EVALUASI NILAI TAHANAN INTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAIK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA I(V) NORMAL LIGHT DAN DARK CURRENT

dokumen-dokumen yang mirip
Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel

EVALUASI NILAI TAHANAN INTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAIK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA I(V) NORMAL LIGHT DAN DARK CURRENT. Abstrak.

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING ONLINE OUTPUT MODUL PV POLIKRISTALIN HOORAY BERBASIS µc ATMEGA8535. Rahmondia N. Setiadi, Lazuardi U.

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU DAYA PADA MODUL SILIKON POLIKRISTAL

PENGARUH SUHU PADA MODUL 100Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN SIMULASI 36 SEL PHOTOVOLTAIC

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC. Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

PENGUJIAN OPEN CIRCUIT VOLTAGE (VOC) DAN SHORT CIRCUIT CURRENT (ISC) LISTRIK PADA RANGKAIAN SERI PARALEL SOLAR CELLS PANEL DI POLITEKNIK NEGERI BALI

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

Available online at Website

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Analisis Sistem Fotovoltaik Menggunakan Respon Dinamika Induksi pada Lilitan Kawat Tembaga

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

DAMPAK DEBU TERHADAP KINERJA MODUL PHOTOVOLTAIK DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI KUPANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas.

BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

Latar Belakang dan Permasalahan!

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

CHARGER HANDPHONE MENGGUNAKAN TENAGA SURYA

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Prinsip Semikonduktor

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

SIMULATOR ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA PADA RANGKAIAN MODUL SURYA TESIS

Transkripsi:

EVALUAS NLA TAHANAN NTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA (V) NORMAL LGHT DAN DARK CURRENT Yanuar, Lazuardi Umar, Rahmondia N. Setiadi Jurusan Fisika FMPA Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. Prof. Dr. Muchtar Lutfi Simpang Baru Pekanbaru 28293 Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi nilai tahanan internal seri dari modul fotovoltaik (PV) polikristal silikon Hooray MCP-2 berdasarkan pemodelan kurva arus dan tegangan (V). Penentuan tahanan internal modul fotovoltaik (solar sel) dilakukan untuk mengetahui kualitas dan unjuk kerjanya, yang diukur pada dua kondisi yaitu pada kondisi normal light dan kondisi dark current. Arus dan tegangan diperoleh dengan memvariasikan tahanan beban pada penyinaran dan suhu konstan, yang menghasilkan kurva (V) pada normal light dan dark current. Berdasarkan pemodelan kurva (V) diperoleh parameter parameter modul fotovoltaik yaitu sc, V oc, pmax dan V pmax dimana nilai gradiennya ditentukan berdasarkan persamaan Wagner yaitu sebesar -7.084 V/A (normal light) dan sebesar -21.618 V/A (dark current). Sementara arus dan tegangan maksimum diperoleh dari penentuan titik daya maksimum dari modul (Maximum Power Point). Hasil perhitungan tahanan internal seri pada modul fotovoltaik silikon polikristal Hooray MCP-2 diperoleh nilai sebesar 1.41 Ohm. Nilai ini menjadi nilai parameter unjuk kerja fotovoltaik dan akan mengalami perubahan selama pengoperasian. Kata kunci: Modul fotovoltaik, tahanan internal, normal light, dark current, gradien 1. LATAR BELAKANG Penggunaan energi listrik memberikan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini. Hampir seluruh peralatan rumah tangga, industri, komunikasi dan sebagainya memanfaatkan energi listrik sehingga pekerjaan terasa lebih mudah dilakukan. Saat ini sumber energi yang bersumber dari minyak bumi kian hari persediaannya semakin menipis dan sulit diperoleh karena terbatas di dalam perut bumi. Sedangkan energi matahari adalah sumber energi yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan. Proses untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan sel surya (modul photovoltaik, PV) yang tersusun secara seri dan paralel dilapisi oleh bahan kedap air dan tahan terhadap perubahan cuaca. Modul PV telah banyak dijual dipasaran dengan berbagai macam tipe, akan tetapi, modul ini umumnya belum diketahui kualitas dan unjuk kerjanya (performance) sesuai dengan nilai yang dibutuhkan. Upaya untuk mengidentifikasi kualitas dari PV adalah dengan cara mengukur arus dan tegangannya, dan menganalisa perubahan parameter penting yang mengakibatkan terjadinya depresiasi daya modul. Salah satu parameter penting dari modul PV adalah tahanan seri internal yang menggambarkan rugi-rugi internal (internal losses) dan rugi-rugi yang diakibatkan oleh kontak listrik antar sel surya [1-3]. Perubahan tahanan seri internal ini akan terjadi seiring dengan waktu sehingga perlu diamati dalam periode operasi tertentu. Berbagai ekseperimen telah dilakukan yang berkaitan dengan penentuan tahanan dalam pada B 79 modul PV telah dilakukan oleh [4]. Eksperimen yang dilakukan dengan mengukur tahanan internal dan daya maksimum pada Standar Test Conditions (STC). Kemudian, beberapa metode mempergunakan algoritma matematika dalam mengekstraksi tahanan seri internal dari solar sel seperti dijelaskan pada [5 9]. Beberapa dari penelitian ini mengenalkan penggunaan metode pengukuran dinamis [7] atau prosedur integrasi [9] berdasarkan perhitungan komputasi pada daerah di dalam kurva arus dan tegangan (V). Pada penelitian ini, modul PV yang digunakan juga merupakan salah satu modul yang beredar di pasaran. Modul ini belum diketahui kualitas dan ketahanannya sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa besar tahanan internal dari modul PV Silikon Polikristal Hooray MCP-2, karena tahanan internal dapat membatasi daya atau arus yang dihasilkan oleh modul PV. Untuk mengetahui tahanan seri internal dari modul telah dilakukan pengukuran kurva arus dan tegangan (V) pada dua kondisi yaitu kondisi cahaya normal (normal light) dan kondisi tertutup screen (dark current). Dari pemodelan kedua kurva tersebut dan ekstraksi parameter maka akan diperoleh besarnya tahanan internal dari modul PV yang diuji. Berdasarkan penentuan tahanan internal ini maka dapat diketahui karakteristik dari semua komponen dari sistem fotovoltaik, untuk mendeteksi berbagai masalah yang ditimbulkan dari modul dan untuk meningkatkan pemeliharaan serta perbaikan jika terjadinya cacat akibat kehilangan energi yang dihasilkan, yang dapat diamati dari perubahan tahanan seri internal Rs.

. PEMODELAN KURVA (V) SOLAR SEL Prinsip kerja pada fotovoltaik sama dengan dioda pn-junction yang merupakan gabungan antara lapisan semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n. Sifat listrik dari modul fotovoltaik biasanya diwakili dengan karakteristik arus dan tegangan yang digambarkan dalam bentuk kurva, dikenal dengan kurva -V, lihat gambar 1 berikut ini [10]. Gambar 1. Kurva -V yang menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan Kurva (V) terdiri dari tiga parameter yaitu tegangan dan arus maksimum (V mp dan mp ), tegangan open circuit (V oc ), arus short circuit ( sc ). Jika rangkaian PV diberi beban, maka akan menghasilkan beda potensial di antara terminal dari sel PV tersebut. Perbedaan potensial menghasilkan arus yang berlawanan arah dengan arus foto (fotocurrent) dan arus yang tersisa berkurang dari nilai rangkaian terbuka. Arus kebalikan ini biasanya disebut arus gelap (dark current), yang dianalogikan dengan arus dark. Untuk mempermudah menentukan tahanan internal pada modul fotovoltaik dapat diwakili dengan diagram rangkaian ekuivalen sebagai berikut dimana sel dibentuk dari pembangkit energi dan beberapa beban: Gambar 2. Rangkaian ekuivalen sel fotovoltaik efektif [11,12] Rangkaian ekuivalen ini berisikan komponen fotoelektrik pengganti yang menyatakan tahanan positif dan negatif. Tahanan modul dinyatakan dalam R Pv dan berbeda dengan tahanan seri internal dari modul, Rs. Besar nilai karakteristik arus efektif dari sel PV adalah: RPv V T ph 0 e 1 (1) dengan besar tegangan sel dinyatakan sebagai berikut, V V T ln ph 0 0 R Pv (2) Parameter-parameter R pv, V T, o, ph ditentukan dari hasil penentuan empat parameter lainnya, yang diperoleh dari pengukuran kurva (V) yaitu sc, V oc, pmax, V pmax. Disamping empat parameter tersebut, ditentukan juga perubahan arus modul PV terhadap tegangan keluaran yang dinyatakan sebagai nilai kemiringan (slope) pada tegangan open circuit seperti berikut: dv M d 0 (3) Dengan menggunakan sistem persamaan nonlinear simultan maka dapat ditentukan parameter R pv, V T, o dan ph dari persamaan berikut: V sc p max sc R 1 Pv M p max p max (4) p max VT M Rpv sc (5) Voc 0 sc exp VT (6) dan ph sc (7) Besarnya perbedaan arus yang diperlukan untuk menentukan tahanan seri internal ditentukan sesuai persamaan: 0.5 sc2 (8) Sehingga diperoleh tahanan internal modul fotovoltaik, V2 V1 Rs sc1 sc2 (9) dimana V V R, V, V 1 sc1, pv1 T1 01, ph1 2 V sc2, Rpv2, VT 2, 02, ph2 Berdasarkan persamaan (1) sampai dengan (9) dan pemodelan kurva (V) dari modul PV pada kondisi normal light dan dark current maka nilai tahanan internal dari modul fotovoltaik dapat ditentukan.. EKSPERMEN Pengukuran modul PV untuk mendapatkan tahanan internal dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu penyinaran secara normal (normal light) dan dalam kondisi ditutup (dark current). Pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh dua kurva (V) dari penyinaran modul sesuai dengan EC60891. Pada aturan ini dinyatakan bahwa untuk menentukan tahanan seri internal Rs pada pencahayaan buatan harus dipenuhi beberapa persyaratan yaitu (1) kedua kurva (V) diukur pada suhu kamar dengan kuat pencahayaan yang berbeda dimana besarnya tidak harus diketahui namun memiliki spektrum frekuensi yang sama, (2) selama pengukuran, suhu harus dijaga B 80

tetap konstan untuk menghindari drift tegangan modul. Pengukuran pada kondisi dark current dilaksanakan dengan menutup modul menggunakan layar (screen) dari bahan kawat nyamuk dengan tujuan untuk mengurangi intensitas radiasi yang jatuh pada modul PV. Kemudian modul dikarakterisasi dengan mengukur arus dan tegangan keluaran pada variasi tahanan beban untuk setiap kondisi pencahayaan, seperti digambarkan pada gambar 3 berikut. Gambar 3. Rangkaian sederhana untuk mengukur kurva (V) modul fotovoltaik [13] Besar nilai R t ditentukan dari resistor variabel, R i merupakan resistansi internal dari modul, A merupakan amperemeter dan V adalah voltmeter. Adapun set up pengambilan data diperlihatkan pada gambar 4 berikut. Gambar 5. Hubungan arus dan tegangan modul fotovoltaik pada kondisi normal Light dan dark Current Parameter lainnya yang dapat diturunkan dari kurva (V) adalah nilai maksimum modul fotovoltaik atau Maximum Power Point (MPP, yang menyatakan hubungan antara tegangan dan arus untuk menghasilkan daya maksimum. Besarnya MPP juga dapat dinyatakan sebagai daerah terluas dalam kurva (V) [14]. Pada titik maksimum, modul fotovoltaik menghasilkan daya keluaran terbesar. Setelah melewati titik daya maksimum, maka daya keluaran akan mengalami penurunan, lihat pada gambar 6 berikut ini. Gambar 4. Set up percobaan untuk mengukur kurva (V) modul fotovoltaik silikon polikristal Hooray MCP-2 dengan pemasangan screen pada permukaan modul (a) V. HASL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran arus dan tegangan yang diperoleh dengan memvariasikan tahanan beban modul fotovoltaik pada kondisi normal light dan dark current ditampilkan dalam bentuk kurva (V). Untuk mempermudah menentukan nilai sc dan V oc maka data pengukuran dimodelkan, seperti pada gambar 5. Hasil pemodelan kurva (V) memberikan nilai tegangan open circuit (V oc1 ), arus short circuit pada kondisi normal light ( sc1 ), serta tegangan open circuit (V oc2 ), dan arus short circuit pada kondisi dark current ( sc2 ). Gambar 6. Kurva MPP modul fotovoltaik pada kondisi (a) Normal Light dan (b) Dark Current Dari pemodelan kurva pada gambar (5) dan (6) diperoleh parameter - parameter sc, V oc, pmax, dan V - pmax yang akan menentukan perhitungan nilai tahanan seri internal modul. Parameter-parameter tersebut disusun seperti pada tabel 1. (b) B 81

Sementara nilai kemiringan (gradien) M kurva pada kondisi normal light dan dark current ditentukan berdasarkan persamaan (3). Untuk mempermudah perhitungan maka pada penelitian ini dipergunakan persamaan empiris berdasarkan Wagner [4] yang dinyatakan sebagai berikut: V max V max V oc p p p max M k1 k2 sc sc Voc Voc max (10) p k 3 k4 sc dengan nilai konstanta k 1 = -5.411, k 2 = 6.45, k 3 = 3.417 dan k 4 = -4.422 yang berlaku untuk semua jenis modul fotovoltaik. Nilai gradient M untuk masing-masing kondisi dihitung dari persamaan (10) sebagai berikut: M 1 = -7.084 V/A untuk normal light dan M 2 = -21.618 V/A untuk kondisi dark current. Sementara besarnya interval arus ditentukan dari persamaan (8) dan nilai sc2 dari tabel 1, 0.5 sc2 0. 06A Nilai V 1 dan V 2 untuk masing-masing kurva (V) diberikan dari persamaan (2) dan dari parameter pada tabel 2, V 1 V sc1, R pv1, V T1, 01, ph1 16. 207 V V V R, V,, 16. V 2 sc2, pv2 T 2 02 ph2 532 Sehingga diperoleh nilai tahanan internal modul fotovoltaik sebesar: V2 V1 R s 1. 41 sc1 sc2 No Kondisi Pencahayaan Tabel 1. Hasil ekstraksi pemodelan kurva (V) modul PV sc V oc pmax Parameter Kurva (V) V pmax (A) (V) (A) (V) (Ohm) (V) (A) 1. Normal Light 0.350 19 0.33 15.1 4.837 0.787 1.15E -11 0.35 2. Dark Current 0.12 17 0.11 14 14.23 0.886 1.81E -10 0.12 R pv V T1 o1 ph1 (A) Nilai tahanan seri internal Rs ini menggambarkan rugi-rugi internal yang disebabkan oleh rugi-rugi kontak antar sel modul yang merupakan karakteristik dari modul. Perubahan nilai resistansi seri internal akan terjadi pada waktu yang lama yang akan menyebabkan depresiasi mutu keluaran dari modul seiring dengan waktu pemakaian sehingga akan mengurangi arus atau daya yang dihasilkan. V. KESMPULAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran arus dan tegangan modul silikon polikristal Hooray MCP-2 untuk menentukan tahanan seri internal Rs dari modul. Tahanan seri internal merupakan faktor yang menentukan unjuk kerja panel PV dan ditentukan berdasarkan pemodelan kurva arus dan tegangan (V) pada dua kondisi berbeda yaitu normal light dan dark current. Untuk memperoleh efek penurunan intensitas penyinaran pada kondisi dark current maka permukaan modul fotovoltaik ditutup dengan screen yang menyebabkan penurunan intensitas daya iradiasi sebesar 30% dibandingkan kondisi normal. Modul kemudian dikarakterisasi dengan mengukur arus dan tegangan pada kedua kondisi tersebut. Berdasarkan pemodelan kurva (V) diperoleh nilai parameter pemodelan yaitu arus short circuit ( sc1 ) dan tegangan open circuit (V oc1 ), dimana kondisi normal light nilainya adalah sebesar 350mA dan 19V, sedangkan pada kondisi dark current arus short circuit ( sc2 ) dan tegangan open circuit (V oc2 ) diperoleh masing-masing adalah 120mA dan 17V. Nilai arus dan tegangan maksimum pada kondisi MPP adalah 331 ma dan 15.1V, sedangkan pada kondisi dark current diperoleh sebesar 112 ma dan 14 V. Berdasarkan data diatas diperoleh nilai tahanan seri internal Rs modul fotovoltaik silikon polikristal Hooray MCP-2 sebesar 1.41 Ohm. Tahanan ini timbul akibat kontak ohmik dan pengkabelan antara tiap sel surya penyusun modul dan merupakan faktor rugirugi daya modul PV. Perubahan nilai tahanan kontak antar sel dalam waktu yang lama selama pengoperasian akan menyebabkan perubahan nilai tahanan seri internal modul sehingga terjadi depresiasi daya keluaran. DAFTAR PUSTAKA M. Benghanem and S.N. Alamri, Modeling of photovoltaic module and experimental determination of serial resistance, Journal of Taibah University for Science, 2008. Z. Ouennoughi and M. Chegaar, A simple method for extracting solar cell parameters using the conductance method, Solid-State Electron, vol. 43, pp. 1985 1988, 1999. M. Chegaar, Z. Ouennoughi, F. Guechi, Extracting DC parameters of solar cells under illumination, Vacuum, vol. 75, pp. 367 372, 2004. A. Wagner, Peak power and internal series resistance measurement under natural ambient conditions. EuroSun Copenhagen, 2000. B 82

M. Wolf and H. Rauschenbach, Series resistance effects on solar cells measurements, Adv. Energy Conversion, vol. 3, pp. 455 479, 1963. K. Rajkanan and J. Shewchun, A better approach to the evaluation of the series resistance of solar cells, Solid-State Electron, vol. 22, pp. 193 197, 1979. J. Boucher, M. Lescure and J. Vialas, Determination of series resistance of a solar cell by dynamic methods, n: Proc. 1st European community photovoltaic solar energy conference, p. 1044, 1978. E. Radziemska. Dark U T measurements of single crystalline silicon solar cells. Energy Conversion Manage, vol. 46, pp. 1485 1494, 2005. G. L. Araujo and E. Sanchez. A new method for experimental determination of the series resistance of a solar cell. EEE Trans Electron Dev 1982;29:1511 3. CS California Scientific, nc, Solar cell voltage current characterization, 2010. K. Gerald and A. Wagner, nternal series resistance deternminated of only one V curve under illumination, European Photovoltaic Solar Energy Conference, Paris, France, 2004. A. Kaminski, J.J. Marchand and A. Laugier, Non ideal dark V curves behaviour of silicon solar cells, Solar Energy Mater Solar Cells, vol. 51, pp. 221 231, 1998. F. Gabor, Measuring the difference in output power between fixed and rotatable PV arrays. Knowbridge Conference on Renewables, 2010. M. Haouari-Merbah, M. Belhamel,. Tobias, J.M. Ruiz, Extraction and analysis of solar cell parameters from the illuminated current voltage curve, Solar Energy Mater Solar Cells, vol. 87, pp. 225 233, 2005. B 83