III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 musim ke 43 sampai dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorim Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni2013. Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Agustus

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

II. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Khory (2014) yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan BPTP Unit Percobaan Natar, Desa Negara

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun milik petani di desa Muara Putih, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

Transkripsi:

18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai dengan bulan Desember 2013. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung. Dengan penerapan olah tanah konservasi dan perlakuan pemupukan N jangka panjang yang telah berlangsung sejak tahun 1987 sampai dengan 2013. Pada musim ke-38 (tahun 2008) lahan diberakan selama satu tahun. Analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang hijau, brankasan jagung sebagai mulsa organik, sampel tanah dan zat kimia yang dibutuhkan untuk analisis di laboratorium. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, tugal, ember, contoh tanah utuh dilakukan dengan menggunakan ring sampel, pisau, oven, timbangan, bor, penggaris, kantong plastik, penetrometer, alat tulis.

19 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dan disusun secara faktorial 2 x 3 dengan 4 ulangan. Lahan dibagi menjadi 24 petak percobaan sesuai dengan perlakuan. Residu pemupukan nitrogen (N) terdiri dari dua taraf yaitu: N 0 = tanpa residu pemupukan N (0 kg N ha -1 ), N 1 = residu pemupukan N (100 kg N ha -1 ) dari pemupukan N musim tanam sebelumnya (jagung). Sistem olah tanah (T) terdiri dari tiga taraf yaitu: T 0 = tanpa olah tanah dengan mulsa jagung dan gulma in situ, T 1 = olah tanah minimum (tanah dicangkul sekali sedalam 10 cm, ditambahkan mulsa jagung dan gulma in situ), T 2 = tanah diolah secara intensif (tanah dicangkul 2 kali sedalam 20 cm, digemburkan dan diratakan). Selanjutnya data yang diperoleh akan diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam, perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. 3.4 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang yang telah berlangsung selama 44 musim tanam sejak tahun 1987. Pola tanam yang diterapkan adalah serealia (jagung dan padi gogo) -- legum (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau), kemudian pada tahun 2008 musim ke-38 lahan diberakkan selama satu tahun. Pemupukan N hanya dilakukan pada tanaman serealia dengan

20 dosis antara 0-200 kg N ha -1. Pada musim tanam ke-17 (tahun 1997) dan musim tanam ke-28 (tahun 2002) telah dilakukan pengolahan tanah kembali pada petak perlakuan tanpa olah tanah dan olah tanah minimum, karena telah terjadi penurunan produksi yang disebabkan oleh pemadatan tanah. Akibat adanya penurunan ph tanah, sehingga pada musim tanam ke-31 (tahun 2004) semua petak perlakuan diberikan kapur pertanian (CaCO 3 ) dengan dosis 4 ton ha -1. Penelitian ini adalah penelitian pertama dengan komoditas kacang hijau dilahan tersebut selama 5 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan tiga sistem olah tanah, yakni tanpa olah tanah (TOT), olah tanah minimum (OTM), dan olah tanah intensif (OTI). Pada saat dua minggu sebelum tanam lahan disemprot menggunakan jenis herbisida glifosat dengan dosis 3 liter ha -1 untuk mengendalikan gulma yang tumbuh, dan kemudian gulma tersebut digunakan sebagai mulsa untuk perlakuan tanpa olah tanah. Pada petak tanpa olah tanah, lahan tidak diolah sama sekali kecuali lubang tugal untuk penempatan benih, untuk olah tanah minimum lahan cukup dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dengan cara dikoret, dan dibiarkan menjadi mulsa, (tanah dicangkul sekali sedalam 10 cm), sedangkan olah tanah intensif tanah dicangkul dua kali hingga kedalaman 20 cm dan sisa tanaman gulma dibuang dari petak percobaan. Lahan dibagi menjadi 24 petak percobaan sesuai dengan perlakuan dan dengan ukuran tiap petaknya 4 m x 6 m dengan jarak antar petak yaitu 1 meter. Dibuat lubang tanam dengan jarak 30 x 30 cm, setelah itu ditanami benih kacang hijau varietas Vima 1 dengan 2-3 biji per lubang tanam. Aplikasi pupuk P dan K dilakukan pada 1 minggu setelah tanam. Dosis pupuk dasar yang

21 diterapkan adalah TSP 100 kg ha -1 dan KCl 50 kg ha -1. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyulaman dan penyiangan gulma. Pengambilan sampel dilakukan pada plot dengan perlakuan tanpa olah tanah, olah tanah minimum, dan olah tanah intensif yang dikombinasikan dengan residu 0 dan 100 kg N ha -1. Pengambilan sampel dilakukan satu kali yaitu saat pemanenan tanaman. 3.5 Variabel Pengamatan Variabel utama yang diamati adalah: 3.5.1 Struktur tanah Struktur tanah diuji dengan metode kualitatif, yaitu dibuat profil tanah kemudian diamati bentuk agregat, ukuran dan derajatnya dengan membandingkan berdasarkan pedoman penentuan struktur tanah sesuai dengan kriteria. Penetapan struktur tanah dilapang dengan cara : 1. Mengambil segumpal tanah (sedapat mungkin dengan keadaan lembab) sebesar sekitar 10 cm. 2. Tentukan struktur tanah dengan cara memecah gumpalan tanah tersebut dengan tekanan jari. 3. Pecahan gumpalan tanah tersebut terdiri dari agregat atau gabungan agregat. Menentukan bentuk struktur dan ukurannya dengan mencocokkan pada pedoman penentuan struktur tanah. (Tim dosen dasar-dasar ilmu tanah, 2010)

22 3.5.2 Bobot isi (Bulk density) Bobot isi adalah nisbah antara masa padatan tanah dengan volume total. Bobot isi diukur dengan menggunakan kadar lengas tanah (%w). 1. Menentukan kadar air tanahnya dengan cara menimbang tanah beserta ring. 2. Tanah tersebut dikering ovenkan selama 24 jam pada suhu 105 0 C. 3. Matikan oven lalu keluarkan ring dari oven tunggu sekitar 30 menit sampai tabung dingin dan timbang (B). 4. Tanah dikeluarkan dari ring, dibersihkan, dikeringkan, dan ditimbang (C). 5. Kemudian diukur tinggi ring (t), diameter ring (d), dan tentukan volumenya (v), maka bobot isi dapat dihitung dengan rumus : w % = x 100% = ( ) ( ) x 100% = (B-C) / V V = 3,14 x (d/2) 2 x t Dalam hal ini : = bobot isi (g cc -1 ) Mp = massa padatan tanah kering oven (g) Mw = massa air = A B C = bobot tanah basah + ring = bobot tanah kering + ring = bobot ring V = volume tanah (cm 3 ) (Hakim dkk., 1986)

23 3.5.3 Ruang pori total Ruang pori total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah utuh yang dinyatakan dalam persen. Ruang pori total merupakan indikasi awal untuk mengetahui apakah suatu tanah mempunyai struktur tanah baik atau buruk (Afandi, 2005). Ruang pori total dihitung dengan persamaan : (RPT), dengan rumus : RPT = ( 1 -- ) x 100 % Keterangan : RPT = ruang pori total (%) BI = bobot isi (g cc -1 ) KJ = kerapatan jenis partikel tanah (2,65 g cc -1 ) 3.5.4 Kekerasan Tanah Kekerasan tanah merupakan salah satu parameter sifat fisik tanah yang menggambarkan kepadatan atau kekuatan suatu tanah. Nilai tahanan penetrasi tanah akan berimplikasi kepada aktivitas akar tanaman untuk menembus tanah (metode penetrometer). Variabel pendukung yang diamati yaitu : 3.5.5 C-organik (metode Walkley and Black) 3.5.6 ph tanah (metode Elektrometrik) 3.5.7 N Total (metode Kyeldahl)