BAB I PENDAHULUAN. 1993, namun setelah tahun 1993 Posyandu mengalami penurunan fungsi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan anak yang berkualitas dapat dilakukan dengan. memenuhi kebutuhan anak. Kebutuhan pada anak tidak hanya meliputi

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang. mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah mengembangkan banyak program yang melibatkan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Sebagai pusat kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. berkelanjutan (sustainable development). Peningkatan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. tergantung pada kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (Dinkes Sumut,

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya

imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Kegiatan posyandu penting untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya adalah posyandu. Posyandu

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. mikro disebabkan karena kurangnya asupan vitamin dan mineral essensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan. tugas teknis operasional (Depkes, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah tersebut kementerian. kesehatan (kemenkes) menyediakan anggaran hingga Rp 700 miliar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. yaitu faktor genetik dan non genetik, seperti lingkungan, nutrisi, dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masa bayi, lalu berkembang menjadi mandiri di akhir masa kanak-kanak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia menurut WHO masih rendah, hal ini disebabkan oleh belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal oleh masyarakat, termasuk posyandu. Kesejahteraan masyarakat, terutama lapisan bawah, pemerintah telah mengembangkan banyak program yang melibatkan berbagai lembaga yang ada di masyarakat. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu program sebagai sarana untuk menggalakan program pembangunan kesehatan nasional yang pada pelaksanaan kegiatannya melibatkan petugas Puskesmas, petugas BKKBN sebagai penyelenggara pelayanan profesional dan peran serta masyarakat (Atmatsier, 2001). Posyandu diperkenalkan pada masyarakat Indonesia sejak tahun 1984 dan dalam perkembanganya Posyandu tumbuh pesat hingga sekitar tahun 1993, namun setelah tahun 1993 Posyandu mengalami penurunan fungsi dan kegiatannya, padahal dalam pembiayaan penyelenggaraan Posyandu tergolong relatif murah, namun dapat menjangkau cakupan target yang lebih luas, sehingga Posyandu merupakan alternatif pelayanan kesehatan yang perlu dipertahankan. Untuk dapat membentuk Posyandu yang dapat bertahan kelangsungannya diperlukan informasi faktor-faktor apa yang memotivasi masyarakat menggunakan pelayanan terpadu (Akhsan, 2006). 1

2 Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan setempat. Dimana kegiatan posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan dari petugas kesehatan. Alasan Posyandu didirikan yaitu agar Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan pelayanan keluarga berencana. Selain itu dengan adanya kegiatan posyandu diharapkan dapat menimbulkan rasa memiliki masyarakat terutama terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan Keluaga Berencana. (Depkes, 1997). Untuk memanfaatkan Posyandu secara optimal maka tenaga kesehatan setempat untuk memberikan motivasi kepada ibu balita agar ibu rutin datang ke Posyandu Motivasi merupakan karakteritik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang, banyak faktor yang meyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi merupakan perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan dalam berperilaku (Kadek, 2006). Dimana dengan tumbuhnya motivasi yang dimiliki

3 ibu balita akan berdampak pada perilaku ibu untuk datang ke Posyadu secara rutin memeriksakan kesehatan balitanya. Faktor yang mempengaruhi motivasi ibu balita datang ke Posyandu yaitu faktor motivasi intristik yang meliputi fisik, proses mental, faktor kematangan usia, keinginan dalam diri sendiri, pengelolaan diri, tingkat pengetahuan. Faktor ekstrinsik meliputi lingkungan, dukungan suami, penguatan/kekuatan, media (Handoko, 1998). Motivasi yang kurang dari ibu balita untuk datang ke Posyandu berpengaruh pada pemantauan status gizi. Data dari Puskesmas Karangtengah diketahui bahwa terdapat anak balita yang mengalami status gizi kurang sebanyak 28 anak. Salah satu yang menyebabkan status gizi kurang yaitu kurangnya ibu memeriksakan kondisi kesehatan anak balita ke Posyandu rutin setiap bulan (Data Puskesmas, 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa posyandu di Kabupaten Demak terdapat 1.225 unit Posyandu dengan jumlah penduduk dewasa sebanyak 3150 orang dan jumlah anak balita sebanyak 1350 anak. Data dari desa Wonowoso pada bulan November 2008 didapatkan hasil bahwa jumlah kedatangan ibu balita ke Posyandu meliputi : Posyandu 1 (Krajan) adalah 108 orang, Posyandu 2 (Tugu Rw 03) sebanyak 86 orang, Posyandu 3 (Tugu Rw 04) sebanyak 90 orang, Posyandu 4 (Daun Lor Rw 05) sebanyak 70 orang, Posyandu 5 (Daun Kulon Rw 05) sebanyak 45 orang, Posyandu 6 (Perumnas) sebanyak 61 orang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 428 ibu balita yang datang ke Posyandu (Data Posyandu Wonowoso, 2008). Sedangkan hasil wawancara dengan 10 ibu balita diketahui bahwa motivasi

4 ibu balita untuk datang ke Posyandu dengan alasan agar anak mendapatkan imunisasi, menimbang berat badan anaknya, tetapi tentang fungsi Posyandu, hampir sebagian besar ibu balita tidak mengetahuinya sebanyak 7 orang (70%), sedangkan 3 orang (30%) mengetahui manfaat Posyandu. Ibu balita yang datang ke posyandu dengan alasan mengetahui manfaat dari posyandu, selain itu adanya kesadaran ibu balita datang ke posyandu, sehingga ibu balita termotivasi untuk datang ke posyandu. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak? C. Tujuan Penelitian 1. Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak.

5 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan usia ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. b. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan tentang fungsi Posyandu pada ibu balita di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. c. Mendeskripsikan dukungan suami pada ibu balita untuk datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. d. Mendeskripsikan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. e. Menganalisis hubungan antara usia dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. f. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang fungsi Posyandu dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. g. Menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan motivasi ibu balita datang ke Posyandu di desa Wonowoso Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Masyarakat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman nyata dalam penelitian terutama tentang fungsi Posyandu terhadap motivasi ibu balita datang ke Posyandu. 2. Puskesmas Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Puskesmas sebagai fasilitator Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu terutama dalam memotivasi ibu balita datang ke Posyandu. 3. Ilmu Keperawatan Memberikan pengetahuan yang lebih khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, golongan masyarakat luas. E. Bidang Ilmu Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu keperawatan keluarga dan komunitas.