BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki ketrampilan (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat serta dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan pribadi dan sosial yang menciptakan individu menjadi manusia yang memiliki derajat dan bangsa yang bermartabat. Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia dituangkan melalui Undang- Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 menyatakan tujuan Pendidikan Nasional sebagai suatu upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Mengembangkan Manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilam, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sedangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 1

2 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 50 ayat 3, menyatakan bahwa pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang diuraikan dalam pedoman penjaminan mutu sekolah/madrasah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dalam pengembangan sekolah tersebut, pemerintah pusat bersama dengan pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota akan memberikan bantuan teknis edukatif dan bantuan dana kepada sekolah menengah atas yang berpotensi, inovatif, dan terpilih menjadi rintisan SMA bertaraf internasional. Diharapkan pada akhirnya sekolah-sekolah tersebut mampu mengembangkan dirinya dan mampu menghasilkan lulusan yang bermutu yang diakui setara dengan tamatan sekolah pada negara-negara Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) atau negara maju lainnya dan mampu bersaing secara internasional. Permasalahan yang mengemuka adalah apakah bantuan edukatif dan bantuan dana yang diberikan kepada sekolah-sekolah berpotensi atau yang ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat digunakan dan dikelola secara efektif sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan yang diharapkan. Strategi pengembangan dan

3 sistem manajemen mutu pendidikan yang bagaimana yang mesti harus diterapkan sehingga relevan dengan fungsi dan tujuan yang diharapkan. Agar pendidikan bisa berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan dalam undang-undang tersebut di atas, maka pendidikan di Indonesia mesti harus diadministrasikan secara benar. Artinya bahwa pendidikan harus diselenggarakan dan dikelola sesuai dengan ilmu administrasi yang baik dan tepat. Permasalahan yang muncul adalah sudah seberapa banyak lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia yang sudah menyelenggarakan dan mengelola pendidikan dengan sistem administrasi yang benar dan efektif. Penelitian tentang administrasi pendidikan secara seksama di Indonesia belum banyak dilakukan. Meskipun demikian administrasi pendidikan telah banyak dipergunakan dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Administrasi pendidikan yang dimaksud adalah ilmu yang mempelajari tentang penataan sumber daya yaitu manusia, sumber belajar atau kurikulum dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia sebagaimana yang disepakati (Engkoswara, 2010:48). Administrasi pendidikan pada dasarnya merupakan media untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif, efektif dan efisien. Oleh karena itu ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas pendidikan yang dapat dilihat pada prestasi atau efektivitas dan proses suasana atau efisien. Engkoswara menyatakan pendapatnya bahwa : Efektivitas dapat dilihat pada (1) masukan yang merata, (2) keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, (3) ilmu dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun dan (4) pendapatan tamatan atau lulusan yang memadai. Sedangkan efisiensi dapat dilihat

4 pada (1) kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi, (2) semangat bekerja yang besar, (3) kepercayaan berbagai pihak, dan (4) pembiayaan, waktu dan tenaga seminimal mungkin dengan hasil yang maksimal mendekati rasio satu (Engkoswara, 2010:49). Untuk mencapai fungsi dan tujuan pendidikan sebagaimana diuraikan di atas maka SMA Negeri 1 Kebumen yang mendapatkan amanat sebagai satusatunya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di kabupaten Kebumen, telah menerapkan strategi peningkatan mutu dan pengembangan diri mulai dari pencapaian kedelapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) hingga berhasil mendapatkan sertifikat tentang penerapan sistem manajemen mutu pendidikan sesuai standar ISO 9001: 2008 pada bulan Oktober 2010. Sejak tahun 2010 SMA Negeri 1 Kebumen sudah menyelanggarakan dan mengelola administrasi pendidikan menggunakan komputerisasi dengan mengimplementasikan / menerapkan Paket Aplikasi Sekolah (PAS) versi 6.0, yaitu sebuah software produk Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Namun sampai saat ini kesiapan dan peranserta seluruh komponen sekolah dalam mengimplementasikan PAS mulai dari sumber daya manusia (SDM) baik guru, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana hingga pendanaannya belum pernah diadakan evaluasi internal secara menyeluruh. Kondisi kongkrit di SMA Negeri 1 Kebumen sebagaimana diuraikan di atas inilah yang mendasari dan melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut guna ikut menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan khususnya dalam melakukan evaluasi dan umpan balik terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi sekolah agar dalam waktu yang telah ditentukan dapat mencapai target menjadi

5 Sekolah Bertaraf Internasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 5 ayat 3. Bahwa Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, maka fokus pada penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam Penyelenggaraan Administrasi Sekolah (Studi Situs SMA Negeri 1 Kebumen). Dari fokus tersebut dijabarkan menjadi dua sub fokus sebagai berikut: 1. Bagaimanakah ciri-ciri proses implementasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam penyelenggaraan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen? 2. Bagaimanakah optimalisasi penggunaan Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam pengelolaan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang, fokus dan sub fokus penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum : Mendeskripsikan tentang implementasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam penyelenggaraan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen.

6 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan ciri-ciri proses implementasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam penyelenggaraan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen. b. Mendeskripsikan optimalisasi penggunaan Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam pengelolaan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang penyelenggaraan administrasi sekolah yang dikelola menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi yang berbasis komputer sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) di sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi kepada peneliti khususnya, dan SMA Negeri 1 Kebumen serta pihak-pihak terkait tentang ciri-ciri proses implementasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam penyelenggaraan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen. b. Mendapatkan gambaran kongkrit tentang optimalisasi penggunaan Paket Aplikasi Sekolah (PAS) dalam pengelolaan administrasi sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen. c. Memberikan masukan kepada semua pihak terkait tentang keunggulaan dan kendala penyelenggaraan administrasi sekolah yang dikelola

7 menggunakan ICT (ICT-based-administration) dengan menerapkan Paket Aplikasi Sekolah (PAS). E. Daftar Istilah 1. Implementasi : pelaksanaan. 2. Paket Alikasi Sekolah : sebuah paket aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk membantu aktifitas sekolah sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi/akademik. 3. Administrasi Pendidikan : keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas. 4. Ketrampilan : skill 5. Sikap hidup : attitude 6. Informasi : suatu usaha untuk mendapatkan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan. 7. Database : data induk 8. Catat mencatat : clarical work 9. Ketetapan : establish 10. Kehilangan makna : interchangable 11. Kegiatan perujukan : benchmarking

8 12. SMART : spesifik (Specific), dapat diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), dapat dilaksanakan (Realistic), dan ditentukan batas waktunya (Time Bound). 13. Hardware : Perangkat keras 14. Software : Perangkat lunak 15. Maintenace : Perawatan 16. day to day operation : Operasional sehari-hari 17. Up to date : penyesuaian/pembaharuan 18. Freeware : Pemakaian bebas 19. Demand-driven : pemenuhan permintaan 20. Natural setting : kondisi alamiah 21. Reciprocal : hubungan interaktif 22. Immers : membaur/mencebur 23. Part time as teacher : sebagian waktu selaku guru 24. Part time as second manager : sebagian waktu selaku wakil pengelola 25. Part time as employer : sebagian waktu selaku pelayan 25. Full time : sepenuh waktu 26. Manager : pengelola 27. Data Referensi : pendukung data master 28. Data Master : data pokok 29. Data transaksional : data pencatatan transaksi akademik