PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PADA PKn DALAM KERANGKA KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN. oleh Tubagus Herlambang

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

Budaya (kearifan local) Sebagai Landasan Pendidikan Indonesia Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

2015 IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DASAR-DASAR PENDIDIKAN. Ahmad Rithaudin, M.Or JASMANI

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa Indonesia kini menjadi sorotan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Rohiman Lesmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

Transkripsi:

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PADA PKn DALAM KERANGKA KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN A. PENDAHULUAN Budaya dan karakter merupakan hasil dari pendidikan dalam arti luas. Budaya dan karakter bangsa Indonesia secara konseptual tercermin dalam rumusan dan kandungan sila-sila Pancasila. Membangun budaya dan karakter secara oleh Tubagus Herlambang ABSTRAK Persoalan budaya dan karakter bangsa pada saat ini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu berfokus pada berbagai aspek kehidupan dan dikemukakan dalam berbagai media seperti koran, media elektronik. Tulisan-tulisan dan wawancara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa mengemuka. Selain di media massa para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pun berbicara mengenai permasalahan budaya dan karakter di berbagai forum seminar pada tingkat lokal, nasional, dan bahkan internasional. Permasalahan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual dan sebagainya menjadi topik pembahasan di media massa dan seminar tersebut. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti berbagai perturaan dan hukum, pelaksanaan dan penerapan hukum yang lebih kuat, dan sebagainya. Kurikulum yang merupakan the heart of education sudah harus memberikanperhatiannya lebih besar terhadap pendidikan karakter bangsa dibandingkan masa sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya yang dikemukakan di media massa dan Sarasehan Nasional tahun 2010 sudah menggambarkan kuatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji bahwa apa yang dikemukakan masyarakat sebagai kebutuhan mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa secara imperative merupakan rumusan kualitas manusia Indonesia terkandung dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah juga menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa telah dikembangkan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai lembaga pemerintah terutama di berbagai unit Kementerian Pendidikan Nasional. Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan masyarakat dan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa akhirnya berakumulasi pada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan menjadi salah satu mata pelajaran unggulan paling tidak untuk masa 5 (lima) tahun mendatang. Pedoman guru ini dirancang dalam rangka menterjemahkan kebijakan pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kata kunci : Pendidikan karakter bangsa, Penjasorkes psikologis harus bertumpu pada pembangunan hati, otak dan fisik. Dengan demikian pendidikan budaya dan karakter bangsa ditekankan pada internalisasi, personalia atau penghayatan, dan pembentukan prilaku peserta didik. Sebagai suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam Pendidikan Studi Perilaku Karakter Tentang dan Budaya Pengaruh Bangsa Karakteristik Pada Nasabah PKn Dalam Bank Kerangka Dalam Memilih Konsep Deposito Pembelajaran Berjangka 760

mengembangkan potensi peserta didik, pendidikan juga merupakan suatu usaha kolektif dari masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi kehidupan mereka, kelangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu pendidikan harus disikapi sebagai proses pewarisan budaya dan pembangunan bangsa dan karakter (nation and character building) bagi generasi muda. Proses pengembangan budaya dan karakter bangsa dimaksudkan sebagai wahana untuk menjamin kelangsungan serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Pengembangan yang dilakukan melalui pendidikan harus diwujudkan dalam bentuk proses pengembangan potensi diri setiap peserta didik sebagai komponen pendukung budaya dan karakter bangsa di masa mendatang. Oleh karena itu proram pendidikan budaya dan karakter bangsa haruslah berfokus pada pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang mendasar dan baik atau fundamental, diperlukan, dan diinginkan oleh masyarakat dan bangsa. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter tersebut harus dilakukan dengan perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan metode belajar dan pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan usaha bersama sekolah dan oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru, semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah. Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan proses pendidikan yang berpusat pada pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter pada masyarakat sekolah termasuk di dalamnya dan paling utama peserta didik. Pengembangan nilai-nilai tersebut harus tetap menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif mempelajari, menginternalkan, memasukkan nilai dalam sistem nilai yang sudah ada pada dirinya, menjadikan nilai baru tersebut menjadi bagian dari kepribadian dirinya. Secara kontekstual nilai-nilai itu terus berkembang selama mereka berada dalam proses pendidikan di sekolah dan masyarakat, dan menjadi dasar untuk mempelajari nilai-nilai baru setelah sepenuhnya berkarya di masyarakat. Dengan perkataan lain, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut akan menjadi modal dasar menjadikan mereka sebagai warganegara Indonesia yang mampu membangun bangsa dan negaranya. Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter tersebut menghendaki suatu proses yang berkelanjutan (never ending process), dilakukan melalui mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Agar internalisasi nilai-nilai tersebut dapat dideteksi, maka dalam pengembangan perencanaan pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Pada PKn Dalam Kerangka Konsep Pembelajaran Studi Perilaku Tentang Pengaruh Karakteristik Nasabah Bank Dalam Memilih Deposito Berjangka 761

pembelajaran sistem nilai budaya dan karakter bangsa harus sudah tercermin. Lazimnya pembelajaran budaya dan karakter bangsa sebagai pokok bahasan/mata pelajaran menggunakan pendekatan penanaman nilai (value inculcation approach), pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach), pendekatan analisis (values analysis approach), pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach) dan pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach). Akan tetapi dalam pedoman pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi kedalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadi nilai sesuai dengan keyakinan diri. Prinsip ini dimaksudkan agar peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap dan berbuat. Hal ini dimaksudkan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial. Penerapannya melalui kegiatan seperti: bermain peran, simulasi, diskusi, hubungan antar individu, dan melalui kegiatan sekolah. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU. Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan proses pendidikan yang berpusat pada pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter pada masyarakat sekolah termasuk di dalamnya dan paling utama peserta Pendidikan Studi Perilaku Karakter Tentang dan Pengaruh Budaya Karakteristik Bangsa Pada Nasabah PKn Dalam Bank Dalam Kerangka Memilih Konsep Deposito Pembelajaran Berjangka 762

didik. Pengembangan nilai-nilai tersebut harus tetap menempatkan peserta didik sebagai subjek yang aktif mempelajari, menginternalkan, memasukkan nilai dalam sistem nilai yang sudah ada pada dirinya, menjadikan nilai baru tersebut menjadi bagian dari kepribadian dirinya. Secara kontekstual nilai-nilai itu terus berkembang selama mereka berada dalam proses pendidikan di sekolah dan masyarakat, dan menjadi dasar untuk mempelajari nilai-nilai baru setelah sepenuhnya berkarya di masyarakat. Dengan perkataan lain, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut akan menjadi modal dasar menjadikan mereka sebagai warganegara Indonesia yang mampu membangun bangsa dan negaranya. 2. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Usaha sadar tersebut tidak boleh dilepaskan dari lingkungan dimana peserta didik berada terutama dari lingkungan budayanya (Ki Hajar Dewantara; Pring; Oliva) karena peserta didik hidup dalam lingkungan tersebut dan bertindak sesuai dengan kaedahkaedah budayanya. Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip tersebut akan menyebabkan peserta didik tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang asing dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukainya budayanya. 3. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pendidikan budaya dan karakter bangsa berfungsi sebagai: a. Wahana pengembangan, yakni: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi berperilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa; b. Wahana perbaikan, yakni: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk lebih bertanggungjawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan c. Wahana penyaring, yakni: untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. 4. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut: a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani atau afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilainilai budaya dan karakter bangsa; Pendidikan Studi Perilaku Karakter Tentang dan Pengaruh Budaya Bangsa Karakteristik Pada Nasabah PKn Dalam Bank Kerangka Dalam Memilih Konsep Deposito Pembelajaran Berjangka 763

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku (habituasi) peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilainilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious; c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). 5. Konsep Penjaskesorkes Pendidikan Jasmani menurut Samsudi (2008:2) adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dan terus menerus, penjasorkes yang diajarkan di sekolah memiliki peran yang sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dipilih dan dilakukan dengan sistematis, sehingga akan memberikan pondasi yang mapan dalam perkembangan dan pertumbuhan siswa untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Pembelajaran Penjasorkes juga akan memberikan pengalaman keterampilan gerak, kematangan sikap dan keterampilan bersosialisasi. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik atau perkembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22, 2006). Penjasorkes merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani, oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai melalui Penjasorkes mencakup pengembangan individu secara menyeluruh artinya cakupan Penjasorkes tidak hanya pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Menurut Mahendra (dalam www.docstoc.com), secara sederhana pelajaran penjasorkes bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2) Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan Pendidikan Studi Perilaku Karakter Tentang dan Pengaruh Budaya Karakteristik Bangsa Pada Nasabah PKn Dalam Bank Dalam Kerangka Memilih Konsep Deposito Pembelajaran Berjangka 764

mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. 3) Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. 4) Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. 5) Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara afektif dalam hubungan antar orang. 6) Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. Penjasorkes mengandung karakteristik khusus yang berhubungan dengan gerak manusia. Gerak manusia dalam aplikasinya dimanipulasi dalam bentuk-bentuk latihan fisik untuk menghasilkan keterampilan gerak. Untuk dapat memiliki keterampilan gerak yang lebih baik, maka terlebih dahulu dikembangkan unsur-unsur gerak yang diperlukan melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan gerak untuk siswa SD adalah keterampilan gerak dasar. Pangrazi (2004:317) menyebutkan bahwa keterampilan dasar adalah keterampilan yang bermanfaat yang dibutuhkan anak-anak sebagai bekal hidup dan bersikap. Kelompok keterampilan ini disebut juga dengan keterampilan fungsional, artinya keterampilan ini menjadi pondasi bagi aktivitas anak-anak di lingkungan dan membentuk dasar gerakan yang kompeten. Keterampilan dasar dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Keterampilan lokomotor digunakan untuk menggerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke suatu arah. Keterampilan ini meliputi: berjalan, berlari, melompat, melangkah, meluncur, dan berjingkat. Keterampilan non lokomotor adalah keterampilan gerak yang dilakukan tanpa perpindahan dari satu tempat ke tempat lain yang dapat dinilai, meliputi: menekuk, meregang, mendorong, menarik, mengayun, dan lain-lain. Keterampilan manipulatif terlihat ketika seorang anak memegang sebuah objek. Umumnya keterampilan ini melibatkan keterampilan tangan dan kaki (Pangrazi 2004:317). C. KESIMPULAN Pendidikan karakter dan budaya bangsa sebagaimana dalam mata pelajaran PKn memiliki keterkaitan yang erat dengan pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa sebagaimana tercermin dalam mata pelajaran Penjaskesor. Sehingga keduaduanya menjadi media yang snagat penting dalam pengembangan karakter generasi muda. **** Daftar Pustaka Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Pada PKn Dalam Kerangka Konsep Pembelajaran Studi Perilaku Tentang Pengaruh Karakteristik Pendidikan Nasabah Bank Jasmani, Dalam Olahraga Memilih Deposito dan Kesehatan Berjangka 765

Bambang Sujiono, dkk.2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga dan Lemlit UNESA. Depdiknas.2010. Model Bahan Ajar Internalisasi Nilai-nilai Karakter Dalam Mata elajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Pangrazi, Robert P. 2004. Dynamic Physical Education for Elementary School Children. San Fransisco: Benjamin Cummings. Samsudin. 2009. Pemanfaatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Penjas. Jakarta: Universitas Terbuka. * Tubagus Herlambang, S.Pd., M.Pd Dosen pada FPIPSKR Universitas PGRI Semarang Studi Perilaku Tentang Pengaruh Karakteristik Nasabah Bank Dalam Memilih Deposito Berjangka 766