BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

TRIANI WIDYANTI, 2014 PELESTARIAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Baik keberagaman hayati

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. digital seperti sekarang ini dirasa semakin berkurang kualitas penyajian dan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Tujuan pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

INTEGRASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. prinsip yang telah dipahami tersebut dalam tindakan dan perbuatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini lebih menekankan pada penanaman nilai dan karakter bangsa. Nilai dan karakter bangsa merupakan akumulasi dari nilai dan karakter lokal masing-masing suku yang ada di Indonesia. Penanaman nilai dan karakter bangsa itu menuntut guru untuk lebih bijak dalam memilih sumber belajar yang tepat dan dekat dengan karakter peserta didiknya dan memperhatikan karakter dan kearifan lokal daerah setempat. Seperti kita ketahui, guru merupakan sosok penting dalam keberhasilan peserta didik. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 yang secara jelas menjelaskan tentang tujuan pendidikan nasional. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara tegas menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembentukan karakter peserta didik ditempatkan pada bagian awal tujuan pendidikan nasional. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan Geografi sebagai bagian dari mata pelajaran yang ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah memiliki peran penting dan strategis dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa. Karena itu pembelajaran yang bersumber pada nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) sangat penting bagi perkembangan peserta didik. Cigugur merupakan suatu kecamatan di kabupaten Kuningan yang mempunyai karakteristik tersendiri dan berbeda dengan kecamatan lainnya di kabupaten Kuningan. Cigugur merupakan daerah pertanian, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kehidupan yang agraris disertai dengan tradisi agrasis yang kuat, membuat Cigugur

2 mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan wilayah dan kecamatan lainnya di kabupaten Kuningan. Tradisi yang rutin dilakukan oleh masyarakat Cigugur adalah tradisi Seren Taun. Ini merupakan suatu tradisi tahunan masyarakat agraris Sunda. Seren taun adalah ucapan syukur atas panen pada Tuhan Yang Maha Esa dan Seren Taun merupakan sebuah religiositas untuk mengucap syukur pada Yang Maha Esa (Pangeran Si Kang Sawiji-wiji) atas kehidupan ini. Dalam kehidupan sehari-harinya baik itu dalam kegiatan mengolah lahan (sawah) dan kehidupan masyarakatnya yang berhubungan dengan lingkungannya masih ada yang memegang teguh tata cara yang diturunkan secara turun menurun oleh para pendahulunya/karuhun. Tata cara yang dilakukan dari dulu sampai sekarang itu merupakan suatu kearifan lokal (local wisdom) masyarakat Cigugur dalam mengelola alam lingkungannya. Bentuk kearifan lokal ada yang berupa nilai, norma, kepercayaan, tradisi, dan sanksi. Bentuk kearifan lokal dalam masyarakat tradisional biasanya disebut pamali/tabu, sehingga jika larangan itu dilanggar maka bagi orang yang melanggarnya akan menerima akibatnya/matakna. Bentuk kearifan lokal itu merupakan suatu kebiasaan yang ada dan dilakukan oleh masyarakat Cigugur. Seiring berjalannya waktu dan kencangnya arus globalisasi, kehidupan masyarakat Cigugur juga mengalami perubahan sesuai dengan dinamika yang terjadi. Globalisasi memberikan kemudahan, kecepatan komunikasi, dan teknologi yang banyak membantu kehidupan manusia. Seiring dengan kemudahan yang diberikan oleh pengaruh globalisasi, maka sebagian besar tata kehidupan masyarakat Cigugurpun mengalami pergeseran dan hanya sebagian kecil orang yang masih memegang teguh aturan dan nilai yang diturunkan oleh karuhun/para pendahulunya. Cigugur yang daerahnya merupakan daerah pertanian, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, tidak lepas dari perubahan dan hampir sebagian besar petani di Cigugur mengolah lahan dengan menggunakan teknologi yang lebih kekinian. Karena itu, kondisi tanah pertanian yang ada di Cigugur mengalami degradasi/penurunan. Masalah lain yang terjadi adalah masalah ketersediaan air. Seperti kita ketahui, air merupakan salah satu sumber

3 kehidupan. Sehingga air merupakan barang vital dalam kehidupan manusia. Selain dikenal sebagai daerah pertanian, Cigugur juga terkenal sebagai daerah sumber air. Pada jaman dahulu wahangan/selokan yang ada di daerah Cigugur airnya sangat melimpah, jernih dan bersih namun kenyataannya sekarang debit airnya berkurang dan kotor. Masalah yang terjadi pada lingkungan Cigugur adalah gambaran dari terjadinya pergeseran dalam masyarakat Cigugur yang diakibatkan oleh pengaruh globalisasi dan masyarakat menyerap semua yang diberikan oleh globalisasi tanpa menyaringnya dan memperhatikan dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena itu, arus globalisasi seringkali dikaitkan dengan homogenisasi, yaitu penyamaan berbagai bagian kebudayaan diantara bangsa-bangsa. Padahal pengertian tentang globalisasi merupakan suatu kekeliruan dan bukan merupakan pengertian umum yang sesungguhnya tentang globalisasi. Masih ada bagian dari masyarakat Cigugur yang masih memegang aturan karuhun dan menjalankan suatu tradisi sebagai pedoman dalam kehidupannya walaupun di tengah derasnya arus perubahan. Aturan dan tradisi karuhun yang masih dijalankan oleh sebagian kecil masyarakat Cigugur adalah suatu kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dijadikan sebagai filter dalam menyaring derasnya arus perubahan yang disebabkan globalisasi. Perlunya memperhatikan aturan dan tadisi karuhun yang dijalankan sebagian kecil dari masyarakat Cigugur merupakan suatu masukan dalam membangun keselarasan kehidupan antara manusia dengan lingkungannya. Adanya aturan dan tradisi tersebut merupakan sebuah kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan secara khusunya oleh masyarakat Cigugur. Perlunya penegakan dan penerapan aturan dan tradisi karuhun dalam masyarakat Cigugur merupakan suatu keharusan dalam era globalisasi ini. Pemahaman akan makna dari kearifan lokal yang berasal dari aturan dan tradisi karuhun dalam masyarakat Cigugur harus dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan oleh seluruh stakeholder masyarakat, baik itu dari pemerintahan, pupuhu adat, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat

4 Cigugur. Tanggung jawab dalam menegakkan aturan dan tradisi karuhun juga merupakan tanggung jawab insan pendidikan terutamanya guru, sehingga diharapkan guru dapat memberikan pemahaman dan penanaman karakter bagi para generasi muda khususnya generasi muda Cigugur yang berasal dari kearifan lokal masyarakatnya sendiri. Dalam proses pembelajaran yang bersumber pada nilai-nilai kearifan lokal erat kaitannya dengan pendidikan geografi. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung itu merupakan modal dasar dalam pembangunan bangsa ini. Dalam kehidupan masyarakat banyak sekali terdapat sistem nilai. Sistem nilai yang dianut sesuai dengan falsafah hidup yang menjadi pedoman bagi masyarakat tersebut. Makna dari nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat Cigugur dalam hal pelestarian lingkungan merupakan bagian dari Pendidikan Geografi. Pendidikan Geografi mempunyai 3 dasar tujuan yaitu secara Pengetahuan (mengetahui dan mengembangkan konsep tentang Geosfer), keterampilan (memiliki keterampilan secara komprehensif tentang lingkungan baik sosial maupun fisik), sikap (memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan berupaya melestarikan lingkungan sekitar). Ketiga dasar tujuan dalam Pendidikan Geografi ini harus dimiliki oleh peserta didik setelah belajar Geografi. Berdasarkan dari tujuan dasar pendidikan geografi tersebut, diharapkan para peserta didik mampu mengembangkan pengetahuannya dalam upaya pelestarian lingkungan yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat, memiliki keterampilan dalam mengelola lahan yang mengacu pada nilai-nilai kearifan lokal masyarakatnya, dan mempunyai sikap dalam berperilaku terhadap lingkungannya yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakatnya. Pembelajaran yang bersumber pada nilai-nilai kearifan lokal yang berwawasan kelestarian lingkungan hidup merupakan pedoman dalam berperilaku bagi peserta didik/generasi muda Cigugur dalam mengolah dan menyikapi masalah yang ada di lingkungan sekitarnya. Kearifan lokal tersebut sebagai upaya membangun identitas bangsa, dan sebagai penyeleksi (filter) dari pengaruh budaya asing. Untuk dapat melakukam pembelajaran

5 yang bersumber pada nilai-nilai kearifan lokal dari masyarakat Cigugur bagi para peserta didik yang berada di Kabupaten Kuningan, khususnya di Kecamatan Cigugur tentunya diperlukan pemahaman makna yang ada dalam nilai-nilai kearifan lokal tersebut dan pendekatan yang lebih interaktif kepada peserta didik. Adanya pemahaman yang benar dari nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dari masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat dengan lingkungan peserta didik maka diharapkan mereka dapat memahami pentingnya melestarikan lingkungan ini untuk kehidupan yang akan datang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Cigugur-Kuningan Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Belajar Geografi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah tradisi dalam masyarakat Cigugur sehingga mampu mengatur pola kehidupan masyarakat Cigugur dalam mengelola lingkungan sekitarnya? 2. Bagaimanakah upaya dalam menegakkan tradisi karuhun yang merupakan kearifan lokal masyarakat Cigugur dalam mengelola lingkungan sekitarnya? 3. Bagaimanakah identifikasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Geografi?

6 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tradisi yang mengatur pola kehidupan masyarakat Cigugur dalam mengelola lingkungan sekitarnya. 2. Mengetahui upaya dalam menegakkan tradisi karuhun yang berhubungan dengan pengelolaan lahan lingkungan sekitarnya. 3. Mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur-Kuningan kemudian dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Geografi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritik Mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran geografi terutamanya dalam materi pelestarian lingkungan hidup. 2. Manfaat praktik - Memberikan masukan bagi para peserta didik tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur. - Memberikan masukan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan dalam hal pelaksanaan pembelajaran yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat. - Memberikan sumbangan pengetahuan dalam proses belajar mengajar geografi terutamanya dalam materi pelestarian lingkungan. E. Definisi Operasional Tesis ini berjudul nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur- Kuningan dalam pelestarian lingkungan hidup sebagai sumber belajar geografi. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam isi tesis ini, maka penulis memberikan penjelasan tentang pokok bahasan dalam penelitian ini. Operasionalisasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

7 1. Kearifan lokal Kearifan lokal dalam bahasa inggris disebut dengan local wisdom atau genius local. Kearifan lokal merupakan suatu pengetahuan dan pandangan hidup yang genuine dari masyarakat setempat dalam hubungannya dengan pemenuhun kebutuhan hidupnya baik secara moral maupun materi. Kearifan lokal merupakan jembatan dari masa lalu ke generasi sekarang, disebutkan demikian karena kearifan lokal merupakan suatu konsep, ide, gagasan yang senantiasa dijaga dan ditanamkan pada generasi berikutnya sehingga sehingga dapat membertuk keselarasan dalam hidup mereka baik dengan sesama maupun alam lingkungannya. 2. Lingkungan hidup Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Pada penelitian ini mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Kajian itu berisi tentang fenomena lingkungan fisik dan perilaku manusia yang mencerinkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup. 3. Pelestarian lingkungan hidup Pelestarian lingkungan berhubungan dengan etika lingkungan. Etika lingkungan berisi tentang bagaimana cara dan solusi kita dalam mengelola lingkungan sekitar kita. Indonesia merupakan salahsatu negara yang mendukung dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang itu berisi tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan sekitar sehingga terwujud kelestarian lingkungan hidup. 4. Masyarakat Cigugur-Kuningan Cigugur merupakan suatu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan. Pada wilayah kecamatan Cigugur ini terdapat masyarakat adat yaitu masyarakat AKUR (Adat Karuhun Urang) yang masih memegang

8 tatali paranti karuhun (warisan budaya leluhur). Tradisi yang menonjol dari masyarakat AKUR Cigugur adalah tradisi dalam mengolah sawah dan Upacara Seren Taun. Tradisi tersebut mengandung makna yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. 5. Sumber belajar geografi Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang berada diluar peserta didik dan bertujuan untuk memudahkan peserta didik memehami suatu materi pelajaran. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena geosfer. Berdasarkan pengertian geografi tersebut maka sumber belajar geografi sangat luas sehingga segala sesuatu yang ada di bumi ini merupakan sumber belajar geografi, baik itu fisik ataupun aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan menggali nilai-nilai kearifan lokal dari suatu masyarakat kemudian menjadikannya sebagai sumber belajar geografi. nilai-nilai kearifan lokal yang ditemukan dalam penelitian ini kemudian diidentifikasi berdasarkan ciri dan jenis sumber belajar, sesudah itu memberikan masukan pada cara penggunaannya dalam pembelajaran geografi. F. Kerangka Penelitian Sesuai dengan permasalahan, tujuan, kajian teori dalam penelitian ini. Maka kerangka penelitiannya dapat digambarkan pada diagram berikut ini :

9 Pola kehidupan masyarakat Cigugur dalam Pelesetarian Lingkungan Hidup Bentuk-bentuk kearifan lokal : - Pamali - Seren Taun - Pesta Dadung - Pranata Mangsa Faktor pendorong Faktor penghambat Masyarakat yang memegang tradisi Karuhun Faktor eksternal : - Globalisasi jaman yang mengarah pada westernisasi Faktor Internal : - Pendidikan pada generasi muda Cigugur - Pernikahan dengan orang luar Cigugur Mengalami pergeseran Bertahan/Survive Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur dalam pelestarian lingkungan Implementasi nilai-nilai kearifan lokal Sumber belajar geografi

10 Pada diagram berikut digambarkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal khususnya dalam hal pelestarian lingkungan yang ada pada masyarakat Cigugur yang tertuang dalam nilai, tradisi dan kepercayaan masyarakat tersebut. Nilai, tradisi, dan kepercayaan yang ada pada masyarakat Cigugur dan merupakan kearifan lokal masyarakat tersebut tidak terlepas dari tantangan baik itu berasal dari dalam (Internal) maupun dari luar (eksternal). Untuk mengatasi tantangan tersebut maka perlu adanya upaya dalam menegakkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut, hal ini bertujuan untuk menjaga nilai kearifan lokal tersebut sehingga terjadi keseimbangan hidup antara manusia dengan alam lingkungan sekitarnya. Menjaga nilai-nilai kearifan lokal merupakan tanggung jawab semua stakeholder masyarakat dan semua bidang termasuk bidang pendidikan. Dalam penelitian ini yang bertujuan menggali nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat Cigugur dan dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran di sekolah terutamanya dalam mata pelajaran Geografi tingkat SMA. Pembelajaran geografi yang bersumber pada nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cigugur dan merupakan masyarakat Sunda, hal ini bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik dan generasi yang akan datang sehingga penelitian ini dapat menjawab tantangan global ditengah krisis karakter bangsa yang dialami oleh negara ini. Melalui Pendidikan Geografi terutamanya dalam materi pelestarian lingkungan hidup, peserta didik diharapkan dapat memahami arti pentingnya pelestarian lingkungan melalui pendekatan nilai-nilai kearifan lokal, sehingga mereka mempunyai wawasan yang luas dan modern dalam pendidikan namun mereka juga tetap memegang teguh jati diri mereka sebagai orang Sunda.