi sekolah dan melihat gambaran awal mengenai pemahaman tentang bahasa sunda anak sebagai bahan penyusunan rencana awal tindakan. Studi pendahuluan dilakukan melalui dua tahap, pertama adalah melakukan wawancara dengan guru kelas tentang metode yang biasa digunakan dikelas. Tahap kedua adalah observasi langsung pada anak dengan cara mengamati prilaku aktifitas anak selama pembelajaran berlangsung. rencana yang akan dilaksanakan. Perencanaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: Menentukan kelas penelitian dan waktu penelitian, menyusunpedoman bagi guru untuk menerapkan metode pembelajaran meliputi (penentuan tujuan dan tema kegiatan, menetukan bahan, dan media pembelajaran, menetapkan rancangan langkah kegiatan, menetapkan penilaian pengajaran menggunakamedia), menyusun skenario penelitian meliputi ( persiapan, pembukaan, inti dan tahap penutup), menyusun hal yang akan di teliti serta mencatat situasi dan kondisi di dalam kelas, menyusun data 9

10 mengenai perlengkapan alat atau media bahan pengajaran yang akan digunakan, merencanakan dan melaksanakan diskusi dengan guru untuk melihat perkembangan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung 10

11 b. Pelaksanaan tindakan Tindakan yang dimaksud disini adalah praktek pembelajaran berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.tindakan ini diarahkan untuk memperbaiki keadaan serta mencari alternatif penyelesaian masalah yang dihadapi dalam meningkatkan pemahaman anak. c. Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengkaji proses, masalah, serta suasana pembelajaran dikelas selama penerapan metode pengajaran menggunakan media gambar seri ini berlangsung. Hasil pengamatan yang tertuang dalam instrumen pengamatan didiskusikan bersama guru dengan kerjasama untuk memperoleh bahan bagi perbaikan tindakan pada siklus berikutnya. E.Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis baik bagi anak, peneliti, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta dapat dijadikan bahan kajian bagi para pembaca, khususnya mengenai kosakata bahasa sunda pada anak usia dini dengan menggunakan metode bercerita 11

12 gambar seri. 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah : a) Bagi Anak (a) Membantu anak untuk mengembangkan kosakata bahasa sunda melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan guru dengan menggunakan metode bercerita gambar berseri (b) Dengan pembelajaran gambar seri dapat meningkatkan minat belajar pada anak b) Bagi Guru (a) Sebagai masukan dalam rangka menambah pengetahuan dalam mengembangkan kosakata bahasa sunda anak (b) Mengadakan perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran di TK melalui penerapan metode bercerita dengan gambar berseri c) Bagi Kepala Sekolah Memberikan masukan bagi Kepala Sekolah agar meningkatkan kemampuan kosakata anak TK dengan metode bercerita gambar berseri untuk mengoptimalkan perkembangan bahasanya.selain itu, secara umum dapat menjadi suatu masukan kepada pihak sekolah didalam peningkatan penguasaan berbahasa sunda pada anak didiknya, khususnya di TK Islam Siti Khadijah III. 12

13 d) Bagi peneliti (a) Memperoleh gambaran tentang pengembangan kosakata bahasa sunda anak dengan metode bercerita gambar berseri (b) Memahami lebih jauh dan menambah pengetahuan tentang media gambar berseri (c) Memberikan bekal dan manfaat bagi peneliti sebagai calon pendidik, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah bahan kajian untuk pengembangan yang lebih mendalam dan lebih luas dimasa yang akan datang. F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka penulismemberikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas yaitu sebagai berikut: BAB I Berisi Pendahuluan, yang berisi tentang beberapa aspek yang berkaitan dengan soal penulisan ini, dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Penjelasan Istilah, dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka yang menjelaskan tentang : Konsep dan teori yang dipergunakan dan ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. BAB III Metode Penelitian yang berisi pendekatan dan metode penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian, instrument dan tekhnikpengumpulan data, tahap-tahap penelitian, tekhnik analisis data. 13

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang pembahasan penelitian, deskriptif data, dan analisis data. 14 BAB VKesimpulan dan Saran yang merupakan akhir dari penelitian, dilanjut dengan lampiran-lampiran. 14