Umum. I. KETENTUAN UMUM 1. Perusahaan adalah perusahaan asuransi,

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI (NSL) BAGIAN PERTAMA UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BIAYA LIKUIDASI BAGIAN PERTAMA UMUM

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /SEOJK.05/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Direksi Perusahaan Reasuransi; dan 4. Direksi Perusahaan Reasuransi

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

, , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan III 2016 dan Per Tahun 2015

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.

Triwulan IV , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan II 2016 dan Per Tahun 2015

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan I 2016 dan Per Tahun 2015

(Dalam jutaan Rp.) Januari Tahun Desember Tahun 2016

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIIITahun 2017

Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

LAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO) Per / Bulan... Tahun... (Alamat Perusahaan)

Rin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

(Dalam jutaan Rp.) Februari Tahun Februari Tahun 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2013/ Triwulan IV Tahun 2013 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2014/ Triwulan I Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 Juni 2014/ Triwulan II Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) Asyki Business Center, Jl. RE. Martadinata No. 2D Air Mancur Bogor

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 September 2014/ Triwulan III Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2015/ Triwulan I Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2015/ Triwulan IV Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA

Rin cian , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau Bank

Rin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

Rin cian , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.05/2016 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAPORAN BULANAN PT ASKES (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/2018 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI BERBENTUK BADAN HUKUM USAHA BERSAMA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN RANCANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun 2

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN II Per 30 JUNI 2014

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun...2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN I Per 31 MARET 2015

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA YANG MEMILIKI UNIT SYARIAH 1. Tahun... 2 PT.

RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA YANG MEMILIKI UNIT SYARIAH 1 Tahun... 2 PT.

ASET 2018 I. INVESTASI I. U

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.05/2016 TENTANG

RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/ PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun... 2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2018 TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /SEOJK.05/2017

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014

LAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2015

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2016 / Per 30 Juni 2016

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2015 / Per 30 Juni 2015

PT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan I Tahun 2017 Tahun 2017 / Per 31 Maret 2017

PT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2017 / Per 30 Juni 2017

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2015

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Tahunan 2016 / Per 31 Desember 2016

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017

LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TAHUNAN 2013

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan III Tahun 2015 / Per 30 September 2015

LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PT Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2017

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan IV Tahun 2014

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2013

Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional

LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2014

Transkripsi:

Umum Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Direksi Perusahaan Reasuransi; 4. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; dan 5. Tim Likuidasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi baik yang menjalankan usahanya secara konvensional maupun syariah di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI, DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH Sehubungan dengan amanat Pasal 32 ayat (6) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.05/2015 tentang Pembubaran, Likuidasi, dan Kepailitan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah, perlu untuk mengatur ketentuan pelaksanaan mengenai pedoman penyusunan neraca sementara likuidasi perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM 1. Perusahaan adalah perusahaan asuransi,

perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 2. Likuidasi Perusahaan yang selanjutnya disebut Likuidasi adalah tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban Perusahaan sebagai akibat pencabutan izin usaha Perusahaan dan pembubaran. 3. Tim Likuidasi adalah tim yang bertugas melakukan Likuidasi yang dibetuk oleh RUPS atau Otoritas Jasa Keuangan. 4. Neraca Sementara Likuidasi yang selanjutnya disingkat NSL adalah neraca Perusahaan per tanggal pencabutan izin usaha Perusahaan yang disusun oleh Tim Likuidasi berdasarkan neraca penutupan yang telah diaudit dengan memperhitungkan: a. posisi aset berdasarkan nilai yang diperkirakan dapat direalisasikan; dan b. posisi kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu pengajuan tagihan atau piutang oleh kreditor. 5. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. II. PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI 1. Dalam rangka pelaksanaan Likuidasi

Perusahaan, Tim Likuidasi wajib menyusun NSL. 2. Penyusunan NSL sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus mengacu pada pedoman penyusunan NSL sebagaimana terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran OJK ini. 3. Pedoman penyusunan NSL sebagaimana dimaksud pada angka 2 tidak berlaku terhadap NSL yang sudah disampaikan oleh Tim Likuidasi kepada OJK sebelum Surat Edaran OJK ini ditetapkan. III. PENUTUP Surat Edaran OJK ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2017 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERASURANSIAN, DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA RISWINANDI LAMPIRAN LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI, DAN PERUSAHAAN

REASURANSI SYARIAH PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI (NSL) BAGIAN PERTAMA UMUM Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.05/2015 tentang Pembubaran, Likuidasi, dan Kepailitan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah. Maksud dan Tujuan 1. Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam rangka penyusunan Neraca Sementara Likuidasi oleh Tim Likuidasi. 2. Tujuan pedoman ini adalah untuk memberikan panduan serta langkah-langkah yang diperlukan oleh Tim Likuidasi dalam menyusun Neraca Sementara Likuidasi sehingga menghasilkan informasi yang andal dan relevan. 3. Materi pedoman ini adalah sebagai berikut: Bagian Pertama, Umum: a. Dasar Hukum. b. Maksud dan Tujuan. c. Ketentuan Umum. Bagian Kedua, Konsep Dasar Penyusunan Neraca Sementara Likuidasi. Bagian Ketiga, Format dan Penjelasan akunakun Neraca Sementara Likuidasi. Bagian Keempat, Prosedur Penyusunan

Neraca Sementara Likuidasi. Bagian Kelima, Penyampaian Neraca Sementara Likuidasi. Ketentuan Umum 1. Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 2. Kreditor adalah setiap pihak yang memiliki piutang atau tagihan kepada Perusahaan termasuk pemegang polis, tertanggung, peserta, atau pihak lain yang berhak atas manfaat asuransi/asuransi syariah dan pegawai Perusahaan. 3. Likuidasi Perusahaan yang selanjutnya disebut Likuidasi adalah tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban Perusahaan sebagai akibat pencabutan izin usaha Perusahaan dan pembubaran. 4. Tim Likuidasi adalah tim yang bertugas melakukan Likuidasi yang dibentuk oleh RUPS atau Otoritas Jasa Keuangan. 5. Neraca Penutupan adalah neraca Perusahaan per tanggal pencabutan izin usaha Perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6. Neraca Sementara Likuidasi yang selanjutnya disingkat NSL adalah neraca Perusahaan per tanggal pencabutan izin usaha Perusahaan yang disusun oleh Tim Likuidasi berdasarkan neraca penutupan yang telah diaudit dengan memperhitungkan: a. posisi aset berdasarkan nilai yang diperkirakan dapat direalisasikan; dan b. posisi kewajiban setelah berakhirnya

jangka waktu pengajuan tagihan atau piutang oleh kreditor. 7. Neraca Akhir Likuidasi adalah neraca yang disampaikan oleh Tim Likuidasi setelah proses Likuidasi selesai atau berakhirnya jangka waktu pelaksanaan Likuidasi. BAGIAN KEDUA KONSEP DASAR PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI A. Tujuan dan Pengguna Neraca Sementara Likuidasi 1. NSL merupakan informasi keuangan awal yang dibuat oleh Tim Likuidasi berdasarkan Neraca Penutupan yang telah diaudit yang merupakan salah satu acuan dalam pelaksanaan Likuidasi. 2. Tujuan NSL adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi aset berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan (realizable value) dan posisi kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu pengajuan tagihan atau piutang oleh Kreditor yang harus diselesaikan per tanggal pencabutan izin usaha Perusahaan. 3. Pengguna NSL meliputi antara lain: a. OJK, sesuai dengan fungsinya sebagai pihak yang melakukan pengawasan Likuidasi Perusahaan. b. Tim Likuidasi, yang berkepentingan atas informasi mengenai taksiran nilai aset yang akan dicairkan serta kewajiban yang harus diselesaikan dari hasil pencairan aset tersebut. c. Pemerintah, yang berkepentingan

terhadap informasi antara lain mengenai kewajiban pajak yang harus diselesaikan oleh Perusahaan dalam Likuidasi. d. Debitor, yang berkepentingan terhadap informasi mengenai jumlah kewajiban yang harus diselesaikan kepada Perusahaan dalam Likuidasi. e. Kreditor, yang berkepentingan terhadap informasi mengenai potensi penyelesaian kewajiban dari Perusahaan dalam Likuidasi. B. Tanggung Jawab 1. Tim Likuidasi bertanggung jawab atas penyusunan dan isi NSL. 2. NSL harus mendapat persetujuan OJK. Persetujuan OJK tersebut hanya terbatas pada kesesuaian bentuk dan susunan Neraca Sementara Likuidasi yang disusun oleh Tim Likuidasi. C. Asumsi Dasar 1. NSL disusun atas dasar akrual (accrual basis), yang memberikan informasi kepada pengguna, tidak hanya berupa transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima masa depan. 2. NSL disusun dengan basis likuidasi (liquidation basis). Aset dinilai sebesar jumlah yang dapat direalisasi (realizable value) dan kewajiban dinilai sebesar jumlah yang harus diselesaikan per tanggal pencabutan izin usaha Perusahaan.

Mengingat Perusahaan telah dicabut izin usahanya dan sedang dalam porses likuidasi, maka penggunaan prinsip biaya historis (historical cost) yang digunakan oleh Perusahaan dengan asumsi adanya kelangsungan usaha (going concern) menjadi tidak relevan. 3. Penilaian aset berdasarkan estimasi nilai yang dapat direalisasikan (realizable value) dilakukan dengan pendekatan nilai pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai yang dapat direalisasikan didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. D. Unsur Neraca Sementara Likuidasi 1. NSL terdiri atas: a. aset, yang meliputi aset yang diakui atau seharusnya diakui dalam Neraca Penutupan Perusahaan yang diharapkan akan dapat dicairkan dalam bentuk kas dalam masa Likuidasi. b. kewajiban, yang meliputi liabilitas yang diakui atau seharusnya diakui dalam Neraca Penutupan Perusahaan yang diselesaikannya melalui pembayaran kas dalam masa Likuidasi. c. estimasi selisih lebih (kurang) merupakan selisih antara nilai aset sebagaimana dimaksud huruf a dengan nilai liabilitas sebagaimana dimaksud huruf b. 2. Aset disajikan sebagai berikut: a. investasi; dan b. bukan investasi 3. Liabilitas disajikan sebagai berikut: a. estimasi biaya Likuidasi;

b. kewajiban kepada Kreditor. 4. Estimasi seluruh biaya Likuidasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan Likuidasi yang tercantum dalam daftar biaya Likuidasi, antara lain remunerasi Tim Likuidasi dan tim pendukung atau pihak lain untuk mendukung likuidasi, biaya operasional kantor, biaya perkara di pengadilan, dan biaya lelang yang terutang. Jumlah estimasi biaya Likuidasi ini didasarkan pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya yang disusun oleh Tim Likuidasi dan telah disetujui oleh OJK. 5. Kewajiban kepada Kreditor adalah utang yang dimiliki oleh Perusahaan dalam Likuidasi yang harus dibayarkan kepada Kreditor. BAGIAN KETIGA FORMAT NERACA SEMENTARA LIKUIDASI (Terlampir) BAGIAN KEEMPAT PROSEDUR PENYUSUNAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI A. Data/Informasi yang Diperlukan Untuk menyusun NSL, diperlukan data/informasi sebagai berikut: 1. Neraca Penutupan yang telah diaudit. 2. Daftar aset yang sekurang-kurangnya berisi informasi jenis aset, tahun perolehan, harga perolehan, nilai buku per tanggal pencabutan, estimasi nilai aset, kondisi aset, dan dasar penilaian aset. 3. Laporan penilaian aset dari lembaga penilai yang terdaftar pada instansi yang

berwenang (bila ada). 4. Surat pernyataan yang disertai dengan jaminan aset yang telah dinotarialkan dari pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan aset Perusahaan (bila ada). 5. Daftar kelompok Kreditor yang piutangnya layak dibayarkan. 6. Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang berisi informasi mengenai anggaran biaya likuidasi sampai dengan perkiraan berakhirnya proses likuidasi. B. Prosedur Penilaian Aset Prosedur penyusunan NSL, yaitu sebagai berikut: 1. Menginventarisasi seluruh aset Perusahaan yang telah tercatat dalam Neraca Penutupan. Inventarisasi mencakup bukti kepemilikan, keberadaan, dan kondisi fisiknya. 2. Untuk jenis aset dikelompokan menjadi sebagai berikut: No. Jenis Aset Kelompok Aset 1. Aset Investasi 1. Bermasalah 2. Tidak bermasalah 2. Aset Bukan 1. Bermasalah Investasi 2. Tidak bermasalah 3. Aset Lain 1. Bermasalah 2. Tidak bermasalah 3. Aset berupa aset tetap dan aset tetap lainnya dinyatakan dalam kelompok bermasalah apabila aset tersebut memiliki

hambatan hukum dalam pencairannya yang disebabkan oleh: a. Dokumen tidak lengkap; b. Dokumen lengkap tetapi fisik aset tidak diketahui keberadaannya; c. pengikatan tidak sempurna; d. aset dan/atau agunan tidak marketable; dan/atau e. menjadi objek sengketa di luar atau di dalam pengadilan. 4. Penilaian aset sebesar nilai yang dapat direalisasi (realizable value) dengan menggunakan acuan sebagai berikut: a. Aset lancar Perusahaan berupa kas atau setara kas dihitung berdasarkan nilai nominal. b. Surat berharga, termasuk yang diterbitkan oleh Bank Sentral dan/atau pemerintah, dinilai berdasarkan nilai pasar. c. Tansaksi surat berharga melalui repurchase agreement (REPO), dinilai berdasarkan biaya perolehan efek yang diamortisasi dengan suku bunga efektif (amortized cost). d. Aset tetap dinilai dengan cara: 1) Nilai pasar, yang ditetapkan oleh lembaga penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang atau dari informasi lainnya dalam hal tidak dimungkinkan penilaian dilakukan oleh lembaga penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang; atau 2) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir dalam hal tidak tersedia

nilai pasar. e. Aset lainnya yang masih memiliki nilai ekonomis dinilai sebesar nilai yang diperkirakan dapat direalisasikan, sedangkan aktiva lainnya yang tidak memiliki nilai ekonomis atau tidak dapat direalisasikan dinilai sebesar nol. 5. Kewajiban dinilai sebesar jumlah yang tercantum dalam Neraca Penutupan yang telah diaudit dan memperhitungkan kewajiban per tanggal pencabutan izin usaha yang informasinya diketahui setelah tanggal pencabutan izin usaha. 6. Rincian atas pos-pos dalam NSL agar diuraikan dalam penjelasan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Neraca Sementara Likuidasi tersebut. BAGIAN KELIMA PENYAMPAIAN NERACA SEMENTARA LIKUIDASI 1. NSL harus ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Likuidasi. 2. NSL disampaikan kepada OJK termasuk rincian neracanya. 3. Tim Likuidasi menyampaikan NSL kepada OJK paling lama 60 (enam puluh) hari setelah Tim Likuidasi menerima Neraca Penutupan yang telah diaudit, untuk mendapatkan pesetujuan OJK. 4. Dalam rangka pemberian persetujuan, OJK akan melakukan reviu atas bentuk dan susunan NSL dan jika diperlukan dapat meminta perbaikan atas NSL tersebut. 5. Dalam hal OJK meminta perbaikan NSL, Tim Likuidasi wajib memenuhi permintaan OJK

paling lama 15 (lima belas) hari sejak tanggal permintaan perbaikan NSL oleh OJK. 6. Persetujuan OJK atas NSL kepada Tim Likuidasi disampaikan secara tertulis.

BAGIAN KETIGA FORMAT NERACA SEMENTARA LIKUIDASI LAMPIRAN A. Format Neraca Sementara Likuidasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi NSL disusun dengan format sebagai berikut: PT... (DL)/KOPERASI... (DP) PERUSAHAAN ASURANSI/PERUSAHAAN REASURANSI NERACA SEMENTARA LIKUIDASI (NSL) Per... (tanggal pencabutan izin usaha perusahaan) (dalam jutaan rupiah) SAP Penjelasan** Jenis Akun SAK Dana Dana Bermasalah Tidak Asuransi Perusahaan Bermasalah ASET Investasi* Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito Saham Obligasi Korporasi MTN Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara Selain RI Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga Multinasional Reksa Dana

Efek Beragun Aset Dana Investasi Real Estat Transaksi Surat Berharga melalui Repurchase Agreement (REPO) Penyertaan Langsung Tanah, Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Investasi Pembiayaan melalui Kerja Sama dengan Pihak Lain Emas Murni Pinjaman yang Dijamin dengan Hak Tanggungan Pinjaman Polis Investasi Lain Jumlah Investasi Bukan Investasi Kas dan Bank Tagihan Premi Penutupan Langsung XXX XXX - XXX - Tagihan Premi Reasuransi XXX XXX - XXX - Tagihan Klaim Koasuransi XXX XXX - XXX - Tagihan Klaim Reasuransi XXX XXX - XXX - Tagihan Investasi Tagihan Hasil Investasi Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah Dengan Bangunan XXX XXX - XXX - untuk Dipakai Sendiri Biaya Akuisisi yang Ditangguhkan XXX - XXX - XXX Aset Tetap Lain Aset Lain

Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET Dikurangi: Estimasi Biaya Likuidasi Aset yg tersedia untuk membayar kewajiban LIABILITAS Estimasi Biaya Likuidasi Liabilitas Kepada Pemegang Polis XXX - XXX XXX XXX a. Utang Klaim XXX XXX - XXX XXX b. Cadangan Klaim XXX XXX - XXX XXX c. Cadangan Premi XXX XXX - XXX XXX d. Cadangan atas Premi yang Belum merupakan XXX XXX - XXX XXX Pendapatan Dikurangi: Aset Reasuransi Total Liabilitas Kepada Pemegang Polis Utang Gaji Pegawai XXX - XXX XXX XXX Utang Koasuransi XXX XXX - XXX XXX Utang Reasuransi XXX XXX - XXX XXX Utang Komisi Utang Pajak XXX XXX XXX XXX Biaya yang Masih Harus Dibayar Utang Lain Pinjaman Subordinasi XXX - XXX XXX XXX JUMLAH LIABILITAS ESTIMASI SELISIH LEBIH/KURANG Keterangan: * : Jenis investasi termasuk juga jenis investasi yang menggunakan prinsip syariah ** : Penjelasan diisi dengan jumlah aset yang bermasalah dan tidak bermasalah. Pengisian untuk aset bermasalah harus dijabarkan secara rinci dengan nama dari masing-masing aset.

B. Format Neraca Sementara Likuidasi Perusahaan Asuransi Syariah dan Perusahaan Reasuransi Syariah NSL disusun dengan format sebagai berikut: PT... (DL)/KOPERASI... (DP) PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH/PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH NERACA SEMENTARA LIKUIDASI (NSL) Per... (tanggal pencabutan izin usaha perusahaan) (dalam jutaan rupiah) SAP Penjelasan Jenis Akun SAK Dana Tabarru Dana Perusahaan Bermasalah Tidak Bermasalah ASET Investasi Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito Saham Syariah Sukuk atau Obligasi Syariah MTN Syariah Surat Berharga Syariah yang Diterbitkan oleh Negara RI Surat Berharga Syariah yang Diterbitkan oleh Negara Selain RI Surat Berharga Syariah yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga Syariah yang Diterbitkan oleh Lembaga

Multinasional Reksa Dana Syariah Efek Beragun Aset Syariah Dana Investasi Real Estat Syariah Transaksi Surat Berharga melalui Repurchase Agreement (REPO) Kerja Sama Pemberian Pembiayaan Emas Murni Pinjaman Polis Investasi Lain Jumlah Investasi Bukan Investasi Kas dan Bank Tagihan Kontribusi Tabarru Penutupan Langsung Tagihan Kontribusi Reasuransi XXX XXX - XXX XXX XXX XXX - XXX XXX Aset Reasuransi XXX XXX XXX Tagihan Klaim Koasuransi Tagihan Klaim Reasuransi XXX XXX - XXX XXX XXX XXX - XXX XXX Tagihan Investasi Tagihan Hasil Investasi Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET Dikurangi: Estimasi Biaya Likuidasi Aset yg tersedia untuk membayar kewajiban LIABILITAS Estimasi Biaya Likuidasi XXX - XXX XXX XXX

Liabilitas Kepada Peserta a. Utang Klaim XXX XXX - XXX XXX b. Penyisihan Klaim XXX XXX - XXX XXX c. Penyisihan Kontribusi XXX XXX - XXX XXX d. Penyisihan Kontribusi yang Belum Menjadi XXX XXX - XXX XXX Pendapatan/Hak Dikurangi: Aset Reasuransi Total Kewajiban Kepada Peserta Utang Gaji Pegawai XXX - XXX XXX XXX Utang Koasuransi XXX XXX - XXX XXX Utang Reasuransi XXX XXX - XXX XXX Utang Ujrah Kepada Perusahaan Utang Pajak XXX - XXX XXX XXX Biaya yang Masih Harus Dibayar Utang Lain Pinjaman Subordinasi XXX - XXX XXX XXX JUMLAH LIABILITAS ESTIMASI SELISIH LEBIH/KURANG Keterangan: * : Jenis investasi termasuk juga jenis investasi yang menggunakan prinsip syariah ** : Penjelasan diisi dengan jumlah aset yang bermasalah dan tidak bermasalah. Pengisian untuk aset bermasalah harus dijabarkan secara rinci dengan nama dari masing-masing aset.