JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober 2016; ISSN X,

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

THESIS. Disusun Oleh : M. Ali Pramono NIM : E4A

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TENGKU RAFI AN SIAK SRI INDRAPURA. Ahmad Satria Efendi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa akan datang yang ingin dicapai

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN DOKTER DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN MUTU PELAYANAN DOKTER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSI SUNAN KUDUS TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

Wahyu Dwi Astuti,1 Didik Budijanto1

PERBEDAAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN UMUM DAN KEPEMILIKAN KIS PADA LANSIA DI PUSKESMAS DAU MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Keywords: health quality care, patient satisfaction

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Transkripsi:

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN KEPADA KEPUASAN PASIEN BPJS DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2016 Eka Murtiana 1 Ruslan Majid 2 NurNasrianaJufri 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo 123 1 rus.majid@yahoo.com 23 ABSTRAK Rumah sakit sebagai salah satu sub-sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan administrasi pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat memenuhi keinginan pasien dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Salah satu pengguna jasa pelayanan kesehatan adalah peserta Badan Penyelenggara Jaminanan Sosial (BPJS). Tingginya minat masyarakat menjadi peserta BPJS Kesehatan tidak diiringi dengan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian crossectional. Populasi pada peneltian ini adalah seluruh pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang datang berobat di RSUD Kota Kendari pada bulan Januari 2015 yang berjumlah 2.776 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat di RSUD Kota Kendari yang terdiri dari pasien rawat jalan dan rawat inap berjumlah 96 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan mutu pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien dengan nilai p = 0.00 < 0.05, ada hubungan mutu pelayanan dokter dengan kepuasan pasien dengan nilai ρ Value= 0.00 < 0.05, ada hubungan mutu pelayanan perawat dengan kepuasan pasien dengan nilai p = 0.00 < 0.05, ada hubungan mutu sarana dan prasarana dengan kepuasan pasien dengan p = 0.00 < 0.05, ada hubungan lingkungan rumah sakit dengan kepuasan pasien dengan nilai p = 0.00 < 0.05. Kata kunci: rumah sakit, mutu pelayanan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminanan Sosial (BPJS) Kesehatan ABSTRACT Hospital as one of the sub-systems of health services provides two types of services to public, namely health services and administration of health services in hospitals. Patient s satisfaction is one of indicator of health services quality. The hospitals are required to always maintain consumer s trust by increasing services quality so can fulfill patient s desire and increasing patient s satisfaction toward services that given. One of the users of health services are participants in the Social Security Management Agency of Health (SSMAH). The high interest of public to be participants of the Social Security Management Agency of Health is not accompanied by satisfaction toward health services that they get. Type of study that used was cross-sectional study. The population in this study was all of patients of the Social Security Management Agency of Health who came for treatment in General Hospital of Kendari Municipality in January 2015 that totaling were 2776 people. The sample in this study was patients who came for treatment in General Hospital of Kendari Municipality which consisted of patients of outpatient and inpatient care that totaling were 96 people with the sampling technique was simple random sampling and it was analyzed using chi-square statistical test. The results showed that there was a correlation between administrative services quality and patient s satisfaction with p value = 0.00 < 0.05, there was a correlation between doctors service quality and patient s satisfaction with p value = 0.00 < 0.05, there was a correlation between nurses service quality and patient s satisfaction with p value = 0.00 < 0.05, there was a correlation between facilities and infrastructure quality and patient s satisfaction with p value = 0.00 < 0.05, there was a correlation between the hospital environment and patient s satisfaction with p value = 0.00 < 0.05. Keywords: hospitals, health services quality, Social Security Management Agency of Health (SSMAH)

PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upayakuratif-rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Selain itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit bukan hanya kepada individu (pasien), tetapi juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensifdanholistik) 1. Dalam pengalaman sehari-hari ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas Rumah Sakit, antara lain: keterlambatan pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui, lamanya proses masuk rawat, keterbatasan obat dan peralatan ketersediaan sarana (toilet, tong sampah) serta ketertiban dan kebersihan rumah sakit 2. Pada pelayanan kesehatan dirumah sakit kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan. Dengan penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan. Artinya pengukuran tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu pelayanan kesehatan 3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimalenam bulanwajib menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 4. Jumlah peserta BPJS Kesehatan terus meningkat, terhitung pada tanggal 13 Februari 2015 sebanyak 137.743.318 jiwa sudah terdaftar menjadi peserta BPJS kesehatan di Indonesia 5. Tingginya minat masyarakat menjadi peserta BPJS Kesehatan tidak diiringi dengan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan. Hal ini masih belum sejalan dengan keinginan pemerintah sewaktu meluncurkan BPJS Kesehatan diawal tahun 2014 lalu. Badan Penyelenggarakan Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan, sebuah program Jaminan Kesehatan Nasional yang diharapkan mampu meningkatkan Kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat secara lebih profesional, tanggap, informative sekaligus bermartabat 6. Banyaknya complain dan penilaian yang kurang baik dari peserta BPJS terhadap kualitas pelayanan kesehatan membuat konsumen merasa tidak puas Tehadap pelayanan yang didapatkannya. Mulai dari sistem yang berbelitbelit, tidak ada batasan pembiayaan yang jelas, pembatasan obat bahkan pelayanan yang dinilai lama yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap peserta BPJS. RSUD Kota Kendarimerupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah Kota Kendari yang memberikan pelayanan bagi peserta BPJS. Berdasarkan laporan tahunan jumlah kunjungan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosialdi RSUD Kota Kendari menempati urutan pertama disbanding pengguna asuransi lainnya yaitu sekitar 90% dari total kunjugan yang tercatat 7. Berdasarkan laporan jumlah kunjungan pasien BPJS meningkat dalam 2 tahun terakhir yaitu tahun 2014 sebanyak 2800 jiwa meningkat menjadi 33.000 jiwa pada tahun 2015 8. Indikator mutu pelayanan rumah sakit dapat diketahui melalui pemanfaatan tempat tidur melalui angka Bed Occupancy Rate(BOR), Length Of Stay(LOS), Turn Over Interval(TOI), dan Bed Turn Over(BTO). Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap RSUD Abunawas secara keseluruhan adalah 136 TT. pada tahun 2014nilai BORyaitu 72.3%, LOS = 5-7 hari, TOI = 10 12 Hari dan BTO = 15 25 kali dan terjadi peningkatan pada tahun 2015 yaitu BOR = 82%, LOS = 6-8 hari, TOI = 4 7 Hari dan BTO = 30 40 kali. Hasil evaluasi terhadap kepuasan pasien tahun 2015 melalui mekanisme kotak saran yang disediakan, terdapat banyak keluahan-keluhan yang diterima seperti keterlambatan dokter, pelayananadministrasiberbelit-belit, lambatnya pelayanan obat, keramahan petugas, sarana dan prasana yang kurang memadai dan kenyamanan pasien dan pembesuk khususnya pada pasien kelas III pengguna BPJS. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian crossectional. Populasi pada peneltian ini adalah seluruh pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang datang berobat di RSUD Kota Kendari pada bulan Januari 2015 yang berjumlah 2776 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah yang datang berobat di RSUD Kota Kendari yang terdiri dari pasien rawat jalan dan rawat inap yang berjumlah 96 yang diperoleh

dengan menggunakan teknik teknik simple random sampling 9. HASIL A. AnalisisUnivariat 1. Mutu Administrasi n % Administrasi 1. Baik 73 76.0 2. Tidak Baik 23 24.0 Tabel 1 menunjukkan persepsi responden tentang mutu pelayanan administrasi bahwa dari 96 responden terdapat 73 responden (76,0%) yang mengatakan baik dan 23 responden (24,0%) mengatakan tidak baik. 2. Mutu Dokter n % Dokter 1. Baik 69 71.9 2. Tidak Baik 27 28.1 Tabel 2menunjukkan persepsi responden tentang mutu pelayanan dokter bahwa dari 96 responden terdapat 69 responden (71,9%) yang mengatakan baik dan 27 responden (28,1%) mengatakan tidak baik. 3. Mutu Keperawatan n % Keperawatan 1. Baik 73 76.0 2. Tidak Baik 23 24.0 Tabel 3menunjukkan persepsi responden tentang mutu pelayanan keperawatan bahwa dari 96 responden terdapat 73 responden (76,0%) yang mengatakan baik dan 23 responden (24,0%) mengatakan tidak baik. 4. Mutu Sarana dan Prasarana Sarana n % dan Prasarana 1. Baik 79 82.3 2. Tidak Baik 17 17.7 terdapat 79 responden (82,3%) yang mengatakan baik dan 17 responden (17,7%) mengatakan tidak baik. 5. Lingkungan Rumah Sakit Lingkungan n % 1. Baik 77 80.2 2. Tidak Baik 19 19.8 Tabel 5 menunjukkan persepsi responden tentang mutu lingkungan pelayanan bahwa dari 96 responden terdapat 77 responden (80,2%) yang mengatakan baik dan 19 responden (19,8%) mengatakan tidak baik. 6. Kepuasan Pasien No Kenyamanan n % 1. Puas 75 78.1 2. Tidak Puas 21 21.9 Tabel 6 menunjukkan persepsi responden tentang kepuasan terhadap pelayanan bahwa dari 96 responden terdapat 75 responden (78,1%) yang mengatakan puas dan 21 responden (21,9%) mengatakan tidak puas. Tabel 4menunjukkan persepsi responden tentang mutu sarana dan prasarana bahwa dari 96 responden

B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Mutu Administrasi Dengan Kepuasan Pasien Administrasi Puas Tidak Puas n % n % 1. Baik 67 69.8 6 6.2 73 76,0 0.000 2. Tidak Baik 8 8.3 15 15.6 23 24,0 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa dari hasil uji statistic fisher s exact diperoleh nilai ρvalue= 0.00 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, interpretasi ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan administrasi dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 2. Hubungan Mutu Dokter Dengan Kepuasan Pasien Dokter Puas Tidak Puas n % n % 1. Baik 67 69.8 2 2.1 69 71.9 0.000 2. Tidak Baik 8 8.3 19 19.8 27 28.1 Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa dari hasil uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, interpretasi ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 3. Hubungan Mutu Perawat Dengan Kepuasan Pasien pelayanan Perawat Puas Tidak Puas n % N % 1. Baik 68 70.8 5 5.2 73 76.0 0,000 2. Tidak Baik 7 7.3 16 16.7 23 24.0 Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa dari antara mutu pelayanan perawat dengan hasil uji statistic chi-square diperoleh nilai p = tingkat kepuasan pasien pada rawat jalan 0.00 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, RSUD Kota Kendari Tahun 2016. interpretasi ada hubungan yang signifikan 4. Hubungan Mutu Sarana dan Prasarana Dengan Kepuasan Pasien Sarana dan Prasarana Puas Tidak Puas n % N % 1. Baik 73 76.0 6 6.2 79 82.3 0,000 2. Tidak Baik 2 2.1 15 15.6 17 17.7 Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa dari hasil uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, interpretasi ada hubungan yang signifikan antara mutu sarana dan

prasarana kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 5. Hubungan Mutu Lingkungan Dengan Kepuasan Pasien No Lingkungan Puas Tidak Puas n % n % 1. Baik 72 75.0 5 5.2 77 80.2 0,000 2. Tidak Baik 3 3.1 16 16.7 19 19.8 Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa dari hasil uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, interpretasi ada hubungan yang signifikan antara lingkungan pelayanan d rumah sakit dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. DISKUSI 1. Hubungan Hubungan Mutu Administrasi Dengan Kepuasan Pasien Hasil uji statistic fisher s exact diperoleh nilai ρvalue= 0.00 < 0.05 maka hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan administrasi dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Kepuasan pasien oleh pelayanan administrasi disebabkan oleh pelayanan yang ramah, santun, cepat dan penampilan petugas yang rapi. pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien. Pada responden yang menyatakan puas terhadap mutu pelayanan administrasi ini disebabkan oleh penampilan petugas yang bersih dan rapi serta keramahan, sikap sopan dan santun dari petugas yang baik. 2. Hubungan Mutu Dokter Dengan Kepuasan Pasien Setelah dilakukan uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka ini ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Mengacu pada hasil penelitian ketidak puasan pasien terhadap pelayanan kedokteran ini disebabkan tidak disiplinya waktu khususnya pelayanan dokter spesialis sehingga pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan dokter. Keluhan pasien umum yang dominan adalah pasien merasa dokter kurang respon dan kurang tanggap menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan kurang jelas dalam memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien. (2011) yang menyebutkan bahwa erdapat pelayanan dokter dengan kepuasan pasien. Seorang dokter harus dapat meyakinkan pasien bahwa dia memiliki kemampuan dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Peran seorang dokter dalam pelayanan kesehatan adalah unsur yang penting sekali. Tetapi dalam paradigma terkini ada perubahan dalam sudut pandang dokter, bahwa pasien yang akan menentukan produk atau jasa kesehatan. Kalau pasien merasa tidak puas dengan pelayanan dokter maka dia bisa berpindah ke pelayanan kesehatan lain. Padahal seorang pasien bisa bertindak sebagai agen promosi dan pemasaran rumah sakit. 3. Hubungan Mutu Perawat Dengan Kepuasan Pasien Setelah dilakukan uji statistic chi-square diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien pada rawat jalan RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Mengacupada hasil penelitian ketidak puasan pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah perawat kurang ramah dan sopan, kurang tanggap terhadap keluhan pasien serta sulit diajak komunikasi. kesehatan di rumah sakit sangat tergantung pada petugas sebagai baris terdepan dalam memberikan pelayanan, salah satu diantaranya adalah perawat. Keluhan pasien yang sering muncul adalah perawat yang kurang ramah,

kurang peduli dan sulit untuk dihubungi. Hal ini terjadi karena perawat berhadapan langsung dengan pasi en selama 24 jam, sehingga pasien lebih mudah menilai sikap perawat dibanding dokter dalam memberikan pelayanan pelayanan perawat dengan kepuasan pasien. Keluhan pasien yang sering muncul adalah perawat yang kurang ramah, kurang peduli dan sulit untuk dihubungi. Sesuai hasil penelitian terdapat 5 responden (5.2%) yang menyatakan mutu pelayanan perawatan baik tetapi tidak puas. Hal Ini disebabkan karena lingkungan ruang perawatan yang tidak membuat nyaman disebabkan banyaknya pembesuk/ keluarga khususnya ruang perawatan isolasi sehingga menyebabkan ketidak puasan Terdapat pula 7 reponden (7.3%) yang menyatakan mutu pelayanan perawatan tidak baik tetapi merasa puas. Hal ini disebabkan pelayanan kedokteran yang baik seperti dokter bersikap ramah dan tanggap terhadap keluhan pasien. Hasil pengamatan pada RSUD Kota Kendari terhadap jumlah tenaga perawat sudah mencukupi namun proporsi tenaga PNS lebih sedikit dibanding tenaga Non PNS (rasio tenaga PNS dan Non PNS 1 : 5) dimana pada umunya tenaga non PNS kurang tanggap dan kurang termotivasi dalam memberikan pelayanan disebabkan perbedaan upah yang diterima dan perbedaan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Aditama (2004) kekurangpuasan perawat terhadap pekerjaan akan menyebabkan kurangnya motivasi kerja perawat. Keadaan ini akan menyebabkan kurangnya kualitas pelayanan yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan keluhan pasien seperti perawat kurang ramah dan kurang sabar. 4. Hubungan Mutu Sarana dan Prasarana Dengan Kepuasan Pasien Setelah dilakukan uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara mutu sarana dan prasarana kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Mengacu pada hasil penelitian ketidak puasan pasien terhadap mutu sarana dan prasarana disebabkan kebersihan ruangan perawatan yang kurang, sering terjdadi kekurangan bantal dan sprei, kerapian bangunan, dekorasi ruangan khususnya bangunan bangsal kelas III sarana dan prasarana dengan kepuasan pasien. Salah satu indikator dari mutu pelayanan kesehatan adalah tersedia fasilitas sarana dan prasarana yang memadai seperti peralatan medis (stetoscope, tensi meter, pengukur suhu dll), sarana penunjang medis (apotek, radiologi, laboratorium dan penunjang medis lainnya), fasiltas penunjang non medis (toilet, kamar mandi, kipas angin dll) dan fasilitas umum lainnya yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada penggunanya. Sesuai hasil penelitian terdapat 6 responden (6.2%) menyatakan mutu prasarana baik tetapi tidak puas. Ini disebabkan karena lingkungan ruang pelayanan khususnya lingkungan perawatan kelas 2 dan 3 yang tidak membuat nyaman disebabkan banyaknya pembesuk/ keluarga sehingga menyebabkan ketidak puasan. Terdapat pula 2 responden (2.1%) yang merasa mutu sarana dan prasarana tidak baik tetapi merasa puas. Hal ini disebabkan karena tanggung jawab perawat baik yang melayani pasien dengan ramah sopan dan rasa empati yang baik sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang ada meskipun dengan sarana dan prasana yang belum memadai. 5. Hubungan Mutu Lingkungan Rumah Sakit Dengan Kepuasan Pasien Setelah dilakukan uji statistic fisher s exact diperoleh nilai p = 0.00 < 0.05 maka hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan pelayanan di rumah sakit dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. korelasi (hubungan) antara variable lingkungan rumah sakit dengan kepuasan pasien. Untuk masalah lingkungan rumah sakit hal yang paling utama dkeluhkan pasien adalah kebersihan toilet dan kamar mandi. Untuk itu M anajamen rumah sakit perlu melakukan langka-langkah untuk meminimalkan keluhan melalui pningkatan mutu lingkungan pelayanan antara lain penataan ruang penerimaan, kamar periksa, fasilitas parkir, kamar mandi dan WC. Sesuai hasil penelitian terdapat 5 responden (5.2%) yang menyatakan mutu lingkungan rumah sakit baik tetapi tidak

merasa puas hal ini disebabkan pelayanan dokter yang kurang maksimal disebabkan sering terjadi keterlambatan pelayanan. Kenyamanan terhadap lingkungan rumah sakit sangat mempengaruhi terhadap persepsi kepuasan pasien mutu pelayanan rumah sakit. Salah tujuan dari pelayanan keperawatan di rumah sakit menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi pasien sehingga mempercepat proses penyembuhan. Kesan pertama kali bagi pasien rawat inap terbentuk sewaktu pasien pertama kali masuk rumah sakit. Kesan ini sering menetap pada diri pasien dan mempengaruhi sikap mereka terhadap lembaga, dan mutu pelayanan yang mereka terima KESIMPULAN 1. Ada hubungan mutu pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 2. Ada hubungan mutu pelayanan dokter dengan kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 3. Ada hubungan mutu pelayanan perawat dengan kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 4. Ada hubungan yan mutu sarana dan prasarana dengan kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. 5. Ada hubungan lingkungan rumah sakit dengan kepuasan pasien di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. SARAN 1. Bagi pihak RSUD Kota Kendari perlu meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui perbaikan dan peningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan profesionalisme dalam memberi pelayanan 2. Rumah Sakit agar melakukan pemantauan secara terus-menerus untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. 3. Bagi peneliti selanjutnnya agar mengembangkan variabel lain untuk mengetahu faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang RI. Nomor. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Biro Hukum Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2. Wiyono, D., 1997. Manajemen Mutu Kesehatan Buku 1 dan 2, Airlangga University Press, Surabaya. 3. Muninjaya, A. A. G. 2012. Manajemen Mutu Kesehatan. EGC.Jakarta. 4. Azwar, A, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Bina rupa Aksara. Jakarta. 5. Nasution, 2011. Persepsi Tentang Mutu Terhada Kepuasan Pasien Poliklinik Gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011. Jurnal Vol. 5 Universitas Sumatra Utara. 6. Profil RSUD Abunawas Kota Kendari Tahun 2015. 7. Suaib. 2013. Pengaruh Kualitas Terhadap Kepuasan Pasien Pada Ruang Rawat Inap RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa. Junal Naskah Publikasi. Fakultas Kesmas. Universitas Hasnuddin Makassar. 8. BPJS. 2015.Pedoman Pengurusan Anggota Baru Kendari. Jakarta 9. Chandra,B,2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, EGC, Jakarta