Kata Kunci : Metode Creative Problem Solving (CPS), hasil belajar dan kerja sama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Maylani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

MIFTAHUDIN NIM. A

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses kegiatan pembentukan sikap,

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan yang membangun, mempertimbangkan informasi-informasi baru

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat belajar serta mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di indonesia merupakan masalah nasional. Meningkatkan mutu. merupakan petunjuk adanya usaha yang dilakukan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

BAB I PENDAHULUAN. atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di kelas saat ini menjadi proses. mengikuti langkah-langkah, aturan-aturan, serta contoh-contoh yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan, sehingga menjadi seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai pengetahuan luas, ketrampilan yang memadai dan kreativitas.

Transkripsi:

1 UPAYA MENINGKATKAN KERJA SAMA DAN HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS MELALUI METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DI KELAS IV SDN 4 SIJUK UPTD KABUPATEN BELITUNG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung Tahun Pelajaran 2015/2016 ) Oleh : Sayes Carolinie ABSTRAK Penelitian ini mengangkat judul Upaya Meningkatkan Kerja Sama dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Menemukan Pikiran Pokok Teks melalui Creative Problem Solving (CPS). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung kabupaten belitung pada tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 31 orang. Kemampuan menguasai materi yang masih rendah serta kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Dari permasalahan di atas, fokus penelitian yaitu penggunakaan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya kemampuan menguasai materi serta minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia diakibatkan cara belajar yang cenderung membosankan. Penelitian yang dilakukan adalah PTK ( Action Research Class Room ) penelitian tindakan kelas ini berlangsung 2 siklus, tiap siklus terdiri atas beberapa tahap yakni perencanaan,pelaksanaan dan observasi, dan analisis serata refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Menemukan Pikiran Pokok Teks yang dilakukan di kelas IV SDN 4 Sijuk Kabupaten Belitung Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat meningkatkan hasil belajar dan kerja sama siswa secara optimal. Hal ini terbukti dari perolehan nilai setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I lembar kerja peserta didik 64,51 (64,51%) dan siklus II menjadi 84,67 (84,67%) terjadi peningkatan pada skor rata-rata lembar kerja peserta didik siklus I dan siklus II sebesar 20,16 (20,16%) adanya peningkatan hasil belajar siswa dan kerja sama tersebut menggambarkan keberhasilan suatu peneliti. Kata Kunci : Metode Creative Problem Solving (CPS), hasil belajar dan kerja sama.

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang di sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kurikulum Sekolah Dasar (SD) yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Kurikulum yang digunakan di SDN 4 Sijuk pada saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hasil penelitian Pratiwi (2009:2) menunjukan bahwa siswa SDN 4 Sijuk Belitung mengalami beberapa permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terungkap dari hasil observasi, menunjukkan hasil : (1) Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang biasa dilakukan adalah pembelajaran bahasa Indonesia secara tradisional yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif selama mengikuti proses pembelajaran di kelas. (2) Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas belum menonjolkan berpikir kreatif siswa, siswa masih mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. (3) Siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya di depan kelas.

3 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN 4 Sijuk Belitung terdapat beberapa masalah pembelajaran bahasa Indonesia. Di bawah ini dipaparkan data hasil belajar siswa kelas IV semester I SDN 4 Sijuk Belitung pada tes kemampuan membaca disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabe1 1.1 Nilai Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung No. Nama Siswa Kkm Nilai Keterangan Tuntas Belum tuntas 1. Muhamad Fadil 70 80 2. Rizka Sulastri 70 65 3. Adam Maulana 70 60 4. Armilda 70 65 5. Asykar 70 70 6. Dennda 70 60 7. Desvita 70 65 8. Divia 70 65 9. Deswinta 70 65 10. Devira 70 60 11. Dewi 70 60 12. Wulan 70 80 13. Jodi 70 65 14. Nazwa 70 60 15. Rhamadan 70 70 16. Yulia 70 60 17. Shindi 70 65 18. Sukma 70 60 19. Rahma 70 65 20. Yusniar 70 70 21. Putri 70 60 22. Ilham 70 75 23. Adam 70 65 24. Nurul 70 60 25. Ridwan 70 55 26. Rizal 70 70 27. Faza 70 65 28. Nadya 70 75 29. Manziz 70 50 30. Aulia 70 60 31. Nur 70 55

4 Jumlah 1.940 8 23 Persentase 25,80 % 74,20 % Rata-rata 62,60 % Sumber : Daftar nilai SDN 4 Sijuk Belitung Dari tabel di atas dapat disimpulkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dari 31 siswa yang mencapai KKM yaitu 8 orang (25,80%), sedangkan yang tidak mencapai KKM sebanyak 23 orang (74.20%). Melihat kurangnya perhatian pada aspek kerja sama dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka perlu memberikan perhatian lebih pada kemampuan kerja sama dalam aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu dikemas secara menarik dan harus lebih mendukung perkembangan kreativitas. Kreativitas seorang guru dalam menyajikan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menarik perlu dipacu terus. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis menerapkan motode Creative Problem Solving (CPS) ingin membangun peserta didik memiliki motivasi belajar yang besar karena tujuan dari metode Creative Problem Solving (CPS) adalah untuk lebih meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca mereka dengan membuat para peserta didik membaca untuk teman satu dengan timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana saling merespons kegiatan membaca mereka. Salah satu pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat mendukung peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah pembelajaran dengan metode Creative Problem Solving (CPS). Dengan menggunakan metode

5 CPS ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kerja sama siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia, sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil. Dalam UU NO 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sisdiknas dikatakan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menganggap perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya melalui penelitian tindakan kelas. Hal inilah yang menjadikan motivasi peneliti mengambil judul: Upaya Meningkatkan Kerja Sama dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Menemukan Pikiran Pokok Teks melalui Metode Creative Problem Solving (CPS) di Kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas maka permasalahan dapat diidentifikasi permasalahanya sebagai berikut: 1) Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang biasa dilakukan adalah pembelajaran bahasa Indonesia secara tradisional yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif selama mengikuti proses pembelajaran di kelas; 2) Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas belum menonjolkan berpikir kreatif siswa, siswa masih mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru;

6 3) Siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya di depan kelas; 4) Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 23 orang. Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya pemahaman metode pembelajaran sehingga menyebabkan pembelajaran bahasa Indoenesia di SDN 4 Sijuk Kabupaten Belitung kurang menarik perhatian siswa untuk belajar. 1.3 Rumusan dan Pertanyaan Penelitian 1.3.1 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran; 2) Guru dapat mengajar dalam materi menemukan pikiran pokok teks. 1.3.2 Pertanyaan Peneliti Memperhatikan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi menemukan pikiran pokok teks melalui metode Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung? 2) Bagaimanakah menerapkan metode Creative Problem Solving pada pembelajaran menemukan pikiran pokok teks di kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung agar kerja sama dan hasil belajar siswa meningkat?

7 3) Adakah peningkatan kerja sama dan hasil belajar siswa pada materi menemukan pikiran pokok teks di kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung melalui metode Creative Problem Solving (CPS) 1.4 Pembatasan Masalah Mengingat masalah yang diteliti ini sangat luas, maka peneliti hanya membatasi masalah sebagai berikut. 1) Kemampuan peneliti yang diukur adalah kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menemukan pikiran pokok teks dengan menggunakan metode Creative Problem Solving pada siswa kelas VI SDN 4 Sijuk Belitung. 2) Kemampuan siswa kelas VI SDN 4 Sijuk Belitung yang diukur adalah kerja sama dan hasil belajar dalam menemukan pikiran pokok teks. 3) Keberhasilan metode Creative Problem Solving diukur dari keberhasilan siswa menemukan pikiran pokok teks dan meningkatkan kerja sama selama pembelajaran berlangsung. 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui keberhasilan peneliti menyusun RPP pada materi menentukan pikiran pokok teks dengan mengguanakan metode CPS pada siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung; 2) untuk mengetahui kemampuan peneliti menerapkan motode CPS dalam pembelajaran menemukan pikiran pokok teks agar kerja sama dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung meningkat;

8 3) untuk mengetahui peningkatan kerja sama dan hasil belajar siswa tentang materi menemukan pikiran pokok teks pada siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1) menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan dan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran di kelas; 2) meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tentang menemukan pikiran pokok teks di SDN 4 Sijuk Belitung; 3) memberikan inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan sarana di dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS). Secara praktis, penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut. 1. Bagi Siswa Hasil kegiatan penelitian ini, siswa diharapkan : a) mendapatkan pengalaman belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS); b) meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa pada materi menemukan pikiran pokok teks; c) memperoleh pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih menarik, menyenangkan, dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa;

9 d) proses pembelajaran akan lebih menarik; e) siswa aktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia; f) pembelajaran bahasa Indonesia tidak membosankan. 2) Bagi Guru Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai berikut : a) memberikan alternatif penggunaan metode Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa; b) meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran sehingga lebih profesional; c) meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya bahasa Indonesia; dan d) memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia. 3) Bagi Sekolah Hasil penelitian ini bermanfaat bagi sekolah sebagai berikut : a) memberi sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah; b) meningkatkan prestasi sekolah; dan c) memberikan kontribusi dalam pengembangan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. 4) Bagi Peneliti Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengalaman pembelajaran dengan menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS) dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain untuk meneliti masalah yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

10 1.7 Kerangka Pemikiran berikut. Dalam melakukan penelitian penulis memiliki kerangka pemikiran sebagai Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kondisi Awal Pembelajaran Siswa 1. Pasif, belum mengikuti pelajaran dengan aktif. 2. Belum kreatif 3. Tidak bisa Mengungkapkan pendapat Proses 1. Tradisional 2. Guru aktif Guru 1. Guru yang aktif 2. Metode konvensional 3. Guru tidak menggunakan media yang menarik Pembelajaran Menggunakan Metode Creative Problem Solving (CPS) Siswa 1. Aktif dalam melakukan pembelajaran 2. Prestasi meningkat Proses Antar siswa kerja sama dengan baik Guru Kreatif, inovatif dalam menggunakan metode dan media pembelajaran

11 Kerja sama dan hasil belajar siswa meningkat 1.8 Asumsi Untuk meneliti dan mendapatkan jawaban yang benar terhadap jawaban permasalahan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dirumuskan anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Pembelajaran hendaknya menciptakan dan meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa. 2) Hasil belajar merupakan capaian pembelajaran yang menjadi keberhasilan seseorang dalam pendidikan. Untuk itu, pembelajaran harus dapat meningkatkan kompetensi siswa dan mempunyai suatu materi yang di gunakan. 3) Pembelajaran menemukan pikiran pokok teks terdapat dalam KTSP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IV SD. 4) Metode Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu metode pembelajaran yang mampu memusatkan pada pengajaran dan keterampilan memecahkan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.

12 1.9 Hipotesis Untuk meneliti hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti adalah adanya pengeruh yang positif dari penggunaan metode CPS. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut. 1) Peneliti mampu menyusun RPP pada materi menemukan pikiran pokok teks melalui metode CPS untuk meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung. 2) Siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung mampu menemukan pikiran pokok teks dengan tepat, serta kerja sama dan hasil belajar siswa meningkat. 3) Metode CPS mampu meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa pada materi menemukan pikiran pokok teks untuk siswa kelas IV SDN 4 Sijuk Belitung. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menemukan pikiran pokok teks dengan menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS) untuk memberikan pengalaman dan pemahaman terhadap siswa dalam menemukan pikiran pokok teks, serta meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa. 1.10 Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dari yang membaca, maka beberapa istilah dengan judul penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional.

13 1) Kerja sama adalah adanya keterlibatan secara pribadi di antara kedua belah pihak demi tercapainya penyelesain masalah yang dihadapi secara optimal. 2) Hasil belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambah ilmu pengetahuan. 3) Pikiran pokok teks adalah gagasan yang mendasari pembuatan sebuah paragraf. 4) Metode adalah cara untum mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. 5) Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif adalah suatu metode pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana cara untuk meningkatkan pembelajaran.