Pasal Permen 70/PERMEN-KP/2016 Rancangan Perubahan Keterangan

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Kementerian Kelautan Dan Perikanan;

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Per

-2- lancar, efektif, efisien, transparan dan akuntabel perlu diatur dalam suatu peraturan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Rep

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2017, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/07/M.LB.01/2017, tanggal 11 Januari 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12 /MEN/2008 TENTANG BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA. No.1711, 2015 KEMENPORA. Belanja Barang. Pertanggungjawaban. Pengelolaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA N0M0R2TAHUN 2017 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

-2-3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Beri

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman

2015, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2017, No Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

MATRIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NOMOR 70/PERMEN- KP/2017 TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Pasal Permen 70/PERMEN-KP/2016 Rancangan Perubahan Keterangan Judul Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia TentangPedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan PemerintahDi Kementerian Kelautan Dan Perikanan Menimbang a bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan dan penyederhanaan pertanggungjawaban keuangan Bantuan Pemerintah dan dengan dikannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, perlu dilakukanpeninjauan kembali terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan; b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan kembali Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentangpedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangperbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia a b bahwa untuk meningkatkan efektifitas, transparansi dan keberlanjutan pemanfaatan Bantuan Pemerintah Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan; 1. ; a. Penyesuaian perubahan peraturan.

Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); 5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227); 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2. ; 3. 4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5); 5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220); 6. 4. Penyesuaian adanya peraturan baru. 5. Penyesuaian adanya peraturan baru.

173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1746). MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah 1. kepada perseorangan, kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/non pemerintah. 2. Kuasa Pengguna Anggaran yang 2. selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian. 3. Pejabat Pembuat Komitmen yang 3. selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1); 7. Penambahan peraturan.

yang diberi kewenangan oleh Menteri/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Pasal 2 Negara. 4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 5. Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut Pelaku Utama adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil kelautan dan perikanan, dan petambak garam. 6. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan. 7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan. 8. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian. 9. Direktur Jenderal/Kepala Badan adalah Direktur Jenderal/Kepala Badan di lingkungan Kementerian. 10. Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang membidangi urusan kelautan dan perikanan Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi: a. jenis Bantuan Pemerintah; 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Lembaga Non Pemerintah adalah organisasi yang bukan bagian dari pemerintah, birokrasi, ataupun negara yang melakukan kegiatan untuk kepentingan masyarakat umum 11. Tambahan pengertian sesuai surat Direktur Pelaksanaan anggaran Ditjen Perbendaharaan Nomor S-2682/ PB.2/2017 tanggal 13 Maret 2017.

b. bentuk Bantuan Pemerintah dan penerima Bantuan Pemerintah; c. mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah; d. pembinaan; e. monitoring dan evaluasi; dan f. pelaporan. BAB II JENIS BANTUAN PEMERINTAH Pasal 3 Jenis Bantuan Pemerintah di Kementerian meliputi: a. pemberian penghargaan; b. pemberian beasiswa; c. bantuan operasional; d. bantuan sarana/prasarana; gertian konservasi?) e. bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/ bangunan; f. bantuan pembayaran premi asuransi jiwa, asuransi perikanan, dan asuransi pergaraman; dan g. bantuan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan konservasi. BAB III BENTUK BANTUAN PEMERINTAH DAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH Pasal 4 Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a diberikan dalam bentuk : a. Uang; b. Barang; dan/atau; c. Jasa. Ayat 2 Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada: a. PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja, dalam melaksanakan tugasnya; a. b. :

b. perorangan atau kelompok yang berjasa dibidang kelautan dan perikanan dengan 1. memiliki komitmen untuk kemajuan pembangunan/ pengelolaan dibidang kelautan dan perikanan; 2. berjasa dan berprestasi luar biasa dalam merintis, mengembangkan, dan memajukan pembangunan kelautan dan perikanan; 3. berjasa luar biasa dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan/atau berjasa luar biasa menciptakan karya besar dalam bidang pembangunan kelautan dan perikanan; 4. melakukan program peningkatan kualitas kegiatan dan/atau jasa yang berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial, budaya,dan peran serta bagi masyarakat sekitar serta kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan beserta lingkungannya; dan/atau 5. telah melaksanakan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan paling singkat 3 (tiga) tahun secara berturut-turut. c. unit kerja non pelayanan publik di lingkungan Kementerian, perorangan, dan kelompok masyarakat, dengan 1. memiliki komitmen untuk kemajuan pembangunan/ 1. 2. 3. 4. 5. dihapus c. : 1. ; 2. ; 5. Penyesuaian dinamika pemberian penghargaan pada perorangan/kelompok sehingga perorangan/kelompok yang baru terbentuk mempunyai peluang kesempatan untuk mendapatkan penghargaan yang terpenting sudah mempunyai prestasi di bidang kelautan dan perikanan

pengelolaan dibidang kelautandan perikanan; 2. memiliki rencana kerja untuk kemajuan pembangunan dibidang kelautan dan perikanan; 3. melakukan program peningkatan kualitaskegiatan dan/atau jasa yang berdampak positifterhadap peningkatan ekonomi, sosial, budaya,dan peran serta bagi masyarakat sekitar serta kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan beserta lingkungannya; dan/atau 4. telah melaksanakan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan paling singkat 3 (tiga) tahun secara berturut-turut. d. unit kerja pelayanan publik di lingkungan Kementerian, dengan 1. memiliki visi, misi, dan motto pelayanan; 2. memiliki standar pelayanan dan maklumat pelayanan; 3. memiliki sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan; 4. sumber daya manusia yang memiliki sikap dan perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan; 5. memiliki sarana dan prasarana pelayanan yang berdaya guna; 6. memiliki sistem, pola penanganan, dan penyelesaian pengaduan; 7. indeks kepuasan masyarakat; d. : 3. ; 4. ; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

8. memiliki sistem informasi pelayanan publik; dan 9. produktivitas dalam pencapaian target pelayanan Pasal 5 Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b diberikan dalambentuk: a. uang pendidikan; b. biaya hidup; c. biaya buku/diktat; d. biaya pakaian seragam; e. biaya keperluan sehari-hari; dan/atau f. biaya tempat tinggal. Ayat 2 Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada bukan PNS dengan a. Pelaku Utama/anak dari Pelaku Utama yang dinyatakan dengan surat keterangan dari kepala desa atau lurah setempat; b. berstatus sebagai peserta didik pada lembaga pendidikan yang dinyatakan dengan surat pernyataan dari pimpinan satuan pendidikannya; c. memiliki potensi akademik memadai yang dinyatakan dengan surat pernyataan dari satuan akademiknya; d. kondisi ekonomi Pelaku Utama dinilai tidak atau kurang mampu untuk membiayai pendidikan yang dinyatakan dengan surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh kepala desa atau lurah setempat; dan e. bukan penerima beasiswa dari sumber lain Pasal 6 a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e.

Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa bantuan operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c diberikan dalam bentuk uang Ayat 2 Bantuan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada: a. kelompok masyarakat; dan b. kelompok masyarakat hukum adat Ayat 3 Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan a. diutamakan berbadan hukum; dan b. melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 4 Kelompok masyarakat hukum adat sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dengan a. telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. melakukan kegiatan dibidang Bantuan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada: a. b. c. lembaga swadaya masyarakat d. lembaga pendidikan e. lembaga keagamaan f. lembaga kesehatan a. b. a. b. kelautan dan perikanan. Ayat 5 - Lembaga swadaya masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dengan a. berbadan hukum; dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 6 - Lembaga pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dengan a. terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi, atau Kementerian Agama; dan disesuaikan dengan kriteria sebagaimana Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/ PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/ Lembaga. Tambahan penjelasan sesuai kriteria pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga. Tambahan penjelasan sesuai kriteria pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga

b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 7 - Lembaga keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e dengan a. diutamakan berbadan hukum;dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 8 - Lembaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f dengan persyaratan terdaftar pada Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat Pasal 7 Ayat 1 Bantuan Pemerintahberupa bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d diberikan dalam bentuk uang atau barang. Ayat 2 Bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada: a. kelompok masyarakat; b. kelompok masyarakat hukum adat; c. lembaga swadaya masyarakat; d. lembaga pendidikan; dan e. lembaga keagamaan. Ayat 3 Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan a. diutamakan berbadan hukum; dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 4 Kelompok masyarakat hukum adat sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dengan a. telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d diberikan dalam bentuk barang. Tambahan penjelasan sesuai kriteria pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Tambahan penjelasan sesuai kriteria pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Bantuan pemerintah dalam bentuk barang dapat bermanfaat dan akuntabel dalam pelaksanaannya

b. melakukankegiatan dibidang Ayat 5 Ayat 6 kelautan dan perikanan. Lembaga swadaya masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dengan a. berbadan hukum; dan b. sudahatau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Lembaga pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dengan a. terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau Kementerian Agama; dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 7 Lembaga keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e dengan a. diutamakan berbadan hukum; dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Pasal 8 Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e diberikan dalam bentuk barang. Ayat 2 Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/ bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada: a. lembaga pemerintah; b. lembaga nonpemerintah; dan c. kelompok masyarakat hukum adat. Ayat 3 Lembaga pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan a. pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota; dan

b. melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan. Ayat 4 Lembaga non pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dengan a. berbadan hukum; dan b. sudah atau akan melakukan kegiatan usaha dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 5 Kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dengan a. telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Pasal 9 Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa bantuan pembayaran premi asuransi jiwa, asuransi perikanan, dan asuransi pergaraman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f diberikan dalam bentuk uang. Ayat 2 Pemberian bantuan pembayaran premi asuransi jiwa, asuransi perikanan, dan asuransi pergaraman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada: a. nelayan kecil; b. nelayan tradisional; c. pembudi daya-ikan kecil; dan d. petambak garam kecil. Pasal 10 Ayat 1 Bantuan Pemerintah berupa bantuan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g diberikan dalam bentuk barang. Pemberian bantuan pembayaran premi asuransi jiwa, asuransi perikanan, dan asuransi pergaraman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada: a. nelayan tradisional dan nelayan kecil; b. nelayan kecil; c. d. Yang diprioritaskan nelayan yang mata pencahariannya sudah turun menurun dan kapalnya dibawah 10 GT.

Ayat 2 Bantuan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan konservasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada: a. lembaga pemerintah; b. kelompok masyarakat; dan c. kelompok masyarakat hukum adat. Ayat 3 Lembaga pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan a. pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota; dan b. melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan. Ayat 4 Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan a. telah mendapatkan penetapan dari Dinas; dan b. melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Ayat 5 Kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dengan a. telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. BAB IV MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH Pasal 11 Ayat 1 Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan usulan dari calon penerima Bantuan Pemerintah atau unit kerja calon penerima Bantuan Pemerintah kepada Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan jenis Bantuan Pemerintah.

Ayat 2 Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan melalui Dinas. Ayat 3 Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyampaikan usulan calon penerima Bantuan Pemerintah kepada Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan jenis Bantuan Pemerintah. Ayat 4 Ayat 5 Ayat 6 Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan kewenangannya melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi terhadap calon penerima Bantuan Pemerintah. Dalam melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan kewenangannya dapat mendelegasikan kepada Dinas. Penetapan penerima Bantuan Pemerintah dikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran. Pasal 12 Ayat 1 Penyaluran Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari PPK kepada Penerima Bantuan Pemerintah. Ayat 2 Penyaluran Bantuan Pemerintah dalam bentuk barang/jasa dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Kuasa Pengguna Barang setelah diterima dari PPK kepada Penerima Bantuan Pemerintah. Ayat 3 Bentuk dan format Berita Acara Serah Terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 13 Dalam hal jenis bantuan memiliki keterkaitan dengan program/kegiatan dari unit kerja eselonidi lingkungan Kementerian, SekretarisJenderal/Direktur Jenderal/ Kepala Badan terkait harus melakukan koordinasi. Pasal 14 Mekanisme pemberian Bantuan dihapus Pemerintahdi Kementerian dilakukan secara transparan dan terbuka yang prosesnya dapat diakses secara luas dan berkala. Ayat 1 - Mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah di Kementerian dilakukan secara transparan dan terbuka yang prosesnya dapat diakses secara luas dan berkala. Ayat 2 - Mekanisme sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui laman www.satudata.kkp.go.id Ayat 3 - Dalam hal calon penerima bantuan/ penerima bantuan tidak mampu mengakses laman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka mekanisme dapat dilakukan secara manual dan Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan melakukan input data ke dalam laman www.satudata.kkp.go.id disesuaikan dengan legal draftingnya. Untuk mempermudah dalam melakukan monitoring mulai dari usulan, penetapan sampai penyalurannya. Memberikan kemudahan kepada calon penerima, jika calon penerima tersebut tidak dapat mengakses ke dalam aplikasi BP Pasal 15 Dalam rangka penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian, pimpinan unit kerja eselon I yang bertanggung jawab terhadap program Bantuan Pemerintah wajib menyusun petunjuk teknis yang memuat: a. dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah; b. tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah; c. pemberi Bantuan Pemerintah; d. persyaratan penerima Bantuan Pemerintah; e. bentuk Bantuan Pemerintah; f. rincian jumlah Bantuan Pemerintah; dihapus disesuaian dengan legal draftingnya dan diperinci menjadi 2 (dua) ayat

g. tata kelola pencairan dana Bantuan Pemerintah; h. penyaluran dana Bantuan Pemerintah; i. pertanggungjawabanbantuan Pemerintah; j. ketentuan perpajakan; dan k. sanksi. Ayat 1 - Dalam rangka penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian, pimpinan unit kerja eselon I yang bertanggung jawab terhadap program Bantuan Pemerintah wajib menyusun petunjuk teknis yang memuat: a. dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah; b. tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah; c. pemberi Bantuan Pemerintah; d. persyaratan penerima Bantuan Pemerintah; e. bentuk Bantuan Pemerintah; f. rincian jumlah Bantuan Pemerintah; g. tata kelola pencairan dana Bantuan Pemerintah; h. penyaluran dana Bantuan Pemerintah; i. pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah; j. ketentuan perpajakan; dan k. sanksi l. pembinaan; m. monitoring dan evaluasi; dan n. pelaporan. Ayat 2 - Sistematika dan penjelasan muatan petunjuk teknis sebagaimana ayat 1 mengacu pada Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisah dari Peraturan Menteri ini. BAB V PEMBINAAN Pasal 16 Ayat 1 Pembinaan pemberian Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Sekretaris Jenderal/Direktur Pembinaan pemberian Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan dan Kepala Dinas, disesuaian dengan legal drafting dan adanya penambahan pada pembinaan, monev dan pelaporan Untuk dijadikan pedoman dalam menyusun juknis. Untuk mengukur target kinerja yang sudah dikan

Jenderal/Kepala Badan dan Kepala Dinas, sesuai dengan kewenangannya untuk sesuai dengan kewenangannya. mencapai keberhasilan target kinerja. Ayat 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pemberian pedoman; b. fasilitasi perolehan akses modal, pasar, dan mitra bisnis; c. penyuluhan/pendampingan; d. pelatihan; dan e. bimbingan teknis. Ayat 3 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan secara terpadu. BAB IV MONITORING DAN EVALUASI Pasal 17 Ayat 1 Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah, Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badandan Kepala Dinassesuai dengan kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi. Ayat 2 Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain melakukan pengawasan terhadap: a. kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dengan pedoman umum dan petunjuk teknis yang telah dikan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; dan b. kesesuaian antara target capaian dengan realisasi. Ayat 3 Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penyaluran Bantuan Pemerintah Dalam rangka keberhasilan pencapaian target kinerja dan memenuhi asas efektifitas, transparansi dan keberlanjutan pemanfaatan Bantuan Pemerintah Kementerian Kelautan dan Perikanan,Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal /Kepala Badan sesuai dengan kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerima bantuan. Penyesuaian redaksi kalimat agar lebih sempurna

BAB VII PELAPORAN Pasal 18 Ayat 1 Direktur Jenderal/Kepala Badan wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian Bantuan Pemerintah kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Ayat 2 Ayat 3 Berdasarkan laporan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Sekretaris Jenderal melakukan rekapitulasi dan menyampaikan laporan kepada Menteri. Bentuk dan format laporan perkembangan pelaksanaan pemberian Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Direktur Jenderal/Kepala Badan wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian Bantuan Pemerintah kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 bulan. Penyesuaian waktu pelaporan yang diminta oleh Kementerian Keuangan dan Kantor Staf Presiden (KSP) BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMENKP/2016 Pasal 20 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 816),dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia LAMPIRAN Lampiran I Format Berita Acara Serah Terima Uang Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2017 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Kementerian Kelautan Dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada Januari 2018. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Penyesuaian teknis legal drafting. Penyesuaian teknis legal drafting

Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Format Berita Acara Serah Terima Barang/ Jasa Format Realisasi Pelaksanaan Anggaran Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan Dan Perikanan Sistematika dan penjelasan muatan petunjuk teknis Penambahan lampiran. Lampiran IV NO NAMA BAB PENJELASAN 1 BAB I. PENDAHULUAN 2 Latar Belakang Memuat latar belakang pemberian bantuan pemerintah 3 Tujuan Memuat tujuan global penggunaan bantuan, sasaran bantuan dan indikator keberhasilan bantuan Contoh Tujuan : meningkatkan produksi perikanan budidaya Sasaran : peningkatan produksi Ikan Lele 10 juta ton pada akhir tahun 2017 Indikator keberhasilan : peningkatan produksi Ikan Lele 8 juta ton akhir tahun 2017 4 Pengertian Memuat pengertian istilah istilah baku yang terdapat dalam petunjuk teknis dan mengacu pada peraturan yang berlaku 5 BAB II. BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN, PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN

NO NAMA BAB PENJELASAN 6 Pemberi Bantuan Pemerintah Nama Satuan Kerja pemberi bantuan 7 Bentuk bantuan pemerintah Jenis bantuan pemerintah sesuai peraturan Bentuk bantuan (barang/ jasa/ uang) Spesifikasi barang/ jasa Foto/ gambar teknis 8 Rincian Jumlah BantuanPemerintah Volume per bentuk bantuan 9 Persyaratan Penerima Bantuan Memuat Persyaratan (Administrasi, Teknis, Lokasi) calon penerima, kriteria calon Pemerintah penerima bantuan, dan syarat lainnya 10 Tata Kelola Pencairan Dana Memuat organisasi pengelola Bantuan Pemerintah (termasuk tugas tugasnya); Bantuan Pemerintah Mekanisme pencairan Bantuan 11 Penyaluran Dana Bantuan Memuat mekanisme usulan, verfikasi, penetapan, distribusi, pendampingan penggunaan Pemerintah bantuan, monitoring, dan evaluasi 12 BAB III. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN, KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI 13 Pertanggungjawaban Bantuan Memuat kewajiban penerima bantuan memberi laporan, mekanisme pelaporannya; Pemerintah Laporan eselon 1 kepada menteri sebelum tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan 14 Ketentuan Perpajakan Klausul pernyataan peraturan perpajakan yang diacu 15 Sanksi Memuat sanksi yang diberikan jika penerima bantuan melanggar kewajiban/ hal memberikan informasi tidak benar