PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DALAM KELUARGA DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

PENGARUH CARA BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PERSEPSI DUNIA KERJA KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PERGURUAN TINGGI

Desi Safitri Tedy Rusman dan I Komang Winatha Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, KOMPETENSI GURU, TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, CARA BELAJAR DAN BUDAYA MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

kata kunci: hasil belajar, kemandirian belajar, sikap belajar.

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI (Jurnal)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU 1)

PENGARUH IQ, EQ, PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH RPP, METODE PEMBELAJARAN, SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU SERTIFIKASI. (Artikel Skripsi) Oleh RENDI ALKAFI

Kata Kunci : metode mengajar, motivasi belajar, aktivitas belajar, hasil belajar.

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel Skripsi) Oleh YULIA VALENTINA

PENGARUH PERSEPSI, MINAT WIRAUSAHA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERSEPSI METODE MENGAJAR MELALUI MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR. Inayati Sofiah, I Komang Winatha dan Nurdin

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. Jurnal. Oleh. Revi Firnando

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH KEADAAN EKONOMI ORANGTUA, DISIPLIN MELALUI PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Nurhayati ( )

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SARANA, KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SERTIFIKASI SMK BANDAR LAMPUNG. (Artikel Skripsi) Oleh RIZA MARTA ZORINA

PENGARUH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BERORGANISASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (IP)

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA BELAJAR SEKOLAH DAN AKTIVITAS PRAMUKA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

Economic Education Analysis Journal

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

RATIH DEWI PUSPITASARI K

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

PENGARUH KOMPETENSI GURU, KONSEP DIRI, SIKAP SISWA PADA PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

*Hp: /

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

Economic Education Analysis Journal

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

PENGARUH PERSEPSI TENTANG FASILITAS, BIAYA PENDIDIKAN, KUALITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MEMILIH SEKOLAH

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

PENGARUH PEMBELAJARAN SOFT SKILLS, LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PENGGUNAAN NHT DAN ST DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Freddi Tua S, I Komang Winatha dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P.IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung Sihotangfreddy9@gmail.com The method uses descriptive verification with survey approach. The first and second hypothesis Testing use Simple Linear Regression, while the third hypothesis uses Multiple Linear Regression. The results of research showed: 1. There is influence of students motivation towards learning outcomes IPS Terpadu at second semester students class VIII of SMP Negeri 19 Bandar Lampung Academic Year 2012/2013, 2. There is influence student learning facility on learning outcomes IPS Terpadu at second semester students class VIII of SMP Negeri 19 Bandar Lampung Academic Year 2012/2013, 3. There is influence of students motivations and facilities to the students learning outcomes IPS Terpadu at second semester students class VIII of SMP Negeri 19 Bandar Lampung Academic Year 2012/2013 Metode penelitian menggunakan deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan Regresi Linier Sederhana, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan Regresi LinierMultiple. Hasil penelitian menunjukan : 1. ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 SMP Negeri 19 Bandar Lampung, 2. ada pengaruh ketersediaan fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 SMP Negeri 19 Bandar Lampung, 3. ada pengaruh motivasi belajar siswa dan ketersediaan fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: fasilitas, hasil belajar, motivasi belajar

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas pendidikan masyarakat di negara tersebut, karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi diri untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan kiranya mampu menopang kemajuan suatu bangsa. Untuk dapat ikut dalam percaturan dunia, kita harus dapat mengikuti perkembangan dunia terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sarana dan cara yang diperlukan untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diantaranya adalah mendirikan perpustakan, taman bacaan dan sumber-sumber belajar lainnya dan menanamkan kebiasaan atau kegemaran membaca yang harus ditanamkan sejak usia dini. Melihat pentingnya pendidikan, maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan untuk setiap warga negara, karena pendidikan merupakan sarana terpenting bagi pembangunan, dan pendidikan akan menghasilkan kualitas manusia di sebuah negara menuju kearah yang lebih baik. Pendidikan yang rendah menjadi keprihatinan bangsa secara keseluruhan, bukan hanya dikalangan tertentu saja yang terlibat langsung dalam pendidikan melainkan seluruh pihak yang berhubungan dengan pendidikan, baik itu pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, sampai pada individuindividu yang terlibat dalam satuan sistem pendidikan itu sendiri. Namun pada kenyataannya adalah kebijakan otonomi pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak merujuk kepada kepentingan masyarakat banyak. Kemudian menjadi tanggungan masyarakat yang cukup berat khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan (pembiayaan pendidikan). Satu hal yang jelas bahwa belajar hendaknya menjadi prioritas karena belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelengaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung dalam proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Salah satu cara untuk melihat tingkat pencapaian kualitas dapat dilihat dari keberhasilan belajar siswa di sekolah. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor intern dan faktor ektern. Faktor intern merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, motivasi, disiplin dan minat. Menurut Djamarah (2002:141) faktor ektern merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dapat berupa lingkungan, sarana dan prasarana belajar, dan guru sebagai tenaga pengajar, dimana faktor yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dan mendukung dalam pencapaian hasil belajar siswa yang optimal. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat jika siswa mempunyai motivasi belajar yang sangat kuat. Siswa pada dasarnya termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian dari guru. Faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar adalah ketersediaan fasilitas belajar. Fasilitas belajar yang cukup maka siswa akan semakin tenang dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Apakah ada pengaruh ketersediaan fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dan ketersedian fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013? Metode Penelitian Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan survey. Pengertian metode deskriptif dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 6) Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Lalu menurut Sugiyono (2010:12) pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan survey adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan objek penelitian melalui hipotesis lalu diuji oleh alat-alat analisis berdasarkan fakta-fakta yang didapat dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 19 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 257 siswa dan terbagi dalam 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 177 siswa yang dihitung dengan rumus cochran dan menggunakan probability sampling untuk teknik pengambilan sampelnya. Probabilitas sampling adalah pengambilan sampel dengan memperhatikan proporsi jumlah sub-sub populasi. Dengan menggunkan teknik ini, setiap kelas memiliki sampel yang proporsional.teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket/kuisioner dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Dengan persamaan regresi, sebagai berikut. Ŷ = a + bx Ŷ = a + b1x1 +b2x2+ b3x3+ b4x4+b5x5

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh kedua variabel bebas, yaitu persepsi siswa tentang dunia kerja dan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap variabel terikatnya yaitu motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka digunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multipel. 1. Hipotesis Pertama Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 45,177 + 0,437 X 1 1. Konstanta a = 45,177 dan koefisien b = 0,437 sehingga persamaan regresinya menjadi Ŷ = 45,177 + 0,437 X 1. Konstanta a sebesar 45,177 menyatakan bahwa jika tidak ada skor pada variabel motivasi belajar ( X = 0 ) maka rata-rata skor hasil belajar IPS terpadu sebesar 45,177. 2. Koefisien regresi untuk X sebesar 0,437 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan atau jika motivasi belajar tinggi maka akan meningkatkan hasil belajar IPS terpadu sebesar 0,437 %. 3. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen (pengaruh fasilitas belajar). Diperoleh t hitung untuk pengaruh motivasi belajar siswa sebesar 7,143 > t tabel sebesar 1,973 (hasil intervolasi), dan probabilitasnya (sig.) ternyata 0,000 < 0,05 hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima, atau dengan kata lain motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu. Hubungan antara pengaruh variabel motivasi belajar dengan hasil belajar IPS terpadu sebesar 0,475 termasuk kategori tingkat hubungan yang kuat dengan kadar determinasi sebesar 0,226, yang berarti hasil belajar IPS terpadu dipengaruhi variabel motivasi belajar sebesar 22,6%, sisanya 77,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh Motivasi Belajar (X 1 ) Terhadap Hasil Belajar (Y) Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu adanya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar (Y) pada siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 19 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013. Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Hesti Kartika Sari, 2003. Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI Semester Ganjil MA Al-Fatah Natar Tahun Pelajaran 2007/2008. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ada pengaruh adanya pengaruh dari motivasi belajar dari siswa terhadap hasil belajar. Jika siswa memiliki motivasi belajar yang dimiliki siswa besar maka hasil belajar akan maksimal. Pernyataan tersebut diperkuat oleh (Purwanto, 2002:73) Motivasi belajar adalah Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Selanjutnya menurut Mc. Donal dalam Sardiman A.M (2000:71) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan. Pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting, yaitu. 1) Motivasi mengalami terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, sehingga penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik. 2) Motivasi ditandai dengan munculnya persoalan-persoalan kejiwaan, rasa, feeling, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku. 3) Motivasi merupakan respon dari suatu tujuan yang didorong adanya suatu kebutuhan. Dari pengertian diatas, terdapat tiga hal penting mengenai motivasi, yaitu sebagai berikut. 1. Motivasi merupakan respon dari suatu tujuan, dengan adanya motivasi maka tujuan tersebut akan lebih terarah. 2. Motivasi dipengaruhi kebutuhan. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan McClelland. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang sebagai berikut. Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. Kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. Kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab. 3. Motivasi menimbulkan usaha, artinya motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pencapaian tujuan tertentu. Berdasarkan penjelasan diatas terdapat 3 hal penting tentang motivasi yaitu motivasi membuat tujuan menjadi terarah, motivasi dipengaruhi kebutuhan dan motivasi menimbulkan usaha. Bila dikaitkan dengan motivasi yang peneliti ukur, yaitu motivasi untuk mendapatkan nilai yang baik siswa akan lebih meningkatakan intensitas belajar disekolah maupun dirumah. Lalu selanjutnya tujuan yang dibentuk melalui rangsanganrangsangan informasi tersebut akan dipengaruhi oleh faktor kebutuhan masing-masing individu siswa, faktor kebutuhan ini dapat berpengaruh postif maupun negatif terhadap motivasi siswa tersebut dalam mewujudkan tujuan yang telah mereka tetapkan sebelumnya. Bila tujuan awal yang terbentuk adalah untuk mendapatkan nilai yang maksimal maka motivasinya untuk mendapatkan nilai yang baik juga akan baik, tetapi jika motivasi siswa hanya untuk tidak mendapatkan hukuman dari guru maka seorang siswa akan melakukan segala tugas-tugas dari sekolah hanya semata-mata hanya menghindari hukuman guru dan hal ini yang membuat seorang siswa tidak fokus terhadap mat pelajaran tesebut da hanya fokus untuk menghindari guru. Jadi motivasi belajar adalah salah satu faktor yang terdapat didalam diri seseorang yang berfungsi sebagai pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara maksimal demi hasil yang maksimal pula. Jadi peran motivasi belajar sangat besar pengaruhnya terutama untuk mendorong kegiatan belajar yang dapat membuat siswa lebih bergairah dalam belajarnya guna mencapai tujuan belajar. Pada proses pembelajaran motivasi belajar juga sangat diperlukan, karena jika siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka siswa akan menyalesaikan segala tugas yang diberikan oleh guru dan akan berusaha dengan keras. Siswa terkadang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru walaupun siswa

tersebut mampu untuk mengerjakannya, hal ini karena kurangnya motivasi yang tertanam dalam diri siswa tersebut. 2. Hipotesis Kedua Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 41,791 + 0,412 X 2 1. Konstanta a = 41,791 dan koefisien b = 0,412 sehingga persamaan regresinya menjadi Ŷ = 41,791 + 0,412 X 2. Konstanta a sebesar 41,791 menyatakan bahwa jika tidak ada skor ketersediaan fasilitas belajar di sekolah ( X = 0 ) maka rata-rata skor hasil belajar IPS terpadu sebesar 41,791. 2. Koefisien regresi untuk X 2 sebesar 0,412 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan atau jika ketersediaan fasilitas belajar di sekolah baik maka akan meningkatkan hasil belajar IPS terpadu sebesar 0,412 % 3. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen (motivasi belajar). Diperoleh t hitung untuk ketersediaan fasilitas belajar di sekolah sebesar 5,240 > t tabel sebesar 1,973 (hasil intervolasi), dan probabilitasnya (sig.) 0,000 < 0,05 hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima, atau dengan kata lain ketersediaan fasilitas belajar di sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu. Hubungan antara ketersediaan fasilitas belajar di sekolah dengan hasil belajar IPS terpadu sebesar 0,368 termasuk kategori tingkat hubungan yang kuat dengan kadar determinasi sebesar 0,136, yang berarti hasil belajar IPS terpadu dipengaruhi ketersediaan fasilitas belajar di sekolah sebesar 13,6%, sisanya 87,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar (X 2 ) Terhadap Hasil Belajar (Y) Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu adanya pengaruh ketersediaan fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar (Y) pada siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 19 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013. Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Adi Suroso, 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar Di Sekolah, Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA N I Semendawi Suku III Oku Timur Tahun Pelajaran 2008/2009. Dari hasil penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh dari ketersediaan fasilitas belajar terhadap hasil belajar(y).. Menurut Peraturan Pemerintah Pasal 42 nomor 19 tahun 2005 (PP No 19, 2005), tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa. 1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan

Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan semakin sukses bila ditinjau dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, baik jumlah maupun kelengkapan (B. Suryosubroto, 2002:293). Fasilitas belajar sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Ibrahim Bafadal, 2003:13). Berdasarkan kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tersedianya fasilitas belajar disekolah maka hasil belajar dapat maksimal. Pernyataan ini terbukti dari hasil analisis data yang telah peniliti peroleh dari lapangan penelitian. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang positif antara ketersediaan fasilitas disekolah terhadap hasil belajar. Hal dikarenakan, jika fasilitas disekolah tersedia dalam mendukung kegiatan belajar mengajar maka hasil yang didapat siswa juga dapat meningkat. Fasilitas yang peniliti maksud disini adalah, tersedianya kursi,meja,penerangan, papan tulis, buku pelajaran, dan jauh dari kebisingan yang dapat mengganggu ketenangan belajar. Fasilitas belajar juga salah satu pendukung berhasil atau tidaknya seorang siswa menyerap pelajaran yang diberika oleh seorang siswa. Di Indonesia sendiri masih banyak sekolah yang masih kekurangan failitas belajar unuk mendukung kegiatan belajar mengajar hal ini yang menjadikan mutu atau kualitas pendidikan dan kualitas individu kalah bersaing dengan sekolah-sekolah yang di impor dari luar negeri atau sekolah multinasional yang didukung failitas yang memadai. Berdasrkan pengamatan yang dilakukan peneliti di sekolah SMP Negeri 19 Bandar Lampung fasilitas yang tersedia sudah cukup mendukung kegiatan belajar mengajar meskipun masih harus meningkatkan lagi, seperti kursi dan meja yang cukup untuk siswa, penerangan, buku-buku yang tersedia di sekolah. Menurut Kamus Besar Indonesia (2000;1009), tersedia artinya sudah ada atau disediakan. Sedangkan ketersediaan artinya keadaan tersedia. Ketersediaan fasilitas belajar yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya dalam bentuk kebiasaan, sikap, tingkah laku, pengetahuan, pengertian, keterampilan, emosional, hubungan sosial dan budi pekerti 3. Hipotesis Ketiga Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 29,991 + 0,398 X 1 + 0,344 X 2 1. Konstanta a sebesar 29,991 dan koefisien b 1 = 0,398 ; serta b 2 = 0,344; sehingga persamaan regresi bergandanya menjadi Ŷ = 29,991 + 0,398 X 1 + 0,344 X 2. Konstanta a sebesar 29,991 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai variabel motivasi belajar siswa dan ketersediaan fasilitas belajar di sekolah ( X = 0 ) maka rata-rata hasil belajar IPS terpadu sebesar 29,991. 2. Koefisien regresi (b) untuk X 1 sebesar 0,398 berarti bahwa perubahan pada nilai variabel motivasi belajar siswa (X 1 ) sebesar satu point dan variabel independent lainnya tetap (dikontrol), maka tingkat variabel hasil belajar IPS terpadu akan mengalami perubahan peningkatan sebesar 0,398 %. 3. Koefisien regresi (b) untuk X 2 sebesar 0,344 perubahan pada nilai variabel ketersediaan fasilitas belajar di sekolah (X 2 ) sebesar satu point dan variabel independent lainnya tetap (dikontrol), maka tingkat variabel hasil belajar IPS terpadu akan mengalami perubahan peningkatan sebesar 0,344 % Hasil belajar merupakan merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Menurut Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto (2006: 55) Para guru hendaknya dapat menyelesaikan masalah pembelajarannya melalui kegiatan nyata di kelasnya. Kegiatan nyata itu ditunjukkan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajarannya yang

dilaksanakan secara profesional. Selanjutnya menurut Slameto (2003:53), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain. 1. Faktor intern meliputi. a. Faktor Jasmaniah b. Faktor kesehatan c. Faktor cacat tubuh d. Faktor-faktor Psikologis 1) Intelegensi 2) Perhatian 3) Minat 4) Bakat 5) Motif 6) Kematangan 7) Kesiapan e. Faktor kelelahan 2. Faktor ekstern meliputi. a. Faktor keluarga 1) Cara orang tua mendidik 2) Relasi antar keluarga 3) Suasana rumah 4) Keadaan ekonomi keluarga 5) Pengertian orang tua 6) Latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah 1) Metode mengajar 2) Kurikulum 3) Relasi guru dengan siswa 4) Relasi siswa dengan siswa 5) Displin sekolah 6) Alat pengajaran 7) Waktu sekolah 8) Standar pelajaran diatas ukuran 9) Keadaan gedung 10) Metode belajar 11) Tugas rumah Berdasarkan pengertian belajar di atas, pengertian belajar menurut beberapa ahli tersebut menunjukkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang utuh. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek pada individu yang belajar. Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Pengaruh Motivasi Belajar (X 1 ) dan Ketersediaan Fasilitas Belajar (X 2 ) Terhadap Hasil Belajar (Y) Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan penguijian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar rendah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan fasilitas belajar ketersediaan fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan ketersediaan fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh motivasi belajar dan ketersediaan fasilitas belajar pada siswa kelas VIII semester genap di SMK Negeri 5 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1. Hendaknya pihak yang terkait, dalam hal ini sekolah agar memberikan motivasi belajar bagi siswa agar menumbuhkan niat belajar yang tinggi. Karena proses belajar akan berjalan dengan baik jika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan dapat meninglatalan hasil belajar. 2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui ketersediaan fasilitas belajar yang baik dan efektif. Karena dengan ketersediaan fasilitas belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui ketersediaan fasilitas belajar yang baik dan efektif maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajaryang baik. 3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memberikan motivasi belajar kepada siswa dan ketersediaan fasilitas belajar yang dimiliki oleh sekolah. Dan, peneliti juga mengharapakan kepada peneliti yang lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA

Adi Suroso, 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar Di Sekolah, Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA N I Semendawi Suku III Oku Timur Tahun Pelajaran 2008/2009 A.M, Sardiman. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.. 2006. Prosedur Penelitian.. Jakarta: Rineka Cipta. B. Suryosubroto, Drs. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Bafadal, Ibrahim. 2003. Fasilitas Belajar. (online) http://www.damandiri.or.id/file/ prantiyaunmuhsolobab2. Diakses Tanggal 03 Juli 2012. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdikbud. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara efektif. Puspa Swara. Jakarta Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. PP Nomor 19. 2005. Perhimpunan Peraturan Perundangan Standar Nasional Pendidikan. Fokusmedia. Bandung. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D.. Bandung: Alfabeta Purwanto, Djoko 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga