BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

dokumen-dokumen yang mirip
A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

2015 PEMBELAJARAN PAI PADA PROGRAM AKSELERASI DI SD AR-RAFI BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia karena mendapatkan pendidikan, Tanpa pendidikan Manusia. mulia dengan pendidikan termasuk di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menyadari peran strategis pendidikan tersebut, pemerintah Indonesia senantiasa mendukung ide yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan nasional. Dalam hal ini, UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 33) memaparkan pengertian pendidikan sebagai: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan proses belajar dan pengembangan peserta didik untuk menggali potensi dirinya, sehingga bukan hanya kecerdasan secara intelektual saja yang didapatkan oleh peserta didik namun kecerdasan spiritual peserta didik pun mampu tertanam dengan baik. Meski kita tahu dengan pendidikan kita bisa mengubah semuanya, tetapi perlu diingat juga bahwasannya tahun demi tahun perkembangan zaman selalu berkembang terus-menerus, oleh karena itu diperlukan perubahan dan perkembangan dalam hal pendidikan, karena jika kita tetap saja pada apa yang ada dan tidak melakukan perubahan dan perkembangan maka sama saja kita mengalami keterbelakangan peradaban dan kita akan tertinggal dengan semua yang ada di dunia ini yang serba menuntut perkembangan. Hal ini sesuai dengan firman Allāh dalam Al-Qur ān surat Al-Ra d ayat 11 yang berbunyi:

2 Artinya: Sesungguhnya Allāh tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S. Al-Ra d [13] ayat 11) * Tampak jelas dari ayat di atas bahwasannya Allāh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut berusaha mengubah keadaan mereka sendiri. Perubahan atau inovasi dalam pendidikan juga diperlukan agar out-put (lulusan) yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan pendidikan sebagaimana mestinya. Adapun tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 (dalam Majid, 2012, hlm 16) yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah suatu mata pelajaran yang memberikan pengetahuan agama dan membentuk sikap, kepribadian, serta keterampilan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam hal pembentukan karakter, sikap, moral, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam. Tujuan dari pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti sebagaimana yang * Seluruh teks dan terjemah Al-Qur ān dalam skripsi ini dikutip dari menu Qur ān in Word dalam Microsoft Word, yang disesuaikan dengan Al-Qur ān dan Terjemahnya. Penerjemah: Tim Penerjemah Departemen Agama RI. Bandung: PT Syigma Examedia Arkanleema. 2009

3 dikutip dari Abdul Fattah Jalal (dalam Syahidin, 2009, hlm. 10) adalah menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allāh SWT. Sedangkan dalam kurikulum PAI (dalam Majid, 2012, hlm. 16) tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah: Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Belakangan ini banyak orang beranggapan bahwa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti belum mampu menjadikan peserta didik menguasai pengetahuan tentang ajaran agama Islam secara utuh, lebih-lebih dalam hal pembangunan moralitas peserta didik. Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana caranya agar implementasi pendidikan agama Islam itu bisa seiring dan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan Islam, yaitu menjadikan peserta didik yang memiliki pengetahuan agama Islam serta dapat terealisasi dalam sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guna tercapainya tujuan tersebut diperlukan adanya komponen-komponen pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain dalam pelaksanaan pendidikan. Salah satu komponen tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap pelaksana pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sejalan dengan itu, kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19 (dalam Majid, 2012, hlm. 38) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

4 pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pendapat lain menyatakan bahwa kurikulum digambarkan sebagai bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk para peserta didiknya (Hidayat, 2013, hlm. 20). Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat memegang kedudukan penting. Kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan khususnya pendidikan formal di sekolah. Dengan adanya kurikulum maka guru maupun peserta didik memiliki arah dan pedoman untuk melakukan kegiatan pendidikan, pengajaran dan pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah, mulai dari materi pelajaran yang harus diberikan, program dan rencana pembelajaran yang harus dibuat, kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilakukan dan penilaian terhadap pendidikan yang telah dilaksanakan dalam bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi. Sudah sepatutnya kalau kurikulum itu terus diperbaharui seiring dengan realitas, perubahan dan tantangan dunia pendidikan dalam membekali peserta didik menjadi manusia yang siap hidup dalam berbagai keadaan. Menurut Hidayat (2013, hlm. 1) kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 2004, 2006, dan tahun 2013. Tujuan dari adanya perubahan kurikulum adalah mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun yang dimaksud dengan kurikulum 2013 adalah:

5 Suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Mulyasa, 2013, hlm 68). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, (dalam Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 22) mengatakan bahwa kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan pengetahuan. Implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dari pemerintah yang diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia melalui kegiatan pembelajaran. Pada tahun ajaran 2013/2014 sejumlah sekolah sudah mulai menerapkan kurikulum 2013. Salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Sumedang yang sudah menerapkan kurikulum 2013 adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sumedang. Hal ini berdasarkan pada pra penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Februari 2014. SMA Negeri 2 Sumedang adalah sekolah yang dutunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai sekolah piloting untuk mengimplementasikan kurikulum 2013. Sebagai kurikulum yang masih terbilang baru, maka tidak heran jika pada pengimplementasiannya ditemukan masalah yang dialami khususnya pada kegiatan pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Guru belum memahami kurikulum 2013 secara menyeluruh baik secara penyusunan maupun prakteknya. 2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. 3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan kurikulum 2013. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. Dari rumusan masalah di atas dapat dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian berikut: 1. Bagaimana kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013? 2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang? 3. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang? 4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang?

7 D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. 2. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. 3. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. 4. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Adapun kegunaan dari penelitian ini secara teoritis antara lain: a. Memberikan kontribusi berupa penyajian informasi ilmiah untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. b. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

8 Penyusun berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama orang-orang yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti: a. Bagi bidang pendidikan, memberikan gambaran tentang problematika pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. b. Bagi pengelola SMA Negeri 2 Sumedang, memberi masukan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 yang tepat. c. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukkan perluasan bagi peneliti lainnya tentang implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. d. Bagi peneliti, memberikan pengalaman, wawasan, dan pemahaman pribadi tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013. e. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. F. Struktur Organisasi Skripsi Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I pendahuluan, yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

9 Bab II kajian pustaka, yang berisi konsep-konsep, teori-teori mengenai judul skripsi yang penulis ambil yaitu tentang kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan prosedur pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Bab III metode penelitian, yang berisi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, dan analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri atas pengolahan dan analisis data dari temuan peneliti mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. Bab V penutup, yang berisi kesimpulan dan saran peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.