MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

METODE PENELITIAN. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

Transkripsi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV Mitra Sejahtera Mandiri, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama lima minggu yang dimulai dari Juli 2011 sampai Agustus 2011. Materi Ternak Penelitian ini menggunakan 135 ekor ayam broiler strain Cobb CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm. Ayam dipelihara selama 35 hari. Pakan Pakan yang digunakan adalah pakan komersial BR-611 yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia. Komposisi zat makanan ransum penelitian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%) Kadar Air (Maksimal) (%) 13 Protein Kasar (%) 21,5-23,5 Serat Kasar (Maksimal) (%) 5 Abu (Maksimal) (%) 7 Kalsium (Minimal) (%) 0,9 Fosfor (Minimal) (%) 0,6 Energi Metabolisme (kkal/kg) 3000-3100 Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia. Kandang dan Peralatan Jarak lokasi kandang penelitian dari tempat pemukiman sekitar 1 km. Kandang pada penelitian ini adalah kandang panggung berukuran 35 m x 8 m. Luasan kandang yang digunakan untuk penelitian berukuran 8 m x 2 m. Kandang dibagi menjadi 15 petak dengan ukuran per petak perlakuan adalah 1 m x 1 m. Masing-masing petak berisi 9 ekor ayam berumur 15 hari. 9

Peralatan yang digunakan adalah tempat pakan, tempat air minum, lingkar pembatas (chick guard), lampu penerangan, tirai penutup, termometer, bambu penyekat, timbangan, ember, koran, kertas label, dan alat tulis. Peralatan pemotongan ayam yang digunakan adalah pisau, nampan plastik, panci, timbangan digital, tali, spidol, plastik dan alat ukur panjang berskala 1 cm. Metode Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi pemberian pakan yang berbeda dan lima ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 9 ekor ayam sebagai unit percobaan. Perlakuan frekuensi pemberian pakan yang diberikan adalah : P1 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 100%. P2 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 50% dan sore hari (pukul 17.00 WIB) sebanyak 50% P3 : pakan diberikan pada pagi hari (pukul 06.00 WIB) sebanyak 40%, siang hari (pukul 11.00 WIB) sebanyak 20% dan sore hari (pukul 17.00 WIB) 40% Model matematika yang digunakan adalah : Yij = µ + α i + ε ij (Gaspersz, 1994). Keterangan: Yij : Nilai peubah yang diamati µ : Nilai tengah umum α i ε ij : Pengaruh perlakuan pemberian pakan yang berbeda pada taraf ke-i : Galat percobaan dari ulangan ke- j akibat taraf pemberian pakan yang berbeda Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Bobot potong (g), diperoleh dari penimbangan bobot badan ayam umur 5 minggu setelah dipuasakan 12 jam sebelum dipotong. 2. Persentase karkas (%) diperoleh dari perbandingan bobot karkas ayam dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. 3. Organ dalam ayam 10

a. Persentase hati (%), diperoleh dari perbandingan bobot hati dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. b. Persentase proventrikulus (%), diperoleh dari perbandingan bobot proventrikulus dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. c. Persentase rempela (%), diperoleh dari perbandingan bobot rempela dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. d. Persentase usus halus (%), diperoleh dari perbandingan bobot usus halus dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. e. Panjang usus halus (cm/kg), diperoleh dengan mengukur panjang usus halus dibandingkan dengan bobot potong. f. Persentase usus besar (%), diperoleh dari perbandingan bobot usus besar dengan bobot potong ayam dikalikan 100%. g. Panjang usus besar (cm/kg), diperoleh dengan mengukur panjang usus besar dibandingkan dengan bobot potong. 4 Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC) merupakan selisih harga penjualan karkas dengan biaya pakan dan DOC. Nilai (IOFCC) diperoleh dari (harga jual karkas per kg) [(harga pakan per kg x konsumsi pakan per ekor) + (harga DOC per ekor)]. Analisis Data Data yang diperoleh dalam satuan persentase dengan rentang data antara 0-30% ditransformasikan terlebih dahulu dengan transformasi akar kuadrat dan data persentase yang lain ditransformasi arcsin ( %). Data bobot potong, persentase karkas, hati, proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (Gaspersz, 1994). Selisih harga penjualan karkas dengan biaya pakan dan DOC dianalisis secara dekskriptif. Prosedur Persiapan Kandang dan Peralatan Persiapan kandang dilakukan dua minggu sebelum penelitian dimulai. Kandang dibersihkan, dikapur, dialasi sekam dan disemprot dengan desinfektan. 11

Peralatan yang digunakan selama pemeliharaan seperti tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan cairan detergen dan dikeringkan. Tempat pakan dan minum dicuci kembali dengan cairan wypol dan ditiriskan hingga kering dan diletakkan ke dalam kandang. Setiap perlakuan dibuat petak-petak kandang dengan ukuran 1 m x 1 m sebanyak 15 petak. Masing-masing petak dilengkapi dengan satu tempat pakan dan satu tempat minum. Pemeliharaan Pemanas yang digunakan adalah gasolec. Pemanas digunakan selama dua minggu awal pemeliharaan. Pemanas sudah dinyalakan sekitar 6-8 jam sebelum anak ayam (day old chick/doc) datang. Bobot badan DOC yang baru datang ditimbang untuk mengetahui bobot badan awal sebelum dimasukkan ke dalam chick guard. DOC diberikan larutan air gula 5% untuk mengganti energi yang hilang selama perjalanan. Setelah 6 jam, larutan air gula diganti dengan air biasa. Pakan diberikan dengan cara disebarkan di atas baki ad libitum. Sebanyak 1 unit lampu berdaya 24 W digunakan sebagai penerangan selama 24 jam pada dua minggu pertama. Setelah dua minggu, lampu penerangan hanya digunakan pada malam hari. Tirai kandang diturunkan setengah bagian atas pada siang hari saat ayam berumur 7 hari. Tirai kembali dinaikan pada malam hari untuk melindungi ayam broiler dari suhu malam. Pada minggu ketiga hingga kelima, tirai diturunkan seluruhnya pada siang hari untuk mencegah suhu dalam kandang panas. Pelebaran lingkar pembatas (chick guard) dilakukan sedikit demi sedikit dan disesuaikan dengan bertambahnya umur ayam broiler. Lingkar pembatas tidak digunakan lagi sejak minggu ke-dua. Penambahan sekam atau litter dilakukan selama satu kali dalam tiga hari atau saat sekam terlihat basah. Sekam yang basah langsung dikeluarkan dari kandang. Pencengahan penyakit bagi ayam broiler dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu vaksin ND dan vaksin Gumboro. Vaksin ND diberikan saat ayam berumur 5 hari melalui tetes mata. Saat ayam berumur dua belas hari, vaksin Gumboro diberikan dengan menggunakan air minum pada sore hari atau saat cuaca tidak panas. 12

Air minum diberikan secara ad libitum. Kebersihan air minum dijaga dengan mengganti air minum sebanyak tiga kali setiap hari. Tempat minum dicuci pukul 08.00 WIB, sore hari pukul 16.00 WIB dan malam hari pukul 20.00 WIB. Pemberian pakan pada saat penelitian dilakukan secara ad libitum dengan berdasarkan kebutuhan standar strain ayam. Pakan yang diberikan ditimbang sesuai dengan kebutuhan pakan dan dikalikan dengan jumlah ayam setiap perlakuan. Jumlah tersebut diberikan pada perlakuan P1 pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Ayam perlakuan P2 diberikan pakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB sebanyak 50%, dan sore hari pukul 17.00 WIB sebanyak 50%. Ayam perlakuan P3 diberikan pakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB sebanyak 40%, siang hari pukul 11.00 WIB sebanyak 20%, dan sore hari pukul 17.00 WIB sebanyak 40%. Perlakuan dimulai pada saat ayam berumur 15 hari. Pengacakan petak kandang perlakuan dilakukan sebelum penempatan ayam broiler dengan menyusun nomor perlakuan dan ulangan yang sudah dipilih secara acak pada petak kandang yang sudah disiapkan. Ayam ditimbang dan dipilih secara acak sebelum ditempatkan ke setiap petak. Pengamatan dilakukan sampai ayam berumur lima minggu. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, kotoran ayam di bawah kandang dibersihkan setiap dua hari sekali. Pemanenan dan Pemotongan Pemanenan dilakukan pada saat ayam berumur lima minggu. Sebanyak 2 ekor ayam broiler dari 9 ekor per ulangan (22,22%) diambil sebagai sampel pengukuran peubah. Ayam dipuasakan selama 12 jam sebelum dipotong untuk mengosongkan isi saluran pencernaan sehingga mempermudah processing dan meminimalkan kontaminasi bakteri pada karkas. Bobot potong ayam broiler ditimbang. Ayam broiler dipotong dengan posisi kepala di bagian bawah. Pemotongan ayam dilakukan pada bagian antara tulang kepala dengan tulang atlas. Bagian yang dipotong terdiri atas empat saluran, yaitu pembuluh darah vena jugularis, arteri karotidae, esofagus, dan trakea. Ayam yang sudah dipotong didiamkan selama sekitar dua menit agar darah keluar sempurna. Ayam yang sudah dipotong, dicelupkan ke dalam air hangat sekitar 1 menit untuk mempermudah proses pencabutan bulu. Ayam lalu dibului dan diambil organ dalamnya serta dipisahkan antara bagian kepala, leher, dan ceker. Karkas ayam, hati, 13

proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar yang sudah dipisahkan dibersihkan dan ditimbang. Penimbangan meliputi bobot karkas, hati, proventrikulus, rempela, usus halus dan usus besar serta pengukuran panjang usus halus dan usus besar menggunakan alat ukur. 14