USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan matematika sangat penting untuk di ungkapkan. Dalam. Gambaran anak anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mempelajari matematika, yang merupakan basic of science akan. lebih mempermudah dalam mengembangkan dan menguasai ilmu

UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

BAB I PENDAHULUAN. siswanya menjadi lebih kritis dan kreatif. Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh : ANITA PRANOWO PUTRI A

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

UPAYA PENINGKATAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN UMPAN BALIK (PTK di SMPN 2 Nogosari Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguhsungguh

BAB 1 PENDAHULUAN. berada. Pada dasarnya setiap peserta didik sudah memiliki potensi yang baik di. dapat berkembang melalui proses pembelajaran.

MUSRIAH A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiasi praktek pembelajaran di kelas. Pada umumnya guru

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN URETSUSU PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-ISLAM KALIJAMBE PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

IMPLEMENTASI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

USAHA PENINGKATAN KESIAPAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK (PTK

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : YUDI ARIWIBOWO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kualitas pendidikan harus ditingkatkan. investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan menghadapi dunia global

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang dihadapkan pada tantangan-tantangan yang. mengharuskannya mampu melahirkan individu-individu yang dapat

UPAYA PENINGKATAN INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC SMPN 3 Sawit Boyolali)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENGUKURAN MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Kutoharjo V Rembang) SKRIPSI

Transkripsi:

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 2 Geyer Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Disusun Oleh: AMIN SUSILO A 410 030 139 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumberdaya yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat untuk mencapai pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah peningkatan yang berkualitas. Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang di laksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang digunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di rumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Dalam interaksi pendidikan peserta didik tdak harus selelu diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah-masalah

dan melatih dirinya sendiri. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas adalah upaya lain yang tidak bias di abaikan begitu saja. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guru mendukung pengelolaan kelas. Pengeloaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Fungsi dari pendidikan sendiri membantu pengembangan seluruh potensi kecakapan dan karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan dengan segi intelektual, social, afektif maupun fisik motorik. Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi penerus. Proses pendidikan disekolah dilaksakan dalam bentuk belajar mengajar. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dengan bantuan alat. Bahwa matematika di ajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung di dalam matematika itu sendiri, tetapi matematika di ajarkan pada dasarnya bertujuan untuk membantu melatih pola pikir semua siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat. Disamping itu juga agar siswa terbentuk kepribadiannya serta terampil mengunakan matematikanya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika disekolah yaitu memberi tekanan pada penataan nalar, pembentukan sikap siswa serta ketrampilan dalam menerapkan matematika.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari mulai dari sekolah sampai sekarang, namun prestasi belajar yang dicapai masih tergolong rendah padahal sudah banyak usaha yang dilakukan oleh guru dan sekolah agar prestasi belajar matematika dapat meningkat lebih baik. Dalam pengembangan variasi mengajar tidak sembarangan,tetapi ada tuijuan yang hendak di capai yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevensi proses belajar mengajar,memberikan kesempatan fungsinya motivasi, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas beljar individual dan mendorong anak untuk belajar. Inti pokok dari pembelejaran adalah siswa yang belajar. Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Kemampuan kognitif siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dan kemandirian siswa maupun kemampuan siswa dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali ditemukan siswa yang mendapat nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran. Ada pula yang dapat nilai tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka masih kurang mampu menerapkan dengan baik berupa pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan situasi yang lain. Gambaran anak-anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai kecenderungan diantaranya: 1). Diruang kelas siswa tenang mendengarkan

guru. 2). Hampir semua siswa tidak mempunyai inisiatif untuk bertanya kepada guru. 3). Sibuk menyalin apa yang di ucapkan guru. 4). Apabila ditanya oleh guru tidak ada yang mau menjawab tetapi mereka menjawab bersamaan sehingga suaranya tidak jelas. 5). Siswa terkadang ribut sendiri waktu guru menerangkan atau mengajar. Berkaitan dengan masalah diatas, pada pembelajaran matematika ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika hampir tidak nampak. Siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal yang belum paham. Keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran belum kelihatan masih kurang. Biasanya siswa baru menulis setelah guru menulis jawaban. Kemandirian siswa dalam belajar matematika juga belum nampak pada pembelajaran matematika, banyak ditemukan siswa yang belum mengerjakan tugas rumah, pengulangan materi ajar yang biasanya diberikan pada awal pembelajaran. Karena banyak siswa yang tidak mempelajari dirumah, maka dapat menghambat proses belajar mengajar. Permasalahan lain dalam pembelajaran yang ditentukan adalah factor guru dan materi ajar. Pada pembelajaran matematika, dominasi guru sangat tinggi. Pengorganisasian siswa cenderung searah dan klasikal walaupun guru sudah berusaha mendekati siswa dengan cara berkeliling dan mendekati siswa. Gambaran permasalahan diatas menunjukan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan kemampuan dan prestasi

siswa. Usaha tersebut diawali dengan meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang dalam hal ini dibatasi pada keaktifan dan kemandirian siswa. Mengingat pentingnya matematika, dalam pembelajaran matematika idealnya usaha ini diawali dengan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menawarkan suatu pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa salah satu cara yaitu dengan menerapkan sistem tutorial. Menurut Bloom, proses belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah, menghasilkan menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sunarto dan Agung Hartono 2002 : 11). Kognitif merupakan suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. Perkembangan kognitif sendiri adalah perkembangan fungsi intelek atau proses proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak. Kemampuan kognitif berkaitan dengan pengetauan kemampuan berfikir dan kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif juga erat hubungannya dengan prestasi belajar matematika. Tanpa kemampuan kognitif sulit dibayangakn seorang siswa dapat barfikir, karena tanpa mustahil siswa tersebut dapat memahami materi-materi pelajaran yang disajikan kepadanya. Upaya pengembangan kognitif secara terarah, baik oleh orang tua maupun guru sangat penting.

Metode atau pendekatan belajar juga mempunyai pengaruh cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Salah satu pendekatan atau metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sistem tutorial. Tutorial ( tutorial sytem ) / tutor adalah suatu sistem dalam memberikan bimbingan kepada murid-murid, terutama pada murid yang mengalami kesulitan belajar tertentu. Dalam hal ini guru dianggap sebagai tutor. Peran seorang tutor adalah sebagai fasilitator yang bertugas memberi bantuan. Dengan sistem tutorial diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran matematika. Oleh karena itu usaha peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan sistem tutorial dalam kelompok tersebut perlu kerja sama antara guru matematika dan peneliti melalui penelitian tindakan kelas. Dengan demikian belajar matematika tidak hanya mendengarkan guru di kelas saja tetapi diperlukan kemampuan kognitif siswa didalam proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu proses pembelajaran di sekolah dengan menerapkan sistem tutorial diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran matematika B. Identifikasi Masalah Dalam latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang menghambat proses belajar mengajar matematika di SMP. Misalnya, kurang

efektifnya pembelajaran matematika, kemampuan matematika rendah, tingkat partisipasi masih rendah. Perlu disadari bawasannya pembelajaran matematika akan berhasil, tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru serta tercapainya tujuan pembelajaran melainkan kemampuan kognitif siswa juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran matematika. Apabila siswa mempunyai partisipasi aktif yang masih kurang, kemandirian belajar siswa yang kurang serta kemampuan matematika masih rendah maka pembelajaran matematika tidak meningkat. Tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah bisa terjadi karena dalam proses pembelajaran guru kurang memberitahukan segala segala sesuatu kepada siswanya. Kurang aktifnya guru dalam mendekati siswa serta membimbing siswa pada waktu pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak berani mengungkapkan apa yang difikirkan sehingga membuat siswa menjadi pasif. Kurangnya kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas rumah dan belajar dirumah dapat terjadi karena guru tegas dan jelas dalam memberikan perintah sehingga siswa menjadi bingung dan ragu-ragu dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Rendahnya kemampuan matematika siswa terjadi karena dalam proses pembelajaran guru dalam menjelaskan materi secara singkat dan cepat sehingga siswa dalam menguasai kurang, akibatnya sehingga nilai yang diperoleh siswa juga rendah.

Gangguan siswa dikelas kurang siapnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mengendalikan dan mengelola kelas. Kemampuan guru memegang andil besar dalam mengurangi gangguan yang terjadi dikelas. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan kognitif siswa dalam proses belajar mengajar dikhususkan pada keberanian siswa, memahami materi pokok pembahasan dan mampu menyelesaikan beberapa masalah yang bersangkutan pada materi pokok bahasan. 2. Sistem pengajaran yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran matematika adalah tutorial. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut diatas maka, permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini dirumuskan: 1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan menerapkan sistem tutorial dilaksanakan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika?

2. Adakah peningkatan kemampuan kognitif siswa selama proses belajar matematika dengan sistem tutorial? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menerapkan sistem tutorial dalam pembelajaran matematika guna peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Memahami peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan sistem tutorial F. Manfaat Penelitian Sebagai penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini memberikan manfaat terutama kepada pembelajaran Matematika. Disamping itu juga bermanfaat bagi penelitian peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran siswa di SMP. 1. Manfaat Teoritis. Secara umum penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran Matematika terutama pada peningkatan kemampuan kognitif siswa dengan menggunakan sistem tutorial. 2. Manfaat Praktis. Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberi manfaat antara lain:

a. Bagi penulis. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatankemampuan kognitif siswa setelah dilakukan proses pembelajaran Matematika dengan mengunakan sistem tutorial. b. Bagi guru matematika. Dengan mengunakan sistem tutorial dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih menarik dan kreaktif. c. Bagi siswa. Agar dapat peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika. G. Definisi Operasi Variabel 1. Peningkatan Peningkatan merupakan usaha menjadikan suatu keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya yang dapat di usahakan dan dipertanggung jawabkan. 2. Kognitif Suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, menyimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. 3. Tutorial Suatu sistem dalam memberikan bimbingan kepada murid-murid, terutama pada murid yang mengalami kesulitan belajar tertentu

4. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.